1 / 72

FARMASETIKA DASAR I

FARMASETIKA DASAR I. Tujuan Perkuliahan. Memahami teori dasar farmasetika meliputi pengertian resep, penulisan dan pengelolaan resep; penggolongan obat; perhitungan dosis Memahami prinsip teknologi dan preparasi sediaan padat, cair dan semi padat Memahami jenis/bentuk sediaan farmasi

Télécharger la présentation

FARMASETIKA DASAR I

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. FARMASETIKA DASAR I

  2. Tujuan Perkuliahan • Memahami teori dasar farmasetika meliputi pengertian resep, penulisan dan pengelolaan resep; penggolongan obat; perhitungan dosis • Memahami prinsip teknologi dan preparasi sediaan padat, cair dan semi padat • Memahami jenis/bentuk sediaan farmasi batasan; jenis; aplikasi

  3. Pokok Bahasan • Resep; pengertian resep, penulisan, kelengkapan,pengelolaan, aspek sosial, penggolongan obat; perhitungan dosis • Prinsip dan teknik dasar pembuatan sediaan farmasi • Peralatan dan perlengkapan dalam pembuatan sediaan farmasi • Jenis dan macam sediaan farmasi • Pengenalan wadah dan etiket

  4. Pendahuluan • Farmasi berasal dari kata Yunani: Farmakon yang artinya medika / obat. • Farmasi adl ilmu yg mempelajari cara membuat, mencampur, meracik, memformulasi, mengidentifikasi, mengkombinasi, menganalisis serta menstandarkan obat & pengobatan juga sifat-sifat obat beserta pendistribusian & penggunaannya scr aman.

  5. Pendahuluan • Farmasetika adalah ilmu yg mempelajari ttg cara penyediaan obat; meliputi pengumpulan, pengenalan, pengawetan & pembakuan bhn obat-obatan; seni peracikan obat; serta pembuatan sediaan farmasi mjd btk ttt hingga siap digunakan sbg obat; serta perkembangan obat yg meliputi ilmu dan teknologi pembuatan obat dlm btk sediaan yg dpt digunakan & diberikan kepada pasien • Teknologi farmasi mrp ilmu yg membahas ttg teknik & prosedur pembuatan sediaan farmasi dlm skala industri farmasi termasuk prinsip krj serta perawatan & pemeliharaan alat-alat produksi & penunjangnya serta ketentuan CPOB.

  6. Farmakope • Buku resmi (ditetapkan secara hukum) • Memuat standardisasi obat dan persyaratan, identitas, kadar, kemurnian, metode analisis dan resep standar sediaan farmasi • Disusun oleh negara masing-2 (sesuai perkembangan kondisi alam dan IPTEK) ≈ FDA, WHO • FI, USP, BP, JP, NF • FI Ed. I, II, III, IV • Ekstra Farmakope 1974 • Buku lain : Formularium Nasional

  7. FI; ketentuan umum Tata nama memuat nama Latin & nama Indonesia, spt contoh sbb :

  8. FI; ketentuan umum • Etanol; kadar atau persentase kemurnian (100%) • Air; pengujian dan penetapan kadar (air yang dimurnikan ≈ aquadest) • Bahan tambahan; bahan dasar dan pelengkap (penyalut, pewarna, penyedap, pembawa, dll) utk meningkatkan stabilitas, manfaat, penampilan sediaan • Tangas uap dan tangas air • Indikator, bobot jenis, suhu (suhu kamar terkendali, dingin, lemari pendingin & pembeku, suhu sejuk, suhu kamar, hangat & panas).

  9. FI; ketentuan umum • Pernyataan : lebih kurang, penyaringan, • Istilah kelarutan sangat mudah larut < 1 mudah larut 1-10 larut 10-30 agak sukar larut 30-100 sukar larut 100-1.000 sangat sukar larut 1.000-10.000 praktis tidak larut > 10.000 • Wadah

  10. FI; ketentuan umum Kadar larutan: • Lar volumetri Molalitas (m); gram/1 kg Molaritas (M); gram/1 liter Normalitas (N); bobot ekivalen/1 liter • Persen % b/b; gram/100 g larutan/campuran (u/ bhn padat, setengah padat) % b/v; gram/100 mL larutan (u/ larutan, susp pdt, atau gas dlm cairan) % v/v; mL/100 mL larutan (u/ cairan dlm cairan)

