1 / 28

Novelet Candi di Kotaraja

Novelet Candi di Kotaraja. Baca. Kembali. Candi di Kotaraja ( Oleh : Hadiyah Marowati ) “ Selamat siang , anak-anak ,” sapa Bu Risti memasuki ruang OSIS. “Siang, Bu!” jawab para siswa serempak .

kasa
Télécharger la présentation

Novelet Candi di Kotaraja

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. NoveletCandidiKotaraja Baca

  2. Kembali CandidiKotaraja (Oleh : HadiyahMarowati) “Selamatsiang, anak-anak,” sapa Bu Ristimemasukiruang OSIS. “Siang, Bu!” jawabparasiswaserempak. Sabtusianganggotaredakturmajalahsekolahdanmadingmengadakanrapatgunamembahastemabulandepan. Bu Ristimemberikanevaluasipadaterbitanbulanini. Para siswaantusiasmendengarkanpenjelasandari Bu Risti. Bu Ristiberhentibicaraketikapandangannyamenangkapduaorangcowok yang sedaritadiasyikberdiskusidibangkubelakang. RupanyaRevandanDonitidakmenyadarikehadiran Bu Risti. Keduanyamasihasyikmembicarakan film yang merekatontonsemalam. “Menurutku film Final Destination 3tuhalurceritanyasamadengan 2 film sebelumnya. Adegannyahampirserupacumabedakaraktertokohnyaaja. Ceritanyamasihberkutatpadahalusinasitrusterjadikecelakaanbenerantruslari-larianmenghindarikecelakaan. Pokoknyaisiceritanyaadegankematian yang sadisdeh,” ucapRevanlayaknyakomentarhandal. • “Akusetujutuh. Tapitetapngerijugaya, biarpunnggakadasetannya film itutetaphoror, hii ... serem,” sahutDoni. • “Pepatahmengatakansemutdiseberanglautannampak, gajahdipelupukmatataknampak,” kata Bu Risti yang telahberdiridisampingRevan. “Kalian pahammaknapepatahitu?” • “Paham!” jawabseisiruanganserempak. Selanjutnya >

  3. Kembali Semuamatatertujupadakeduacowokitu. RevandanDonitertundukmalu. Keduanyataksanggupberkata-katadihadapan Bu Risti. Seanterosekolahmengenal Bu Ristisebagai guru Bahasa Indonesia yang mahirmenyampaikankalimatironi. Perkataanbeliauhalustapicukupnylekitdihati. Dan tanpadikomandoseisiruangandiamsembarimendengarpetuahpanjang Bu Risti. Dua jam penuh, kupingRevandanDonimemerahmendengarpetuah Bu Risti. Merekalahsasarankalimatironi Bu Risti. Di akhirpetuah, beliaumemberitugasistimewapadaRevandanDoni. Revanmendapattugasmembuatartikel yang berjudul “KisahnyataFinal Destinationdi Indonesia”. SedangkanDonimemperolehtugasmembuatresensi film dokumentersebanyak 5 buah. Tugasituharusdiserahkanpada Bu Risti paling lambatSeninpekandepan. Berartimerekahanyapunyawaktu 8 hariuntukmenyelesaikantugasitu. SepulangsekolahRevankelabakanmencariinformasidannarasumberuntukartikelnya. Sore itujuga, iabergegaskewarnet. Menjelajahiberagamsitusdanjejaringsosialuntukmencariinformasi. Hasilnyanihil. Diatakmenemukansatupunpetunjuk. Denganagakragu, Revanmengunjungifacebook Bu Risti. Revanmenyampaikanpermintaanmaafdanmemintapetunjuktentangnarasumberuntukartikelnya. Selanjutnya >

  4. Kembali • Bu Ristibelumjugamembalase-mailRevan. Satu jam telahberlalu. Revanmasihdidepankomputermenunggupesanbalasan Bu Risti. • MenjelangMaghrib, Revanmenerimasebuah e-mail dari Bu Risti. Dalame-mailitu, Bu RistimenyuruhRevanmenemuiDokterHusadadiRumahSakitJiwa. NarasumberitubernamaNofiani. Pasien RSJ yang telah 2 tahundirawatkarenadepresisetelahmenyaksikankematianorang-orangterdekatnyasecaraberuntun. • * * * • Minggupagi, RevanmemacusepedamotornyamenujuRumahSakitJiwatempatNofianidirawat. Satu jam kemudian, Revantelahsampaiditempattujuan. • “KamuRevan, murid Bu Ristikan? KenalkansayaDokterHusada,” kataseoranglaki-laki 50 tahunan. RevanmenjabattanganDokterHusada. • “Iya Pak, sayaRevan. InikartupelajardanSuratKeterangandarisekolah. Sayabermaksudmewancaraisalahsatupasiendisini,” jawabRevan. • DokterHusadamengajakRevankeruangannya. RevanmembacabiografiNofiani yang diberikanDokterHusada. NamalengkapnyaNofianiSaptaIndra. Gadiskelahiran Jambi 20 tahunsilam. Lulus SMA duatahunlaludanberniatmelanjutkankuliahdiJogja. Sempattercatatsebagaimahasiswa semester pertamadisalahsatuPerguruanTinggiNegeri, iakenaDrop Outkarenaseringabsen. Selanjutnya >

