1 / 73

BIMBINGAN KONSELING KOMPREHENSIF

BIMBINGAN KONSELING KOMPREHENSIF. TUJUAN PENULISAN MODUL PENDALAMAN MATERI BK:. Peserta pendidikan dan pelatihan profesi BK diharapkan dapat: Memahani pengembangan paradigma baru dalam bidang BK Memahami kerangka dasar BK Komprehensif yang berorientasi pengembangan

jermaine
Télécharger la présentation

BIMBINGAN KONSELING KOMPREHENSIF

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. BIMBINGAN KONSELING KOMPREHENSIF

  2. TUJUAN PENULISAN MODUL PENDALAMAN MATERI BK: Peserta pendidikan dan pelatihan profesi BK diharapkan dapat: • Memahani pengembangan paradigma baru dalam bidang BK • Memahami kerangka dasar BK Komprehensif yang berorientasi pengembangan • Memahami dan melaksanakan komponen program BK Komprehensif • Memahami prinsip-prinsip BK Komprehensif • Memahami secara rinci tugas perkembangan siswa SMA dan SMK • Memahami model kurikulum BK di SMA dan SMK • Memahami, melatih dan mengembangkan asesmen kebutuhan pengambangan program BK Komprehensif

  3. PENDAHULUAN • Kelayakan profesi dgn kualifikasi keunikan dan keahlian profesional dalam mengarahkan potensi pengembangan diri siswa yang mencakup pribadi diri sebagai individu dan mahkluk sosial yang beradaptasi dlm proses penyesuaian diri dlm belajar dan merencanakan karir masa depan. • Konselor memiliki kejelasan program BK untuk dikembangkan secara terorganisir • Konselor bekerja berdasarkan data obyektif dan dpt menganalisa, menginterpretasi dan menuangkan dlm program kerja yg komprehensif • Konselor memiliki data yang akurat mengenai perkembangan siswa • Konselor hrs memiliki bukti empirik thd tugas kerja yg telah dilaksanakan sebagai tangggung jawab administratif profesi

  4. Konselor sekolah bertanggung jawab thd pengembangan kompetensi dirinya sendiri sebagai pribadi yg “integrated”. • Konselor hrs mampu berkolaborasi dengan berbagai pihak terkait • Konselor sekolah hrs dpt berpartisipasi thd pengembangan profesi melalui organisasi profesi ABKIN

  5. REFORMASI PENGEMBANGAN PROGRAM BK DI INDONESIA Kepekaan akan eksistensi program BK thd tuntutan pengembangan potensi akademik peserta didik menjadi sbg mahkluk pribadi/sosila dan merencanakan kehidupan karir masa depan fokus dlm integrasi penyelenggaraan kurikulum, pendidikan sesuai dg harapan guru, pimpinan sekolah, orangtua dan masyarakat.

  6. Ketetapan standar isi menjadi bagian dari arah pengembangan program BK disekolah mencakup: • Pengembangan pribadi mandiri dengan karakter - Kesadaran diri sbg mahkluk TUhan YME - Keunikan sebagai mahkluk pribadi dan sosial - Terampil dlm memahami dan mengembangkan kesehatan fisik dan mental - Mampu bertanggung jawab pada diri dan lingkungan kehidupan - Kemampuan mendengar dan berekspresi dlm pemecahan masalah

  7. Pengembangan peran diri dlm kehidupan: - kemampuan dan keterampilan berperan aktif dan kreatif dlm proses belajar da pembelajaran secara konsisten dan berkesinambungan - membangun dan mengembangkan pemahaman berbagai norma dlm kehidupan dan mempraktekkannya dlm kehidupan sehari-hari - membangun dan mengembangkan pemahaman akan eksistensi dlm lingkungan kehidupan multikultural dan pengaruhnya pada pembentukan dan pemantapan identitas diri - membangun dan mengembagkan kesadaran atau kematangan akademis yang berkaitan dengan pilihan kehidupan masa depan.

