1 / 17

INVESTASI

INVESTASI. 2 Jenis Investasi. Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), pertama kali dituangkan dalam UU No.6/1968 dan disempurnakan dengan UU No.12/1970 Penanaman Modal Asing (PMA), pertama kali dituangkan dalam UU No.1/1967 dan disempurnakan dengan UU No.11/1970.

laurie
Télécharger la présentation

INVESTASI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. INVESTASI

  2. 2 Jenis Investasi • Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), pertama kali dituangkan dalam UU No.6/1968 dan disempurnakan dengan UU No.12/1970 • Penanaman Modal Asing (PMA), pertama kali dituangkan dalam UU No.1/1967 dan disempurnakan dengan UU No.11/1970

  3. Beberapa Teori Tentang Pentingnya Investasi • Rostow Membagi tahap-tahap pembangunan ekonomi menjadi 5 tahap yaitu tahap tradisional, prasyarat lepas landas, tahap lepas landas, menuju kedewasaan dan masa konsumsi tinggi

  4. Suatu negara dikatakan telah mencapai lepas landas jika memenuhi: 1. Kenaikan dalam penanaman modal yg produktif dari 5 % atau kurang menjadi 10 % dari Produk Nasional Netto 2. Berlakunya perkembangan satu atau beberapa sektor industri dengan tingkat pertumbuhan yg tinggi 3. Terciptanya rangka dasar politik, sosial dan institusional yg baik

  5. Beberapa Teori Tentang Pentingnya Investasi • Ranis dan Fei, juga mensyaratkan meningkatnya kegiatan Investasi untuk pertumbuhan ekonomi • Nelson, mensyaratkan adanya tingkat penanaman modal yang tinggi agar masyarakat terlepas dari The Low Level Equilibrium Trap dan ini diperlukan adanya peningkatan tabungan masyarakat

  6. Beberapa Teori Tentang Pentingnya Invesatasi • Nurske, mengungkapkan bahwa suatu negara miskin karena negara itu miskin (a country is poor because it is poor). Untuk mengatasi lingkaran kemiskinan (the vicious circles) ini, maka harus diputus dengan adanya suatu langkah untuk menciptakan pembentukan modal (capital forming) yang tinggi

  7. Kebijakan Investasi di Indonesia • Kebijakan yg berorientasi Domestik (1945 – 1967) • Kebijakan Substitusi Impor (1967 – 1984) • Kebijakan Peningkatan Iklim Investasi (1984 – 1994) • Kebijakan Liberalisasi Investasi (1994 – sekarang)

  8. Permasalahan Investasi di Indonesia • Prosedur perijinan yang masih panjang dan mahal • Rendahnya kepastian hukum’ • Kualitas SDM yng masih rendah • Keterbatasan dan menurunnya kualitas infrastruktur • Kurangnya insentif yang diberikan kepada investor

  9. Peringkat Persaingan Indonesia Thn 2006 (World Bank) • Indonesia peringkat 135 dari 175 negara • Singapura peringkat 1 • Malaysia peringkat 25 • Thailand peringkat 18 • Vietnam peringkat 104 • RRC peringkat 93 • India peringkat 134

  10. Proporsi Perubahan Stok Dalam Pembentukan Modal Domestik Bruto dan Produk Domestik Bruto Proporsi Perubahan Stok 1983 1988 1993 Thp Pembentukan Mdl Dmstik Bruto 12,55 17,72 26,55 Produk Domestik Bruto (PDB) 3,60 5,58 9,36

  11. Pembentukan Modal Domestik Bruto dan Tabungan Domestik Bruto Ket Thn Ind Ind RRC Malay Jpn Proporsi Inv thd PDB 1970 16 17 28 22 39 1993 28 24 41 33 30 Proprsi Tab thd PDB 1970 14 16 29 27 40 1993 31 24 40 38 33

  12. Tabungan Nasional Indonesia (Milyar Rupiah & % Perubahan Thn Tab Masyrkt Tab Pem Tab Nas 1970 346,9 26,1 373,0 1972 694,3 (58,9) 71,3(86,2) 765,6(61) 1979 6.904,9(91,6) 1.246,7(23,7) 8.150(77) 1984 17.670(32,4) 4.695,3(12,5) 22.366(28) 1990 52.694(16) 12.364(32,5) 65.058(19)

  13. Persetujuan Investasi Thn PMDN (Milyar Rp) PMA ($ jt) Proyek Nilai Pryk Nilai 1968 26 38,0 35 207,1 1973 299 469,3 69 323,8 1976 75 22,4 22 221,0 1980 159 2.817,3 20 1.074,4 1988 843 14.201,8 145 4.410,7 1993 348 39.450,4 329 8.144,2 1994 883 56.026,5 491 26.135,8

  14. Persetujuan PMA & PMDN (Komulatif dr Thn 1967 – 1995) Sektor PMDN PMA Pryk Nilai Pryk Nilai Pertanian 816 32.062,5 90 2.227,8 Pertambangan 143 2.702,2 120 5.036,4 Indus Pengolahan 5.756 211.604,5 2.199 73.314,4 List,Gas&Air 9 1.380,6 12 7.787,6 Bangunan 100 2.256,0 162 906,6

  15. Menurut Kawasan Persentase Penanaman Modal Komulatif Kawasan PMDN PMA Pryk Nilai Pryk Nilai Sumut 4,1 2,8 0,5 2,0 Bengkulu 0,5 0,3 0,3 0,1 Kawasan Brt 15,1 16,8 11,6 20,5 Kalteng 1,1 0,4 1,1 0,3 Jabar 32,2 35,4 36,9 30,7 Kwsn Tenga 67,1 63,3 76,7 67,5 Sulteng 0,2 0,4 0,3 0,1 Sulsel 2,3 1,3 0,8 1,7 Kwsn Tmr 7,7 7,9 4,3 4,7

  16. Determinan Investasi di Indonesia • Ln IS = a0 + a1 lnPDB + a2 lnMBMBB + a3D • Ln IS = b0 + b1 lnSBDN + b2 lnSBLN + b3 D • Ln IS = c0 + c1 ln UB + c2 D • Ln IS = d0 + d1 ln PP + d2 D Dimana: IS = Investasi PDB = Produk Domestik Bruto MBMBB = Impor barang modal dan bahan baku

  17. SBDN =Tgkt suku bunga di dalam negeri SBLN = Tngkt suku bunga di luar negeri UB = Uang beredar PP = Pengeluaran Pemerintah D = Kebijakan deregulasi pemerintah (dummy)

More Related