1 / 37

BAHAYA BIOLOGIS

Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan. BAHAYA KIMIA. BAHAYA BIOLOGIS. AMANKAN PANGAN dan BEBASKAN PRODUK dari BAHAN BERBAHAYA. BAHAYA FISIK. BEBAS BAHAYA. HIGIENE DAN SANITASI PENGOLAHAN PANGAN. Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan. PENDAHULUAN.

maya-lamb
Télécharger la présentation

BAHAYA BIOLOGIS

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan BAHAYA KIMIA BAHAYA BIOLOGIS AMANKAN PANGAN dan BEBASKAN PRODUK dari BAHAN BERBAHAYA BAHAYA FISIK BEBAS BAHAYA HIGIENE DAN SANITASI PENGOLAHAN PANGAN

  2. Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan PENDAHULUAN • Program Higiene dan Sanitasi Sarana • Pengolahan Pangan : • berkaitan erat dengan program pembinaanan mutu • melibatkan pengendalian terpadu selama proses produksi, pengolahan, penyimpanan, distribusi persiapan, penyajian, dan konsumsi pangan • melindungi masyarakat melalui pengurangan atau penghilangan bahaya mikroba patogen • meningkatakan mutu dan masa simpan produk serta estetika

  3. Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan PRINSIP DASAR HIGIENE DAN SANITASI * Program higiene dan sanitasi semua aspek produksi dan pengolahan produk pangan. * Program higiene higiene pekerja (kesehatan umum, kebersihan & perlengkapan umum) * Program sanitasi dari rumah tangga umum s /d penanganan limbah & fasilitas umum.

  4. Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan SUMBER - SUMBER MIKROORGANISME * Asal mikroba berasal dari : Pekerja : - Tangan : Mikroba alami ( S.epidermidis & S.aureus) Mikroba sementara ( feses, bahan mentah, rongga hidung / mulut - Rongga Hidung, Mulut dan Tenggorokan : melalui pernafasan ( S.aureus, C diptheriae, Klebsiela pneumonia,Streptococcus pyogenes)

  5. Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan • Pekerja • Tangan, rambut, mulut, hidung • Kontaminasi terjadi melalui: sentuhan, pernafasan, bersin, batuk • Terjadi selama pengolahan, pengepakan, persiapan, penyajian • Atasi dengan: GSP: praktek sanitasi yang baik

  6. Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan • Pekerja • Sumber kontaminasi: Staphylococcus, Salmonella, virus hepatitis • Pekerja yang sakit, sebagai carrier: • - Salmonella : beberapa bulan setelah penderita • sembuh • - hepatitis : setelah 5 tahun dari gejala hilang

  7. Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan • Kulit • Sumber S. aureus atau S. epidermis • Bakteri yang tidak mudah pindah adalah Micrococcus luteus dan S. epidermis, S. aureus mudah mengkontaminasi • Pekerja garuk-garuk  iritasi

  8. Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan • Jari • Bakteri ada dijari karena sentuhan dengan sumber kontaminasi • Harus diatasi dengan hand-dip sanitizer • Sarung tangan plastik

  9. Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan • Kuku • Kuku sumber kontaminiasi bakteri • Atasi dengan cuci dengan sabun dan air, atau anti septik/sanitizer • Alkohol juga dapat digunakan • Perhiasan • Harus dilepas:kontaminasi dan juga bahaya fisik

  10. Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan • Rambut • Sumber : Staphylococcus • Pekerja yang pegang rambut harus cuci tangan • Harus pakai tutup kepala yang memang menutup semua bagian rambut/kepala • Mata • Mata sebenarnya bebas dari bakteri, tapi infeksi di mata dapat terjadi, kontak dengan bulu mata • Pekerja yang memegang mata, mungkin terkontaminasi

  11. Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan • Mulut • Bakteri yang dapat dijumpai dimulut dan bibir banyak jenisnya • Gosok gigi mencegah akumulasi dari bakteri dan mengurangi kemungkinan kontaminasi • Kontaminasi melalui ludah • Hindarkan bersin dan batuk serta dilarang merokok

  12. Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan • Hidung • Sumber : Staphylococcus, Streptococcus, Diptheria • Hindarkan bersin dan hindari tangan dari sentuhan hidung • Organ pembuangan • Sumber: S. fecalis, Salmonella, Shigella • Harus cuci dengan sabun dan hand-dip sanitizer sebelum menangani pangan

  13. Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan Makanan ( Bahan mentah ) : - B.M. hasil pertanian : mikroba dari tanah, air, residu pestisida - B.M. hewani : hewan yg disembelih, unggas,antibiotika,hormon • Susu • Sapi, alat pemerah • Kontaminasi silang: pekerja, wadah • Misal: L. monocytogenes

