1 / 27

GERAKAN PALANG MERAH DAN BULAN SABIT MERAH INTERNASIONAL

GERAKAN PALANG MERAH DAN BULAN SABIT MERAH INTERNASIONAL. GERAKAN PALANG MERAH DAN BULAN SABIT MERAH INTERNASIONAL. SEJARAH. HENRY DUNANT. Pertempuran Solferino 1858. “UN SOUVENIR DE SOLFERINO” ( kenangan dari Solferino). Henry Dunant menulis buku

joelle
Télécharger la présentation

GERAKAN PALANG MERAH DAN BULAN SABIT MERAH INTERNASIONAL

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. GERAKAN PALANG MERAH DAN BULAN SABIT MERAH INTERNASIONAL

  2. GERAKAN PALANG MERAH DAN BULAN SABIT MERAH INTERNASIONAL

  3. SEJARAH HENRY DUNANT Pertempuran Solferino 1858

  4. “UN SOUVENIR DE SOLFERINO”(kenangan dari Solferino) Henry Dunant menulis buku • membentuk organisasi sukarela yg disiapkan di masa damai untuk penolong korban perang • membuat perjanjian internasional untuk melindungi korban perang

  5. KONVENSI-KONVENSI JENEWA • Tentara yang terluka dan sakit dirawat tanpa diskriminasi • Perlindungan bagi staff, peralatan dan fasilitas medis, yang diidentifikasi dengan sebuah lambang khusus • Negara menghargai peraturan yang melindungi korban konflik • Konvensi ini membuka jalan bagi perkembangan Hukum Perikemanusiaan Internasional selanjutnya

  6. Komponen Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Intenasional • International Committee of the Red Cross /ICRC (Komite Internasional Palang Merah) • International Federation of the Red Cross and Red Crescent Societies (Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah) • National Societies (Perhimpunan-Perhimpunan Nasional)

  7. Komite Internasional Palang Merah (ICRC) ORGANISASI • Organisasi internasional swasta, netral dan mandiri, tidak di bawah PBB, berkantor pusat di Jenewa, Swiss. • Dewan Eksekutif terdiri dari 25 orang warga Swiss. PERAN • Institusi netral. • Pelindung (guardian) asas dan pelaksana Konvensi Jenewa 1949. • Memiliki Hak Prakarsa DANA Sumbangan dari negara peserta Konvensi Jenewa, Perhimpunan Nasional, Sumbangan UE, sumbangan dari pihak lain.

  8. KEGIATAN

  9. BANTUAN KEMANUSIAAN

  10. MEMULIHKAN HUBUNGAN KELUARGA

  11. KUNJUNGAN TAHANAN

  12. DISEMINASI

  13. 1962 : melaksanakan kegiatan • 1989 : pendirian sub delegasi • Saat ini, melanjutkan kegiatan … P A P U A

  14. A C E H • 1990: melaksanakan kegiatan • 1998: pendirian sub delegasi • Saat ini, melanjutkan kegiatan….

  15. IFRC • Organisasi kemanusiaan terbesar di dunia • Berdiri tahun 1919 • Beranggotakan 192 Perhimpunan Nasional • Lebih dari 60 delegasi di dunia Henry P Davidson

  16. KEGIATAN Tanggap Bencana Kesiap-siagaan Bencana Promosi nilai kemanusiaan dan prinsip Kesehatan dan pelayanan masyarakat Pengembangan kapasitas organisasi

  17. Tanggap Bencana Kesiap-siagaan bencana

  18. Air & sanitasi dan Kesehatan

  19. PENGEMBANGAN ORGANISASIi PROMOSI PRINSIP DASAR & NILAI-NILAI KEMANUSIAAN

  20. (Persyaratan) Perhimpunan Nasional • Didirikan di satu Negara pihak/peserta Konvensi-Konvensi Jenewa 1949. • Satu-satunya Perhimpunan Palang Merah atau Bulan Sabit Merah Nasional di negaranya. • Diakui oleh pemerintah negaranya. • Memakai nama dan lambang Palang Merah atau Bulan Sabit Merah. • Bersifat Mandiri • Terorganisasi dalam menjalankan tugasnya dan dilaksanakan di seluruh wilayah negaranya. • Menerima anggota tanpa membedakan ras, jenis kelamin, kelas, agama atau pandangan politik. • Menyetujui Statuta Gerakan. • Menghormati Prinsip-Prinsip Dasar Gerakan dan menjalankan tugasnya sejalan dengan prinsip-prinsip HPI.

