1 / 18

Literasi Politik (Political Literacy)

A review of SAGE Handbook of Education for Citizenship and Democracy Chapter 29. Contributors: James Arthur & Ian Davies & Carole Hahn Print Pub. <br>Date: 2008 <br>Online Publication. <br>Date: October 01, 2010<br>Print ISBN: 9781412936217 <br>Online ISBN: 9781849200486 <br>DOI: 10.4135/9781849200486 <br>Print pages: 377-388

maniksukoco
Télécharger la présentation

Literasi Politik (Political Literacy)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. LiterasiPolitik IAN DAVIES The Sage Handbook of Education For Citizenship and Democracy Chapter 29

  2. Pembahasan Ian Davies ? Membahasteoridanpenelitian yang dilakukan Crick

  3. Fokus Crick • Ada tigapoin yang menjadifokus Crick dalam program pendidikanpolitikyaitu: • Pendidikanpolitiktidaklagibisadihindari • Adanya proses yang panjang, perhatian, maupunwaktudalamperkembanganpendidikandanliterasipolitik • Politikharusdiajarkandenganmetode yang menyenangkan

  4. POIN PERTAMA • Tahun 1970 di Inggris, setiappendudukberusia 18 tahunsudahdiperbolehkanuntukmemilih • Ketidaktepatanparadigmapolitikbagikaummudapadatahun 1960-an • Kecenderunganpeningkatanaksikekerasandankurangnyapartisipasipolitikmasyarakat • Olehkarenaitu, pendidikanpolitiktidaklagibisadihindari.Partisipasimasyarakatdalam proses demokrasidanhubungannyadenganpemerintahbukanhanyahubungansalingmempengaruhinamunjugahubunganfungsional. Pendidikanpolitikdipandangperluuntukdiintegrasikandalam program pendidikan

  5. POIN KEDUA (Periodetahun 1970-1990) • Heater (1977), Brennan (1980) dan Batho (1990), merupakantokoh-tokoh yang setujudengangagasanoposisi aktif untuk pendidikan politik di Inggris. • Sangatsedikitpendidikanpolitikyang dilakukan secara eksplisit sebelum tahun 1970-an. • Pendidikanpolitiksecarafundamental dilakukanoleh Dewey (1916 dan1966), dikembangkandanditelitisecararelevan olehOliver dan Shaver (1966), dandilanjutkanolehCrick di tahun 1970 untuk mempromosikan politik melalui Program Pendidikan Politik • Selama tahun 1980 dan 1990-an, pendidikan politik dan politikliterasiditolakdalamberbagaipendekatanpembelajaran. • Barusetelahperiodetahun 1990-an, pendidikan kewarganegaraan (yang mencakup pendidikan politikdidalamnya) dipandang baikdanmemiliki signifikansi tinggi.

  6. POIN KEDUA (Periodetahun1990-2000) • Perlu ditekankan bahwaakar dari laporan Crick yang menekankan melek politik belum diperkuat denganupayaagar subjekpembahasandijadikan sebagai bagian dari Kurikulum Nasional (QCA/DfEE, 2000). • Pada saat itu, komunitasterfokuspada agenda politikpenguasa. • Penguasaankonsepsisangat minim karenaterbatasnyapemahaman politik; sarana yang profesional bisa mulai mengembangkan ide mendasar dalampenemuan caramengajar yang menarik tetapi dalam konteks kontroversial • Pendidikanpolitikdiperebutkanolehpendidikan IPSdan dikelola secarasentraloleh guru sehinggabukannyamemperjelas, tapimenambahkebingungandanpengabaian lebih lanjut dari politik. • DisiniCrick (2000) melihat pendidikan kewarganegaraan hanya sebagai konjungsi sederhana politik dan ilmu sosial adalah politik yang cerdas.