  5. Kembali “Apadiaberbahaya? Seringhisterisdanmenyerangorang?” tanyaRevan. “Tidak. Diagadis yang baik. Kondisinyatelahpulihsejaksetahun yang lalu. Dan diasendiri yang sukarelabertahandisinikarenamerasalebihnyamanberadadisinidaripadakembalike Jambi,” jawabDokterHusada. “Bolehkahsayamenemuinya?” “Tentu, mari!” dokterHusadamengajakRevanmenemuiNofiani. DokterHusadamembawaRevanmenemuiseoranggadis yang sedangdudukdibawahpohon. Gadisitusedangmenekunisulamankristiknya. Parasnyacantik, rambutnyapanjangdiikatkebelakangsepertibonekabarbie. Memakaidaster motif bungaberwarnacerah. “Selamatpagidokter,” sapagadisitusambiltersenyummanis. “PagiFifi, kenalkaniniRevan, pelajar SMA yang inginmewawancaraimu. Diamendapattugasdarisekolahuntukmenulisartikeltentangdirimu.” “Artikelsemacamapaitu?” tanyaNofiani. “Sayainginmenulistentangkisanandaduatahunsilam. Kisahkecelakaantragis yang menimpakeluargaanda.” * ** Selanjutnya >

  6. Kembali Nofianiberfikirsejenak. LalumenatapdokterHusada. DokterHusadamembalastatapanitudengananggukankepalaseolahmengiyakan agar Nofianimenceritakankisahnya. Nofianibersediamelakukanwawancara. DokterHusadapamitmeninggalkankeduanyadibawahpohonberingin. Revanmengaktifkanperekam mini. Nofianimulaibercerita. Matanyamenerawanglangitbiru. Terbayangolehnyakejadianduatahun yang lalu. “Kejadianitubermuladarimimpi-mimpi yang kualamimenjelangUjianNasionalduatahun yang lalu.” Akumengalamimimpi yang serupatiapmalam. DalammimpiituakuberadadisuatukerajaanJawaKuno. AkutemukanbanyakukiranaksaraJawadisekitarku. Di sanaakumenjadipelayanistana. Ketikamenatapcermin, akumendapatipenampilanku yang berbeda. Akumengenakankemben, berkain batik danbersanggul. Sebuahselendangtersampirmenutupipundakhinggabagiandepantubuhku. Akumengambilsebuahcawanbesarberisikuntum-kuntumbunga. Adamawar, melati, kenanga, kanthildanbermacambunga lain yang adasemerbakharum. Akumenatabebungaanpadacawansesaji yang adaditiapsudutruangan. Tiapruanganmempunyaikombinasikuntumbungaberbeda. Anehnya, akuhafaljenisbunga yang ditatatiapcawan. Padahalakubelumpernahmelakukanhalitusebelumnya. Selanjutnya >

  7. Kembali Seorangpemudabalasantahunmenghampiriku. Akumeletakkansesajidanmenghaturkansembahpadanya. Pemudaberparastampan. Penampilannyamewahlayaknyaseorangpangeran. Pemudaitumemintakududukdisampingnya. Akumenurut. “Blablabla”. Pemudaitumenmgucapkannamaku. Tigasukukata. Akumelihatbibirnyabergeraktapiakutakmendengarperkataannya. “Akurindupadamublablabla.” Namakudisebutlagi, tapiakutakbisamembacagerakbibirnya. Berulang kali namakudisebuttapiakutakbisamendengarnya. Akutakpernahtahusiapanamakudisana. “Tuanku, adaapageranganTuankudatangmenemuihamba? BukankahseharusnyaTuankuberadadiistanamemilihcalonpermaisuri?” tanyaku. “Tidakblablabla, kamulahpermasuriku. Satu-satunyapilihanhatiku. Merekahanyalahwanitapilihanibusuri yang terpaksakunikahi. Hanyasebagaipersyaratan agar akubisamenikahimu,” jawabpemudaitu. “MerekalebihpantasmendampingiTuankudaripadahamba yang hanyaseorangpelayandaritrahSudra.” Pemudaitumeletakkanjaritelunjukknyadidepanbibirku. Diamenggeleng. “Hanyakamuwanita yang benar-benarmengertiaku. Kamuselaluadasetiapakubutuhkan. Sejakkitamasihkanak-kanakhinggasaatini, kamuselalusetiabersamaku.” Pemudaitumengenggamjemariku. “Bahkanketikaakuterkenapenyakitkutukanbintikmerah yang membuatsemuamenjauh. Hanyakamu yang masihsetiamendampingikuhinggaakusembuh.” • “ItusudahkewajibanhambasebagaipelayanTuanku.” • “Blablabla. Akuinginmenikahimu. Ayo ikutakumenemuikakekPurwarajadiperbukitansuci. AkuinginmenikahimudisanadidepanparaDewa.” pemudaituantusias. • “Ampunihambatuanku, hambatakberanimelanggarlarangan Raja muda,” jawabku. Selanjutnya >

