1 / 3

Program Studi Teknik Sipil

Program Studi Teknik Sipil. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana. 3. MODUL 3 FONDASI PADA TANAH PASIR DAN LEMPUNG 1. Fondasi pada Tanah Pasir Tanah granuler seperti pasir dan kerikil, tidak berkohesi (c = 0), atau mempunyai kohesi

levana
Télécharger la présentation

Program Studi Teknik Sipil

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana 3 MODUL 3 FONDASI PADA TANAH PASIR DAN LEMPUNG 1. Fondasi pada Tanah Pasir Tanah granuler seperti pasir dan kerikil, tidak berkohesi (c = 0), atau mempunyai kohesi namun sangat kecil sehingga dalam kapasitas dukung sering diabaikan. Daya dukung fondasi pada tanah granuler dipengaruhi oleh : kerapatan relatif (Dr) kedudukan muka air tanah. tekanan keliling (confining pressure) ukuran fondasinya. - - - - Persamaan daya dukung ultimit Terzaghi untuk tanah tak berkohesi : (1) Fondasi berbentuk memanjang poNq + 0,5γBN γ qu = (1) (2) Fondasi berbentuk bujur sangkar : poNq + 0,4γBN γ qu = (2) (3) Fondasi berbentuk lingkaran: poNq + 0,3γBN γ qu = (3) (4) Fondasi berbentuk empat persegi panjang: poNq + 0,5γBN γ (1-0,2B/L) qu = (4) http://www.mercubuana.ac.id 1

  2. 2. Analisis Skempton untuk fondasi pada tanah Lempung Skempton (1951) mengusulkan persamaan kapasitas dukung ultimitfondasi yang terletak pada lempung jenuh dengan memperhatikan factor-faktor bentuk dan kedalaman fondasi. Pada sembarang kedalaman fondasi empat persegi panjang yang terletak pada tanah lempung, Skempton menyarankan pemakaian factor pengaruh bentuk fondasi (Sc) dengan : Sc = (1 + 0,2B/L) Faktor kapasitas dukung Nc untuk bentuk fondasi (6) tertentu diperoleh dari mengalikan factor bentuk Sc dengan Nc pada fondasi memanjang yang besarnya dipengaruhi pula oleh kedalaman fondasi Df 1. Fondasi di permukaan (Df = 0) Nc (permukaan) Nc (permukaan = 5,14 untuk fondasi memanjang = 6,02 untuk fondasi lingkaran dan bujur sangkar. 2. 3. Fondasi pada kedalaman 0 < Df < 2,5B Fondasi pada kedalaman Df ≥ 2,5B : (7) Nc = 1,5 Nc (permukaan) (8) Kapasitas dukung ultimit fondasi memanjang menurut Skempton qu = cu Nc + Df.γ Kapasitas dukung ultimit netto : (9) qu = cu Nc (10) http://www.mercubuana.ac.id 3

  3. Dan kapasitas dukung ultimit netto : qu = (0,84 + 0,16 B/L) cu Nc(bs) (13) dengan Nc(bs) adalah factor kapasitas dukung Nc untuk fondasi bujur sangkar. Tanah-tanah kohesif yang jenuh berkelakuan sebagai bahan yang sulit meloloskan air, karena itu analisis kapasitas dukung fondasi pada kedudukan kritis (yang terjadi saat selesai pelaksanaanatau jangka pendek), selalu digunakan parameter tegangantanah total atau Cu > 0 dan φu = 0. Pada tanah-tanah yang berpermeabilitas rendah, seperti lempung, untuk tinjauan stabilitas jangka pendek, air akan selalu berada di dalam rongga butirantanah saat geseran berlangsung. Karena itu untuk tanah kohesif yang terletak di bawah muka air tanah, berat volume tanahyang digunakan dalam persamaan kapasitas dukung selalu dipakai berat volume tanah jenuh, serta tidak terdapat gaya angkat ke atas akibat tekanan air di dasar fondasi (Giroud dkk, 1973) Di alam tanah lempung walaupun terletak di atas muka air tanah sering dalam kondisi jenuh akibat pengaruh tekanan kapiler Sumber : Hardiyatmo, Hary Christady, Teknik Fondasi I, Edisi ke 2, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 2002. http://www.mercubuana.ac.id 5

More Related