1 / 34

PENDAPATAN REGIONAL

PENDAPATAN REGIONAL. PERTEMUAN 10. AKTIVITAS EKONOMI. Diklasifikasikan atas:. Produksi: 1. Primer: memanfaatkan hasil bumi (pertanian, perkebunan, kehutnan, pertambangan, perikanan)

jewell
Télécharger la présentation

PENDAPATAN REGIONAL

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENDAPATAN REGIONAL PERTEMUAN 10 PERHITUNGAN PENDAPATAN REGIONAL

  2. AKTIVITAS EKONOMI Diklasifikasikan atas: • Produksi: • 1. Primer: memanfaatkan hasil bumi (pertanian, perkebunan, kehutnan, pertambangan, • perikanan) • 2. Sekunder: a. Pertanian komersial /plantation (peternakan, pertambakan, perkebunan, dll.) • b. Penambahan nilai komoditi dengan cara merubah bentuk/ fungsi (pabrik/ • manufaktur) • 3. Tersier: jasa profesi (spt. Sekretaris, akuntan, pengacara, dokter, dll) • 4. Kuartier: jasa untuk publik (bank, rumah sakit, informasi, pemerintah, dll) • 5. Kuiner (Quinary): jasa ekslusif (manajerial kelas atas/ eksekutif dan peneliti/perencana) B. Pertukaran a. Memberikan nilai tambah suatu komoditi dengan merubah lokasinya b. Pertukaran ide dan pelayanan melalui jasa telekomunikasi c. Memberikan kepuasan terhadap suatu yang dibutuhkan masyarakat dengan cara merubah lokasinya d. Fungsi pergudangan dan distribusi e. Perdagangan grosir/ perkulakan f. Perdagangan eceran C. Konsumsi pemanfaatan komoditi dan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan/permintaan PERHITUNGAN PENDAPATAN REGIONAL

  3. Fungsi Produksi dalam Ekonomi • Kendala utama : keterbatasan sumberdaya • Sumberdaya = faktor produksi Y = F (Tenaga kerja, kapital, SDA, kewirausahaan, teknologi) PERHITUNGAN PENDAPATAN REGIONAL

  4. Bagaimana aktivitas ekonomi/perdagangan bekerja? • Pertukaran barang dan jasa ( timbul permasalahan “skala”) • Pemerintah menetapkan peraturan (timbul permasalahan “aktor”) Menciptakan sistem organisasi ekonomi (mekanisme harga) PERHITUNGAN PENDAPATAN REGIONAL

  5. Supply and demand • Quantity is tied to price • These dual forces cause market equilibrium Basic model of supply and demand. From www.pch.gc.ca PERHITUNGAN PENDAPATAN REGIONAL

  6. Keseimbangan ekonomi • Nilai produksi = nilai pembelanjaan • Produksi : barang dan jasa yang dihasilkan dalam satu tahun • Konsumsi : barang dan jasa yang dibelanjakan dalam satu tahun PDB = C + I + G + (X – M) PERHITUNGAN PENDAPATAN REGIONAL

  7. ALIRAN BARANG DAN JASA DALAM SUATU PEREKONOMIAN YANG TIDAK MELIBATKAN PEMERINTAH DAPAT DIGAMBARKAN SEBAGAI BERIKUT. • Pasar barang dan jasa • Perusahaan menjual • Rumah Tangga membeli Penerimaan Penjualan Pembelian • Perusahaan • memproduksi dan menjual barang dan jasa • membeli dan menggunakan faktor prod • Rumah Tangga • membeli dan mengkonsumsi barang dan jasa • memilih dan menjual faktor produksi Masukan untuk produksi Tenaga kerja, Tanah • Pasar faktor produksi • Rumah tangga menjual • Perusahaan membeli Upah, sewa, laba Modal Aliran uang Aliran barang dan jasa PERHITUNGAN PENDAPATAN REGIONAL

  8. Proses Produksi dan Pendapatan Masyarakat Proses Produksi Penghasilan Rumah tangga (Y) Ditabung (S) Dibelanjakan di Pasar Barang (C) M e r e n c a n a k a n P r o d u k s i Supply Barang & Jasa (Q) Pasar Barang Melihat situasi pasar Produsen Y = Q ; Y = C + S ; Q > C PERHITUNGAN PENDAPATAN REGIONAL

  9. Fungsi Konsumsi, Saving C, S • Bentuk umum fungsi konsumsi; C = besarnya konsumsi a = konstanta MPC = hasrat konsumsi (∆C/∆Y) Y = Pendapatan • Fungsi saving diperoleh; Y = C + S S = Y – C = Y – (a + MPC.Y) S = besarnya saving MPS = hasrat saving (∆S/∆Y) 1 – MPC C = a + MPC.Y C = a + MPC.Y MPC = ∆C/∆Y S = -a + (1 – MPC.Y a } 0 -a } Y S = -a + (1 – MPC).Y MPC = Marginal Propincity to Consume MPS = Marginal Propincity to Save PERHITUNGAN PENDAPATAN REGIONAL

