1 / 21

GRAND TEORI KEPERAWATAN (THE ROY’S ADAPTATION MODEL) SISTER CALLISTA ROY

Oleh Kelompok 1 Arsad Suni A d a m Fatimah Indriyani Mardiah Nurlina St. Khaeruni. GRAND TEORI KEPERAWATAN (THE ROY’S ADAPTATION MODEL) SISTER CALLISTA ROY. KONSEP MODEL ADAPTASI ROY 4 ELEMEN ESENSIAL MANUSIA LINGKUNGAN KEPERAWATAN KESEHATAN. Manusia sebagai sistem adaptasi.

mahdis
Télécharger la présentation

GRAND TEORI KEPERAWATAN (THE ROY’S ADAPTATION MODEL) SISTER CALLISTA ROY

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. OlehKelompok 1Arsad Suni A d a mFatimahIndriyaniMardiahNurlinaSt. Khaeruni GRAND TEORI KEPERAWATAN(THE ROY’S ADAPTATION MODEL)SISTER CALLISTA ROY

  2. KONSEP MODEL ADAPTASI ROY 4 ELEMEN ESENSIAL • MANUSIA • LINGKUNGAN • KEPERAWATAN • KESEHATAN

  3. Manusiasebagaisistemadaptasi Control Processes(coping Mechanisme) cognator masukan keluaran fugsi fisiologis konsep diri Stimulus eksternal stimulus ekternal stimulus internal tingkat adaptasi (local, conteks tual, residual stimulus Respon adaptif fungsi peran persepsi interde- pendensi Respon maladaptif regulator feedback

  4. Mekanisme Sub Sistem Regulator spinalcord; Brainstem & aotonomic reflex Autonomic Reflex Respons Neural Internal stimulus Efectors Chemical Responsiv ness of terget organs or tissues Resposive ness of endokrin glands intact pathways to&from CNS Hormonal Output body response Intact cirkulasi Short term Memory Perception Effector Chemical Perception Ekterna stimuli Long term memory Neural

  5. Mekanisme Sub Sistem Cognator Internal stimuli Processor for Intact pathways and apparatus for Perceptual/ information processing Selec tive attention, coding & memory Learning Imitation, reinforcement & insight Physichomotor choice of response Respons Effectors Problem solvin & decision-making Judgment Defenses to seek elief & affective apprasial & attachment Emotion Ekternal stimuli

  6. PROSES KEPERAWATAN DLM TEORI ROY • Pengkajian perilaku • Pengkajian stimulus • Diagnosa keperawatan • Rumusan tujuan • Intervensi • Evaluasi

  7. pengkajian prilaku berhub. dg 4 mode adaptif • Fisiologi • Konsep Diri • Fungsi Peran • Interdependensi sub sistem regulator : proses fisiologi tubuh (biologis) sub sistem cognator : proses pikir indiv.(psiko-sosial)

  8. Pengkajian Stimulus • Stimulus Fokal (Etiologi) • Stimulus Konstekstual (Presipitasi) • Stimulus residual (predisposisi) Identifikasi Stimulus Yg Berpengaruh: • Budaya • Keluarga • Fese perkembangan

  9. Identifikasi Stimulus Yang Berpengaruh • budaya • keluarga • faseperkembangan • integritasdaricara-carapenyesuaian(modes adaptif) • efektifitaskognator • pertimbanganlingkungan

  10. Diagnosa Keperawatan Tiga metode perumusan • menggunakan 1 tipologi dx yg berhub dg 4 cara adaptasi. Ex: inadekuat pertukaran gas(maslh fisiologis) • berdasarkan observasi respon dlm satu cara adaptasi, dengan memperhatikan stimulus yg sgt berpengaruh. Respon perilaku sbg statemen masalah & stimulus sbg penyebab. Ex. nyeri dada ybd/ hipoksia miokard • kumpulan respon dr satu/lebih mode adaptasi dihub. dg beberapa stimulus yg sama. Ex: klien nyeri dada saat OR/senam, sedangkan klien atlit senam.Sbg pesenam tdk mampu melakukan senam. Dx kep: Kegagalan peran berkaitan dg keterbatasan fisik (miokardial)

  11. Merumuskan tujuan • pernyataan tujuan meliputi : perilaku, perubahan yg diharapkan & waktu • tujuan jk panjang: perkembangan indv & proses adaptasi thd masalah serta tersedianya energi untuk tujuan lain (kelangsungan hidup, tumbuh&reproduksi) • Tujuan jk pendek: identifikasi hasil perilaku klien setelah managemen stimulus fokal&kontektual.

  12. Rencana Tindakan • perencanaan bertujuan untuk mengatasi/memanipulasi stimulus fokal, kontektual & residual. • pelaksanaan difokuskan pd besarnya ketidakmampuan koping manusia/tingkat adaptasi juga hilangnya stimulus&kemampuan adaptasi • intervensi diarahkan pd sub sistem regulator & kognator mis:persepsi, pengetahuan, pembelajaran. • standart tindakan keperawatan mnrt teori adaptasi tertera pd tabel 6.