  8. Kembali “Akuadalah Putra Mahkotakerajaanini, tidakada yang bolehmelarangkumenemuikakekbiarpunituayahku, Rajamudasekalipun!” jawabpemudaitumantap. Akudan Putra Mahkotaberkeretakudamenujuperbukitansuci. TempatparaBrahmanabertapa. Termasuk raja Purwaraja yang telahturuntahta. Beliaumemilihbertapadiperbukitansetelahmenyerahkantampukkekuasaanpada raja Mudaraja, putranya. SepeninggalnyaPurwaraja, Mudarajamerombaksistempemerintahandikerajaan. Sistemtrahditerapkandemimempertahankankemuliaangolonganbangsawanatautrahkesatria. Trahkesatriamenguasaisegalanya. Sedangkantrahsudradijadikanbudak. Ketuhananjugadiabaikan. Trahkesatriamemboyongtrahbrahmanabesertaarcadewakeperbukitanjauhdarigemerlapkotaraja. Sebagaigantinyadidirikansebuahbangunancandibaru. Candiitudibangunolehkaumsudra yang bermandikeringatan. Kaumkesatriamenempatkanalgojo-algojokejiuntukmengawasijalannyapembangunancandi. Merekataksegan-seganmelayangkancambukpadatubuh-tubuhkelelahanparapekerja. Perayaandigelarketikacanditelahmegahberdiri. Sebuahlambangkeangkuhankaumkesatriabukantempatpemujaanataupunperibadatan. Takadaarcadewadicandiitu. Hanyaadasebuahmejabatu. Meja yang panjangnyadua meter danlebarsatu meter. Tingginyasetinggi dada orangdewasa. Adasebilahpedang yang tertancapditengahbatu. Bilahpedangtanpagagang yang ujungruncingnyamengarahkeatas. Berkilatkaladiterpasinarmentari. Selanjutnya >

  9. Kembali Kaumkesatriamenyebutnyamejakeadilan. Tapikaumsudramenyebutnyamejapembantaian. Hampirtiapharimejaitumemakankorban. Bilaadakaumsudra yang menolakdijadikanbudakmakaakandivonissebagaipendosa. Hukumanbagipendosaadalahkematian. Kematian yang tragisdiatasmejakeadilan. Seorangalgojoakanmengangkattubuhpendosaitutinggi-tinggidiatasmeja. Kemudianakandihempaskandimejatanpaampun. Makadarahsegarakanmengalirketikabilahpedangitumenembusuluhhati sang pendosa. Tepuktangantrahkesatriariuhterdengarbebarengandengantangisandanrintihankaumsudra. Air matamenggenangdipelupukmataNofiani. Diaberhentibercerita. RevanmerindingmendengarceritaNofiani. Terbayangolehnyatindakanbiadabmasalampau yang taktercatatdalambukusejarah. * * * Setelahkembalitenang, Nofianimelanjutkanceritanya. “Sesampainyadiperbukitansuci, putramahkotasegeramenemuikakeknya. Purwarajatinggaldisebuahkuil. Di depankuilterdapatsebuahkolam yang ditumbuhiteratai. Air kolamtampakbeninghinggaterlihatikan-ikan yang berenangdibawahnaunganteratai. “Kakek, kembalilahmemimpinKotaraja. KerajaankacaubalaudibawahpemerintahanayahandaMudaraja,” bujuk Putra Mahkota. Selanjutnya >

  10. Kembali “Tidakbisacucuku. Akusudahtidakberminatdenganurusankeduniaanlagi. Sebaiknya kalian kembalikeKotaraja. Sebelumhalburukakanmenimpa kalian bisaberlama-lama disini.Purwarajakembalimelanjutkanpertapaannya. Rombongankeretakuda Putra MahkotameninggalkanperbukitanmenujuKotaraja. Ketikasampaidigerbangistana, beberapaorangprajuritmenyeretku, mendorongkumasukkesebuahruanganpengaphinggaakujatuhtersungkur. Seketikaakuterbangundaritidurku. Keringatmembasahiseluruhtubuhku. “Apakahmimpiituterusberulangdanmengganggukehidupan Anda?” tanyaRevan. “Sangat, mimpiituterusmengusiksepanjangmalam.” jawabNofiani. “Laluapayang Anda lakukanuntukmengatasihalitu?” “Akuberbagiceritadenganseorangtemandiduniamaya. NamanyaAji. CowokasalJogja yang semulamengakuanakseorangpsikolog. TernyataiaputrabungsuDokterHusada. Kamitelahbertemanselama 3 tahunlewatjejaringsosial. Sejakmasih SMP.” “Apa yang AndaceritakanpadaAji, temanAndaitu?” PadaAjiberceritatentangmimpikuitutermasuktentangaksaraJawa yang kulihatdalammimpiku. Selanjutnya >

  11. Kembali Aku men-scan tulisanaksaraJawa yang kutulispadaselembarkertaskekomputer. “Kamubisamembacanya?” tuliskudidindingfacebookAji. “Tulisanitudibaca KUTOARJO. KamuyakinbentukaksaraJawanyasepertiitu?” Ituaksaramurdhaatauhurufbesar. Setahukuhanyadigunakanuntukmenulisnama raja, ratudankerabatkeraton, namaorangpentingdankata-kataasing,” balasAji. “Ya, tulisannyamemangsepertiitu. Tulisanituterukirdigerbangistana. ApadiJawaadatempatataudaerah yang namanyaKutoarjo?” tulisku. “Ada. SebuahkotakecildibaratJogja,” balasAji. “KalauakudiJogjakamumaugakanterinakukeKutoarjo?” pintaku. “Boleh. KapankamukeJogja?” “Setelahpengumumankelulusan. AkuberniatkuliahdiJogja.” “Sendirian?” Selanjutnya >