  10. Konsep Pelipat (Multiplier) • Multiplier adalahangkapenggandadarisuatuvariabeluntukmenghasilkanbesarnyaperubahanvariabelpendapatannasional (permintaanagregat). • Karena o < MPC < 1, maka 1 / 1-MPC > 1. jadi ∆I akhirnyamengakibatkan ∆Z > ∆I. • Contoh: MPC = 0,8. kenaikanpengeluaraninvestasi (∆I) = Rp. 1 jutaakanmeningkatkanpermintaanagregat (∆Z ) sebesar PERHITUNGAN PENDAPATAN REGIONAL

  11. Bekerjanya angka pengganda: Multiplier Effect Z (C + I + G) + ∆I 1150 ∆Z = 200 C + I + G 950 C = 100 + 0,8Y 230 190 100 50 I 40 G 0 Y 950 1150 500 ∆I = 40 maka ∆Z = 200 dan Z = 190 + 200 = 390 PERHITUNGAN PENDAPATAN REGIONAL

  12. Pembelianbarang Diketahui C = 160 + 0,6 Y I = 200 Y = C + I Y = 160 + 0,6 Y + 200 Y – 0,6 Y = 360 0,4 Y = 360 Y = 900 G = 140 Y = 1/1-0,6 x 140 = 350 Y’ = Y + Y = 900 + 350 = 1.250 PERHITUNGAN PENDAPATAN REGIONAL

  13. C I G C + I + G C + I 200 160 0 400 900 1250 PERHITUNGAN PENDAPATAN REGIONAL

  14. KONSUMSI, TABUNGAN, DAN INVESTASI • Pendapatan siap pakai merupakan determinan penting dari konsumsi • dan tabungan. Fungsi konsumsi adalah skedul yang menghubungkan • konsumsi dengan pendapatan nasional siap pakai. Pendapatan siap • pakai digunakan untuk konsumsi atau ditabung sehingga tabungan dan • konsumsi sangat erat hubungannya. Perhatikan manipulasi berikut ini: • C = a+ bYd dan S = Yd – C • = Yd – (1-b)Yd MPC = C/Yd = b = MPC S/Yd = 1 - b = MPS MPC + MPS = 1 sehingga MPS = 1- MPC Hubungan di atas menunjukkan bahwa a. Tabungan adalah fungsi pendapatan siap pakai b. Konsumsi adalah fungsi pendapatan siap pakai • Investasi merupakan komponen penting dari pengeluaran. Investasi • dipengaruhi oleh tingkat bunga dan pendapatan ansional dan dalam • keseimbangan pendapatan nasional I=S, yang berarti bahwa S • merupakan akumulasi modal untuk investasi. Hubungan fungsional • investasi adalah I=f(i,Y), I/i<0 dan I/Y>0 seperti telah dijelaskan • sebelumnya. PERHITUNGAN PENDAPATAN REGIONAL

  15. ANGKA PENGGANDA MODEL ANGKA PENGGANDA Model angka pengganda adalah bagian dari teori ekonomi makro yang digunakan untuk menjelaskan bgm pendapatan ansional ditentukan dalam jangka pendek. Istilah ngka pengganda berasal dari temuan bahwa tiap perubahan satu rupiah dlm pengeluaran pengeluaran eksogen (exogenous expenditure) misalnya investasi, akan berpengaruh thd pendapatan nasional labih dari satu rupiah jika angka pengganda lebih besar dari satu. Model angka pengganda menunjukkan bgm perubahan dlm investasi, perdagangan luar negeri, kebijakan pajak dan pengeluaran pemerintah dapat mempengaruhi pendapatan nasional dan kebekerjaan (employment) dlm satu Perekonomian. Asumsi dalam analisis angka pengganda adalah (a) harga dan upah tetap, (b) tidak ada sumberdaya yang menganggur, (c) tidak ada pengaruh kebijakan moneter dan reaksi pasar keuangan (financial market) terhadap perekonomian. DEFINISI Angka pengganda adalah nisbah (ratio) antara perubahan pendapatan nasional dan output terhadap perubahan tingkat fungsi pengeluaran.  = Y/Exp  = angka pengganda Y = pendapatan nasional/output Exp = pengeluaran  = tanda perubahan PERHITUNGAN PENDAPATAN REGIONAL

  16. ANGKA PENGGANDA DALAM PEREKONOMIAN TERTUTUP Perhatikan bahwa Y = C + I Akan tetapi C = a + bYd sehingga Y = a+ b Yd + I Oleh karena Yd = Y-tY di mana t adalah tarif pajak, sehingga Y = a + b(Y –tY) + I Y = a + bY –btY + I Y – bY +btY = a + I Y[1-(1+t)b] = a + I Y = 1/[[1-(1+t)b][a+I] Y/I = 1/[1-(1+t)b] Contoh: Jika b=MPC = 0,67 dan tarif pajak rata-rata adlah 0,2 maka Y = 1/(1-(1+0,2)0,67)] = 1/1-0,80) = 5 Angka pengganda dalam hal ini adalah 5. Contoh itu menunjukkan bahwa Peubah pajak memperbesar angka penggandda. PERHITUNGAN PENDAPATAN REGIONAL

