1 / 57

TI – 3241 ANALISIS PERANCANGAN & SISTEM INFORMASI Laboraturium Sistem Informasi & Keputusan

TI – 3241 ANALISIS PERANCANGAN & SISTEM INFORMASI Laboraturium Sistem Informasi & Keputusan Departemen Teknik Industri Institut teknologi bandung. LATAR BELAKANG. TUGAS PARA EXECUTIVE. - strategic planning (FAYOL). - berpikir agar segalanya berjalan & memecahkan masalah (ISENBERG ).

jeneil
Télécharger la présentation

TI – 3241 ANALISIS PERANCANGAN & SISTEM INFORMASI Laboraturium Sistem Informasi & Keputusan

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. TI – 3241 ANALISIS PERANCANGAN & SISTEM INFORMASI Laboraturium Sistem Informasi & Keputusan Departemen Teknik Industri Institut teknologi bandung

  2. LATAR BELAKANG TUGAS PARA EXECUTIVE - strategic planning (FAYOL) - berpikir agar segalanya berjalan & memecahkan masalah (ISENBERG) MINTZBERG : schedule meeting (60%) • unschedule meeting (10%) desk work (22%) another activities (8%)

  3. INT.REQUES EXEC. DATABASE PC INT.DISPLAY EXEC. WORKSTAT MAKE INT. AVAILABLE DATABASE E-MAIL SOFTWARE LIB CENTRAL MAIN FRAME TO OTHER EXECUTIVE WS TO OTHER EXECUTIVE WS TO OTHER EXECUTIVE WS

  4. Mengapa EIS diperlukan? • pada tahun 1454, informasi yang diterima per 2 minggu tidak semua bernilai Definisi EIS: sistem yang menyediakan informasi bagi para executive tentang keseluruhan performansi perusahaan serta memberikan pula fasilitas untuk retrieval pada setiap level yang lebih detail.

  5. P E R K E M B A N G A N • Tahun 1950  EDP/ SPD • Tahun 1970  SIM, SOP • Tahun 1980  SPK • Tahun 1985  SP

  6. SISTEM PENGELOLAAN DATA TRANSAKSI • populer pada tahun 1960 • berfokus pada data transaksi • dukungan pada level operasional (terstruktur) • memberikan laporan-laporan operasional & rangkuman

  7. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN • populer pada tahun 1970 • berfokus pada informasi • dukungan pada semua level terutama middle management • basis data dan interaktif • laporan terjadwal dan tidak terjadwal • efisiensi

  8. SISTEM OTOMASI PERKANTORAN • berkembang pada tahun 1970 • berfokus pada otomatisasi informasi perkantoran dengan dukungan Local Area Network • memberi dukungan untuk administrasi perkantoran & kesekretariatan • efisiensi

  9. SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN • berkembang sejak tahun 1980 • berfokus pada keputusan fleksibilitas adaptabilitas • dilengkapi dengan model kuantitatif • tipe informasi membantu keputusan spesifik • penekanan pada efektivitas

  10. S P • berkembang sejak tahun 1985 • memberi dukungan pada top level management & spesialisasi (unstructured) • menggunakan basis pengetahuan (pola & aturan) • tipe informasi berupa saran-saran & penjelasan • salah satu bidang kajian & Artificial Intelligent (AI)

  11. Beberapa Pengertian: A. Sistem : • Kumpulan elemen (konkrit/abstrak) yang: • Memiliki Tujuan • Memiliki Interaksi

  12. B. Informasi Data/Kumpulan Data yang: • Diolah • Memiliki arti • Digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan Informasi+data, sistem informasi mempunyai nilai bila digunakan untuk suatu decision/action

  13. C. Management: • Planning • Organizing • Executing • Controlling

  14. SIM • Suatu alat yang bisa menghasilkan informasi dalam mengambil keputusan

  15. Proses pengambilan ada bermacam-macam versi, tetapi yang paling cocok adalah yang dikatakan oleh “Hesbert Simon”. • Proses pengambilan keputusan: • Intelligent • Design • Choice • Implementation

  16. Proses Intelligent: Adalah proses di mana seorang mengambil keputusan menemukan dan memformulasikan masalah. Misalnya: Seorang pemimpin proyek menemukan adanya kelambatan dalam proyek yang dipimpinnya.