  11. Resep & Pelayanan Resep

  12. Resep • Pengertian : Permintaan tertulis dari dokter (umum/spesialis), dokter gigi, dokter hewan kepada Apoteker untuk membuatkan obat dalam bentuk sediaan tertentu dan menyerahkan kepada pasien • dr.umum/spesialis : tdk ada pembatasan jenis obat yang diberikan • drg. : jenis obat gigi • drh. : obat untuk hewan

  13. Ketentuan Resep • Ditulis dikertas Resep menggunakan tinta yang jelas terbaca • Penulisan dalam bahasa latin (merupakan bahasa baku untuk kedokteran dan farmasi dan berlaku internasional) • Resep yang mengandung Narkotika ditulis terpisah, tdk boleh ada pengulangan (iter), identitas pasien jelas tdk boleh m.i,tdk boleh ditulis suc • Prioritas pelayanan resep dgn memperhatikan tanda yg ditulis di bagian kanan atas Resep; cito, urgent (pelayanan segera) , PIM (berbahaya bila ditunda)

  14. Pelayanan resep Skrining R/ Penyiapan obat • Persyaratan administrasi • Kesesuaian farmasetik • Pertimbangan klinis • Peracikan • Etiket • Kemasanobatygdiserahkan • Penyerahanobat • Informasiobat • Konseling • Monitor penggunaanobat

  15. Persyaratan Administratif resep • Nama,SIP dan alamat dokter • Tanggal penulisan resep • Tanda tangan/paraf dokter penulis resep • Nama,alamat,umur,jenis kelamin dan berat badan pasien • Nama obat,potensi,dosis,jumlah yang diminta • Cara pemakaian yang jelas • Informasi lainnya

  16. Ketentuan lain • Jika permintaan obat lebih dari satu R/ dilembar Resep yang sama, maka penulisan dipisahkan dgn tanda # dan tiap R/ diparaf oleh dokter

  17. Kesesuaian farmasetika • Bentuk sediaan, dosis, potensi, stabilitas, inkompabilitas, cara dan lama pemberian Pertimbanganklinis • Adanyaalergi, ESO, interaksi, kesesuaian (dosis,durasi, jumlahobatdll)

  18. Aturan pakai yang sering ditulis • Omni hora cochlear (o.h.c): tiap jam 1 sdm • Omni bihora cochlear (o.b.h.c): tiap 2 jam 1 sdm • Post coenam (p.c): sesudah makan • Ante coenam (a.c): sebelum makan • Durante coenum (d.c):pd waktu makan • Mane (m):pagi2 • Ante meridiem (a.merid):sebelum tengah hari • Mane et vesvere (m.et.ves):pagi & sore • Ante nocte (a.n):sebelum tidur/malam

  19. Tempat yg sakit • Pone aurem(pon.aur) dibelakang telinga • Ad nucham (ad nuch) ditengkuk • Pemberian obat • In manum medici (i.m.m): diserahkan dr • Dain duplo (d.i.dulp): berikan 2 x • Iteratur ter : diulang 3 x

  20. OBAT Pengertian Obat : suatu bahan kimia tunggal atau campuran yang dimaksudkan untuk digunakan sebagai menetapkan diagnosa, mencegah, mengurangi, menghilangkan dan menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit atau kelainan badaniah/rohaniah serta memperindah badan atau bagian tubuh manusia

  21. Pengertian Obat dalam Resep - obat baku (bahan obat) - obat jadi, adl obat dlm keadaan murni atau campuran dlm btk serbuk, tablet, pil, kapsul, suppos, cairan, salep, atau bbtl lainnya yg scr teknis sesuai FI atau buku lainnya yg ditetapkan pemerintah. - obat paten, yaitu obat jadi dg nama dagang yg terdaftar atas nama pembuat yg diberi kuasa & dijual dlm bungkus asli dari pabrik yg memproduksinya.

  22. Lanjutan - obat baru, yaitu obat2 yg berisi zat, baik yg berkhasiat maupun yg tdk berkhasiat spt lapisan, pengisi, pelarut, pembantu, atau komponen lain yg blm dikenal sehingga tdk diketahui khasiat & kegunaannya. - obat asli, yaitu obat yg didpt lsg dari bhn2 alamiah indonesia, diolah scr sederhana berdsrkan pengalaman & digunakan dlm pengobatan tradisional.