  8. Pengembangan rencana kehidupan karir: - membangun dan mengembangkan pemahaman pengetahuan akan dunia kerja dari segi isi dan konteks terkait dg karakteristik pekerjaan, tugas, dan tanggung jawab dan persyaratan kemampuan, keterampilan dan kepribadian yang dituntut, disisi lain informasi karir yang menunjang. - membangun dan mengembangkan pemahaman akan sikap, perilaku dan nilai yg berkaitan dg pekerjaan serta gaya hidup yg akan ditampilkan - membangun dan mengembangkan konsep diri dlm perencanaan karir yg dirancang dan kemungkinan hambatan dari diri sendiri dan lingkungan dlm pengambilan keputusan karir

  9. KERANGKA DASAR PENGEMBANGAN PROGRAM BK KOMPREHENSIF • Program BK merupakan bagian integral dari penyelenggaraan program pendidikan di Sekolah namun program BK memiliki rangkaian kegiatan yg dirancang secara terorganisir dan diimplementasikan pada naskah akademik yang disusun oleh organisasi ABKIN sebagai payung organisasi profesi konselor. • Pentingnya program BK setara dg pentingnya program pendidikan di Sekolah bahkan berperan fungsional dlm pengembangan kompetensi peserta didik secara maksimal dan berkesinambungan • Hakikat program BK komprehensif dlm tatanan reformasi terlihat sbg target pengembangan guru, pimpinan sekolah, orangtua, dan masyarakat sbg mitra kerja.

  10. KOMPONEN PROGRAM BK KOMPREHENSIF • Komponen program Bk komprehensif mengorganisir tugas dan tanggung jawab konselor pd berbagai kegiatan langsung maupun tidak langsung dan layanan program bersifat individual atau kelompok. • Program BK komprehensif memiliki 4 komponen yaitu: a. perencanaan individual b. layanan kegiatan bimbingan terprogram c. layanan responsif d. sistem pendukung

  11. A. Komponen Layanan Perencanaan Individual Untuk mengembangkan kegiatan, program yg relevan dan efektif, konselor memerlukan data yg obyektif yg dilakukan melalui: • Biodata peserta didik • Daftar cek masalah • Angket • Studi dokumentasi • Inventori multiintelegensi • Data psikotes • Kemungkinan data lainnya

  12. Seluruh data akan dianalisa dan diinterpretasikan dan dibuat profil keberadaan peserta didik yang mencakup kekuatan dan kelemahan peserta didik individu atau kelompok. • Hasil interpretasi data memiliki berbagai tindak lanjut: • Kemudahan bagi konselor utk menyusun program • Kemudahan pengembangan layanan perencanaan individual dengan ada pengklasifikasian shg data lengkap individu/kelompok bagian dari portofolio (data computerize) • Kemudahan utk menyelenggarakan layanan responsif • Gambaran global menegenai keberadaan peserta didik di sekolah dpt disosialisasikan dg guru, wali kelas, pimpinan dan orang tua,

  13. B. Komponen Layanan Bimbingan Terprogram (Kurikulum Bimbingan) • Kurikulum bimbingan sbg inti program bimbingan komprehensif pengembangan pribadi sosial yg mandiri scr berkesinambungan pengembangan peran diri scr akademis dlm merencanakan kehidupan masa depan dan perencanaan kehidupan karir. • Berbagai topik dpt dikembangkan scr fleksibel atas dasar standar kompetensi kemandirian peserta didik yg dibutuhkan dan berorientasi pd tugas perkembangan disetiap jenjang pendidikan • Tersedianya jam khusus utk kegiatan layanan bimbingan dg pendekatan kelompok, konselor berkonsultasi dan berkolaborasi dg guru, pimpinan sekolah, serta partisipasi peserta didik dlm menghimpun masukan sblm merencanakan program BK dan mensosialisasikannya dg berbagai pihak terkait.