  17. Proses Design: Yaitu terhadap di mana seorang pengambil keputusan akan memutuskan alternatif cara untuk memecahkan masalah. Misalnya: Dalam kasus proyek di atas ia mencari alternatif cara untuk mengatasi kelambatan tersebut.

  18. Proses Choice (Decision Maker) : Memilih alternatif yang terbaik untuk mengatasi masalah berdasarkan kriteria yang telah dipilih. Proses Implementation : Tahap dimana Decision Maker menetapkan alternatif yang telah dipilih untuk memecahkan masalah.

  19. Inteligant Design Informasi Choice SIM Implementation

  20. Masalah-masalah keputusan dibagi menjadi 2 kelompok masalah : - Structured Problem - Unstructured Problem Structured Problem : Masalah-masalah yang mudah dirumuskan algoritma pemecahannya. Misalnya : masalah-masalah yang rutin atau operasional antara lain dalam pembelian barang, penjadwalan produksi. Unstructured Problem : Masalah keputusan yang sulit dirumuskan algoritma pemecahannya. Misalnya : masalah-masalah yang jarang dihadapi masuk kelompok ini. Antara lain masalah menentukan diversifikasi produk, modifikasi produk.

  21. Level Comments Stategic Planning Definition of goals, policies, & general guidelines charting course for organiza - tion. Determination of organization ob- jective. Management Control and Acquisition of resources Planning Acquisition tactics, plant location, new product. Establishment & monitoring of budget. Operational Planning and Effective and efficient use of existing facilities & resources to carry out acti- vities within budget constraints Lower Management Executing

  22. Akibat perbedaan dari fungsi tiap levelmanagement, maka akan menimbulkan masalah juga bagi tiap komposisinya.

  23. Man. Rep. Syst Inf. Ret. Syst User DATA BASE STANDAR DATA MAN. SYST Adm & Operation system

  24. PHYSICAL COMPONENT DESCRIPTION Hardware : Hardware refers to physical computer equipment & associated devices. Hardware must provide for five major functions : Input or entry Output Secondary storage for data & program Central procesor (computation, control, and Primary storage) Communications

  25. SOFTWARE • Software is a board term given to the instructions that direct the operation of the hardware. The software can be classified into two major types : System software & Application Software

  26. DATABASE: • The Data Base contains all data utilized by application software. An individual set of stored is often referred to as a file. The phisical excistence of stored data is evidenced by the phisical storage media (computer tapes, disk packs, dskettes, etc.) • Used for secondary storage.

  27. Procedure: Formal operating procedures are physical components because they exist in a physical form such as a manual in instruction booklet. Three major types of procedures are required:1. User instruction (for users of the application to record data retrieve data, or use the result) 2. Instructions for preparation of input by data preparation personel 3. Operating instructions for computer operations personel Preparation personel: Conputer operators, system analysts, programmers, data preparations personel, information systems management, data administrators, etc.

  28. PERKEMBANGAN MIS DLM BSP INI TERDIRI ATAS 4 STEP SBB:

  29. Secara lebih rinci kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan dalam BSP adalah sebagai berikut : • Gaining commitment • Preparing for the study • Starting the study • Defining business process • Defining business data • Defining information architecture • Analyzing current system support • Interviewing executive • Defining finding conclusion • Determining architecture priorities • Reviewing information resource management • Developing recommendations • Reporting results

  30. Preparing for the study pada dasarnya meliputi : • Persiapan sarana fisik dan administrasi • Review objective dan scope • Persiapan outline final report • Tentukan data yang harus dikumpulkan • Pembuatan rencana kerja dan jadwal • Kembangkan sistem pengendalian

  31. Perumusan business process dalam pengembangan SIM dapat memberikan manfaat berupa : • SIM dapat independent terhadap perubahan organisasi • Sebagai dasar untuk menetukan kebutuhan informasi & prioritas pengembangan • Dasar untuk menentukan kebutuhan data kunci (key data) Dalam proses mendefinisikan business process hendaknya diperhatikan hal-hal sebagai berikut : • Semua anggota harus berpartisipasi dengan baik • Penulis hasil harus mencatat dengan baik • Semua anggota harus mengerti tentang resource life cycle

