1 / 34

Rintisan Sekolah Kategori Mandiri (SKM) Di SMA

Rintisan Sekolah Kategori Mandiri (SKM) Di SMA. H. MARGANI M MUSTAR. Alur dan Jadwal Kegiatan. 26 Maret 2007: 19.00-20.00. 27 Maret 2007: 08.30-12.30. 27 Maret 2007: 14.00-16.00. Orientasi Program & Profil SKM. Pembukaan. Program Implementasi SKM di SMA.

maitland
Télécharger la présentation

Rintisan Sekolah Kategori Mandiri (SKM) Di SMA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Rintisan Sekolah Kategori Mandiri (SKM) Di SMA H. MARGANI M MUSTAR

  2. Alur dan Jadwal Kegiatan 26 Maret 2007: 19.00-20.00 27 Maret 2007: 08.30-12.30 27 Maret 2007: 14.00-16.00 Orientasi Program & Profil SKM Pembukaan Program Implementasi SKM di SMA 28 Maret 2007: 10.15-12.30 28 Maret 2007: 08.00-10.00 27 Maret 2007: 17.00-21.30 SKM dan SKS Penyusunan Program Kerja Rintisan SKM Verifikasi SKM 28 Maret 2007: 19.00-22.00 29 Maret 2007: 10.30-10.00 28 Maret 2007: 14.00-17.30 Penilaian Program Kerja Presentasi Hsl Latihan Penutupan Latihan Penyus Program Kerja Rintisan SKM

  3. Alur Program s.d 14 Maret 2007 2-14 April 2007 16 April-5 Mei 2007 Pemilihan dan Penetapan Sekolah Sosialisasi dan Verifikasi Penyusunan Program Sekolah Mei-Juli 2007 9-16 Mei 2007 8 Mei 2007 Sinkronisasi dan Pemantapan Program Kerja Penilaian Program Kerja Batas Penerimaan Program Sekolah Akhir Juli 2007 Juli 2007-Juni 2008 1 Mg setelah sinkronisasi Penyerahkan Proker Ke Prov. Penyaluran Block Grant Pelaksanaan Program SUPERVISI Pelaporan November 2007

  4. UU No.22/1999 UU No.25/1999 PP No.25/2000 UU No.20/2003 PP No.19/2005 Permendiknas No.22/2006 Permendiknas No.23/2006 Permendiknas No.24/2006 Permendiknas No.6/2007 Renstra Depdiknas 2005-2009 Progker Depdiknas 2007 Progker Ditjen MDDM Progker Dit.PSMA DIPA Peningkatan Kualitas Pembelajaran 2007 LANDASAN

  5. Pasal 11 Ayat (3) : “Beban belajar untuk SMA/MA/SMLB, SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat pada jalur pendidikan kategori mandiri, dinyatakan dlm bentuk SISTEM KREDIT SEMESTER Penjelasan Pasal 11 Ayat (2) dan (3) : • Sekolah kategori mandiri adalah sekolah yang telah memenuhi atau hampir memenuhi SNP • Khusus SMA/MA/SMLB, SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat yang berkategori mandiri harus menerapkan sistem SKS jika menghendaki tetap berada pada kategori mandiri.

  6. 8 SNP SKS S K M

  7. S K M • Sekolah kategori mandiri adalah sekolah yang telah memenuhi atau hampir memenuhi SNP • Sekolah yang mampu mengoptimasikan pencapaian tujuan pendidikan, potensi dan sumberdaya yang dimiliki untuk melaksanakan proses pembelajaran yang dapat mengembangkan potensi peserta didik sehingga menghasilkan lulusan yang berkualitas.

  8. TARGET PENCAPAIAN SNP • Pemberlakukan SNP – pemerintah berke-pentingan memetakan sekolah/madrasah menjadi sekolah/madrasah yang sudah atau hampir memenuhi SNP • Satuan pendidikan wajib menyesuaikan diri dengan ketentuan PP No.19/2005 paling lambat 7 tahun sejak diterbit-kannya PP ini • Paling lambat tahun 2013 seluruh sekolah/madrasah sudah/hampir meme-nuhi SNP.