  14. C. Layanan Responsif Merupakan layanan yg diberikan oleh konselor kpd mereka yg memerlukan bantuan pemecahan masalah dan kemungkinan alih tangan jika permasalahannya diluar kompetensi profesi konselor sesuai kode etik profesi.

  15. Strategi pelaksanaan: • Layanan konseling individual: bagi konseli yg memliki masalah pribadi spt kecemasan, rasa rendah diri, sukar membagi waktu dll. • Masalah belajar: sukar menangkap pelajaran yg dijelaskan oleh guru, sukar menyelesaikan tugas belajar secara mandiri, kecemasan menghadapi ujian dll. • Masalah karir: ketidakpastian menentukan pilihan karir, punya bakat tetapi tidak punya minat pd karir yd dikehendaki,konflik dg orangtua dlm menentukan pilihan karir, sikap karir yg rendah dll. • Masalah lintas budaya: maslah gender, konflik antar ras, agama, suku bangsa, identitas seksual, status sosial ekonomi, pengalaman traumatis dll. 2. Layanan konseling kelompok Inti permasalahan dlm konseling kelompok dpt berupa sikap, keyakinan diri, rendahnya pengetahuan atau keterampilan pengambilan keputusan sehingga dlm prosedur kelompok mereka dpt memahami diri dan mengambil keputusan secara mandiri melalui sharing experiences.

  16. 3. Layanan konsultasi Konselor dpt memberi layanan konsultasi dlm proses hubungan interaktif utk membantu guru, petugas administrasi sekolah, kepala sekolah, dan staf atau orangtua terhadap masalah praktis yg dialami seperti: • Keraguan memilih jurusan yg tepat untuk anak mereka bagi orangtua • Sulitnya mengelola kelas yg memiliki peserta didik bermasalah bagi wali kelas • Sukarnya menerapkan pendekatan kontekstualdan kecakapan hidup thd kompetensi mata pelajaran tertentu bagi guru • Cara yang efektif utk mengarahkan peserta didik dlm memilih kegiatan ekstrakurikuler bagi pembina kegiatan tersebut • Rendahnya potensi belajar peserta didik kelas III SMA/SMK utk menghadapi Ujian Nasional bagi kepala sekolah dll. Sasaran akhir bagi seluruh pihak tersebut secara tidak langsung membantu kemandirian peserta didik dlm mengambil keputusan.

  17. 4. Layanan Patrisipasi terhadap Kegiatan Khusus Sekolah • Terlibat dlm penerimaan peserta didik baru • Mendampingi guru praktek dlm pengurusan praktek kerja industri di SMK • Ikut dlm kepanitiaan penyelenggaraan kegiatan tertentu di Sekolah secara insidental • Mendampingi kepala sekolah pada pertemuan dg orangtua peserta didik baru,dll.

  18. 5. Layanan alih tangan (Referal) Jika terjadi kasus ‘khusus’ yg tdk dpt ditangani olah konselor beserta timnya, maka dirujuk pd profesi lain yag kompeten.

  19. D. Kompetensi Sistem Pendukung • Dlm segi administrasi dan manajemen, program BK komprehensif memerlukan dukungan sistem karena keberhasilan dan efektivitas program ketiga komponen tsb akan berkaitan dg komponen dukungan sistem. • Berbagai kegiatan dlm komponen ini misalnyaa; • Kegiatan penelitian dan pengembangan tercakup evaluasi program dan tindak lanjut • Kegiatan pengembangan kompetensi profesional melalui program ABKIN daerah atau MGBK • Kegiatan hubungan dengan masyarakat misal: kunjungan industri atau mengundang tokoh karir dlm kegiatan layanan bimbingan

  20. PRINSIP-PRINSIP BK KOMPREHENSIF • Bantuan layanan yg diberikan kpd siswa berorientasi pada kebutuhan pengembangan pribadi, sosial, belajar/akademik dan karir masa depan. • Bantuan pengembangan pribadi, sosial, belajar dan karir terfokus pd perolehan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai secara berkesinambungan dlm rentang jenjang pendidikan • Tugas konselor sekolah terorganisir sebagai suatu program kegiatan • Sistem penyampaian program terbagi atas 4 komponan program yaitu: kurikulum bimbingan, perencanaan individu, layanan responsif, dukungan sistem

