1 / 10

GAYA SELINGKUNG PENULISAN ARTIKEL ILMIAH

GAYA SELINGKUNG PENULISAN ARTIKEL ILMIAH. Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah Program Mobilisasi Dosen Pakar/Ahli (MDPA) Direktorat Jenderal Pendididkan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Dr. H. Baso Amri Mursyid , M.Si Bandar Lampung, Oktober 2013. PENDAHULUAN (1).

lark
Télécharger la présentation

GAYA SELINGKUNG PENULISAN ARTIKEL ILMIAH

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. GAYA SELINGKUNGPENULISAN ARTIKEL ILMIAH Pelatihan Penulisan Artikel IlmiahProgram Mobilisasi Dosen Pakar/Ahli (MDPA)Direktorat Jenderal Pendididkan TinggiDepartemen Pendidikan Nasional Dr. H. Baso Amri Mursyid, M.SiBandar Lampung, Oktober 2013

  2. PENDAHULUAN(1) • Ada sejumlah syarat untuk dapat menghasilkan karya tulis ilmiah • Syarat pertama:kemauan • Jika kemauan belum muncul, padahal tuntutan menghasilkan karya tulis terus menghantui kita, kita harus memotivasi diri sendiri • Syarat kedua:memotivasi diri sendiri • Bagaimana cara memotivasi diri sendiri: tergantung diri sendiri, tetapi keinginan-keinginan tertentu sering manjur untuk maksud itu • Misalnya, karena ingincepat selesai kuliah, namanya dikenal orang (terkenal), pendapatnya diketahui orang, membuat tulisan karena masalah seperti itu belum ditulis orang, menanggapi tulisan, pendapat, atau mereaksi suatu keadaan, menambah penghasilan, dll 1

  3. Pendahuluan(2) • Lazimnya, orangmempunyaikemauandantermotivasikarenamemilikipengetahuandankemampuan • Syarat ketiga: pengetahuandankemampuan • Pengetahuandankemampuanberkaitandenganisitulisan, apa yang diuraikandalamkaryatulis • Pengetahuandankemampuanjugaterkaitdengancaramengungkapkangagasan: aspekbahasa • Syarat keempat: menguasai secara aktif bahasa yang dipakai untuk menulis karya tulis • Kemampuanmengungkapkanidedalambahasa yang benardankomunikatifadalahkuncikeberhasilanseeseoranguntukmenjadipenulis • Singkatnya, adaduaunsurpengetahuan & kemampuan yang harusdimiliki: apa yang akandiungkapkan (isi)danbagaimanacaramengungkapkan (bentuk) • Aspekisidanbentukadalahduahal yang mendukungeksistensisebuahkaryatulis; keduanyasalingterkaitdansalingmelengkapi 1

  4. Pendahuluan(3) • Namun, penulisan juga berkaitan dengan cara dan tatacara mengungkapnya serta di mana karya itu akan dipublikasikan • Syarat kelima: tunduk pada format penulisandan gaya selingkung jurnal/majalah tempat karya itu akan dimuat • Tiap jurnal/majalah ilmiah memiliki format dan gaya selingkung yang belum tentu sama walau secara umum memiliki kesamaan • Juga jenis artikel: hasil penelitian atau yang lain • Penulis harus mematuhi rambu-rambu, format, dan gaya selingkung yang disyaratkan • Dikti memberikan rambu-rambu penulisan artikel ilmiah yang harus diikuti oleh penulis dan penyunting • Ketundukan pada format dan gaya selingkung mempengaruhi terkabulkannya permohonan status terakreditasi sebuah jurnal 1

  5. GAYA SELINGKUNG (1) Gaya selingkung: gabungan format dan gaya • Format: pola yang dimapankan oleh: • bentuk • ukuran • lebar pinggir • penempatan bagian tercetak • pemilihan tipe dan besaran huruf yang semuanya tertuang secara harmonis, selaras, dan berimbang sehingga enak dipandang 1

  6. Gaya Konvensi tata keseragaman dalam penulisan yang mencakup: • kebiasaan penyajian naskah • Ejaan dan tanda baca • Saat tepat penggunaan angka dan singkatan • perancangan tabel dan indeks • penulisan daftar pustaka • catatan kaki, penulisan angka dan singkatan sesuai dengan bidang spesialisasinya 1

  7. Gaya Selingkung (2) • Gaya dan format sebuah jurnal ilmiah berkala haruslah dibakukan • Pembakuan gaya dan format untuk keperluan penerbitan umumnya disebut gaya selingkung (in-house style) • Gaya selingkung: konvergensi keseluruhan upaya penubuhan kebakuan dan wahana pengungkapan, penyampaian pesan dan pesan secara bertaat asas dengan memerhatikan jati diri dan penciri kepribadiannya • Gaya selingkung yang telah dibakukan harus diikuti oleh penulis artikel sehingga ada keseragaman • Hal-hal yang terkait dengan masalah substansi dan kedalaman isi juga dapat mendukung menubuhkan gaya selingkung 1

  8. Gaya Selingkung (3) • Gaya selingkung tumbuh dan berkembang dalam rentang waktu sehingga menjadi matang, mantap, dan mapan • Hal itu terjadi karena ada kebijakan dan ketentuan mengenai: • gaya dan format • tingkat keteknisan dan kedalaman isi • bentuk dan penampilan perwajahan • ukuran pangkas, tebal terbitan, dan jilid • Keberkalaan • Gaya selingkung bersifat dinamis, bisa terjadi perubahan untuk perbaikan/penyempurnaan, tetapi tetap bersistem 1

  9. Gaya Selingkung (4) • Penampakan merupakan unsur dominan dalam menjaga kemapanan gaya selingkung • Kemantapan wajah majalah: ukuran, warna, hiasan, isi, tata letak sampul (kesan pertama jika dipandang) • Konsistensi gaya selingkung: • Format dan tata letak halaman • Tipe dan ukuran huruf • Sistem penomoran • Organisasi dan pengaturan isi naskah • Jenis kertas • Penampakan fisik 1

  10. Gaya Selingkung(5) • Pemapanan gaya selingkung dilakukan dengan taat asas dalam hal: • penulisan dan pengejaan kata, istilah, angka, lambang, satuan ukuran, singkatan, rumus, kata asing dalam tubuh teks • Cara penyuguhan ilustrasi, gambar, tabel, grafik dan rincian keterangannya • Kekonsistenan pola perujukan dan pendokumentasian pustaka yang dipakai 1

More Related