1 / 15

Perencanaan Ruting Alternatif yang Optimum

Perencanaan Ruting Alternatif yang Optimum. Optimasi menurut Pratt. Jaringan dasar Yang menjadi acuan : biaya saluran A = trafik yang ditawarkan ke high-usage route N1,N2,N3 = jumlah saluran yang diperlukan di berkas saluran 1,2,dan 3

lucita
Télécharger la présentation

Perencanaan Ruting Alternatif yang Optimum

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Perencanaan Ruting Alternatif yang Optimum

  2. Optimasi menurut Pratt • Jaringan dasar • Yang menjadi acuan : biaya saluran • A = trafik yang ditawarkan ke high-usage route • N1,N2,N3 = jumlah saluran yang diperlukan di berkas saluran 1,2,dan 3 • C1,C2,C3 = biaya per saluran di berkas saluran 1,2, dan 3 Tandem T 2 3 Rute alternatif 1 Q P Rute langsung (high-usage route) Tujuan Asal ET3042 Rekayasa Trafik Telekomunikasi

  3. Tandem T 2 3 Rute alternatif • Trafik A pertama kali ditawarkan ke berkas 1 (PQ) • Trafik yang tidak dapat diolah berkas 1 diluapkan dan ditawarkan ke pilihan rute ke-2 (PTQ) • Selain menerima luapan dari berkas 1, berkas PTQ juga dapat menerima trafik dari yang lain  background traffic 1 Q P Rute langsung (high-usage route) Tujuan Asal ET3042 Rekayasa Trafik Telekomunikasi

  4. Biaya untuk ruting trafik A dari P ke Q = C • C = C1.N1 + C2.N2 + C3.N3 • Bila N1 diketahui, maka N2 dan N3 bisa dihitung dengan syarat C1, C2, dan C3 serta B di berkas final route (berkas 2 dan 3) diketahui • Untuk memperoleh C yang minimum, C diturunkan terhadap N1 • Penurunan N2 dan N3 terhadap N1 dapat ditulis ET3042 Rekayasa Trafik Telekomunikasi

  5. disebut Marginal Occupancy (H), yaitu pertambahan trafik yang dimuat per pertambahan saluran bila trafik yang ditawarkan tetap, • H = , dimana m = trafik luap rata-rata • disebut Marginal Capacity (b), yaitu pertambahan trafik yang ditawarkan per pertambahan saluran bila GOS (=B) tetap ET3042 Rekayasa Trafik Telekomunikasi

  6. Agar diperoleh biaya yang minimum, maka ET3042 Rekayasa Trafik Telekomunikasi

  7. Perhitungan jumlah saluran dilakukan secara iterasi 1. Ambil harga b2 dan b3 kira-kira antara 0,5 s.d. 0,8. Biasanya ambil harga b = 0,8 2. Hitung harga H1 menggunakan harga biaya saluran yang diketahui 3. Cari harga N1 yang memenuhi harga H1 tersebut. (Lihat slide no.8) 4. Hitung harga trafik luap m1 dan setelah digabungkan dengan background traffic, hitung N2 dan N3 dengan GOS (B2=B3=B) yang diketahui 5. Cari harga b2 dan b3 dengan N2 dan N3 yang sudah dicari Bila berbeda ulangi dari langkah 1, sampai tidak ada perbedaan (sedikit beda); Cara menghitung b dapat dilihat pada slide no 9 ET3042 Rekayasa Trafik Telekomunikasi

  8. Menghitung harga H • Karena harga N bersifat diskrit, maka kita dapat menghitung harga H dengan cara berikut • H1=[Y/N1]A • Y=Y(N+1)-Y(N) • Y(N+1)=A[1-BN+1(A)] • Y(N)= A[1-BN(A)] • N1=(N1+1)-N1=1 • Maka H1=A[BN(A)-BN+1(A)] • H1=ABN(A)-ABN+1(A) • Untuk mencari N dari harga H • carilah pada tabel R untuk harga N yang berurutan pada harga A yang sama sehingga diperoleh selisih R yang harganya sama dengan H1 ET3042 Rekayasa Trafik Telekomunikasi

  9. Menghitung harga b • Dengan cara yang serupa dengan cara menghitung H, maka b dapat dihitung dengan cara berikut • b=[A/N]B; bila N2=N3=NAlt(sehingga b2 = b3 = b), maka : • Untuk N=NAlt didapat A1=f(NAlt)B • Untuk N=NAlt+1 didapat A2=f(NAlt+1)B • Maka b=A2-A1 ET3042 Rekayasa Trafik Telekomunikasi

  10. Contoh T N3 N2 N1 B A • Diketahui : AAB=18 Erlang, Blocking di N2=blocking di N3=1% • C1=20, C2=15, C3=12 • Hitung N1, N2, dan N3 • Solusi • b =0,8 • C1/H1=(C2+C3)/b ; Jadi H1=C1.b/(C2+C3)=20.0,8/(15+12) = 0,593 • Mencari N1 (caranya lihat slide no.11), kita sudah mengetahui relasi berikut • H1=A[BN(A)-BN+1(A)]= A.BN(A) - A.BN+1(A) =0,593 R ET3042 Rekayasa Trafik Telekomunikasi

  11. Bila kita lihat di tabel R N A 3,59 – 3 =0,59 Jadi N1=17 Teruskan dengan langkah keempat, menggunakan Wilkinson ET3042 Rekayasa Trafik Telekomunikasi

  12. Pratt mendasarkan perhitungan pada struktur jaringan segitiga yang sederhana, tetapi sebetulnya semakin kompleks struktur jaringannya, makin kompleks pula cara menghitungnya ET3042 Rekayasa Trafik Telekomunikasi

  13. Optimasi menurut Y.Rapp • Prinsipnya sama dengan Pratt • Harga H didekati oleh suatu parameter yang disebut improvement factor • Simbol improvement factor : F(n,A) • F(n,A) memiliki pengertian yang sama dengan H (marginal occupancy): pertambahan trafik yang dapat dimuat per pertambahan saluran • F(n,A)=e[1-0,3(1-e2)]; dimana e : cost ratio ET3042 Rekayasa Trafik Telekomunikasi

  14. Optimasi menurut Y.Rapp (2) • F(n,A) juga dapat dihitung oleh persamaan berikut ini F(n,A) = A[En(A)-En+1(A)]=he h memiliki harga sekitar 0,6-0,9 • h sama dengan b pada Pratt • Cost ratio=e=Cd/Ca • Cd = cost untuk direct route • Ca = cost untuk rute alternatif • Jadi relasi antara Y.Rapp dengan Pratt H =(Cd/Ca)b=F(n,A)=e[1-0,3(1-e2)] =A[En(A)-En+1(A)]=he ET3042 Rekayasa Trafik Telekomunikasi

  15. Sebagai patokan praktis, dapat digunakan hubungan berikut : • Bila (C2+C3)/C1 < 1 , maka N1 = 0 • Bila 1 < (C2+C3)/C1  2 , maka N1  A • Bila (C2+C3)/C1 > 2 maka harga N2 = N3 = 0 • C2 dan C3 : cost pada rute alternatif • C1: cost direct route ET3042 Rekayasa Trafik Telekomunikasi

More Related