  21. Pendekatan sistematis untuk mengembangkan program BK di sekolah yaitu: - merencanakan dan membangun hal yg mendasar - merancang sistem penyampaian - melaksanakan dan memonitor program - menentukan staf pengembang program - mengevaluasi sejumlah program • Berkolaborasi dan bekerjasama dg orang tua (komite sekolah), guru, pimpinan sekolah dan mayarakat dlm pengembangan program BK di sekolah • Program BK dirancang sesuai kebutuhan otonomi daerah dan sensitif akan pengguna jasa

  22. Pencapaian prioritas dan mengenal parameter yg terkait dg program scr kritis utk memenuhi manajemen BK secara efektif dan implementasi program BK di sekolah. • Akuntabilitas keberhasilan program bagi individu siswa/ kelompok, penampilan konselor sekolah dan kelengkapan program merupakan hal mendasar untuk menjamin efektivitas dan relevansi program BK di sekolah. • Kepemimpinan program BK di sekolah merupakan tanggung jawab kebersamaan antara koordinator BK dan pimpinan sekolah. • Sasaran pengambangan program BK di sekolah menunjang keberhasilan akademis seluruh siswa.

  23. TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SMA • Siswa remaja akhir (15-19 tahun) lebih menyadari profil fisiknya yang tumbuh dan berkembang secara realistis sadar ada beberapa profesi yg menuntut persyaratan fisik scr dominan. • Siswa remaja akhir mampu berpikir kompleks utk menghadapi maslah kehidupan ajang pembuktian potensi intelegensi utk kehidupan masa mendatang (peak intelligence). Mereka dituntut berpikir realistis dan mampu menerima keberadaan potensi belajar yg dimiliki sebagaimana adanya krn akan berlanjut keperguruan tinggi dg berbagai pertimbangan:

  24. - keberhasilan belajar (lulus SMA) belum segalanya krn mereka akan dihadapkan pd ujian masuk PTN/PTS yg berakreditasi tinggi dan menuntut biaya tinggi. - keberhasilan belajar (lulus SMA) akan mengarahkan kelayakan ke program S1 dg target perolehan pekerjaan yg bersifat profesional dan managerial, program D3 dg target perolahan pekerjaan yg bersifat semi profesional. Perbedaan target berpengaruh pada jabatan/ posisi kerja yg berbeda beban kerja dan tingkatan pendapatan yg diperoleh serta status sosial seseorang. - Umumnya jika lulus SMA hanya dg memperoleh rata- rata 6 dg matematika 4 atau 5 mereka bisa mengambil D3 atau kursus sebagai modalitas kerja Siswa SMA harus berpikir realistis dan memiliki kesadaran belajar yg tinggi, mampu menggunakan waktu luang secara efektif

  25. Gambaran emosional remaja siswa SMAa berada dlm tahapan penuh tantangan, banyak keraguan, ketidakpastian, terhadap upaya pematangan diri/ identitas diri, mereka dlm perjalanan menuju arah kedewasaan lepas dari ketergantungan pada orang tua. • Gambaran kepribadian seutuhnya akan menyangkut bagaimana konsep dirinya terbentuk yg mencakup keseimbangan dan keserasian perkembangan intelektual fisik, sosial, dan emosional. • Tahap perkembangan karir di SMA merupakan tahapan yg realistis tidak tentatif lagi, mereka dihadapkan pd SATU pilihan lain yg matang dan terwujud pada akhir kelas satu pada keputusan penjurusan IPA atau IPS.