  7. POIN KETIGA • Apa yang dibutuhkan pada saat ini dalam pengembangan literasi politiksecarapraktis, terorganisir,dan sistematis. • Crick memandangbahwapendidikanpolitikharusdilakukansecaramenyenangkan • Adapunkonsepdasaryang dipandangperludalammembentukliterasipolitikmasyarakatadalah: • rasionalitas didasarkan pada apresiasi kritis realitas sosial dan politik; • toleransi dalam konteks demokrasi pluralistik; • partisipasi yang timbul dari penerimaan seseorang akantopiksospol; • tanggung jawab, penghargaan hak-hak orang lain, dan hak sendiri. Lebihlanjut, guru harusmempumendorongsiswadalamhal: • keterbukaanpikirandanmobilisasi • pengetahuandanpemahaman, baikdenganjalandiskusiterbukaataupenggunaanbahasa yang pesuasif.

  8. Angka LITERASI POLITIK di indonesia Berapasihangkamelekpolitik di Indonesia ??? • Jangankan MELEK POLITIK, angka MELEK HURUF pada orang dewasa di Indonesia menurut data UNESCO (2012) sebesar 65.5%. • 35.5% orang dewasa di Indonesia masih BUTA. • Indonesia menempatiurutan ke-64 dari 65 negara yang diteliti

  9. Persoalan Data! • Jikamengacupadapendapat Crick (2005) bahwaliterasimerupakangabunganantarapengetahuan, sikap, danketerampilanmakadapatdikatakanbahwa data yang mengulastentangliterasi di Indonesia belumada. • Yang sejauhiniditeliti di Indonesia adalahangkapartisipasipolitikyang sebenarnyatidakcukupmenggambarkanketigaaspekliterasisebagaimana yang dipaparkanoleh Crick

  10. PartisipasiPolitik

  11. KesalahanPersepsi SeringkalikeberhasilanpendidikanpolitikdiukurdenganpersentasepartisipasimasyarakatdalamPemilu. Pertanyaannyaadalah: • Apakahjikatingkatpartisipasipolitikmasyarakattinggi, bisadikatakanbahwatingkatliterasipolitikmasyarakatjugatinggi? • ApakahtingkatpartisipasimasyarakatdalamPemilumerupakantolokukurkeberhasilanpendidikanpolitikdalammenciptakanliterasipolitik? • Gun Gun Heryantodalambuku Literasi Politik dan Konsolidasi Demokrasi (2012) mengatakanbahwarasioattentive public(publik yang berperhatian) di sebuah negara jarang melampaui angka 15% walau statistik mencatat bahwa tingkatpartisipasipolitikdi beberapanegaraseperti India, Tanzania, Nigeria, Mexico, Brazil mencapai 64,5%

  12. MODEL PENDIDIKAN POLITIK • Crick (2005) menggambarkanpendidikanpolitiksebagaisaranauntukmembentukliterasipolitikmasyarakatmelaluipendidikan formal maupun informal denganpenekananpadapenguasaankonsep, kemahiranberbahasa, denganmenguraikanmasalahfaktual yang dekatdengankehidupanmasyarakat. Konseppolitikdisinidimaknaikonsepmengenainegara, masyarakat, danhubungandiantarakeduanya. • Merujukpadastudi yang dilakukanoleh Paulo FrieredalambukunyaPolitikPendidikan, Kebudayaan, Kekuasaan, danPembebasan (2004), adagagasanbahwapendidikanpolitiktidakhanyahanyadipandangsebagaialatuntukmempertahankannilaiataudukunganpadarejim yang berkuasanamunberfungsiuntukmelakukan proses penyadaran. • Penyadarandisinibisadimaknaisebagai proses pendidikandanpembinaanuntukmelahirkannilaidanbudayabaru, sertamerekonstruksimasyarakat.

  13. InstrumenPerkembanganLiterasiPolitikdi Indonesia • PendidikanKewarganegaraan • PartaiPolitik • Media/Pers • Non Government Organisation/LSM

  14. Pendidikankewarganegaraan

  15. Partaipolitik

  16. MEDIA/pers

  17. Non government organisation/LSM

  18. SEKIAN Terimakasih

More Related