1 / 70

Business Use-Case Diagram

Business Use-Case Diagram. Seminar Proposal Penentuan Tempat , Penelitian pendahuluan , yaitu : Wawancara Observasi Diskusi atau Presentasi. Seminar Proposal Penentuan Tempat , Penelitian pendahuluan , yaitu : Wawancara Observasi Diskusi atau Presentasi. Genap. Ganjil.

kael
Télécharger la présentation

Business Use-Case Diagram

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Business Use-Case Diagram

  2. Seminar Proposal • PenentuanTempat, • Penelitianpendahuluan, yaitu: • Wawancara • Observasi • DiskusiatauPresentasi • Seminar Proposal • PenentuanTempat, • Penelitianpendahuluan, yaitu: • Wawancara • Observasi • DiskusiatauPresentasi Genap Ganjil Persiapan skripsi smt. ganjil Persiapan skripsi smt. Genap UTS UTS MusuhSkripsi: Males, Sakit, Ndakngerti, Dosennyamenakutkan, Pacarbutuhperhatian, Urusankeluarga

  3. UML • Unified Modeling Language (UML) , merupakan sistem arsitektur yang bekerja dalam OOAD (Object Oriented Analysis and Design) dengan satu bahasa yang konsisten untuk menentukan, visualisasi, mengkonstruksi, dan mendokumentasikan artifact yang terdapat dalam sebuah software. • UML merupakan bahasa pemodelan yang paling sukses dari tiga metode OO (Object Oriented) yang telah ada sebelumnya, yaitu Booch, OMT, OOSE. UML merupakan kesatuan dari ketiga metode pemodelan tersebut dan ditambah kemampuan lebih karena mengandung metode tambahan untuk mengatasi masalah pemodelan yang tidak dapat ditangani ketiga metode tersebut.

  4. Tujuan UML • Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan dimengerti umum. • Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemrograman dan proses rekayasa. • Menyatukan praktik-praktik terbaik (Best Practise) yang terdapat dalam pemodelan.

  5. UML tidak mencakup • Bahasa Pemrograman. • UML adalah bahasa pemodelan visual, bukan dimaksudkan untuk menjadi suatu bahasa pemrograman visual, tetapi UML memberikan arah untuk bergerak ke arah kode , dalam aplikasi Visual UML model tertentu dapat melakukan konversi dari model yang sudah dibuat menjadi skeleton code. • Tool (Software aplikasi) pemodelan. • Membuat standar sebuah bahasa diperlukan oleh tool-tool dan proses. UML mendefinisikan semantik dan notasi, bukan sebuah tool. Contoh tool yang menggunakan UML sebagai bahasanya adalah Rational Ros, Enterprise Architect, Visual Paradigm. • Proses Rekayasa. • UML digunakan sebagai bahasa dalam proyek denga proses yang berbeda-beda. UML bebas dari proses dan mendefinisikan sebuah proses standar bukan tujuan UML atau RFP dari OMG.

  6. 4+1 Architecture Model Logical view Development view Scenarios System & Environment Physical view Process view

  7. Flow of Architecture Process Logical view Development view Use Case System & Environment Physical view Process view

  8. Use Case View • Merupakan gambaran dari arsitektur sistem • Menggambarkan interaksi antar objek dan antar sistem • Digunakan untuk mengidentifikasi elemen-elemen arsitektur • Menggambarkan dan menvalidasi desain arsitektur • Titik awal dari pengujian purwarupa (prototype) arsitektur

  9. UML Diagram for ArchitectureUse Case View Logical view Development view Use Case System & Environment • Use Case Diagram Physical view Process view

  10. Logical view • Berkaitan dengan fungsional yang disediakan untuk end-user

  11. UML Diagram for ArchitectureLogical View • Sequence Diagram • Communication Diagram* • Class Diagram Logical view Development view Use Case System & Environment Physical view Process view

  12. Development View • Biasa juga disebut sebagai Implementation View • Merupakan perspektif system dari mata seorang programmers • Berkaitan dengan Software Management

  13. UML Diagram for ArchitectureDevelopment View • Component Diagram* • Package Diagram Logical view Development view Use Case System & Environment Physical view Process view

  14. Process View • Memandang system dari aspek dinamis • Menjelaskan proses-proses dari system dan bagaimana komunikasi antar proses tersebut • Fokus pada system saat dieksekusi

  15. UML Diagram for ArchitectureProcess View Logical view Development view Use Case System & Environment Physical view Process view • Activity Diagram*