  26. Pemikiran realistis yang terkait adalah semua kemampuan yg berkenaan dg penguasaan mata pelajaran baik sebelum atau sesudah penjurusan di SMA akan mengarah pada spesifikasi di PT kelak dan implementasinya akan menjadi profesi sesuai apa yg dibutuhkan oleh masyarakat pengguna jasa. Maka nilai yg terkait dlm bidang karir akan berpengaruh dlm kehidupan pribadi dan bermasyarakat dan minat akan mempengaruhi kepuasan kerja karena akan menyanangi, menekuni demi kelangsungan prestasi kerja sebelum mencapai usia pensiun. Oleh karena itu berbagai informasi karir sangat mereka butuhkan sebelum mengambil keputusan karir yg realistis (bukan wishfull thinking)

  27. Kematangan konsep diri dlm karir mencakup: • Konsistensi akan pilihan karir • Pengetahuan detail menganai “content” dan “process” of working yg menjadi pilihan karirnya • Realisasi dari pilihan karirnya • Kompetensi yang terkait pada pilihan karir • Sikap yg matang pada pilihan karir dengan mempertimbangkan untung ruginya bagi kehidupan masa depan.

  28. PERAN GURU, KONSELOR SEKOLAH DAN ORANG TUA • Guru hrs menguasai kompetensi yg terkait dg setiap mata pelajaran di SMA dan secara metodologis dpt membelajarkan kemampuan bukan berorientasi pada isi materi saja. Rancangan materi harus bersifat kontekstual berkaitan dg implementasi praktisnya di masyarakat

  29. Konselor sekolah memiliki peran utama dlam pengembangan karir siswa melalui: • Rancangan kurikulum bimbingan yg terpadu (bimbingan kelas, bimbingan kelompok, peer group) • Perencanaan individu (layanan pembelajaran individual, layanan penyaluran, layanan non tes psikologis) • Layanan responsif (layanan konseling individu/ kelompok, layanan konsultasi dan meditasi, layanan informasi dan orientasi, serta referal pada ahli lain) • Dukungan sistem (pengembangan program mencakup kebutuhan siswa, guru, kepala sekolah, orang tua, dan masyarakat) dan evaluasi secara profesional.

  30. Orang tua seyogyanya menyadari bahwa keberadaan fisik, intelektual anak mereka, dan perubahan sosial berpengaruh pada cita-cita karir remaja mereka dan harapan orang tua akan cita-cita masa depan mereka • Orang tua harus bersikap empati dan terbuka mendengarkan dan mendiskusikan yang mereka inginkan untuk masa depan • Orang tua dapat menjadi tokoh identitas karir mereka keberhasilan kerja yg ditampilkan orang tua lebih penting daripada nasehat.

  31. TIPS PENGEMBANGAN KARIR BAGI SISWA SMA • Topik-topik esensial yang dpt dikembangkan dlm bimbingan kelas atau bimbingan kelompok: • Bagaimana mengembangkan potensi sosial dan emosional dlm kelompok • Nilai-nilai diri, nilai sosial dan nilai yang terkait pada bidang kerja • Relevansi mata pelajaran terhadap keahlian dan keterampilan kerja • Bagaimana mendayagunakan sumber informasi karir untuk mencapai kematangan kompetensi karir • Pentingnya kematangan sikap dlm mengambil keputusan karir

  32. 6. Makna penjurusan dlm menentukan pilihan pendidikan lanjut dan karir masa depan 7. Bagaimana memanfaatkan waktu luang secara efektif 8. Pentingnya pendidikna untuk mengantisipasi pasar kerja 9. Memahami isi dan proses suatu pekerjaan atau profesi 10. Bagaimana mengembangkan “coping slikks” untuk mengatasi masalah perbedaan pilihan karir remaja dan harapan orang tua 11. Bagaimana merencanakan karir masa depan dengan memperhitungkan kekuatan dan kelemahan diri secara akademis 12. Teknik-teknik pengambilan keputusan karir

  33. TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SMK • Perkembangan fisik siswa usia SMK tidak jauh berbeda dg perkembangan fisik siswa SMA, tetapi sistem pembelajaran di SMK lebih menekankan pada segi praktek 70% terbanding 30% maka energi fisik secara kualitatif lebih terlatih untuk kelak siap kerja setelah menyelesaikan studi. • Kemampuan berpikir pada dasarnya sama hanya penerapannya berbeda, di SMK lebih berpikir praktis terbanding teoritis. Remaja siswa SMK dituntut untuk siap kerja yang mengandalkan “work skill” atau dominan keterampilan tenaga fisik dan siap kerja yang profesional.