  21. Sejarah Singkat PMI Upaya pendirian organisasi Palang Merah Indonesia sudah dimulai semenjak sebelum Perang Dunia ke II oleh Dr. RCL Senduk dan Dr. Bahder Djohan, dimana sebelumnya telah ada organisasi palang merah di Indonesia yang bernama Nederlands Rode Kruis Afdeling Indie (NERKAI) yang didirikan oleh Belanda. Tetapi upaya – upaya ini masih ditentang oleh pemerintah kolonial Belanda dan Jepang. Padatahun 1945, setelah Indonesia merdeka, atasinstruksiPresidenSoekarnomakadibentuklahbadanPalangMerah Indonesia olehPanitia 5 (lima), yaitu : Ketua : Dr. R. Mochtar Penulis : Dr. BahderDjohan Anggota : Dr. Djoehana Dr. Marzuki Dr. Sitanala Sehingga pada tanggal 17 September 1945 tersusun Pengurus Besar PMI yang pertama yang dilantik oleh Wakil Presiden RI Moch. Hatta yang sekaligus beliau sebagai Ketuanya.

  22. Sistem dan Struktur Organisasi PMI Palang Merah Indonesia (PMI), adalah lembaga sosial kemanusiaan yang netral dan mandiri, yang didirikan dengan tujuan untuk membantu meringankan penderitaan sesama manusia akibat bencana, baik bencana alam maupun bencana akibat ulah manusia, tanpa membedakan latar belakang korban yang ditolong. Tujuannya semata - mata hanya untuk mengurangi penderitaan sesama manusia sesuai dengan kebutuhan dan mendahulukan keadaan yang lebih parah.

  23. VISI Palang Merah Indonesia (PMI) mampu dan siap menyediakan pelayanan kepalangmerahan dengan cepat dan tepat dengan berpegang teguh pada Prinsip-Prinsip Dasar Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional.

  24. MISI PMI • Menyebarluaskan dan mendorong aplikasi secara konsisten Prinsip-Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional. • Melaksanakan kesiapsiagaan di dalam penanggulangan bencana dan konflik yang berbasis pada masyarakat. • Memberikan bantuan dalam bidang kesehatan yang berbasis masyarakat. • Pengelolaan transfusi darah secara profesional. • Berperan aktif dalam penanggulangan bahaya HIV/AIDS dan penyalahgunaan NAPZA. • Menggerakkan generasi muda dan masyarakat dalam tugas-tugas kemanusiaan. • Meningkatkan kapasitas organisasi di seluruh jajaran PMI secara berkesinambungan disertai dengan perlindungan terhadap relawan dan karyawan dalam melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan. • Pengembangan dan penguatan kapasitas organisasi di seluruh jajaran PMI guna meningkatkan kualitas potensi sumber daya manusia, sumber daya dan dana agar visi, misi dan program PMI dapat diwujudkan secara berkesinambungan.

  25. PMI mengenal 2 jenis relawan, yaitu Korps Suka Rela (KSR) dan Tenaga Suka Rela (TSR). Kedua tipe relawan ini di dalam organisasi PMI adalah anggota biasa yang mempunyai hak dan kewajiban yang disebutkan dalam AD/ART PMI.

  26. Terima Kasih

  27. KOMPONEN PB • Pertolongan Pertama • Komunikasi & Tekhnologi Informasi • Air & Sanitasi (Watsan) • RFL (Restoring Family Link) • Asesmen • Evakuasi & Shelter • Kesehatan & Medis • Timbul (Tim Ambulance) • Dapur Umum • Relief & Distribusi • Logistik • Keuangan • Humas • Administrasi

More Related