  12. Kembali • “Barengkakakku. AkunggakbranikeJogjasendirian. KebetulanKakHurimaungelanjutinpendidikanpascasarjananyadi UGM.” • “KalogitusampaijumpadiJogjaya. Maafnihmungkinsebulaniniakubakal off line, soalnyalagipersiapanUjianNasional. Di situ udah UN belum?” • “Sama, di Jambi jugalagiUjianNasional. Met belajarya. Semogakita lulus dengannilai yang memuaskan. SampaijumpadiJogja, kawan.” • *** • SetamatSMA, akumelanjutkankuliahdiJogja. AkuditerimadisalahsatuPerguruanTinggiNegeri. Setelahurusanpenerimaanmahasiswarampung, akudanKakHurimengajakAjiketemuan. Kamisepakatbertemudisebuahrestorancepatsaji, Ajidatangsendirian. Diaorang yang ramahdansimpatik. TanpabuangwaktukamisegerameluncurkeKutoarjo. SebuahkotakecildibaratJogja, masukKabupatenPurworejo. • SampaidiPasarKutoarjo, Ajimengajakkamimenemuitemannya yang bernamaValen. Valentinggaldiutarapasaritu. Valenmemberitahusebuahtempatberuparuntuhanmakam yang letaknyadi area persawahan. • Tempatitudianggapangkerolehwargasetempat. Kononceritanyaditempatitu, seringmunculbanaspatisetiapmenjelangmalam. Banaspatiadalahsejenis bola api yang melayang-layangdiudara, Tidakadawarga yang bersediaketempatitu. Valenjugamenolaksewaktudiajakmenemanikami. Selanjutnya >

  13. Kembali “Giniaja, nanti kalian jalanlurussajaketimur. Kira-kira 200 meter darisiniadaRumahSakit, nah kalian berhentididepanRumahSakititu. Trusdikirijalanadajembatan yang membujurkeutara. Kalian jalan kaki ajamenyebrangjembatanitu. Kemudian 50 meterandarijembatanadasebuahladangditengahpersawahan. Ladangituditumbuhipohonrandu alias kapas, nah itulahtempatnya.” Valenmemberikangambarantempatitu. KamimengikutiarahanValen. KakHurimemarkirkanmobildidepanRumahSakit, selanjutnyakamiberjalan kaki menujuladangditengah area persawahan. Sebuahladang yang ditumbuhipepohonan liar. Tempatituterasasunyidandingin. Suaraburunghantusempatmembuatkumerinding. Seperti yang dikatakanValen, ditempatitumemangterdapatreruntuhanmakam. TapitidakjelasentahituMakamCina, BelandaataumakamJawa. Hanyabongkahan-bongkahanbatuberukirberserakanditempatitu. Batu-batuusang yang berlumut. Adabeberapapohonkapastumbuhditempatitu, tingginyabisamencapai 5-7 meter. Buah-buahkapassiappetikbergelantungandipohon. Beberapatampakmerekahdanadapula yang berserakanditanah. Hembusananginmembuatgumpalan-gumpalankapas-kapasitubeterbangandisekitarkumembuatkuteringatpadataburanbungadiKotaraja. Selanjutnya >

  14. Kembali MendadakdisekelilingkuberubahmenjadipemandangandiKotaraja. Gumpalankapasmenjaditaburanbunga. Taburanbungamenyambutkedatanganiring-iringan sang mempelaiwanita. Akuberadadiantarairing-iringanitu. Tapibukansebagaimempelaiwanita, melainkansebagaidayangpengiring. Hariini, haripernikahan Putra Mahkota. Seorangputridarinegriseberangterpilihsebagaipendamping sang Putra Mahkota. Akududukdisebelahpelaminan, memegangkipas. Putriitutampaksangatcantik. Mengenakangaunsuteradanperhiasangemerlapan. Prosesipernikahanbelumjugadimulaikarena sang Putra Mahkotabelumberkenanhadir. SeorangdayangdanmembisikkansesuatupadaibuSuri, laludayangitumenghampirikudanmencengkeramkeduapundakkudengankasar. Dayangitumembawakukekediamanputramahkota. Sang putramahkotamenguncidiridalamkamardanmenolakmenghadiripernikahanitu. “Tuanku, hambamohonkeluarlah” pintaku. Pintukamarterbuka. Putra mahkotalansungmemelukku. “Akutakutkehilangankamulagi, cintaku.” kata sang putramahkota. Suaraderingponselmembuyarkanlamunanku. Pemandangantempatituberubahmenjadiladang. Selanjutnya >