  34. Kematangan sosial dan emosional yg teraktualisasi dlm sikap kerja memegang peranan yg sangat penting karena mereka akan bekerja dibidang jasa.Kemempuan komunikasi interpersonal mempunyai peranan penting dibidang jasa selain non verbal performance dlm proses kerja kelak. Hal ini yg menjadi tantangan yg cukup berat bagi mereka. • Gambaran perkembangan kepribadian di SMK rata-rata cenderung “homogen” dibanding SMA yang “heterogen” dlm proses kelompok berdampak pada peran sosial mereka dimasyarakat. Tugas dan tanggung jawab belajar dan bekerja berkembang secara integral dg landasan disiplin kerja yg terbangun secara berkesinambungan dipadukan dengan potensi berwirausaha.

  35. Tahap perkembangan karir remaja SMK merupakan tahap yg realistis seperti SMA. Bagi remaja SMK, bidang kerjanya sangat spesifik dan jelas seperti tenaga mekaik di bengkel, sekretaris, penata rias di salon kecantikan dll yang sifat pekerjaannya “work skill”. Meskipun pada akhirnya mereka dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi yangbersifat semi profesional D3/ Politeknik atau S1 (profesional). Kematangan karir terwujud dlm bentuk program uji kompetensi kerja.

  36. PERAN GURU, KONSELOR SEKOLAH DAN MASYARAKAT • Para guru pada program nomatif agama islam, kewarganegaraan, olahraga dan bahasa indonesia berperan membelajarkan kompetensi personal dan sosial (pembentukan watak dan perilaku) yg disesuaikan dg spesifikasi SMK dan jurusan yg ditempuh. • Guru-guru program kurikulum adap[tif membelajarkan dasar kemampuan yg menunjang keahlian/ keterampilan kerja seperti matematika, bahasa inggris dll. • Guru-guru program kurikulum produktif memberi pelatihan keahlian/ keterampilan kerja, disiplin kerja dan sikap kerja.

  37. Peran konselor SMK adalah membantu siswa memahami dirinya (konsep diri) sesuai dengan karaktreistik bidang kerja yg dihadapinya dlm praktek internal dan eksternak di lingkungan industri dan bagaimana mereka menyesuaikan diri dengan pola hubungan kerj adan etos kerja.

  38. Konselor SNK sebagai mitra kerja Ketua Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) dan guru-guru program produksi membantu para siswa memahami berbagai alternatif bidang kerja yg menjadi target jurusan mencakup: • Ringkasan uraian pekerjaan • Ringkasan tugas dan tanggung kerja • Prasyarat jabatan seperti; - tingkatan pendidikan yg berkaitan dengan kedudukan/ posisi kerja - pengelaman dan pengetahuan mengenai pekerjaan dlm lingkup struktur organisasi kerja - pelatihan dan keterampilan - bakat, minat, motivasi/ mental kerja yang menunjang keberhasilan kerja - jenis pekerjaan lain yg berkaitan dalan satu divisi kerja 4. Kenaikan tingkatan karir dan prospek masa depan

  39. KURIKULUM BIMBINGAN DI SMA(Topik-topik bimbingan komprehensif di SMA) KELAS I • Karakteristik pribadi (analisa bakat, minat, kacerdasan) • Penyesuaian dini erhadap norma disiplin sekolah • Pengelolaan dini (secara lebih efektif) atau kemantapan jati diri • Potensi rasio emosional siswa remaja akhir (kecenderungan emosional) • Keterampilan komunikasi antar pribadi sebagai dasar pribasi-sosial dlm belajar dan bekerja • Potensi multiintelegensi yang menunjang kompetensi belajar dan karir masa depan • Peran siswa dalam pemenuhan kebutuhan hidup

