1 / 34

PERGANTIAN KULIT dan METAMORFOSIS SERANGGA

NOER MOEHAMMADI, Drs; M.Kes. PERGANTIAN KULIT DAN METAMORFOSIS SERANGGA. PERGANTIAN KULIT dan METAMORFOSIS SERANGGA. DEPARTEMEN BIOLOGI. FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI. UNIVERSITAS AIRLANGGA. PERGANTIAN KULIT DAN METAMORFOSIS.

jin
Télécharger la présentation

PERGANTIAN KULIT dan METAMORFOSIS SERANGGA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. NOER MOEHAMMADI, Drs; M.Kes. PERGANTIAN KULIT DAN METAMORFOSIS SERANGGA PERGANTIAN KULIT dan METAMORFOSISSERANGGA DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA

  2. PERGANTIAN KULIT DAN METAMORFOSIS • Kulit luar atau dinding tubuh serangga yg t.a. kutikula bersifat mengeras, tidak lentur dan tidak dapat membesar, karena memiliki sklerotin sebagai akibat dari proses sklerosisasi atau pengerasan kulit • Dalam memberi kesempatan kepada tubuh serangga utk berkembang menjadi besar, maka kulit luar tsb perlu mengelupas terlebih dahulu, yg kemudian akan diganti oleh kulit yang baru • Proses dengan pergantian kulit tersebut : ecdysis, dan kulit lama yg terlepas disebut exuviae : pakaian . 1. Pergantian Kulit

  3. Proses pergantian kulit ini dimungkinkan oleh terbentuknya lapisan endokutikula baru yg berada di bawah lapisan eksokutikula yg sudah mengeras Sebelum kulit luar atau kutikula yg lama mengelupas, epi dan prokutikula yg baru telah dipersiapkan oleh sel epidermis yg ada di bawahnya Selanjutnya sel epidermis mengeluarkan cairan hormon ( molting hormon ) untuk melancarkan proses pergantian kulit Hormon ini mengandung enzim-enzim khitinase dan protease yg dapat melepaskan kutikula yg lama Pelepasan kutikula lama terjadi dgn jalan melarutkan bagian lapisan bawah dari endokutikula lama oleh hormon tersebut .

  4. Dengan demikian kulit luar yg lama terbuka dan mengelupas terdorong oleh gerakan tubuh serangga yg membesar dan telah memiliki kulit baru Sehingga dapat dikatakan bahwa membesarnya tubuh serangga sampai ukuran tertentu terjadi sebelum dinding tubuh atau kutikula baru mengalami proses pengerasan ( sklerosisasi ) .

  5. 2. I n s t a r Beberapa tingkatan yang dapat dibedakan satu sama lainnya, yg membagi stadia larva maupun stadia nimfa selama periode pertumbuhannya disebut dengan I n s t a r Larva atau nimfa yg baru menetas dari telur disebut dgn l a r v a atau n i m f a instar pertama Larva (nimfa) pada instar ini terus tumbuh, ukurannya membesar, yg selanjutnya akan diikuti oleh proses pergantian kulit yg pertama Larva (nimfa) yg telah mengalami pergantian kulit pertama disebut instar kedua, dan yg telah mengalami pergantian kulit ke dua disebut instar ketiga dst nya .

  6. 3. Metamorfosis : perubahan bentuk berubah bentuk (1)A metabola / a metamorfosis : tanpa metamorfosis • Kelompok serangga ini terdapat pada subklas Apterygota ( serangga tidak bersayap ) •  ordo Collembola •  ordo Thysanura ( mis kutu buku ) •  ordo Protura . Metamorfosis berasal dari kata Yunani : meta morphe

  7. (1)A metabola / a metamorfosis : tanpa metamorfosis

  8. (2). Metamorfosis sederhana ( simple metamorfosis : incomplete metamorfosisi) Pada subklas Pterygota terdapat adanya perubahan bentuk maupun ukuran selama perkembangan hidupnya

  9. (2). Metamorfosis sederhana ( simple metamorfosis : incomplete metamorfosisi)

  10. Tipe dari simple metamorfosis adalah : a. Paurometabola ( gradual metamorfosis : perubahan bentuk bertahap) • Selama siklus hidupnya mengalami 3 stadia pertumbuhan yaitu : telur, nimfa dan imago . •  Contoh dari serangga ini adalah : •  ordo Orthoptera ( mis : belalang : Valanga sp. ) •  ordo Hemiptera ( mis : Helopeltis antonii ) • ordo Homoptera ( mis : wereng coklat: Nilaparvata lugens )

  11. b. Hemimetabola ( incomplete metamorfosis : perubahan bentuk tidak sempurna ) Stadia dalam perkembangan hidupnya terdiri atas :  telur,  naiad,  imago Dijumpai pada ordo Odonata ( mis : capung ) .

  12. 3. Metamorfosis sempurna ( complete metamorfosis )

  13. 3. Metamorfosis sempurna ( complete metamorfosis ) a. Holometabola • Memiliki 4 stadia selama siklus hidupnya yaitu : telur,  Beberapa tipe dari Metamorfosis sempurna adalah : larva / ulat,  pupa / kepompong,  dewasa / imago  • Larva yg telah menetas dari telur bentuknya berbeda dgn imago .