  15. Kembali • “Halo. Assalamu’alaikum,” sapaKakHuripadapenelepondiseberangsana. “Halo...Halo...” Hurimemanggil-manggiltapitakadajawabandariseberangsana. • “Sinyalnyajelekbangetsih. Manalowbatlagi” gerutuHuri. “Fifi, akukemobilduluya. Mau charge Hp” pamitHuri. • *** • “Fifi, cobaliatini” AjimenemukanbongkahanbatuberukirhurufJawa. • “Apakaupernahmelihatukiraninidalammimpimu?” tanyaAji • “Iya, ituukirandimejakeadilan. Apabunyinya?” • “Entahlahkurangjelas.” Ajimengambilsekopkecildaritasnya. Ajimenggalitanahdisekitarbongkahantanahitu. Sebuahmejabatumunculkepermukaan. Adabongkahandiatasmejaitu. Akungerimembayangkanapa yang adadibalikbongkahanbatuitu. Bisajadijasadmanusia. • Ajimenyingkirkangumpalantanahdengantelitidanhati-hati. Beberapasaatkemudianakuhisterismelihatadakerangkamanusiadiatasbatuitu. Sebuahbendaruncingmenembusuluhatikerangkaitu. • Lututkulemas. Akubersimpuhdidepanmejaitu. Akuhampirtakpercayabila yang dihadapankuitunyata. Akutakmenyangkatempat yang selamainihanyaadadalammimpikubisakutemukan. Selanjutnya >

  16. Kembali Tiba-tibaanginberhembuskencang. Hembusananginitumengikisdanmengerusgumpalantanah yang menempelpadakerangkaitu. Kinikerangkaitunampakjelasolehku. Adahelaianrambutpanjangpadatengkoraknya. Jasadseorangwanita. Entahdarimanadatangnya, kabuttebalmendadakmenyelimutitempatitu. Sesaatakutakbisamelihatapapundisekitarku. Ketikakabutitusirna, akumendapatipemandangan yang sangatmengejutkan. PemandangandiKotaraja. Terlihatbanyakprajuritdisekelilingku. Seorangalgojoberbadankekarbagairaksasabersiapdimejakeadilan. Duaorangprajuritmenyeretkukemejakeadilan. Tidak, itubukanaku. Akumasihbersimpuhdidepanmeja. Yang merekaseretadalahseoranggadis yang adaditempatkudanbayangannyamenembustubuhku. Ya, merekasemuahanyabayangan. Wajahgadisitumiripbenardenganku, sepertikembarku. Takjauhdarikuakumelihat sang Putra Mahkota. Diameronta, duaorangprajuritmemegangbadannya. Diaberlututdengantanganterbelenggudibelakang. BiladiperhatikanwajahnyamiripAji. “Hariinikitaakanmenyaksikanhukumanbagiseorangpendosa. Tahukahkauapakesalahanmu?” kataseorangpunggawakerajaan. “Tidak. Diatidakbersalah. Hentikanpengadilankonyolini!” ronta Putra Mahkota. Selanjutnya >

  17. Kembali “Sadarilahkesalahanmusebelumkematianmenjemputmu. Pertama, kamutelahmenghasut Putra Mahkotauntukmelakukankudetapadakerajaan.” “Kedua, kamutelahlancangmembacakitabkeramattrahkesatria.” “Ketiga, kamutelahberanimenuliskutukanbagikerajaan.” Punggawaitumembentangkankain batik yang bermotifaksaraJawa. “Dan akuingatkanpada kalian semuatrahsudra, kalian hanyalahbudak. takpantasuntukbelajar, menulis, membacaataupunmelukis. Janganbermimpiuntuksetaradengantrahkesatria.” “Hukumanbagisudra yang melakukankesalahanadalahkematian. Algojo! Laksanakantugasmu!” perintahpunggawaitu. Tanpabelaskasihan, algojomenghempaskantubuhgadisitukeatasmeja. Darahsegarmengalirketikabilahpedangmenembusuluhatigadisitu. Akuberusahamemalingkanmukadaripemandangansadisitu. Tapiakutakbisa. Adasuatukekuatan yang mengendalikantubuhku. Tatapanmatakamibertemu. Dari bola matanyaakumelihatgambarKakHuritergeletakdijalanbersimbahdarah. Akumendengarsuaragemuruhdisertaiguncanganhebatdisekitarku. Gempabumi. Ajibergegasmeraihtangankudanmengajakkumeninggalkantempatitu. Kamiberlarimelewatipematangsawahdenganterhuyung-huyung. Selanjutnya >

  18. Kembali Orang-orang yang beradadipersawahanmemandangkamidengantatapananeh. Merekatakberanjakdariaktifitasmenanampadi. Rupanyamerekatidakmerasakanguncangangempa. Dan memangwaktuitutidakterjadigempabumi. AkudanAjikembaliketempatitu. Bongkahanbatuberukiritutelahamblasditelanbumi. Ajimengambilsekop yang tergeletakdidekatbongkahanbatu. Sekopituberlepotantanah yang masihbasah. * * * ”Apakamumelihatapa yang akulihat?” tanyaku. “Iya, akumelihatsemuanya,” sahutAji. “Apamaksuddarisemuaitu?” tanyaku. “Kita akancaritahunanti. Sebaiknyakitatinggalkantempatinisebelumlebihbanyakkejadiananeh yang akanmenimpakita.” AjimengajakkumenemuiKakHuri. Dari jembatan, akumelihatKakHurisedangmeneleponsambilbersandardimobil. MendadakAjiterjatuhsembarimemegangikepalanya. Dianampakkesakitan. “KamukenapaJi?” tanyakucemas. “Tetapdisini.” pintaAjidengansuaraberatmenahansakit. Tangankanannyameremasjemarikuerat. Sedangkantangankirinyamasihmemijitidahinya. Selanjutnya >