  23. Lanjutan • obat esensial, yaitu obat yg paling banyak dibutuhkan untuk yankesmasyg tercantum dlm DOEN yg ditetapkan oleh Menkes RI. - obat generik, yaitu obat dg nama resmi yg ditetapkan dlm FI untuk zat berkhasiat yg dikandungnya. - campuran (komposisi dari dokter)

  24. Kaedah Penulisan resep • Penulisan satuan ; ≠ gr. ; g (gram), mg (miligram) • Penulisan angka desimal dihindari (10 mg bukan 0,01) • Penulisan nama obat harus jelas • Kekuatan dan jumlah obat ditulis jelas; terutama jika satu obat punya 2 kekuatan • (mis. Tab.Valium 2 mg, 5 mg atau 10 mg) • Aturan pakai dan jumlah obat ditulis dlm angka romawi • Dosis dihitung dengan tepat dan diperhitungkan faktor individual pasien • Perhatian terhadap hal-hal khusus yang harus diberitahukan pada pasien

  25. Susunan Penulisan Obat Pada Resep • Remedium cardinale (senyawa utama dlm obat ) • Remedium adjuvants (bahan penunjang obat utama) • Constituent/exipiens (bahan tambahan sebagai pengisi atau pemebri bentuk sediaan akhir dan meningkatkan volume obat); laktosa , amilum, talk, aquadest, vaselin • Corrigensia (bahan tambahan utk memperbaiki rasa, warna dan aroma obat utama) a. corigens saporis (rasa); sirup simplek, aqua mentha pip b. corigens odoris (aroma); oleum rosarum, ol.menth.pip c. corigens coloris (warna); karamel, karmin, yellow

  26. RESEP RASIONAL : penulisan Resep dgn memperhatikan beberapa aspek ilmu dan menggunakan falsafah sbb; obat yang tepat, dosis tepat, bentuk sediaan yang tepat, waktu tepat, penderita yang tepat RESEP IRASIONAL : • Memberikan “shotgun presription”; permintaan obat lbh banyak pd satu R/utk indikasi yg sama (polifarmasi) • Pemberian obat dlm jumlah yg banyak, kecuali utk penyakit yg kronis • Pemberian antibiotika yg tdk sesuai dengan aturan pemakaian ( minimal 5-6 hari dan hrs dihabiskan)

  27. Pelayanan Resep • Apotek Rumah Sakit - hanya melayani resep dari dokter RS yg bersangkutan - kertas Resep hrs mencamtumkan dgn jelas identitas RS serta bagian pelayanan fungsionalnya ( peny.dalam, bedah, THT, mata, dll berikut identitas dokter penulis R/) - kertas resep pribadi dokter (tempat praktek selain RS) tdk bisa dilayani • Apotek Umum - apotek swasta dan melayani semua resep dokter (praktek luar maupun RS) - melayani penjualan obat bebas, obat bebas terbatas

  28. Salinan Resep (apograph) • Perlakuan sama dengan kertas resep asli dan memuat informasi apotek meliputi; nama dan alamat, nama dan SIK APA (Apoteker Pengelola Apotek), paraf APA, No dan tgl pembuatan R/, tanda det (detur) utk obat yg telah diserahkan atau nedet utk obat yg belum diserahkan • Dapat diberikan atas permintaan dokter dan penderita • Ketentuan pemberian kopi resep : - ada tanda “iter” (pengulangan) dikertas resep asli (tdk boleh diberikan salinan jika ada tanda n.i (ne iteretur) - tidak mengandung bahan Narkotika, Psikotropika atau daftar G pada resep asli • Salinan resep hanya boleh diperlihatkan kepada dokter penulis resep, pasien bersangkutan, apoteker dan petugas kesehatan yang berwenang

  29. Pengelolaan Resep • Resep yang telah dikerjakan disimpan sesuai urutan No. dan tanggal pembuatan • Resep mengandung Narkotika dipisahkan dan digaris bawahi (warna merah) • Resep disimpan selama ± 3 tahun, setelah itu dpt dimusnahkan (dibakar atau cara lain yang sesuai) • Pemusnahan Resep diatur menurut ketentuan yang berlaku

  30. Aspek Sosial mengenai resep ASPEK LEGAL • Diatur oleh Undang-undang dan Peraturan Pemerintah mengenai kesehatan dan kefarmasian; - UU No.23 thn 1992 tentang kesehatan, -PerMenKes No.919/Menkes/per/X/1993, - Kep.MenKes No.924/Menkes/per/X/1993, - Kep. MenKes No.925/Menkes/per/X/1993, - UU RI No.5 thn 1997, - UU RI No.22 thn 1997 - PP No. 51 thn 2009

  31. ASPEK ETIKA • Etika kedokteran dan farmasi; kode etik sesuai standar etika profesi • Etika intra-profesi : antar sesama profesi kesehatan, dokter-dokter, apoteker-apoteker • Etika inter profesi : dokter-apoteker-tenaga medis lain ASPEK SOSIAL • Memperhatikan kondisi ekonomi pasien (pemilihan alternatif obat dgn harga yg sesuai)