  13. Evaluasi • Membandingkan Respon Perilaku Yang Dihasilkan Dg Perilku Yg Diharapkan Pada Rumusan Tujuan • Perawat Memperbaiki Tujuan & Intervensi Setelah Hasil Evaluasi ditetapkan

  14. PENERAPAN TEORI ROY DALAM ASUHAN KEPERAWATAN

  15. PENGKAJIAN • BIODATA : Nama : Ibu R TmptLahir : Makassar Umur : 48 thun agama : Islam Suku : Makassar Pendidikan : SMA Pekerjaan : PNS alamat : Makassar Sumber Data : klien & klg (Suami) No. MR : 036XXXXX MRS : IGD tanggal28 Maret 2011, jam 23.30 WITA

  16. Pengkajian Perilaku • keluhan MRS: tiba2 tidak sadarkan diri • Riwayat keluhan: pd jam 22.00 WITA, tiba2 tidak sadarkan diri slm 20 mnt, kemudian sadar dg kluhan sulit bicara, suara tidak jelas, mulut miring kekanan, anggota gerak kanan tidak bisa digerakan. Jam 22.30 wita tiba2 terjadi lg penurunan kesadaran. jam 23.30 wib tiba di RSU. Klien membuka mata kalau dipanggil dan memegang kepalanya. • Pengkajian fisik • TTV : TD 186/110mmhg, Nadi 90x/mnt, suhu 37’C, RR 26X/mnt • Mata : Reaksi pupil +, isokor ukuran 2 mm • Mulut : mulut defiasi kekanan, lidah bergetar, sulit dijulur dan deviasi kekanan. • Dada : Bny jantung I&II murni, paru perkusi sonor, auskultasi paru Broncovesikuler. • anggota gerak : Tangan kanan & kaki kiri lemah, tdk isa digerakan. Nilai fungsional skala kekuatan ekstrmita: 2222/4444 2222/4444

  17. Pengkjian status neurologis • nilai GCS : 12(E3 M5 V4) kes. somnolen • N. Alfaktorius: tidak diperiksa • N. Optikus : tidak dioeriksa • N. Okulomotorius, troklearis, abducen, pupil isokor, eksoftalmus tidak ada, strabismus tidak ada, diplopi tidak ada. • N. Trigemnus : mulut terbuka, tidak rapat, menggigit lemh, sensori refleks kornea berkedip +. • N. Fasialis : motorik wajah tidak simetris, paralysis wajah sebelah kanan, mulut diviasi kekanan. fungsi sensoris tidsk diperiksa. • N. Austikus :tidak diperiksa. • N. Glosofaringeus, N vagus : bicara pelo, cadel (disartria), suara serak (disfonia), disfagia. • N. aksoseris : bahu kanan lbh rendah, paralysis otot trapezius. • N Hipoglosus : lidah kaku, menjulur deviasi kekakan, tremor.

  18. Data Psiko sosial • Pola pikir & persepsi : Orientasi wkt & tempat, mengerti dirinya menderita hiperensi. • Komunikasi : Disfonia, pelo/cadel, sedih karena suara tidak jelas. Kontak dg anak2 yg sudah berkeluarga 1-2 X/bulan, melalui telepon • koping : klien cenderung diem, jika marah/ada masalah. Data Pennjang • CT scan Kepala : lesi hiperedema pd darah basal ganglia, midline deviasi ringan kekanan, kesimpulan: hematum lobus perietali sinistra. • EKG : irama sinus, HR 90X/mnt. gelombang P2 mm, intervl mm, QRS komplek 0,2 dtk. • Laboratorium :

  19. Pengkajian Stiulus: • Stimulus Fokal: sirkulasi arah cerebral menrun, ekunder penebab tekanan darah yg meningkat(hipertensi) & mengakibatkan infark otak. • Stimulus Konektual : usia 68 th, hiperkolesterol, riwayat kesedihan yg lama, memikirkan anak laki2 no 4 belum berkeluarga, komnikasi dg anak 1-2 x/bulan melalui tlpn krn sibuk. • Stimulus residual : Riwayat penyakit hipertensi lebih dari 1 tahun, Kontrol tidak teratur, penggunaan obat tidak teratur, keturunan klg dg hipertensi esensial. Tidak mampu asertif.

  20. Diagnosa Keperawatan • Defisit perfusi jaringan cerebral b.d PTIK, sekunder Oedema otak (masalah Fisiologis) • Defisit Nutrisi b.d disfagia, sekunder kelumpuhan nervus IX,X dan XII (masalah fisiologis) • Kerusakan komunikasi verbal b.d kelemahan otot fasial da oral, sekunder gangguan fungsi nervus V,VII,IX,X dan XII (masalah fungsi peran) • Resiko tinggi thd inefktif pentalaksanaan Regimen terapetik b.d ketidakmampuan klien & klg mengenl factor resiko, dan cara perawatan stroke hemoragik. Tujuan keperawatan: Dx.1 : klien menunjukan tanda2 perfusi jarigan serebral adekuat Dx.2 : Klien mendapat kalori yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolisme Dx.3 : - klien akan dpt menyatkan pengertian atau pengetahuannya ttg problem komunikas - menetapkan keb. komnukasi yg dpt digunakan - Dpt mneggunakan komnikasi yg tepat Dx.4 : Setelah Pulang dr RS klien & klg dpt megetahui factor-faktor resiko, pencetus dan merawat stroke hemoragic.

  21. Terimakasihmarikidi..

More Related