  40. Sensivitas diri dlm peran, keberadaan dan kejadian dlm kehidupan untuk menentukan gaya hidup secara realistis • Analisa kebiasaan hidup yang berpengaruh pada pemilihan karir • Prediksi kepedulian sosial saat ini ke arah hidup di alam dewasa kelak • Pentingnya aturan/ norma/ kode etik yg melandasi perilaku belajar dan perilaku kerja di lembaga kerja • Pentingnya sumber informasi pendidikan lanjut dan sumber informasi karir terhadap pengambilan keputusan penjurusan dan keputusan karir • Perencanaan pendidikan dan karir diperlukan sebelum mengambil keputusan dengan dasar pertimbangan kekuatan dan kelemahan • Alternatif pilihan mengandung resiko • Kesiapan menghadapi penjurusan

  41. KELAS 2 • Telaah perkembangan diri terhadap kemajuan/ hambatan untuk memantapkan jati diri pada jurusan yang dimasuki • Telaah penggunaan waktu luang untuk mengkaji efektivitas dan program tindak lanjut • Pengelolaan diri (self management) yang berkaitan dg karakteristik lingkungan jurusan IPA/ IPS • Telaah pola hubungan sosial dilingkungan keluarga yg efektif bagi pengembangan diri masa depan • Analisa kecerdasan interpersonal dlm pemecahan masalah di kelompok/kerja kelompok • Hubungan kecerdasan belajar IPA/IPS dg kebiasan kerja masa depan (perilaku kerja)

  42. Fungsi dan tanggung jawab dlm bekerja (pemahaman informasi dunia kerja dari segi isi dan proses • Telaah gaya/ kebiasaan hidup pribadi dari segi positive dan negative dan kemungkinan pengembangan diri di usia dewasa (mahasiswa/ pekerja) • Kebutuhan terhadap fleksibilitas peran kehidupan diri mempengaruhi keputusan, tindakan dan gaya hidup • Analisa keputusan yang dibuat atas dasar portofolio yang kan mempengaruhi keputusan karir masa depan • Memperhitungkan konsekuensi atas dasar keputusan yang dibuat • Analisa bagaimana bakat, minat dan nilai telah mengalami perubahan.

  43. KELAS 3 • Keunikan diri sebagai modalitas pribadi dlm belajar dan perencanaan karir • Keterampilan fisik dan mental untuk menghadapi ujian • Bagaimana bertanggung jawab merentang kehidupan untuk menjadi manusia dewasa • Nilai diri untuk menghadapi tantangan berprestasi • Keterampilan menjalin komunikasi sebagai dasar kemetangan sosioemosional • Kematangan intelektual sebagai kesiapan belajar di PT • Pengembangan system pendidikan di PT

  44. Faktor-faktor yg memberi kemudahan terhadap kesiapan menghadapi ujian nasional dan SPMB • Konsep diri dlm perencanaan pendidikan lanjut dan pengambilan keputusan karir • Faktor-faktor penghambat keberhasilan belajar dan kematangan karir dan upaya untuk menanggulaginya • Target keberhasilan dan resiko kegagalan menghadapi tantangan internal dan eksternal • Faktor sikap dalam kematangan karir • Faktor kompetensi untuk mengambil keputusan karir • Kematangan karir sebagai kriteria kemampuan mengambil keputusan karir • Orientasi ke PT

