1 / 57

TEORI PRODUKSI

TEORI PRODUKSI. TEORI PRODUKSI  menjadi dasar:. Analisis biaya produksi Konsep Penawaran dari produk yang dihasilkan Analisis harga sumberdaya (input) dan penggunaannya Alokasi sumberdaya diantara berbagai alternatif penggunaannya Konsep ttg distribusi balas jasa thd penggunaan sumberdaya.

Télécharger la présentation

TEORI PRODUKSI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. TEORI PRODUKSI

  2. TEORI PRODUKSI  menjadi dasar: • Analisis biaya produksi • Konsep Penawaran dari produk yang dihasilkan • Analisis harga sumberdaya (input) dan penggunaannya • Alokasi sumberdaya diantara berbagai alternatif penggunaannya • Konsep ttg distribusi balas jasa thd penggunaan sumberdaya

  3. PROSES PRODUKSI • Produksi merupakan suatu proses mengkombinasikan berbagai input dengan suatu teknologi produksi tertentu untuk menghasilkan produk. • Y = f(Xi)  Y = OUTPUT ; Xi = INPUT (Input Variabel + Input Tetap)

  4. PROSES PRODUKSI • Input Variabel adalah input yang alternatif penggunaannya bervariasi sesuai dengan alternatif jumlah output yang akan dihasilkan. • Input Tetap adalah input yg penggunaannya tidak berubah walaupun output yang dihasilkan berubah-ubah sesuai dgn pemakaian input variabel yang dikombinasikan dengan input tetap tsb.

  5. FUNGSI PRODUKSI Y = f(Xi | Xj) Xi = Input Varabel Xy = Input Tetap FUNGSI PRODUKSI  Menggambarkan hubungan antara tingkat produksi maksimum yang dapat dihasilkan oleh setiap alternatif kombinasi input yang spesifik berdasarkan pemakaian teknologi tertentu yang tidak berubah

  6. JANGKA WAKTU PRODUKSI JANGKA PENDEK (Short Run)  minimal masih ada satu INPUT TETAP di samping input variabel; teknologi tetap JANGKA PANJANG (Long Run)  semua input menjadi input variabel; teknologi tetap JANGKA SANGAT PANJANG (Very Long Run) : semua input variabel

  7. PROSES PRODUKSI DENGAN SATU INPUT VARIABEL Y = f(X)

  8. KURVA PRODUKSI Y = Output KPT = Kurva Produksi Total C = Titik Balik M = PT maksimum (Ym) M Ym C Yc O Xc Xm X = Input Variabel

  9. X = Xt – Xt-1

  10. Y = Yt – Yt-1

  11. Y INCREASING RETURNS TO SCALE X naik Y naik KPT Y Y Y O X

  12. Y CONSTANT RETURNS TO SCALE X naik Y tetap KPT Y Y Y O X

  13. Y DECREASING RETURNS TO SCALE X naik Y turun KPT Y Y Y O X

  14. KURVA PRODUKSI Y = Output KPT = Kurva Produksi Total M Ym C C = Titik Balik  PM maksimum (D) M = PT maksimum (Ym) ; PM = 0 Yc D Yd O Xc Xm X = Input Variabel KPM = Kurva Produksi Marjinal

  15. KURVA PRODUKSI Y = Output C = Titik Balik  PM maksimum (D) E = PR maksimum ; PR dan PM berpotongan M = PT maksimum (Ym) ; PM = 0 KPT = Kurva Produksi Total M Ym Ya A C Yc KPR = Kurva Produksi Rata-rata D Yd E Ye O Xc Xa Xm X = Input Variabel KPM = Kurva Produksi Marjinal

  16. PM = Y/ X = f´(X) PM = Produksi Marjinal PR = Y / X PR = Produksi Rata-rata

  17. I = Daerah Produksi I  Irrasional II = Daerah Produksi II  Rasional III = Daerah Produksi III  Irrasional I III II

  18. OG = Nilai per satuan X dalam fisik Y Xop = X yang akan menghasilkan Y optimum Y E KPR G N KPM O Xa Xop Xm X Daerah Produksi II (Rasional)

  19. HUBUNGAN PM dan PR • Pada saat PR maksimum maka PM = PR PR = Y/X = f(X)/X PR mencapai maksimum bila Y/ X = f´(X) = 0 dan 2Y/ X2 = f´´(X)< 0 (PR)/ X = 0 f(X)/X]/ X = 0 X f´(X) – f(X)]/X2 = 0 Xf´(X) = f(X)  f´(X) = f(X)/X PM = PR apabila PR maksimum