  19. Kembali KakHuribergegasmenyeberangjalansambilmenelepon. Tiba-tibasebuahsepeda motor melajukencangmenyerempetKakHuri. Diaterjatuh. Ketikahendakbangkit, mendadaksebuah sedan merahmenyambartubuhKakHuri. Mobil berkecepatantinggiituterusmelajumembiarkanKakHuritergeletakbersimbahdarah. KakHurimengalamicederapatahdankoma. KamisegeramemindahkannyakerumahsakitternamadiJogjakarenakondisinyamemburuk. Malamituakumenginapdirumahsakit. AjidanDokterHusadamenemanikumenungguiKakHuri. KeluargakubarutibadiJogjaesokhari. Malamituakubermimpibertemugadisitu, kembaranku. Akumelihatdiasedangmelukiskain batik. Diamasihmelukis motif aksaraJawa. Diameletakkan canting yang dipegangnya, lalumemintakumendekat. Akumenurut. Diamenatapmatakulekat-lekat. Akutakbisamenghindardaritatapannya. Dari bola matanya, akumelihatkejadianburuk yang akanmenimpaorang-orang yang dekatdengankutermasukAjidanDokterHusada. • Satu per satuanggotakeluargakumeninggalsecaratragis. Mimpiburukituterwujudjadikenyataan. AkudanAjiberusahamencegahkejadianburukituterwujud. Tapiusahakamisia-sia, kematiantetapmenjemputmereka. • * ** Selanjutnya >

  20. Kembali Siang itu, harike-empatKakHurikoma. Ajimengajakkukeperpustakaanumum. Berjam-jam kamimenekunibuku-bukusejarahmencariinformasitentangKotaraja. Hasilnyanihil. Taksatupunbuku yang menyebutkanadanyakerajaankecildibaratkotaJogja. Dalamceritalegendadanmitosjugatakada yang mengisahkanKotaraja. Ajijugamenjelajahiduniamaya, berselancardiberbagaisitusdarijejaringsosial. Tapitetapnihil. Sempatterpikirolehkubila yang terjadisaatitumerupakansebuahkutukanbagiku. Karenasetelahkuingat-ingat, akupernahmelihatkain batik itusebelumnya. Kain batik bermotifaksaraJawa yang kulihatdalamhalusinaku. Kira-kira 3 bulansebelumUjianNasional, akubesertakeluargakupergikeKebumen. Kamimenghadiriacarapernikahansepupuku. Di sanalah, tanpasengajaakumenemukanselembarkain batik lusuh yang terselipdilemaripakaian. Akutertarikpadamotifnya yang unik. Lalukucuci batik itudankupakaipadaacarapernikahanitu. Akusampirkan batik itudipundaksemacamkerudung. Akumerasatampillebihcantikmengenakankain batik sebagaiaksesorieskebaya. Usaiacara, akukembalikan batik itupadasepupuiparku. Ketikahendakpulangke Jambi, akumengutarakanniatkumemintakain batik itu. Akuinginmembawanyapulangsebagaicenderamata. Tapiakutakmendapatkannya. Sepupukubilangkain batik itutelahhilang. Selanjutnya >

  21. Kembali Setelahmendengarceritakutentangkain batik, Ajiterdiamsejenak. Sepertinyaiaraguakanberceritapadaku. Kemudianiamenceritakankejadian yang dilihatnyadiKutoarjo. Ceritanyaagakberbedadengankejadian yang akulihat. “AkulihatputraMahkotaselamatdarimusibahgempabumiitu. Sebelumpergiiasempatberpesan agar akumelindungimusegenapjiwaku. Dari bola matanya, akumelihatmutergeletakbersimbahdarahdijalanan. Makanyaakusempatmenahanmudijembatan. AkutakmenyangkabilaKakHuri yang mengalamikecelakaanitu.” kataAji. “Giniaja, cobakamuingat-ingatlagiurutankematian yang kamulihatdalammimpimu. Mungkinkitabisaberusahamencegahnya. Siapaorang yang jadikorbanselanjutnya?” “PertamaKakHuri, lalukakaksulungkudananaknya, terusKakMita, sepupukudanDokterHusada. AyahmudalambahayaJi,” kataku. “Apa yang kamulihattentangayahku?” tanyaAji. “Adapisau yang menancapdidadanya,” jawabku. • Ajimenelponayahnya. Tersambung. • “Halo, ayah dimanasekarang?” • “Di rumah, akanberangkatkeRumahSakit. Adaapa, Ji?” • “Ayah tolongtunggudirumahsebentar. Adahalpenting yang haruskusampaikan. • “Baiklah. Ayah tunggudirumah.” DokterHusadamenutuptelepon. Selanjutnya >