  16. Physical View • Biasa juga disebut Deployment view • Sistem dari sudut pandang perekayasa system (system engineer) • Berkaitan dengan topology dari komponen-komponen software pada physical layer dan komunikasi antar komponen

  17. UML Diagram for ArchitecturePhysical View Logical view Development view Use Case System & Environment Physical view Process view • Deployment Diagram*

  18. Rational Unified Process (RUP) • Rational Unified Process (RUP) adalah metodologi pengembangan perangkat lunak yang dibangun dengan visi memudahkan pengontrolan dan meningkatkan kualitas perangkat lunak yang dibangun. RUP memanfaatkan sepenuhnya notasi yang ada dalam UML. • Hubungan antara UML dan RUP adalah UML menyediakan notasi-notasi pemodelan, sedangkan RUP menggunakan notasi-notasi yang disediakan dalam UML tersebut.

  19. Tahap-Tahap Pengembangan dalam RUP • sumbu horisontal, merepresentasikan waktu dan aspek dinamis dari proses, dan diekspresikan dalam bentuk siklus, tahap, iterasi, dan tonggak (milestone) • sumbu vertikal, merepresentasikan aspek statis dari proses, bagaimana proses dideskripsikan dalam bentuk aktivitas, artifak, pekerja, dan alur kerja.

  20. Tujuan dan sasaran tiap tahap pengembangan pada RUP • TahapPermulaan (Inception) • mendapatkankesepahamandaristakeholderterhadapsasaransikluspengembangan • Menetapkanruanglingkupdanbatasdariproyekpengembangan, memperkirakan total biayadanjadwaluntukkeseluruhanproyek, sertamemperkirakansemuaresikopotensialproyekpengembangan • TahapPerluasan (Elaboration) • Membuatgarisdasararsitektursistemuntukmenyediakanlandasan yang stabilbagiupayaperancangandanimplementasidalamtahapkonstruksi.  • TahapKonstruksi (Construction) • Melakukanklarifikasikebutuhan yang masihtersisadanmelengkapipembangunansistemberdasarkanarsitektur yang ditetapkan. • Secaraberulangdanbertambah (iterative and incremental) membangunproduk yang lengkap, yang siapdialihkankepadakomunitaspenggunanya. • TahapPeralihan (Transition) • memastikanbahwaperangkatlunaktelahtersediabagiparapenggunaakhir (end user), termasukpengujianuntukpersiapan. Padatahapini, umpan-balikpenggunaharusberfokuspadaisu-isufine-tuning, konfigurasi, danketergunaan • rekayasaspesifik-penyebaran, seperticut over, pengemasankomersial, pelatihanpersonillapangan, sertaberbagaiaktivitasperbaikan, sepertipembetulanbug, peningkatankinerjadanketergunaan, dansebagainya

  21. Alur Utama Pengembangan dalam RUP

  22. RUP Life Cycle (Ambler, 2005)

  23. Beberapa Alat Bantu dalam RUP • Tahap Business Engineering/Business Modelling • Business Use Case Model • Business Object Model • Tahap Requirement Analysis • Use Case Model • Tahap Analysis and Design • Design Model • Tahap Implementation • Implementation Model

  24. Tahap Business Engineering/Business Modelling • Dalam dunia bisnis dan industri, terdapat banyak sistem manual dan otomatis yang muncul secara regular. Secara formal business modeling didefenisikan sebagai teknik untuk memodelkan sebuah proses bisnis. Dalam model bisnis interaksi antar business worker mengisyaratkan perlunya mengangkut informasi dari satu worker kepada worker lainnya. Sebuah aplikasi (perangkat lunak) sering kali menghilangkan keperluan untuk mengangkut informasi antar worker dengan menjadikan informasi tersebut terdapat pada sistem aplikasi tersebut. Dari sudut pandang model bisnis, sistem informasi tersebut merupakan sebuah actor. • Secara umum tujuan dari Business Modeling adalah sebagai berikut: • Memahami struktur dan dinamika organisasi. • Memahami masalah-masalah dalam mencapai target organisasi dan menemukan potensi untuk kemajuan organisasi. • Yakin bahwa para customer, end user, dan developer mempunyai sebuah pemahaman yang benar mengenai organisasi. • Dapat menurunkan requirement perangkat lunak yang akan kita buat yang diperlukan untuk mendukung pencapaian target organisasi.

