1 / 62

Fenomena gelombang

Fenomena gelombang. Gelombang Mekanik. Gelombang adalah suatu fenomena perambatan gangguan (energi dan momentum). Pada penjalarannya memerlukan suatu materi yang disebut medium ( zat padat maupun alir )

Télécharger la présentation

Fenomena gelombang

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Fenomena gelombang

  2. Gelombang Mekanik • Gelombang adalah suatu fenomena perambatan gangguan (energi dan momentum). • Pada penjalarannya memerlukan suatu materi yang disebut medium ( zat padat maupun alir ) • Terjadi interaksi di dalam medium (satu bagian medium mengganggu bagian medium di sekitarnya • Tidak terjadi pemindahan massa

  3. Tipe Gelombang Gelombang Longitudinal Gelombang Transversal

  4. Tipe Gelombang Gelombang Air

  5. Cahaya Tampak Cahaya tampak (sering disebut cahaya) adalah radiasi gelombang elektromagnetik yang dapat dideteksi oleh mata manusia. Berdasarkan dari urutan frekuensi terkecil, ia memiliki cahaya Merah, Jingga, Kuning, Hijau , Biru, Nila dan Ungu ( Me Ji Ku Hi Bi Ni U)

  6. BUNYI

  7. Istilah dan terminologi Sumber titik (Point source): ukuran sumber emisi kecil dibandingkan jarak antara sumber dan pengamat. Muka gelombang (Wave front):permukaan dengan fasa sama. Sinar (Rays):tegak lurus terhadap wave front, arah penjalaran. Pada radius besar (jauh dari sumber titik): Muka gelombang sferis muka gelombang planar

  8. Fungsi Gelombang y(x,t)= ymsin(kx-wt) Gelombang Transversal Gelombang Longitudinal s(x,t)= smcos(kx-wt) s:perpindahan (displacement) dari posisi setimbang Fungsi sin dan cos identik untuk fungsi gelombang, berbeda hanya pada konstanta fasa. Kita menggunakan cos untuk perpindahan. sin(q+90˚)=cosq

  9. Contoh gelombang menjalar

  10. Amplitudo Tekanan ∆p(x,t)= ∆pmsin(kx-wt) ∆p:perubahan tekanan dalam medium karena kompresi (∆p >0) atau ekspansi (∆p <0) ∆p(x,t)dans(x,t)berbeda fasa 90˚ Artinya jika s maksimum, p adalah 0

  11. Gelombang Transversal (Tali): elastisitas inersial Laju Gelombang Tegangan Densitas Linier Modulus Bulk Gelombang Bunyi (Longitudinal): elastik Modulus Bulk inersial Densitas Volume

  12. T = Suhu Mutlak (K) R = Konstanta gas R = 8,314 J/mol. K M = massa molar gas M(gas) = 29 x 10-3 kg/mol = konstanta gas = 1,4

  13. Mengapa suara yang didengar pada malam hari lebih jelas dibandingkan dengan siang hari?

  14. Gelombang Transversal (Tali): Intensitas Gelombang Bunyi(Longitudinal): Hubungan Tekanan dan Amplitudo Perpindahan ∆pm= ()Sm

  15. Intensitas Bunnyi Sumber Titik Luas Wavefront pada jarak r dari sumber: A = 4pr2

  16. decibel 10-12 W/m2, ambang pendengaran manusia Skala Decibel Bagaimana mengukur ke-nyaring-an bunyi? Level bunyi dapat berubah beberapa besaran orde (orders of magnitude). Karena iti, tingkat bunyi b didefinisikan sebagai: Catatan: Jika I berubah jadi 10 kali,  bertambah 1.

  17. Apa perbedaan tinggi rendahnya bunyi dengan kuat lemahnya bunyi? • Tinggi rendah bunyi bergantung pada frekuensi getaran sumber bunyi • Kuat bunyi bergantung pada besarnya amplitudo

  18. Faktor-faktor yang memengaruhi frekuensi nada alamiah sebuah senar atau dawai menurut Marsenne adalah sebagai berikut. 1) Panjang senar, semakin panjang senar semakin rendah frekuensi yang dihasilkan. 2) Luas penampang, semakin besar luas penampang senar, semakin rendah frekuensi yang dihasilkan. 3) Tegangan senar, semakin besar tegangan senar semakin tinggi frekuensi yang dihasilkan. 4) Massa jenis senar, semakin kecil massa jenis senar semakin tinggi frekuensi yang dihasilkan.