  14. Bentuknya menyerupai cacing dgn tungkai-tungkai pendek atau tdk memilikinya, tanpa sayap dan tdk memiliki mata majemuk, memiliki tipe alat mulut menggigit dan mengunyah yg berbeda sekali dgn induknya sehingga habitat maupun cara hidupnya berbeda • Dari larva berubah menjadi imago terlebih dulu melalui bentuk transisi yg disebut pupa atau kepompong • Umumnya terdapat pada : • - ordo Diptera ( mis : lalat rumah ) • - ordo Lepidoptera : kupu-kupu, ngengat • - ordo Coleoptera : kumbang • - ordo Hymenoptera (mis :lebah madu ) Subklas Pterygota .

  15. b. Hypermetabola ordo Coleoptera : Carabidae  ordo Hymenoptera : Perilampidae  ordo Diptera : Bombyliidae.  Terdapat pada :

  16. Keuntungan memiliki berbagai bentuk / stadia pada perkembangan daur hidup serangga antara lain : Dengan adanya perbedaan bentuk, misalnya antara larva dengan imago maka akan terdapat perbedaan habitat sehinnga akan mengurangi kompetisi tempat Dengan adanya perbedaan bentuk, maka akan terdapat perbedaan jenis makanan antara larva dengan imago sehingga akan mengurangi kompetisi makanan

  17. STADIA DALAM METAMORFOSIS • Semua serangga bermula dari sel tunggal yg disebut bakal telur (ovum) • Sebelum berkembang, bakal telur tersebut harus dibuahi dahulu oleh sperma yg berasal dari serangga jantan • Reproduksi secara sexual terjadi dgn bersatunya gamet-gamet tsb. yaitu ovum dari serangga betina dgn sperma dari serangga jantan • Proses pecahnya telur disebut : eclosion • Dapat juga terjadi dari sebuah sel telur berkembang menjadi 2 atau lebih embriyo : polyembrionyc . 1. Stadia telur

  18. Polyembryonyc terjadi pada beberapa jenis parasit dari ordo Hymenoptera pada famili : • Bracomidae : Macrosentrus sp • Platygasteridae : Plastygaster sp • Encyrtidae • Dryinidae • Perkembangan embryo diawali dengan membelahnya beberapa nukleus dari sel tunggal, yg selanjutnya dari masing-masing nukleus berkembang menjadi satu embryo .

  19. Umumnya serangga adalah : ovipar artinya serangga muda keluar /menetas dari dari telur setelah telur ada di luar • Ovovivipar bila telur menetas di dalam tubuh induknya, yang kemudian serangga muda dilahirkan .

  20. 2. Stadia Larva dan Nimfa • Larva adalah suatu bentuk dari salah satu stadia, dalam daur hidup serangga, yang berada antara stadia telur dan stadia pupa • Nimfa adalah serangga muda yg mirip dengan induknya, tetaoi ukurannya kecil. • Nimfa adalah bentuk transisi dalam daur hidup serangga antara telur dan stadia imago, dan biasanya belum memiliki sayap dan alat genital • larva dijumpai pada serangga yg bermetamorfosis sempurna ( divisi Endopterygota), sedangkan nimfa terdapat pada serangga yang bermetamorfosis sederhana ( divisi Exopterygota) .

  21. Larva pada beberapa serangga yang bermetamorfosis sempurna memiliki sebutan-sebutan lainnya, misal : • larva Lepidoptera ulat • larva Diptera bilatung • larva Coleoptera • lindi ( dalam tanah ) • uret ( dalam batang tanaman ).

  22. Bentuk Larva • Menurut bentuknya larva serangga yang mengalami metamorfosis sempurna ( Hypermetamorfosis ), terbagi atas : a) Eruciform • Contoh : Lepidoptera  Mecoptera  Hymenoptera ( beberapa). 

  23. b) Scarabaeiform • Contoh : • Coleoptera ( Scarabidae ) c) Campodeiform • Contoh : • Neuroptera • Trichoptera • Coleoptera .

  24. d) Vermiform • Contoh : • Diptera • Siphonoptera • Hymenoptera ( banyak ) • Coleoptera ( beberapa ) • Lepidoptera ( beberapa) e)Elateriform • Contoh : • Coleoptera ( beberapa ) .

  25. 3. Stadia Pupa ( Stadia Kepompong ) • Stadia yang berada diantara stadia larva dan imago • Ada pupa pupa yang memliki wadah atau kantong yang disebut Kokon (coccon) yang bentuk, warna serta kekerasannya berbeda-beda • lapisan tipis maupun keras yang berasal dari kulit larva sendiri, yang menyelimuti pupa disebut puparium .

  26. Tipe Pupa • Terdapat 3 tipe pupa pada serangga yaitu : 1). Obtect • Contoh : • Lepidoptera • Diptera

  27. 2). Exarate • Contoh : • Umumnya pada Serangga yang mengalami metamorfosis sempurna.

  28. 3). Coarctate • Contoh : • Diptera ( subordo Brachycera dan Cyclorrhapa )

  29. 4. Stadia Imago atau serangga dewasa

  30. PUSTAKA Jumar. (2000). Entomologi Pertanian. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta. Natawigena, H.(1990). Entomologi Pertanian. Penerbit ORBA SHAKTI. Bandung.

  31. cekap semanten matur suwun

More Related