  25. Tahap Business Engineering/Business Modelling • Business Use Case Model • Model ini digunakan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan bagaimana proses bisnis dari sistem yang akan dikembangkan (existing system) dalam terminologi use case. Diagram yang digunakan dalam pemodelan ini adalah Business Use Case Diagram. • Business Object Model • Model ini digunakan untuk menggambarkan bagaimana realisasi dari setiap business use case pada business use case diagram. Dari setiap business use case dibreakdown sehingga dapat diketahui entitas apa saja yang ada dalam business use case tersebut. Entitas-entitas ini akan menjadi kandidat kelas dalam Class Diagram. • Business Actor • Business Actor adalah orang atau sistem lain yang terlibat dimana memberikan informasi atau menerima informasi dari sistem yang di kembangkan.

  26. Tahap Requirement Analysis • Use Case Model Model ini digunakan untuk menggambarkan kebutuhan-kebutuhan atau fitur-fitur yang harus dimiliki oleh sistem yang baru. Diagram yang digunakan dalam pemodelan ini adalah Use Case Diagram.

  27. Tahap Analysis and Design • Design Model Model ini digunakan untuk menggambarkan bagaimana analisis dan desain sistem yang baru. Dari setiap use case pada use case diagram dibreakdown untuk mengetahui bagaimana realisasi dari use case tersebut. Realisasi use case dapat dimodelkan dengan beberapa diagram, yaitu Class Diagram (own by Use Case Realization) serta Interaction Diagram. Sedangkan desain sistem digambarkan dengan Class Diagram.

  28. Tahap Implementation • Implementation Model Model ini digunakan untuk menggambarkan bagaimana implementasi terhadap desain dari sistem yang baru. Salah satu diagram yang digunakan dalam pemodelan ini adalah Database Diagram.

  29. Rational Unified Process mendeskripsikan cara implementasi secara efektif 6 praktek terbaik software development • Develop iteratively • Manage requirements • Use component architectures • Model visually • Continuously verify quality • Manage change

  30. RUP mengajarkanbahwasebuahproses yang efektifseharusnya : • Iterative Melakukanaktivitas-aktivitas yang samadalambagian yang kecil, berulang-ulang. • Incremental Rencanauntukmendapatmemperolehpemahamanmasalahsedikitdemisedikit, danmenambahkansedikitdemisedikitsolusipadasetiapiterasipada ‘bangunan’ yang telahandalakukansebelumnya. • Risk-focused Mendefinisikanresikopadaawaldansering. Fokuspadaarsitektur yang paling utamadarisistem, termasuk area paling beresikotinggisebelummembangunbagiansistem yang mudah. • Controlled Selalutahudimanaandaberada, kemanaakanmelangkahdansejauhmanalagiandaharusberjalan? • Use-case (i.e., requirements)-driven Menetapkantujuansistemdenganmenemukansemua requirements danmenangkapfungsionalitas requirements kedalam use case • Architecture-centric Menetapkanstabilitasarsitekturpadadesain detail perangkatlunak.

  31. Pendahuluan • Proses Bisnis: Sekumpulan prosedur (rangkaian aktivitas/kegiatan/kejadian) yang saling berkaitan dan melibatkan sejumlah komponen (SDM, biaya, alat, kebijakan, dsb) untuk mengelola sumberdaya organisasi. • Tujuan Proses Bisnis: menciptakan nilai (manfaat, profit, presentasi)  mencapai tujuan organisasi.

  32. Pemodelan Bisnis setudi tentang organisasi menguji struktur organisasi Memperhatikan peran-peran didalam organisasi, dan bagai mana mereka terhubung satu dengan yang lainya menguji aliran kerja (workflow) dalam organisasi proses utama di dalam organisasi pengujian entitas yang ada di luar organisasi yang berhubungan dengan bisnis organisasi

  33. Mengapa memodelkan bisnis untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang visi orgasnisasi dan sistem perangkat lunak. Sebagai sarana untuk melakukan rekayasa ulang proses bisnis organisasi Sebagai sarana latihan tentang proses bisnis organisasi

  34. Beberapa pertimbangan bahwa pemodelan bisnis dibutuhkan : tim adalah pendatang baru di organisasi organisasi sedang atau akan melakukan rekayasa ulang proses bisnis pengambang sedang membangun perangkat lunak yang akan digunakan pada porsi yang signifikan dalam organisasi adanya aliran kerja yang komplek dan besar di dalam organisasi yang tidak didokumentasi kan sebelumya. Tim adalah konsultan di dalam suatu organisasi, di mana sebelumnya belum pernah bekerja di tempat itu.