  19. Faktor-faktor yang memengaruhi kuat bunyi adalah: 1) amplitudo, 2) jarak sumber bunyi dari pendengar, 3) jenis medium.

  20. Efek Doppler Efek Doppler terjadi saat terdapat gerak relatif antara sumber dan detektor/pengamat. Efek Doppler: perubahan frekuensi (bertambah atau berkurang) yang disebabkan oleh gerak dari sumber dan/atau detektor Untuk pembahasan berikut, laju diukur relatif terhadap udara, medium tempat menjalarnya gelombang bunyi Klakson mobil:

  21. Detektor Bergerak, Sumber Diam Frekuensi yang terdeteksi oleh telinga adalah frekuensi (rate) detektor mengintercept gelombang. Frekuensi (rate) tersebut berubah jika detektor bergerak relatif terhadap sumber. Contoh: Dua mobil bergerak dengan laju v1 dan v2 Bagi orang yang duduk di mobil 1, dia melihat laju mobil 2 relatif terhadapnya v2 - v1.

  22. Efek Doppler secara umum Secara umum + : mendekati S -: menjauhi S  +: menjauhiD -: mendekati D Semua laju diukur relatif terhadap medium propagasi: udara

  23. Laju Supersonik Jika vS>v, persamaan Doppler tidak lagi berlaku: Laju Supersonik Wavefront berbentuk Kerucut Mach (Mach Cone) Gelombang Kejut (Shock Wave) akan dihasilkan: perubahan besar (abrupt) dari tekanan udara

  24. Supersonik Laju sumber > Laju bunyi (Mach 1.4 - supersonik ) Laju sumber = Laju bunyi (Mach 1 - sound barrier )

  25. Peluru dengan Mach 1.01

  26. Menembus Sound Barrier F-18 – tepat saat mencapai supersonik

  27. Peluru (Mach 2.45)

  28. Gelombang Kejut T-38 Talontwin-engine, high-altitude, supersonic jet trainer Sonic Boom:

  29. Gelombang Kejut dan Sonic Boom

  30. Mechanics of hearing

  31. Noise

  32. What is noise? Definisi: • Suara-suara yang tidak dikehendaki (for Who? Why?) • Suara: sensasi yang diterima telinga sebagai akibat fluktuasi tekanan udara terhadap tekanan udara yang stabil. • Telinga akan merespons fluktuasi-fluktuasi kecil tersebut dengan sensitivitas yang sangat besar.

  33. Properties of noise?

  34. Karakteristik bising • Intensitas/tekanan (sound pressure/intensity) • Semakinkerassuara, semakintinggiintensitasnya • Frekuensi • Frekuensitinggilebihberbahayaterhadapkemampuandengar. Telingamanusialebihsensitifterhadapfrekuensitinggi • 3. Durasieksposurterhadapbising • Semakin lama durasieksposursemakinbesarkerusakanpadamekanismependengaran

  35. JENIS BISING • Jenis kebisingan berdasarkan sifat dan spektrum bunyi • Bising yang kontinyu: bising dimana fluktuasi dari intensitasnya tidak lebih dari 6 dB dan tidak putus-putus. • a. Wide Spectrum  adalah bising dengan spektrum frekuensi yang luas. bising ini relatif tetap dalam batas kurang dari 5 dB untuk periode 0.5 detik berturut-turut, seperti suara kipas angin, suara mesin tenun. • b. Norrow Spectrum adalah bising ini juga relatif tetap, akan tetapi hanya mempunyai frekuensi tertentu saja (frekuensi 500, 1000, 4000) misalnya gergaji sirkuler, katup gas.