  14. Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan • Daging • Pisau dan alat waktu penyembelihan • Bulu, kulit, saluran pencernaan dan pernafasan. • Kontaminasi selama: penyembelihan, pemotongan, pengolahan, penyimpanan dan distribusi • Karena karkas kontak dengan debu atau kotoran lain

  15. Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan • Unggas • Selama pengolahan banyak terjadi kontaminasi oleh Salmonella & Campylobacter • Terutama selama penyimpanan • Salmonella juga dapat berasal dari sarung tangan, pekerja atau alat lain yang digunakan • Hasil Laut • Banyak mengandung Vitamin B dan mineral yang diperlukan oleh mikroba • Kontaminasi dan pertumbuhan mikroba bila suhu tidak sesuai

  16. Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan • Rempah-rempah • Tergantung dari cara panen, jenis rempah, penanganan dan pengolahan • Banyak rempah-rempah yang dipanen dalam tanah: • seperti rimpang, sehingga tanah perlu dibersihkan dengan seksama agar tidak menjadi sumber kontaminan

  17. Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan Lingkungan : 1. Udara  medium sementara virus & bakteri influenza 2. Tanah C. botulinum & C. perfringens 3. Air limbah Salmonella, Shigella, Streptococci fekal, Pseudomonas • Sumber Lainnya: • Peralatan : selama digunakan atau disimpan • Kontaminasi peralatan dari bahan, pekerja dan udara • Atasi dengan: desain yang higienis dan pembersihan yang efektif

  18. Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan • Udara dan air • Air sebagai medium pembersih • Perlu pengamanan khusus. Misal ultra violet • Udara mencemari ditempat pengolahan, pengemasan, penyimpanan dan persiapan • Atasi dengan praktek sanitasi yang baik, menyaring udara yang masuk ruang pengolahan

  19. Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan • Limbah • Penanganan limbah yang buruk: sumber kontaminasi • Dapat mencemari sumber air, sungai, danau, laut sehingga pangan yang berasal dari perairan tersebut dapat tercemar • Atasi dengan pengaturan/penanganan limbah yang baik

  20. Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan Fomites : Contoh : handel pintu yg terkontaminasi tangan pekerja, permukaan alat pengolahan yg terkontaminasi mikroba, dapat mencemari produk yang diolah.

  21. Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan • Serangga dan Tikus • Lalat, kecoa sumber pencemar • Atasi dengan : • Jangan sampai masuk areal pengolahan, persiapan dan penyimpanan • Penangkal serangga dan tikus

  22. Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan AIR UNTUK PEMBERSIHAN DAN SANITASI • Air - pelarut yang sangat baik • - mengandung berbagai unsur kimia seperti zat • besi, zat kapur, garam- garam mineral • - bisa juga mengandung kuman ( bakteri, kamir , • kapang ) dan zat racun

  23. Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan Air • * Air yg kontak langsung dg produk pangan harus memenuhi syarat air minum • Air utk keperluan khususmemenuhi syarat khusus • seperti : kadar besi (Fe), Sulfur (S), dan kesadahan • *Air utk industri minuman ringan faktor pH dan • kesadahan sangat penting

  24. Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan Tahap - tahap penanganan dan pengolahan air : PENYARINGAN DAN SEDIMENTASI * Tujuan menghilangkan benda-benda tersuspensi yg bersifat koloidal * Tahap - tahap penghilangan : - memisahkan padatan besar dengan saringan / filter ( pasir atau karbon aktif) - menggumpalkan partikel yg terlewatkan dengan bahan koagulan ( Al2(SO4)3, FeSO4, FeCl3 ), dll

  25. Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan DESINFEKSI ( KHLORINASI ) AIR * Untuk pembersihan dan sanitasi peralatan pengolahan dan sarana lain * Tujuan menginaktifkan mikroba (bakteri & virus patogen ) yg ditularkan melalui air * Disinfeksi menggunakan klorin disebut juga klorinasi * Proses klorinasi dengan penambahan klorin dg dosis tertentu ( 0,2 - 0,5 ppm )

  26. Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan PEMBERSIHAN DAN SANITASI PERALATAN • Tahap - tahap pembersihan meliputi : • penghilangan kotoran yg besar • penggunaan senyawa pembersih untuk menghilangkan kotoran yg • terlihat • pembilasan kotoran dan senyawa pembersih • penggunaan sanitizer utk membunuh, menghilangkan / • menghambat mikroba yg tersisa • pembilasan utk membersihkan sisa - sisa sanitizer

  27. Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan * PEMBERSIHAN PERALATAN : - Pembersihan : penghilangan kotoran - Komponen yg dibutuhkan utk pembersihan : air, deterjen, surfaktan, sekustran dan bahan penggosok - Sifat pembersih yg baik : dapat memisahkan kotoran dari permukaan, mendispersikan kotoran dlm deterjen, mencegah redeposisi, tdk korosif, dan ekonomis

