1 / 19

KONSEP PENGENDALIAN LINGKUNGAN Pertemuan 23 – 24

KONSEP PENGENDALIAN LINGKUNGAN Pertemuan 23 – 24. Matakuliah : R0624/ PERANCANGAN RUANG DALAM Tahun : 2008. KONSEP PENGENDALIAN LINGKUNGAN. Pengendalian lingkungan dalam lingkup desain interior mencakup aspek pencahayaan, aspek pengkondisian udara serta aspek akustik. PENGKONDISIAN UDARA.

myrrh
Télécharger la présentation

KONSEP PENGENDALIAN LINGKUNGAN Pertemuan 23 – 24

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KONSEP PENGENDALIAN LINGKUNGANPertemuan 23 – 24 Matakuliah : R0624/ PERANCANGAN RUANG DALAM Tahun : 2008

  2. KONSEP PENGENDALIAN LINGKUNGAN Pengendalian lingkungan dalam lingkup desain interior mencakup aspek pencahayaan, aspek pengkondisian udara serta aspek akustik.

  3. PENGKONDISIAN UDARA

  4. PENGKONDISIAN UDARA Perubahan kondisi udara disebabkan oleh beberapa faktor yaitu radiasi, pancaran, konduksi serta penguapan. Untuk mencapai dan mempertahankan suhu udara yang diinginkan dalam suatu ruangan, harus ada keseimbangan antara jenis-jenis perpindahan panas.

  5. PENGKONDISIAN UDARA Semakin tinggi temperatur radiasi rata-rata permukaan suatu ruang, temperatur udaranya harus semakin dingin. Semakin tinggi kelembaban relatif suatu ruang, temperatur udaranya harus semakin rendah. Semakin dingin aliran udaranya, kecepatannya harus semakin lambat.

  6. PENGKONDISIAN UDARA Pengkondisian udara di dalam ruang dapat dilakukan secara alami maupun dengan bantuan alat mekanik. Secara alami, pengkondisian udara dapat dicapai dengan beberapa cara. Misalnya untuk menghangatkan ruangan dapat digunakan sistem tungku perapian tradisional. Sedangkan untuk menyejukkan ruangan digunakan bukaan jendela yang lebar sehingga sirkulasi udara alami dapat diatur sesuai kebutuhan, juga dengan menempatkan vegetasi dalam ruangan untuk meningkatkan kadar oksigen dan mengikat CO2.

  7. PENGKONDISIAN UDARA

  8. PENGKONDISIAN UDARA

  9. PENGKONDISIAN UDARA Pada daerah yang suhunya dingin diperlukan sistem pemanas ruangan untuk menggantikan panas yang hilang dalam ruang. Sistem pemanas dasar terdiri dari medium penghasil panas, mekanisme penyaluran panas dan mekanisme pelepasan panas di dalam ruang.

  10. PENGKONDISIAN UDARA Sebaliknya di daerah panas memerlukan sistem penyejuk udara yang biasanya dianggap mensuplai udara dingin. Sebenarnya sistem penyejuk udara berfungsi untuk membawa masuk udara luar, menyaring, memanaskan atau mendinginkan, menambah atau mengurangi kelembaban dan menghantar udara yang sudah dikondisikan tersebut ke dalam ruang.

  11. AKUSTIK Sistem akustik dalam desain interior diperlukan untuk menghindari suara-suara yang dapat mengganggu aktivitas yang berlangsung dalam ruangan. Pada ruang-ruang tertentu diperlukan sistem akustik yang lebih rumit untuk mencapai kebutuhan khusus. Seperti ruang home theater dan studio musik, aktivitas yang berlangsung di dalam ruang-ruang tersebut justru menimbulkan kebisingan sehingga dapat mengganggu sekitarnya. Oleh karena itu diperlukan desain yang dapat menyerap suara dalam ruang tersebut.

  12. AKUSTIK

  13. AKUSTIK

  14. AKUSTIK Kebisingan yang tidak dikehendaki dapat dikendalikan dengan cara berikut : • Mengisolasi sumber suara tersebut • Mengatur perletakan ruang • Menghilangkan kemungkinan jalur rambatan suara bising

  15. AKUSTIK

  16. AKUSTIK

  17. AKUSTIK Sumber : Ilustrasi Desain Interior, F.D.K. Ching

  18. TERIMA KASIH

More Related