1 / 17

KALA II PERSALINAN

KALA II PERSALINAN. Proses pengeluaran buah kehamilan sebagai hasil pengenalan proses dan penatalaksanaan kala pembukaan. Tujuan. Batasan dan diagnosis kala II Persiapan proses pengeluaran buah kehamilan Amniotomi dan indikasinya (termasuk risiko) Posisi dan cara meneran

miller
Télécharger la présentation

KALA II PERSALINAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KALA II PERSALINAN Proses pengeluaran buah kehamilan sebagai hasil pengenalan proses dan penatalaksanaan kala pembukaan

  2. Tujuan • Batasan dan diagnosis kala II • Persiapan proses pengeluaran buah kehamilan • Amniotomi dan indikasinya (termasuk risiko) • Posisi dan cara meneran • Menilai kemajuan kala II • Memantau dan menilai kondisi ibu dan janin pada kala II • Perasat melahirkan kepala, bahu, dan tubuh • Mengenali penyulit dan komplikasi kala II • Kemungkinan melakukan rujukan

  3. Gejala dan Tanda Kala II • Ada rasa ingin meneran saat kontraksi • Ada dorongan pada rektum atau vagina • Perineum terlihat menonjol • Vulva dan sfinkter ani membuka • Peningkatan pengeluaran lendir dan darah

  4. Diagnosis • Telah terjadi pembukaan lengkap • Tampak bagian kepala janin melalui bukaan introitus vagina

  5. Persiapan penolong persalinan • Sarung tangan dan barier protektif lainnya • Tempat bersalin • Peralatan dan bahan yang diperlukan • Tempat meletakkan dan lingkungan yang nyaman bagi bayi • Penyiapan ibu dan keluarganya (Asuhan Sayang Ibu, bersihkan perineum dan lipat paha, kosongkan kandung kemih, amniotomi, dan menjelaskan peran suami/pendamping)

  6. Penatalaksanaan Kala II • Setelah pembukaan lengkap, pimpin untuk meneran apabila timbul dorongan spontan untuk melakukan hal itu • Beristirahat diantara kontraksi • Berikan posisi yang nyaman bagi ibu • Pantau kondisi janin • Bila ingin meneran tapi pembukaan belum lengkap, anjurkan bernafas cepat/biasa, atur posisi agar nyaman, upayakan tidak meneran hingga pembukaan lengkap

  7. Perhatikan! • Bila pembukaan sudah lengkap tetapi ibu tidak ingin meneran, anjurkan untuk mobilisasi atau mengubah-ubah posisi hingga timbul dorongan untuk meneran • Bila kontraksi kuat tetapi ibu tidak ingin meneran setelah 60 menit dari sejak pembukaan lengkap, pimpin untuk meneran saat kontraksi puncak (beri asupan yang cukup) • Bila 60 menit setelah itu kelahiran bayi masih belum terjadi, rujuk ibu ke fasilitas rujukan

  8. Pemantauan penatalaksanaan Kala II • Nadi ibu setiap 30 menit • Frekuensi dan lama kontraksi setiap 30 menit • DJJ setelah meneran atau kontraksi • Penurunan kepala (palpasi luar) setiap 30 menit atau jika ada indikasi, lakukan periksa dalam setiap 60 menit • Kondisi selaput ketuban dan warna cairan ketuban • Kemungkinan adanya presentasi majemuk • Putaran paksi luar (setelah lahirnya kepala bayi) • Pencatatan hasil pemeriksaan dan intervensi

  9. Episiotomi • Tidak dilakukan secara rutin • Bila tidak tepat waktu dan prosedurnya salah, terjadi peningkatan jumlah perdarahan, laserasi derajat 3 atau 4 dan kejadian hematoma • Menyebabkan nyeri pascapersalinan • Meningkatkan risiko infeksi

  10. Episiotomi untuk mempercepat persalinan, dilakukan pada kondisi berikut: • Terjadi gawat janin dan persalinan mungkin harus diselesaikan dengan bantuan alat (ekstraksi cunam atau vakum) • Adanya penyulit (distosia bahu, persalinan sungsang) • Adanya parut yang menghambat proses pengeluaran bayi

  11. Pada saat pengeluaran, perhatikan hal-hal berikut: • Posisi ibu saat melahirkan bayi • Cegah terjadinya laserasi atau trauma • Proses melahirkan kepala • Memeriksa lilitan tali pusat pada leher bayi • Proses melahirkan bahu • Proses melahirkan tubuh bayi • Mengusap muka, mengeringkan dan rangsangan taktil pada bayi • Memotong tali pusat

  12. Gejala dan Tanda Distosia Bahu • “Turtle Sign” : kepala terdorong keluar tetapi kembali ke dalam vagina setelah kontraksi atau ibu berhenti meneran • Tidak terjadi putaran paksi luar apabila kepala telah lahir • Kepala tetap pada posisinya (dalam vagina) walau ibu meneran sekuat mungkin

  13. Kondisi yang harus diatasi sebelum menatalaksana Kala II • Syok • Dehidrasi • Infeksi • Pre-eklampsia/Eklampsia • Inersia Uteri • Gawat janin • Penurunan kepala terhenti • Adanya gejala dan tanda distosia bahu • Pewarnaan mekonium pada cairan ketuban • Kehamilan ganda/kembar • Tali pusat menumbung atau lilitan tali pusat

  14. Jenis-jenis Episiotomi

  15. Ekstraksi Vakum

  16. Ekstraksi Forseps

  17. Penambahan sumbu anteroposterior dengan perasat Mc Robert

More Related