  32. Resource life cycle meliputi : • Stage 1 : Requirements Kegiatan untuk menentukan jumlah produk sumber yang dibutuhkan, rencana untuk memperolehnya, serta pengendalian & pengukuran hasil pelaksanaan • Stage 2 : Acquisition Kegiatan yang harus dilaksanakan untuk membuat produk/jasa atau memperoleh sumber-sumber yang dibutuhkan • Stage 3 : Stewardship Kegiatan untuk mengatur, merubah & memelihara sumber serta menyimpan produk/jasa • Stage 4 : Retirement Kegiatan untuk mengakhiri suatu tanggung jawab suatu organisasi terhadap suatu produk/jasa atau suatu akhir penggunaan sumber

  33. Langkah-langkah pendefinisian business process :identify product/service & supporting resourceidentify planning and control processesidentify product/service and resource processgroup/split processeswrite description of each processesrelate processes to organization

  34. Establish Business Direction Comply with legal Requirements Plan seasonal Production Identity the product/service and resource processes

  35. Dalam mendefinisikan Data Class ada 4 langkah sbb : • Identify and define business entities • Determine data usage and creation for each process • Identify data classes • Define data classes Business entities dapat terdiri dari person, place, thing, concept or event

  36. Di dalam perusahaan manufaktur, entity di atas dapat terdiri dari : • Person : employee, customer, supplier • Place : retail store, warehouse, plant • Thing : equipment, part, product • Concept : job, Legal requirement, organizational unit • Event : purchase order, shipment, customer order

  37. Kelas data: kelompok data yang memiliki karakteristik yang sama ex: Penjualan produk Entitas: sesuatu yang menjadi obyek perhatian organisasi, sehingga organisasi perlu memiliki data tentang entitas tersebut ex: Pegawai Perumusan Kelas Data Kategori  pengelompokan entitas

  38. Langkah-langkah Pengelompokan Entitas product, place, thing, person, and concept Perumusan Entitas dan Kategori ex: orang: - pegawai - alumni - mahasiswa - dosen - asisten - tamu Perumusan Kelas Data ex: inventory data  data entitas mahasiswa transaction data  nilai ujian planning data  student boty statistical data  rata-rata lama study

  39. Berdasarkan matrix di atas, dibuat arsitektur sistem informasi dengan langkah-langkah berikut: • Rearrange the axes of the process or data class matrix (if necessary) • Determine process groups • Determine data flow between process groups • Simplify and complete the graphic

  40. 4 langkah dalam mendefinisikan data class: • Identify and define business entities • Determine data usage and creation for each process • Identify data classes • Define data classes

  41. GAMBAR 1 – SISTEM MRP

  42. BAB V / SISTEM INFORMASI PRODUKSI • Sistem Informasi Produksi merupakan sistem yang berfungsi • mengolah data menjadi informasi yang dibutuhkan dalam proses keputusan manajemen produksi. • Nama-nama yang pernah muncul dalam konteks ini : • 1)  Reorderi Point (ROP) system • §  Sistem yang pertama dibuat setelah sukses komputerisasi dibidang akuntansi. • Sistem yang men”trigger” melakukan pemesanan sebelum barang habis •         Reorder Point •         Safety Stock, Lead Time •         Control terhadap stock • 2)  Material Requirement Planning (MRP) • Awal tahun 1960 oleh Joseph Orlicky dari J.L Case Company

  43. Oliver Wight S George Plossi: MRP  MRP II MRP II: mengintegrasikan semua proses dalam manufakturing yang berhubungan dengan material management & memiliki hubungan dengan sub system CBIS lainnya.

  44. Kerangka Global MRP II

  45. Model dari Manufacturing Informasi System • Model dari sistem informasi manufactur ini merupakan kerangka global sistem informasi yang dapat diterapkan pada setiap sistem manufaktur.

  46. Model Konseptual Sistem Informasi Manufaktur

  47. 1. Data Processing Subsystem • Subsystem: sistem pengumpulan data internal yang berhubungan dengan manufacturing dan data external yang berhubungan dengan supplier • Sistem ini dilaksanakan dengan menggunakan data collection terminal (keyboard), barcode, plastic badge, pencil mark (membaca secara optis)

More Related