  28. Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan SANITASI PERALATAN : - Tujuan membunuh mikroba vegetatif yg tinggal di permukaan alat - Proses sanitasi yg efektif pembersihan alat bahan sanitaiser

  29. Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan • Jenis- jenis sanitaiser : • Panas : baik utk industri pangan • dapat menembus celah kecil, tdk korosif, • tdk selektif terhadap mikroba tertentu • tdk meninggalkan residu. • Suhu yg baik > 82ºC • - Pemanasan pemanasan basah ( uap dan air panas ) dan • pemanasan kering • - Sanitasi uap panas : 80ºC selama 15 ‘ atau 94º selama 5 mnt • - Sanitasi air panas : suhu > 80º C

  30. Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan b. Iradiasi ultraviolet, panjang gelombang 254 nm utk ruang pengemas dan air c. Ozon (O3 ) utk sanitasi udara . Penggunaan harus hati-hati , terutama lemak dapat teroksidasi shg tengik d. Bahan kimia : klorin, iodine, senyawa amonium kuartener (quats)

  31. Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan METODE PEMBERSIHAN DAN SANITASI PEMBERSIHAN DAN SANITASI ALAT-ALAT KECIL Dilakukan secara manual dengan tangan pekerja Konsentrasi larutan pembersih tidak mengiritasi tangan dan kulit pekerja Perendaman alat dalam larutan pembersih pd suhu 52ºC selama 12 - 30 menit Pemberian gelombang ultrasonik atau penyikatan

  32. Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan METODE PEMBERSIHAN DAN SANITASI • PEMBERSIHAN TANGAN PEKERJA • Pencucian tangan penting untuk mencegah penyebaran mikroba • Cuci dan sikat tangan dalam air dengan larutan pembersih yg • bersabun • Bilas tangan dengan air hangat • Rendam atau semprot tangan dengan sanitaiser : • iodine 25 ppm, klorin 50-100 ppm, quats 200ppm • Alternatif lain, pencucian satu kali dalam larutan yg sekaligus • mengandung deterjen dan sanitaiser

  33. Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan • Prosedur cuci tangan yang baik • Basahi tangan • Pakai sabun • Gosok dengan teliti • Sikat dengan sikat • Cuci/bilas • Pakai sabun lagi • Cuci dengan air • Keringkan dengan penyeka kering

  34. Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan HIGIENE PEKERJA 1. MASALAH KESEHATAN : - Setiap pekerja yg terjangkit sakit menular tdk diperkenankan masuk kerja. - Pekerja melakukan pemeriksaan kesehatan umum setiap 6 bulan sekali. - Pekerja yg menderita luka terbuka,terbakar dan infeksi bakteri lainnya tdk diperkenankan bekerja di ruang pengolahan. - Pekerja wajib mencuci tangan dg air bersih setelah dari kamar mandi / WC - Pekerja dilarang meludah di lingkungan pengolahan pangan.

  35. Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan HIGIENE PEKERJA • 2. KEBERSIHAN TANGAN : • Setiap pekerja harus mencuci tangan sebelum mulai bekerja • Pekerja yg menderita luka di tangan tapi bukan infeksi boleh bekerja tetapi harus pakai sarung tangan karet dan tdk memakai cat kuku. • Tangan harus selalu dicuci kembali setiap kali selesai melakukan/ • memegang sesuatu yg tdk saniter • Pekerja diharuskan menggunakan penutup mulut ketika sedang • bekerja tiba-tiba batuk / bersin dan tangan harus dicuci kembali • setelah digunakan utk menutup mulut. • Pekerja harus menjaga kebersihan tangannya dg tdk menggunakannya utk membersihkan mulut, hidung atau anggota badan lainnya ketika sedang bekerja.

  36. Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan • HIGIENE PEKERJA • 3. PERLENGKAPAN PEKERJA : • Setiap pekerja harus mengenakan pakaian yang bersih & sopan • putih / terang. • Pekerja di pabrik pengolahan pangan tidak diperkenankan • mengenakan jam tangan, kalung, anting, cincin, dll benda kecil yg • mudah putus / hilang. • Pekerja hendaknya menggunakan pakaian dg ukuran yg pas / tdk • terlalu besar. • Jika disediakan pakaian seragam, hendaknya pakaian tersebut tidak • mempunyai saku. • Selama bekerja di bagian pengolahan pangan tdk diperkenankan • menggunakan kaus singlet. • Pekerja hendaknya selalu menggunakan topi, jaring atau penutup • rambut lainnya. • Pekerja tidak diperkenankan berkuku panjang.

  37. Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan SARAN: • Ikutkan pelatihan untuk penanganan pangan yang aman dan higiene personalia • Dilakukan inspeksi dan penindakan bila aturan yang ada tidak dipatuhi • Diberikan insentif bagi pekerja yang selalu bertindak higienis

More Related