  35. Pertimbangan untuk tidak melakukan pemodelan bisnis Sudah didapatkan pemahaman yang baik tentang struktur organisasi, tujuan, visi bisnis, data stakeholder. Tim pengembang sedang membangun perangkat lunak yang akan digunakan pada suatu bagian kecil organisasi, dan tidak akan berpengaruh pada seleruhuan bisnis. Aliran kerja dalam organisasi sudah familier dan telah didokumentasikan degan baik Dibatasi oleh waktu yang sempit. Tidak semua proyek mempunyai waktu yang cukup untuk melakukan suatu analisis bisnis secara lengkap

  36. Pemodelan bisnis dan siklus pengembangan sistem pertama, dengan melakukan semua pemodelan bisnis depan, kemudian secara iteratif melewati tahap analisis, disain, coding, testing, dan deployment. Kedua, dapat dengan mamsukan pemodelan bisnis di dalam proses iteratif.

  37. Untung dan rugi pemodelan sistem Keuntungan pendekatan pertama adalah lebih memberikan pemahaman secara penuh tentang proses bisnis organisasi sebelum kelingkup sistem secara keseluruhan, sehingga dapat menentukan dari awal, aktivitas mana saja dalam aliran kerja yang perlu diotomatisasi untuk membantu proses bisnis organisasi. Sementara kerugianya adalah bahwa jika proyek-proyek sistem informasi yang mempunyai waktu pendek menggunakan pendekatan ini tidak realistik.

  38. Untung dan rugi pendekatan ke 2 Pendekatan tersebut mempunyi keuntungan yaitu pembelajaran tentang proses bisnis organisasi dapat segera di lakukan tanpa harus menunda kegiatan membangusn sistem, sehingga dapat dilakukan secara bersamaan. Kerugianya : akan beresiko terjadinya kesalah pahaman dalam menemukan kebutuhan sistem akibat tuntasnya pemahaman tantang proses bisnis

  39. Siklus Hidup Pengambangan Sistem Informasi Diagam sekuensial dan diagram kolaborasi level analisis Diagram kelas level analisis Disain Diagram sekuensial dan diagram kolaborasi level desain Diagram kelas level desain Diagram statechart (jika dibutuhkan) Diagram komponen Diagram deployment Coding Testing Impementasi dan distribusi Pemodelan bisnis Diagram use case bisnis Diagram aktivitas (aliran kerja) Analisis level diagram kelas (bisnis entaitas) Pemodelan use case sistem Aktor Use case Diagram use case Analisis Aliran kejadian ( flow of event) dalam use case Spesifikasi tambahan

  40. Business Modeling • Teknik pemodelan yang digunakan untuk menggambarkan model suatu bisnis • Digunakan untuk meninjau, meningkatkan dan membuat sebuah bisnis

  41. Proses Bisnis • Sekumpulan aktivitas yang dirancang untuk menghasilkan keluaran (output) tertentu bagi customer tertentu

  42. Model dalam Business Modelling • Business Use case Model • Business Object Model

  43. Business Use Case Model • Model yang menggambarkan proses-proses bisnis dari sebuah bisnis atau organisasi dan interaksi proses tersebut dengan pihak luar, seperti para customer dan partner

  44. Konsep pemodelan bisnis aktor bisnis (business actor) pekerja bisis (business worker) relasi assosiasi (association) dan generalisasi (generalization) entitas bisnis (business entity) diagram use case bisnis (business use case diagram) diagram aktivitas (activity diagram) unit organiasi (organization unit )

  45. Business Actor • Menggambarkan peran yang dimainkan oleh seseorang atau sesuatu yang dengannya bisnis berinteraksi

  46. Business Use-Case • Merupakan urutan tindakan yang dimainkan suatu bisnis yang menghasilkan sebuah nilai yang dapat dilihat dan ditujukan untuk suatu business actor tertentu.

  47. Requirement • Kondisi atau kemampuan yang harus dipenuhi oleh software aplikasi yang akan dibuat. • Ada dua macam yaitu : functional requirement dan non-functional requirement • Functional requirement menentukan tindakan yang harus dapat dimainkan sebuah software aplikasi • Non functional menggambarkan atribut dari software aplikasi dan lingkungannya.

  48. Business Process View • Business Functionality • Business Workflow

More Related