  32. Penyerahan Obat • Obat diserahkan dengan wadah sesuai dan dilengkapi etiket yang memuat identitas apotek (nama dan alamat apotekn, nama dan SIK APA, nama dan juml.obat, identitas pasien (nama, umur, jenis kelamin), aturan pakai, tanda lain yang diperlukan) • Etiket warna putih : obat dalam • Etiket warna biru : obat luar

  33. Pengadaan, pengeloaan & penyerahan obat • Diperoleh dari Pabrik Farmasi – PBF - apotek lain/distributor yang sah • Memenuhi standar sesuai ketentuan Farmakope dan buku resmi lainnya • Pemesanan berdasrkan Surat Pesanan yang diketahui dan ditanda tangan APA • Penyimpanan dan penyaluran diatur secara administrasi

  34. Penyimpanan Obat • Dalam wadah yang sesuai dengan etiket dan label jelas • Kondisi ruang penyimpanan diatur untuk mencegah kerusakan obat karena udara, suhu, cahaya/ sinar • Obat yang berbahaya/toksik disimpan dalam lemari terkunci; narkotika • Waktu kadaluwarsa obat dicantumkan pada wadah Penulisan Obat pada Resep : • Nama resmi obat (sesuai Farmakope dan buku resmi lainnya; Acidum acetylosalicylicum • Nama generik obat, atau yang umum dipakai (INN/International Non-propietory Name; Acetosal, Chloramphenicol • Nama paten obat (sesuai nama dari industri); Aspirin (Bayer), Kemicetin (Carlo Erba), dll

  35. DOSIS • Juml. Obat yang diberikankpdpenderitadlmsatuanberat (gram, mg,µg) atausatuanisi (mL,L) atau unit lain • dosislazim • Jumlahobatygmemberikanefekterapi • dosistoksik • jumlahobatygmengakibatkankeracunan • dosisletal • jumlahobatygdapatmengakibatkankematian • dosismaksimal • jumlahobatygmasihamandiberikandalamtakarannya

  36. DOSIS • Faktor yang mempengaruhi dosis : • Faktor obat; • sifat fisika,sifat kimia, toksisitas, bentuk sediaan • Cara pemberian obat; • oral, parenteral, rektal, vaginal, uretral,topikal,dll • Faktor penderita; • umur, BB, jenis kelamin, ras, toleransi, dll • Interaksi Obat; • fisik, kimia, farmakologi • - efek positif : memperpanjang efek kerja obat • - efek negatif : mengganggu penyerapan obat yg lain

  37. DOSIS • DOSIS DEWASA • DOSIS ANAK : • perbdgn dosis dewasa : - perbandingan usia (20-24 thn) - perbandingan BB (70 kg) - perbandingan LPT (1,73 m2) • berdasarkan ukuran fisik individual - BB anak dlm kg - LPT anak (m2) - Rumus R.O. Mosteller LPT =

  38. DOSIS • DOSIS ANAK : • dinyatakan dalam sekian mg per kg BB per hari • dosis per kali, dgn membagi dosis per hari tdk melewati DM

  39. DOSIS • DOSIS OBESITAS • BB 20% diatas BB ideal • Perbedaan antar obat (daya larut lemak) dan distribusi obat dlm jar.lemak dan air • Deviasi besar dari komposisi tubuh • DOSIS GERIATRI • Perubahan fisiologis dan patologis tubuh - konsentrasi obat; ADME - kecepatan absorpsi menurun - perubahan mukosa GIT

  40. DOSIS • AlatPenakarDosis : • sendokresmi (FI) • sendokmakan ( C ) ~ 15 ml • sendokteh (c.th) ~ 5 ml • wadahobatminum • gelasobat (batasangaristanda volume) • obatminumtetes→ penetesbaku • ( 1 ml = 20 gtt)

  41. CARA PERHITUNGAN DOSIS • Pemilihan dan penetapan dosis memang tidak mudah karena harus memperhatikan • Faktor penderita; meliputi umur, bobt badan, jenis kelamin,LPT,toleransi,habituasi,adiksi,dan sensitifitas serta kondisi pasien • Faktor obat;sifat fisika kimia obat,sifat farmakokinetik • Faktor penyakit;meliputi sifat dan jenis penyakit serta kasus penyakit • Tdk ada aturan pokok mengenai perhitungan dosis pada anak

More Related