  22. Kembali KamibergegasmenemuiDokterHusada. KamiberusahamenahanDokterHusadadirumahselamamungkin. Hinggakamimenerimakabarmengejutkandari RSJ melaluitelepon. Pihak RSJ mengabarkanseorangpasientiba-tibamengamukdanmenikamseorangpengunjunghinggatewas. Dan pengunjungituadalahTanteYanti, adikmamaku. * * * Seminggukemudian, kondisiKakHuriberangsurmembaik. Diamulaimenggerak-gerakkanujungjarinyawalaupuniabelumsadarkandiri. SepertinyaKakHurimulaimeresponkehadirankami. Dan adakemungkinanKakHuribisamendengarperkataankami. AkuseringmengajaknyabicaradanKakHurimerespondenganmenggerakkanujungjaritangannya. Itucukupmelegakanbagikudankeluargaku. HarapankesembuhanKakHurisemakinbesar. Dalamrentang 7 hari, sudah 8 orang yang jadikorban. Dan hanyaKakHuri yang masihselamat. 7 korbanlainnyameninggaldengancara yang tragis. Kakaksulungkudananaknya yang berumur 8 tahuntewasketikasebuahmobilmenabrakwarungmakantempatmerekasarapan. KakMita, sepupukutewasketikanaik motor berboncengan. Lehernyaterjeratselendang yang tersangkutpadaroda motor yang melajukencang. TanteYantitewasditikampisauolehpasien RSJ. Terus Om Toni, suamiTanteYatitewassetelahterjatuhdaribalkonrumahsakit. Kemarin, Kak Edo danistrinyatewasdalamkecelakaanmobil. Menurut Anis, anakKak Edo yang selamatdarikecelakaanitu, mengatakanbahwasebuahmobil sedan merahmenabrakmobilKak Edo yang diparkirdidepan minimarket. Selanjutnya >

  23. Kembali Padawaktukejadian, Anis sedangberadadidalam minimarket. Diasedangmembelimajalah, ketikaiadikejutkanolehsuarabenturankerasdariparkiran. Diabergegaskeluardanmendapatimobilorangtuanyaringsekditabrakmobil sedan merah. Anehnya, Anis sempatmelihat sedan merahitulangsungmelajukencangtanpalecetsedikitpun. Mobil sedan merahtanpa plat nomorituseakanmenghilangdiantaraderetanmobildilampumerah. Hariituakumasukkuliah. Tubuhkudidalamkelastapipikirankumelayangtaktentuarah. Taksatupunmaterikuliah yang nyangkutdiotakku. Akumasihdudukdibangkumeskikuliahtelahusai. “Hai, maupulangsekarang?” kataAji. “Keperpustakaankampusdulu,yuk!” sahutku. Akumasihberharapbisamenemukansebuahbukuusang yang bisamenjelaskankejadian yang sedangkualami. Akumenemukannya, sebuahbukuusangbersampultulisanaksarajawa. “Aji, kamubisabacatulisanini?” akumenyodorkanbukuitupadaAji. Ajitakmenjawab. Diamenatapkulekat-lekat. Tatapmatakamibertemu. Dari bola matanyaakumelihatgambarKakHuri yang mengalamikejang-kejang. “Fi. Fifi. BangunFi, ayokitapulang!” SuaraAjimengagetkanku. Rupanyaakutertidurdibangkuusaikuliahtadi.Akumasihlinglung. Bingungmembedakanantarakenyataandanhalusinasi. Ajimengguncangkantubuhku. Selanjutnya >

  24. Kembali • “Nofikasi, sadar!” Ajimenepuk-nepukpipiku. • “Aji, kitaharuskeRumahSakit. KakHuri... dalamHuri... dalambahaya!” katakuhisteris. • Ajimenurutipermintaanku. KamibergegaskeRumahSakitmengendaraisepeda motor. SepanjangperjalananmenujuRumahSakit, Ajitampakmemilih-milihjalanseakanmenghindarisesuatu. Dari arahtakterdugamunculmobil sedan merahberkecepatantinggikearahkami. DengansigapAjimenghindardariterjanganmobilitu. Tapiterlambat, mobilitusempatmenyenggolsepeda motor kamihinggaoleng. • Sepeda motor kehilangankeseimbangandanmenabrakpembatasjalan. Seketikaakutaksadarkandiri. Kepalakumembenturjalanandengankeras. • KetikasadarakutelahberadadiruangGawatDarurat. Kepalakudiperban. Akumemaksakandiribangkitdariranjang. Denganterhuyung-huyungakuberjalankeruangrawatKakHuri. • Akubenar-benarsyoksaatmendapatiKakHuritelahmeninggaldunia. Air matakutakterbendunglagi. • * * * • Nofianiterisak. Masihbanyakpertanyaan yang inginRevansampaikantapiiataktegamelihatkeadaanNofiani. RevanmenungguhinggaNofianikembalitenang. • “BagaimanadenganAji? Apaiaselamatdarikecelakaanitu?” tanyaRevan. Selanjutnya >