  9. Pertimbangan Seleksi Sekolah Rintisan • Sekolah yang mempunyai keingin-an, kemauan dan potensial untuk dikembangkan • Sekolah model rintisan program Dit.PSMA (Pelaksana Terbatas KBK, TIK, Mandarin, Jepang, Keunggulan Kelautan, dll)

  10. StandarNasional Pendidikan • Standar kompetensi lulusan • Standar isi • Standar proses • Standar pendidik dan tenaga kependidikan • Standar sarana dan prasarana • Standar pengelolaan • Standar pembiayaan • Standar penilaian

  11. Kategori Sekolah • Sekolah kategori standar: belum memenuhi standar nasional pendidikan • Sekolah kategori mandiri: hampir memenuhi atau telah memenuhi standar nasional pendidikan • Sekolah kategori internasional: peningkatan dari sekolah kategori mandiri

  12. Sekolah Kategori Mandiri • Kurikulum dengan sistem kredit semester • Beban belajar dinyatakan dengan satuan kredit semester • Jumlah pendidik dan kesesuaian tugas dengan bidang keahliannya • Sarana dan prasarana • Kegiatan pembelajaran • Sistem penilaian • Administrasi akademik

  13. Persyaratan menjadi sekolah kategori mandiri • Dukungan Internal • Kinerja Sekolah • Kurikulum • Panduan • Kesiapan • SDM • Fasilitas • Dukungan Eksternal • Dinas Pendidikan • Orang tua • Peserta didik

  14. A. Dukungan Internal • Kinerja Sekolah • Terakreditasi A. • Rerata nilai UN tiga tahun terakhir minimum 7,00. • Persentase kelulusan UN ≥ 90 % untuk tiga tahun terakhir. • Animo tiga tahun terakhir > daya tampung. • Prestasi akademik dan non akademik yang diraih. • Melaksanakan manajemen berbasis sekolah.

  15. Potensi akademik peserta didik • Jumlah siswa per kelas maksimal 32 orang. • Ada pertemuan rutin pimpinan dengan guru. • Ada pertemuan rutin sekolah dengan orang tua.

  16. Kurikulum • Memiliki kurikulum Sekolah Formal Mandiri • Beban studi dinyatakan dengan satuan kredit semester. • Mata pelajaran yang ditawarkan ada yang wajib dan pilihan. • Mengakomodasi kecepatan belajar, minat, dan potensi peserta didik yang tidak sama

  17. Panduan • Memiliki pedoman pembelajaran • Memiliki pedoman pemilihan mata pelajaran sesuai dengan potensi dan minat. • Memiliki panduan menjajagi potensi peserta didik. • Memiliki pedoman penilaian. • Memiliki pedoman kebulatan studi • Memiliki panduan bimbingan karir

  18. Kesiapan • Sekolah menyatakan ingin melaksanakan Sistem Kredit Semester • Persentase guru yang menyatakan ingin melaksanakan SKS ≥ 90 %. • Pernyataan staf administrasi akademik bersedia melaksanakan SKS • Kemampuan staf administrasi akademik dalam menggunakan komputer.

  19. Sumber Daya Manusia • Persentase guru memenuhi kualifikasi akademik ≥ 75%. • Relevansi guru setiap mata pelajaran dengan latar belakang pendidikan. • Rasio guru dan siswa. • Jumlah tenaga administrasi akademik • Guru bimbingan konseling/karir.

  20. Fasilitas • Ruang kepala Sekolah • Ruang wakil kepala sekolah • Ruang guru • Ruang bimbingan • Ruang Unit Kesehatan • Tempat Olah Raga • Tempat ibadah • Lapangan bermain • Komputer untuk administrasi

  21. Memiliki laboratorium: • Bahasa. • Teknologi informasi /komputer. • Fisika. • Kimia. • Biologi. • Multimedia. • IPS. • Perpustakaan memiliki koleksi buku setiap mata pelajaran. • Layanan bimbingan karir

  22. Dukungan Eksternal • Dukungan dari komite sekolah • Persentase orang tua yang menyatakan bersedia putranya mengikuti pembelajaran dengan SKS ≥ 60 %. • Dukungan dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota secara tertulis • Dukungan dari tenaga pendamping pelaksanaan SKS, untuk konsultasi.