  45. KURIKULUM BIMBINGAN DI SMK(Topik-topik bimbingan komprehensif di SMk) KELAS I • Karakteristik diri sebagai pribadi • Penyesuaian diri terhadap norma disiplin sekolah kejuruan • Pembentukan jati diri sesuai karakteristik bidang kerja jurusan • Potensi sosioemosional dlm hubungan kerja khususnya pada program produksi • Keterampilan hubungan kerja/ kerja kelompok dlm belajar dan bekerja • Potensi multi intelegensi yang mendasari arah kompetensi kerja • Peran siswa menghadapi kesiapan kerja

  46. Sensivitas diri dlm bekerja, keberadaan diri dlm bidang jasa dan pembentukan gaya hidup secara spesifik • Analisa kebiasaan hidup sehari-hari sebagai pribadi yang berpengaruh pada bidang karir jurusan • Pembentukan sikap dan perilaku kerja sesuai dg karakteristik karir jurusan • Pentingnya norna/ aturan/ kode etik yang melandasi perilaku belajar dan perilaku kerja pada kegiatan program produksi • Pentingnya sumber informasi karir jurusan (penempatan kerja pada program PRAKERIN) • Perencanaan karir dan kemungkinan pendidikan lanjut ke PT sesuai dg kebijakan ujian masuk PT • Relevansi praktek pada program produksi terhadap prektek kerja industri • Pemantapan dini di Jurusan

  47. KELAS 2 SMK • Kajian kemajuan perkembangan diri di jurusan dan upaya mengatasi hambatan • Kajian terhadap disiplin kerja pada program produksi • Kompetensi keseimbangan dalam tugas inovasi • Kajian penyesuaian sosial dan kegiatan ekstra kurikulum sekolah • Analis akecerdasan interpersonal dalam pemecahan masalah di kelompok kerja • Hubungan kecerdasan belajar pada program adaptif dengan keterampilan kerja jurusan

  48. Tugas dan tanggung jawab dlm lingkup bidang kerja yg berkaitan dg arah jurusan • Nilai dan moral kerja yang mendasari kepuasan kerja • Kajian gaya/ kebiasaan hidup pribadi dari segi positif dan negatif terhadap kriteria tuntutan kerja di lapangan • Pengembangan “sense of business”/ kewirausahaan • Motivasi kerja dan produktivitas kerja • PRAKERIN sebagai ajang uji kompetensi kerja • Analisa potensi dini dlm kerja pada program produksi • Perencanaan karir

  49. KELAS 3 SMK • Keunikan diri siswa SMK sesuai dg karakteristik jurusan / kompetensi tiap jurusan yang berbeda-beda • Keterampilan fisik dan daya tahan mental menghadapi kesukaran kerja untuk menghadapi uji kompetensi • Kematangan tanggung jawab kerja dlm menghadapi uji praktek internal dan eksternal (PRAKERIN) • Indetitas diri menghadapi tantangan berorientasi kerja dan mengikuti lomba–lomba keterampilan program dikmenjur/ dikmenti tingkat provinsi dan nasional • Kematangan mejalin hubungan kerja dalam proses kerja • Unjuk kecerdasan intelektual yg melandasi keterampilan kerja tingkatan “work skill” dan semi profesional • Prediksi kemungkinan studi lanjut pasca magang kerja/ kerja sesungguhnya untuk meningkatkan kualitas kerja dan berlanjut secara hierarkis sesuai jenjang karir

  50. Faktor-faktor yang memberi kemudahan terhadap kesiapan mengahdapi ujian masuk , praktek kerja industri dan uji jurusan • Konsep diri dalam bidang kerja jurusan sesuai perencanaan PRAKERIN dan kemungkinan hambatan serta upaya mengatsi hambatan • Kemetangan sikap dan kompetensi kerja jurusan • Target keberhasilan kerja dan resiko kegagalan menghadapi tantangan internal dan eksternal sekolah dan industri • Metode dan strategi menghadapi tantangan dari lingkungan industri • Faktor kompetensi untuk mengambil keputusan karir pasca studi di SMK • Kematangan dan kedewasaan mengahdapi tugas kerja pada lembaga kerja • Evaluasi dini secara menyeluruh.

More Related