  25. Kembali “Beberapaharikemudian, akubarumengetahuibilaAjitewasakibatkecelakaanitu. DokterHusadamemberisepucuksurat yang ditulisAjiseharisebelumkecelakaanituterjadi,” jawabNofiani. “Apaisisuratitu?” “Ini, bacalah.” Nofianimemberikanselembarkertas. “Fifi, bilakamumembacasuratini, ituberartiakutelahtiada. Sebenarnyaakuinginmengatakanhalinilangsungpadamutapiakutakbisa. Akutaktahugimanamenjelaskansemuainipadamu. Initerlalurumitdijelaskan, sangatrumit. Akumemangbukancenayang yang bisameramalkanmasadepan. Tapidari bola matamuakumelihatpilihan yang sulit yang haruskujalani. Akuharusmemilihantarahidupmudanhidupku. Dan sudahkuputuskanuntukmemilihhidupmu. Akankulakukanapapununtukmelindungimu. Akuakanmelindungimudengansegenapjiwaku. Salam sayangdarikuWismoaji Putra Mardihusada” Bunyitulisanitu. “Apakahsetelahkecelakaanituandamasihdiganggumimpi-mimpianeh?” “Masih. Akuterkadangbermimpisedangdiajarimembatikolehgadisitu.Tapiakutakberanimenatapmatanya. Akufokuspada motif batiknya”. “Karenaakutidakbisamembatikmakaakumenyalin motif batik itupadasulamankruistikini” Nofianimembentangkansulamankruistikbermotifaksarajawa. “Kapanterakhir kali andabermimpibertemudengangadisitu?” “Semalam. DiamengajarikumelukisaksaraJawasepertiini.” NofianimenunjukkantigabuahAksaraJawapadaujungkainkruistik. Selanjutnya >

  26. Kembali “Apakamubisamembacanya?” tanyaNofiani. “Maafsayatidakhafal “hanacaraka”, sayatidakbisamembacanya”. jawabRevan “Semalam. Gadisitumengatakanbahwatulisanituadalahnamanya. Diajugamemaksakumelihatmatanya” kataNofiani. “Apa yang Andalihat?” “Cahayamerahberkelebatlalugelap. Itusaja,” jawabNofiani. “Apakahwawancaranyasudahselesai?” kataDokterHusada. “SudahDokter. Sayaucapkanterimakasihataskesediaanandamelakukanwawancaraini.” kataRevanmengahkiriwawancara. “Revan, tunggu!” cegahNofiani. “Tolongkamubawaini, tolong bantu akumenterjemahkanAksaraJawadalamsulamanini,” pintaNofiani “Baiklahakansayausahakansesegeramungkin,” sahutRevan TanpasengajatatapanmataRevanbertemudenganNofiani. Keduanyaterdiamsejenak. “Sudrati...” kataNofianilirihsepertisedangmembacatulisan yang tergambardi bola mataRevan. * ** • Sepeda motor Revanberhentidilampumerah. Diamerasalegatelahmenyelesaikantugasdari Bu Risti. MendadakRevanteringatsesuatu yang belumiakerjakan. Diamemeriksaisitasnya. RupanyaiabelummemotretNofiani. Diabelummemperolehfotocewekcantikitu. Selanjutnya >

  27. Kembali Revanmenyeberangjalandanberbalikarah. DiamemacumotornyakermbalikeRumahSakitJiwa. Di depan RSJ iamelihatorangsedangberkerumun. Diaberbaurdalamkerumunan. SontakiaterkejutmendapatiNofianitergeletakbersimbahdarahDokterHusadamemeriksadenyutnadigadisitu. Nofianitelahmeninggaldunia. RevansegeramenjepretNofianidengankameradigitalnya. Lengkapsudahartikel yang diminta Bu Ristidenganakhirceritakematian sang tokohutamasecaratragis. Menurutsaksimataditempatkejadian, Nofianitewassetelahditabrakmobil sedan merahtanpa plat nomor. SemulaNofianimenolongseorangbocah yang hendakmenyeberangjalan. Malangnyasebuahmobilberkecepatantinggilangsungmenyambartubuhgadisitu. Mobil itupunlangsungkabur. CeritaNofianimemangtelahusai. TapikisahcandidiKotarajamasihberlanjut. Usaimenyerahkanartikelnyapada Bu Risti, RevanmenunjukkansulamanNofianipadabuRisti. • Bu RistisangattertarikpadasulamanitukemudianmengajakRevanmenemui Pak Erha, seorang guru bahasaJawa. Denganbantuan Pak Erha, sulamanaksarajawaitudapatterbaca. Selanjutnya Bu Ristimenyusunkembalitulisan yang semacampuisiitu. Dalambentukpuisibahasa Indonesia. Selanjutnya >

  28. Kembali CandidiKotaraja AlkisahcandidiKotaraja Candimegahtrahkesatria Dibangundengankeringatsudra Tiadaarcadewadisana Para Brahmanamemboyongarcakegunung JauhdarigemerlapKotaraja Hanyaadamejabatusesembahandisana Sebilahpedangmenancapditengahnya Bilahruncing yang siapmenembusuluhatiparapendosa Korbanbagikeangkuhanmanusia Siapapendosaitu? Merekaparasudra yang menolakdijadikanbudak Sudra yang berjuangdemikesetaraan Namuntiadakesetaraandisana Keangkuhan yang berkuasa Dan akupercayatakada yang kekaldidunia Tiraniakanbinasa Murka Sang MahaKuasaakantiba MeluluhlantakanKotaraja HinggatiadatersisakisahcandidiKotaraja DitulisolehSudrati *T A M A T* <<KembaliKeAwal

More Related