  17. Perhitungan Pendapatan Nasional Pengumpulan informasi mengenai perhitungan: Bila barang & jasa yg diproduksi dlm suatu negara Nilai pengeluaran atas produk nasional Jml pendapatan yg diterima o berbagai faktor produksi yg digunakan u menciptakan produksi nasional PERHITUNGAN PENDAPATAN REGIONAL

  18. Cara Perhitungan Cara Pengeluaran: jumlahkan pengeluaran ke atas barang & jasa yg diproduksi dlm negara Cara Produksi/produk netto: jumlahkan nilai produksi barang atau jasa yg diwujudkan o berbagai sektor dlm perekonomian Cara Pendapatan: jumlahkan pendapatan yg diterima o faktor-faktor produksi yg digunakan PERHITUNGAN PENDAPATAN REGIONAL

  19. Istilah Pendapatan Nasional • Produk Domestik Bruto PDB = GDP  nilai brng & jasa dr faktor produksi milik warga negara dan warga asing • Produk Nasional Bruto PNB = GNP  nilai brng & jasa dr faktor produksi milik negara PDB = PNB –PFN dari LN PFN dari LN = pendapatan faktor produksi yg diterima dr luar negeri dikurangi pendapatan faktor produksi yg dibayar ke luar negeri PERHITUNGAN PENDAPATAN REGIONAL

  20. Pengertian Pendapatan Nasional • National income/pendapatan nasional: nilai barang & jasa yg dihasilkan dlm suatu negara = PNB atau PDB • Pendapatan Nasional: jumlah dari pendapatan faktor2x produksi yg digunakan u memproduksi barang dan jasa dlm suatu tahun = Produk Nasional Neto pada harga faktor PERHITUNGAN PENDAPATAN REGIONAL

  21. Perhitungan PN tahun (Triliun Rupiah) PERHITUNGAN PENDAPATAN REGIONAL

  22. Konsep pendapatan nasional • Harga berlaku = current price • Harga riil = konstan • Harga faktor = konsep penerimaan • Harga pasar = harga faktor + pajak tidak langsung - subsidi • Bruto • Netto = bruto - depresiasi PERHITUNGAN PENDAPATAN REGIONAL

  23. Investasi Investasi Bruto = gross investment = gross fixed capital formation = jumlah investasi yg dilakukan dlm tahun tsb Tujuan investasi: • Perbesar kemampuan perusahaan u memproduksi barang = investasi neto • Mengganti barang2x modal yg perlu didepresiasikan Investasi Neto  Produk Nasional Neto (Net National Product) GNP = NNP + depresiasi Investasi Neto = investasi bruto - Depresiasi PERHITUNGAN PENDAPATAN REGIONAL

  24. Value added Dihindari perhitungan 2 x dgn: • Barang & jasa yg diimpor, tidak masuk perhitungan • Barang produksi dlm negeri yg akan diproses perusahaan lain (barang ½ jadi) tidak dihitung • Barang yg hrs diproses lagi tdk dihitung Yang harus dijumlah: • Nilai barang jadi • Nilai tambahan yang diciptakan dalam setiap tingkat proses produksi PERHITUNGAN PENDAPATAN REGIONAL

  25. Menghitung Nilai Tambah PERHITUNGAN PENDAPATAN REGIONAL

  26. Perhitungan Cara Pendapatan Golongkan Pendapatan sebagai berikut: • Pendapatan para pekerja (gaji dan upah) • Pendapatan dr usaha perseorangan • Pendapatan dari sewa • Bunga neto: pembayaran bunga – bunga pinjaman konsumsi & pinjaman pemerintah • Keuntungan perusahaan PERHITUNGAN PENDAPATAN REGIONAL

  27. Contoh: PERHITUNGAN PENDAPATAN REGIONAL

  28. Hubungan GNP – NI (national income) Perhitungan Cara Pengeluaran  GNP/PNB Perhitungan Cara Pendapatan  NI (National Income) PERHITUNGAN PENDAPATAN REGIONAL

  29. Pendapatan Disposebel  Pendapatan Pribadi dikurangi pajak yg dibayar penerima pendapatan PERHITUNGAN PENDAPATAN REGIONAL

  30. HUBUNGAN ANTARA GNP -NI PERHITUNGAN PENDAPATAN REGIONAL

  31. Pendapatan Pribadi dan Pendapatan Disposebel Pendapatan Pribadi  semua jenis pendapatan yg diterima penduduk suatu negara Termasuk • pembayaran pindahan, subsidi • Pendapatan berupa bunga atas utang negara & bunga atas pinjaman u konsumsi PERHITUNGAN PENDAPATAN REGIONAL

  32. Pendapatan Nasional yg tidak termasuk pendapatan pribadi: • Keuntungan perusahaan yg tdk dibagikan • Pajak yg dikenakan pemerintah atas keuntungan perusahaan • Kontribusi yg dilakukan oleh perusahaan & pekerja kepada dana pensiun PERHITUNGAN PENDAPATAN REGIONAL

  33. PERHITUNGAN PENDAPATAN REGIONAL

  34. PERHITUNGAN PENDAPATAN REGIONAL

More Related