  20. ELASTISITAS PRODUKSI ()

  21. ELASTISITAS PRODUKSI • Elastisitas produksi () mengukur kepekaan output terhadap perubahan input Y X •  = ── ── Y X Y X Y X •  = ── × ── →  = ── × ── Y X X Y Dalam hal X → 0

  22. ELASTISITAS PRODUKSI Y Y X X Y X X Y  x Padahal Y/X = PM = f’ (X) dan X/Y = 1/PR  = PM/PR

  23. ELASTISITAS PRODUKSI ADALAH PERSEN PERUBAHAN OUTPUT KARENA ADANYA PERUBAHAN 1 % INPUT TERTENTU, SEDANGKAN INPUT LAINNYA TIDAK BERUBAH

  24. I = Daerah Produksi I  Irrasional II = Daerah Produksi II  Rasional III = Daerah Produksi III  Irrasional I III II

  25. CIRI DAERAH PRODUKSI I (IRRASIONAL) • PM, PR keduanya positif (> 0) • PM > PR • PR sedang bertambah  PR/X > 0 • Terdapat keadaan PM mencapai maksimum • Karena PM > PR   >1 • Daerah Produksi I berakhir pada saat PM = PR ( = 1)

  26. DAERAH PRODUKSI II (RASIONAL) • PM dan PR keduanya positif (> 0) • PM < PR ; PM dan PR sedang turun  PM/X < 0 ; PR/X < 0 • Karena PM < PR maka  < 1 • Daerah Produksi II akan berakhir pada PM = 0 atau  = 0 • Pada Daerah Produksi II  1 >  > 0

  27. DAERAH PRODUKSI III (IRRASIONAL) • Produksi Total menurun • PM negatif (< 0) • PR > 0 • Karena PM bernilai negatif (< 0) maka  < 0 (negatif)

  28. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI & KPT • Perkembangan/kemajuan teknologi  Penciptaan teknologi produksi yang baru yang > efisien dari teknologi sekarang  akan menggunakan input yang lebih sedikit utk output ttt. Atau jlh input yang sama jlh output lebih banyak

  29. KURVA PRODUKSI & TEKNOLOGI Y = Output M’ Ym’ KPTo KPT1 N M Ym C’ KPT1 > KPTo Yc’ KPTo ; Xm  Ym KPT1 ; Xm  Ym’ Ym’ > Ym Ym pada KPTo  Xm pada KPT1  Xm’ Xm’ < Xm Yc C O Xc Xm’ Xm X = Input Variabel

  30. TINGKAT PRODUKSI OPTIMUM • Tingkat produksi maksimum belum tentu sama dengan tingkat produksi optimum • Bahasan tingkat produksi maksimum semata-mata bersifat teknis • Bahasan tingkat produksi optimum menyangkut pembahasan EFISIENSI EKONOMI. Pada produksi optimum   MAKSIMUM

  31. TINGKAT PRODUKSI OPTIMUM •  = Y.Py – X.Px – FC Y = Total Produksi ; Py = Harga/unit Y ; Px = Harga/unit X ; X = Jumlah input ; FC = Biaya Tetap Syarat  mencapai maksimum  /X = 0 Karena Y = f(X)   = f(X),Py – Px.X – FC /X = f’(X).Py – Px = 0  f’(X).Py = Px PM.Py = Px  NPM (Nilai Produksi Marjinal) = Px atau PM = Px/Py

  32. X pada Produksi Optimum NPM ; Px NPM A  NPM = Px Px O X* Input pada produksi optimum X (Input)

  33. Efek perubahan Py ;Px • Apabila Py naik  akan menggeser NPM ke kanan. Jika Px tetap maka jumlah X yang menghasilkan Y optimum bertambah (sebaliknya) • Bila Px naik ; Py tetap  X yang menghasilkan Y optimum bertambah kecil • Bila Px dan Py berubah bersamaan  X yang menghasilkan Y optimum tergantung pada rasio harga input (Px) dan harga output (Py)

  34. Py  & X pada Produksi Optimum NPM3 NPM2 NPM ; Px NPM1 Px O X1 X2 X3 Input pada produksi optimum X (Input)

  35. Px  & X pada Produksi Optimum NPM ; Px NPM Px3 Px2 Px1 O X3 X2 X1 Input pada produksi optimum X (Input)

  36. Py  & Px  --> X pada Produksi Optimum berubah NPM ; Px NPM2 NPM1 Px2 Px1 O X1X2 Input pada produksi optimum X (Input)

  37. Py  & Px  --> X pada Produksi Optimum tetap NPM2 NPM ; Px NPM1 B NPM2 = Px Px2 A  NPM1 = Px Px1 O X* Input pada produksi optimum X (Input)

  38. PROSES PRODUKSI DENGAN LEBIH DARI SATU INPUT VARIABEL Y = f(X1, X2, ....., Xn)

More Related