  23. Dasar Penerapan SKS • Kecepatan belajar siswa tidak sama • Potensi belajar siswa tidak sama • Minat siswa terhadap mata pelajaran tidak sama • Siswa akan sukses bila belajar sesuai dengan potensi dan minatnya. • Ada siswa yang dapat menyelesaikan studi kurang dari 6 semester.

  24. Kurikulum Sistem Kredit Semeter • Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar disusun menjadi satuan kredit semester, yaitu 120 sks. • Mata pelajaran: • Wajib untuk semua • Pilihan bebas • Pilihan paket untuk menentukan kebulatan program • Paket pilihan yang disediakan sesuai dengan program di pendidikan lanjut: • Program akademik: Teknik, Ilmu kesehatan, Sains, Ekonomi, Ilmu Sosial, Bahasa, Hukum, dsbnya. Bisa dikelompokkan IPA, IPS, dan bahasa • Program vokasi: Politeknik.

  25. Beban belajar siswa dinyatakan dengan satuan kredit semester (sks), yaitu 16 sampai 27 sks per semester. Kecepatan belajar normal adalah 20 sks per semester. • Satu sks untuk mata pelajaran teori terdiri atas: • 45 menit tatap muka • 25 menit kegiatan akademik terstruktur • 25 menit kegiatan akademik mandiri • Satu sks pelajaran praktikum terdiri atas 2 sampai 3 jam praktek di laboratorium atau bengkel. • Mata pelajaran pilihan ditawarkan mulai semester 2.

  26. Beban Belajar • Semester 1 sebanyak 20 sks • Semester 2 dan seterusnya bisa 16 sks sampai 28 sks sesuai dengan prestasi yang dicapai pada semester sebelumya. • Dimungkinkan siswa lulus kurang dari 6 (enam) semester • Pemilihan mata pelajaran sesuai dengan potensi, minat, dan kecepatan belajar siswa melalui bimbingan dari penasehat akademik siswa.

  27. Pembelajaran • Tatap muka, siswa didorong untuk bertanya untuk membangun kemandirian. • Pemberian tugas • Ruang kelas untuk mata pelajaran tetap, siswa pindah ruang kelas. • Guru menyediakan jadwal untuk konsultasi mata pelajaran. • Jadwal pemanfaatan laboratorium untuk kegiatan di luar jadwal rutin • Pemanfaatan perpustakaan • Penasehat akademik mendeteksi potensi siswa, bisa dengan tes bakat disertai data prestasi belajar. • Ada program remedi sepanjang semester.

  28. Penilaian • Tugas-tugas • Ujian midsemester • Ujian semester • Penilaian menggunakan acuan kriteria • Skor diubah ke dalam kategori A, B, C, dan D. • Mengubah grade menjadi nilai dengan skala 4. • Lulus minimum mencapai nilai C. • Syarat lulus dari sekolah indeks prestasi minimum 2,00. dan memenuhi kebulataan studi untuk program studi tertentu.

  29. Kelulusan • Beban studi yang telah diambil, minimum 120 sks • Indek prestasi minimum 2,00 • Kebulatan studi

  30. Administrasi Akademik • Setiap siswa di bawah bimbingan pembimbing akademik membuat rencana studi, kemudian bisa direvisi atas dasar prestasi yang dicapai siswa • Administrasi data prestasi siswa dengan komputer • Mata kuliah pilihan ditawarkan setelah semester 2. • Tiap semester siswa dan orang tua menerima kartu hasil studi. • Tidak ada kenaikan kelas

  31. Jadwal Kegiatan

  32. Terima kasih

More Related