200 likes | 691 Vues
Sistem Ekskresi Manusia. Risqi Pratama, S. Si. SMP VIP Al Huda Jetis Kutosari Kebumen 2013. Definisi.
E N D
Sistem Ekskresi Manusia Risqi Pratama, S. Si. SMP VIP Al Huda Jetis Kutosari Kebumen 2013
Definisi • Sistem ekskresi adalah proses pengeluaran zat-zat sisa hasil metabolisme yang sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh. Sedangkan kebalikan dari sistem ini adalah sistem sekresi yaitu proses pengeluaran zat-zat yang berguna bagi tubuh. • Alat-alat ekskresi manusia berupa kulit, paru-paru, ginjal dan hati. • Hasil sistem ekskresi: Zat cair yaitu berupa keringat, urine dan cairan empedu. Zat padat yaitu berupa feces. Gas berupa CO2. Uap air berupa H2O.
Kulit • Fungsi kulit selain sebagai alat pengeluaran: • Pelindung tubuh terhadap kuman dari luar • Tempat menyimpan kelebihan lemak • Pengatur suhu tubuh • Tempat pembuatan vitamin D dan provitamin D
Lapisan Kulit • Epidermis • Korneum: Lapisan paling luar dan tersusun dari sel yang telah mati, mudah terkelupas, tidak memiliki pembuluh darah dan syaraf sehingga tidak terasa sakit dan tidak mengeluarkan darah bila lapisan ini mengelupas, fungsi: melindungi sel di bawahnya dan mencegah masuknya kuman. • Granulosum: Tersusun dari sel-sel hidup, terdapat pigmen dan melindungi dari sinar matahari. • Germinativum: Tersusun dari sel-sel hidup .
Lapisan Kulit (lanjutan) • Dermis • Terdapat pembuluh darah • Kelenjar keringat • Kelenjar minyak (hasil: sebum) • Kantong rambut • Tempat ujung syaraf peraba: krausse, paccini, ruffini, meissner, nyeri • Subkutan: terdapat lemak yang berfungsi menahan panas tubuh dan melindungi tubuh bagian dalam dari benturan.
Fungsi paru-paru • Paru-paru berfungsi sebagai pertukaran oksigen dan karbondioksida yang tidak dibutuhkan tubuh. • Menjaga keseimbangan asam basa tubuh. Bila terjadi acidosis, maka tubuh akan mengkompensasi dengan mengeluarkan banyak karbondioksida yang bersifat asam ke luar tubuh.
Bagian ginjal • Korteks (kulit ginjal), terdapat jutaan nefron yang terdiri dari badan malphigi dan tubulus. Badan malphigi tersusun atas glomerulus yang diselubungi kapsula Bowman dan tubulus (saluran) yang terdiri dari tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus distal, dan tubulus kolektivus. • Medula (sumsum ginjal), terdiri atas beberapa badan berbentuk kerucut (piramida). Di sini terdapat lengkung henle yang menghubungkan tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal. • Rongga ginjal (pelvis), merupakan tempat bermuaranya tubulus yaitu tempat penampungan urin sementara yang akan dialirkan menuju kandung kemih melalui ureter dan dikeluarkan dari tubuh melalui uretra.
Fungsi ginjal • Menyaring zat-zat sisa metabolisme dari dalam darah yang dikeluarkan dalam bentuk urin (filtrasi) – filtrat glomerolus (urin primer). • Reabsorpsi (menyerap kembali zat-zat yang dibutuhkan tubuh). Sisanya: urin sekunder. • Augmentasi (menggumpalkan). Sisa: urin. • Mempertahankan dan mengatur keseimbangan air dalam tubuh. • Menjaga tekanan osmosis dengan cara mengatur konsentrasi garam dalam tubuh. • Mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dengan cara mengeluarkan kelebihan asam atau basa melalui urin. • Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme seperti urea, kreatinin, dan amonia melalui urine.
Hati • Menghasilkan empedu • Mengatur kadar gula dalam darah • Menyimpan gula dalam bentuk glikogen • Menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh • Sebagai tempat pembuatan protombin dan fibrinogen • Sebagai tempat pengubah provitamin A menjadi vitamin A • Sebagai tempat pembentukan urea
Kelainan pada sistem ekskresi • Diabetes metitus: urin mengandung gula • Diabetes insipidus: urin berlebihan • Anuria: gagal menghasilkan urin • Glikosuria: urin mengandung glukosa, rusaknya malpighi • Albuminuria: urin mengandung albumin/protein • Hematuria: urin mengandung sel darah merah • Bilirubinaria: konsentrasi bilirubin berlebih • Batu ginjal • Nefritis glomerolus: radang glomerolus oleh bakteri streptococus • Pielonefritis • Sistitis • Nefrosis • Polisistik • Gagal ginjal