  36. 2. Bising terputus-putus: bising jenis ini sering disebut juga intermittent noise, yaitu bising yang berlangsung secar tidak terus-menerus, melainkan ada periode relatif tenang, misalnya lalu lintas, kendaraan, kapal terbang, kereta api 3. Bising impulsif: bising jenis ini memiliki perubahan intensitas suara melebihi 40 dB dalam waktu sangat cepat dan biasanya mengejutkan pendengarnya seperti suara tembakan, suara ledakan mercon, meriam. 4. Bising impulsif berulang: sama dengan bising impulsif, hanya bising ini terjadi berulang-ulang, misalnya mesin tempa

  37. Berdasarkan pengaruhnya pada manusia, bising dapat dibagi atas , • Bising yang mengganggu (Irritating noise). Merupakan bising yang mempunyai intensitas tidak terlalu keras, misalnya mendengkur. • Bising yang menutupi (Masking noise). Merupakan bunyi yang menutupi pendengaran yang jelas, secara tidak langsung bunyi ini akan membahayakan kesehatan dan keselamatan tenaga kerja , karena teriakan atau isyarat tanda bahaya tenggelam dalam bising dari sumber lain • Bising yang merusak (damaging/ injurious noise). Merupakan bunyi yang intensitasnya melampui nilai ambang batas. Bunyi jenis ini akan merusak atau menurunkan fungsi pendengaran

  38. Contoh…

  39. Tekanan = Sound Pressure • Manusiadapat mendengarsuarapadatekananantara 0,0002 dynes/cm2 (ambangdengar/threshold of hearing) sampai 2000 dynes/cm2 range besarsehinggasatuan yang dipakai dB (decibel): logaritmik • Dinyatakandalam decibel (dB) yang dilengkapiskala A, B, dan C  sesuaidenganberbagaikegunaan • Skala A digunakankarenamerupakan response yang paling cocokdengantelingamanusia (pekaterhadapfrekuensitinggi) • Skala B dan C untukevaluasikebisinganmesin, dancocokuntukkebisinganfrekuensirendah

  40. Intensitas • Lajualiranenergitiapsatuanluas yang dinyatakandalamdesibell (dB) – Alexander Graham Bell- • dB adalahmerupakansatuan yang dihasilkandariperhitungan yang membandingkansuatutekanansuara yang terukurterhadapsuatutekananacuan (sebesar 0,0002 dyne/cm2). • B = log (int.terukur/int.acuan) untukmendapatkanangka yang lebihakuratditentukandenganangkakelipatan 10 (desi) • Intensity level dB=10 Log (I/I0) • Sound pressure level (tekananbunyi) = 20 log (I/I0), karenaintensitassebandingdengankuadrattekananbunyi.

  41. The decibel • dB = 10 log(I1/I0) I = Intensitas dB = 20 log (P1/P0) P= Tekanan = 0,0002 dynes/cm2 SP (microbar) SPL (dB) Ratio Intensitas 0,0002 0 100 0,002 20 102 Jadi bila SP berubah 10x, maka dB bertambah ? x

  42. Frekuensi • Adalahjumlahgetarandalamtekanansuara per satuanwaktu (Hertz atau cycle per detik), frekuensidipengaruhiukuran, bentukdanpergerakansumber, pendengaran normal orangdewasadapatmenangkapbunyidenganfrekuensi 20-20.000 Hz.

  43. Frekuensi • Dibagidalam 8 octaf (octave bands), 37.5, 75, 150, 300, 600, 1200, 2400, 4800, 9600 Hz • Telingamanusiabereaksibedaterhadapberbagaifrekuensi • Kebisingan ‘rata-rata’ mencakupseluruhtarafkebisingandarisetiapfrekuensi dihitungLeq Leq = ekuivalen noise level/ekuivalenenergi level Leq = 10 log (Σ 10 Lpi/10)

  44. Satuan (Konversi) 1bar=105Pa=105N/m2 =105.105dyne/104cm2 =106dyne/cm2 atau 1microbar = 1 dyne/cm2

  45. Alat ukur • Sound level meter, mencatat keseluruhan suara yang dihasilkan tanpa memperhatikan frekuensi yang berhubungan dengan bising total (30-130 d) – (20-20.000Hz) • Sound level meter dengan octave band analyzer, mengukur level bising pada berbagai batas oktaf di atas range pendengaran manusia dengan mempergunakan filter menurut oktaf yang diinginkan (narrow band analyzers untuk spektrum sempit 2-200 Hz)

More Related