2.25k likes | 8.45k Vues
SUMBER AJARAN ISLAM. Oleh : Biki Zukfikri Rahmat , S.Sos.I , M.E.Sy DI SAMPAIKAN PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA. Pendahuluan.
E N D
SUMBER AJARAN ISLAM Oleh : BikiZukfikriRahmat, S.Sos.I, M.E.Sy DI SAMPAIKAN PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA
Pendahuluan • Sumberajaranislam yang utamaadalah al-Qur’an dan as-Sunnah. Sedangkanpenalaranatauakalpikiransebagaialatuntukmemahami al-qur’andan as-sunnah. • “Haiorang-orang yang beriman, taatilah Allah dantaatilahrasul-nyadanulilamridiantarakamu. • Dialog rasulkepadamuadz bin jabal (gubernuryaman);denganapakahengkaumelaksanakanhukum?dengankitab Allah, kalauengkautidakmendapatkannyadisana?denganSunnahRasul, kalautidakjugaengkaudapatkan?sayaberijtihaddenganakalsaya, dansayatidakakanputusasa.nabi;segalapujibagiallahygtelahmemberipetunjukkepadautusanrasulnyaygdiberirestu-nya.
Al qur’ansebagaiSumberAjaran Islam PengertiandanNamaAlqur’an القرأن هو كلام الله المنزل على محمد صلى الله عليه وسلم المعجزّ المتعبد بتلاوته “Al-Qur’an adalah Firman Allah yang diturunkan kepada Muhammad SAW. Yangmenjadi mu’jizat dan menjadi ibadah bagi yang membacanya”. Secaraetimologialquranartinyabacaan, katadasarnyaqara’a, ygartinyamembaca. SecaraterminologisAlquranadalahkalamullah yang diturunkankepadaNabiterakhir Muhammad Saw. MelaluiperantaraanmalaikatJibril, tertulisdalammushafdansampaikepadamanusiasecaramutawatir. Membacanyabernilaiibadah, diawalidengansurat Al-Fatihahdanditutupdengansurat An-Nas. Nama-namaAlquran: • Al-Quran, kata Alquran sebagai nama kitab suci ini terdapat dlm (QS. Al-Hasyr, 59; 21). • Al-Furqan,artinyapembedaataupemisah (QS. Al-Furqan, 25; 1). • Al-Kitab, artinya tulisan atau yang ditulis (QS. Al-Kahfi, 18; 1). • Adz-Dzikra, artinya peringatan (QS. Al- Hijr, 15; 9).
Sifatygmembedakan Qur’an dgnkitablainnya • Isi al-qur’an:kalamullah/firman Allah • Cara turunya:melaluimalaikatjibril,ygtanpajibrilituhadisqudsi (hadis;lapalnyadarinabimaknanyadariallah). • Pembawanya:nabimuhammad SAW (al-amin) • susunannya: alfatihah s/d an-nas (ijtihadabubakardanusman). Otentisitas al-Qur;an • Masaturun:berangsur-angsur 23 tahun. • Nabidiangkatmenjadirasulusia 40 thn,13 thn dimekah,10 thndimadinah.wafatusia 63 thn. • Wahyupertama:qs.al-a’laq 1-5 berkhalwatdiguahira 17 ramadhan 41 H/malamlailatulqadar. • Ayatterakhir almaidah:3 (sedangwukupdiarafah, 9 dzulhijah 63 H). • Mekah(12 thun, 5 bln, 13 hari)+madinah (9 thn, 9 bln, 9 hari). Total 22 tahun 2 bulan 22 hari.
Lanjutan Hikmah al-qur’anturunberangsur-angsur: • Rasuldansahabatmudahmenyimak, memahamimaksudayatnya, mengamalkandanmemeliharanya. • Alquranditurunkanberkaitandenganperistiwapribadimaupunsosialkemasyarakatan (asbabunnuzul) • Makiyahumumnya pendek2, Madaniyahpanjang2
Yang menyampaikan al-quran Diturunkandarilauhulmahfudz(tempatygterpelihara/hard disk computer) keduniamelaluimalaikatjibrilygterkenaldgnjulukanar-ruhulamin(malaikatygterpercaya)+malaikat=makhluksangatpatuhdantidakberhianat/berdosa. • Penerimaalquran Muhamadtidakhanyadiakuiolehpenulismuslimtapiorientalismichael hart bukunya ”The 100, A Ranking Of The Man Infuential Persons Is History (100 tokohyg paling berpengaruhdalamsejarah) menempatkannabidiposisiteratas. Muhamadlahirkeadaanyatim, ibunyawafatsaatnabimasih anak2. beliauterkenaljujur (al-amin/orangterpercaya)
FungsidanperanAlquran • Sebagaipetunjuk (QS. Adz-Dzariyat, 51; 56) • Sebagaisumberajaran Islam (QS. Al-An’am, 6; 38 & An-Nahl, 16;89) • Sebagai peringatan & penyejuk (QS.Al-Qashas, 28;77 &Al-Isra‘, 17;82 • keterangan2,/dalil2/penjelasanttg kwajiban2 • Pemisahyghak dan bathil • Pengajarandariallah • Obatpenyakithati • Rahmat • Sbgkabargembiramemberi harapan2 masa depan u/orgberiman.
PengkodifikasianAlquran • Alquranditurunkankepadanabi Muhammad secara berangsur-angsurselama 22 tahun 2 bulan 22 hari. • SetiapayatAlquran yang turunlangsungdihafalkanolehNabi dan diajarkankepadasahabat, sertadihafalkan pula oleh para sahabat. Pada masa rasul para sahabat yang pandaimenulissudahmenuliskanayat yang turun pada alattulis yang merekamiliki, kemudiandisimpan di rumahRasul. • Pada masa kekhalifahan Abu BakarShiddiqra., beliaumemerintahkanbeberapasahabatuntukmenulis dan membukukannya. Setelahdisusun, mushafitudisimpanoleh Abu Bakarhinggawafat. Kemudiandipegangoleh Umar binKhattab, setelah Umar wafatdisimpanolehHafsahbinti Umar. • Pada masa khalifah Usman bin Affan ra. terjadi penyalinan kembali dan penggandaan. Mushaf Alquran yang ditulis pada masa Usman tersebut (yang dikenal dengan mushaf Usmani) menjadi rujukan bagi penulisan mushaf selanjutnya dan tersebar ke seluruh dunia Islam sampai sekarang.
KandunganAlquran Alquranterdiriatas114 surah, 6.666 ayat, 77.439 kata, dan323.015 huruf. KelengkapanAlquranditerangkandidalam (QS.Al-An’am, 6;38). Secaraumum, kandunganAlquranterdiriatas: • Pokok-pokokkeyakinanataukeimanan (aqidah) • Pokok-pokokaturanatauhukum ( syariat) • Pokok-pokok pengabdian kepada Allah (ibadah) • Tata cara hubungan antara sesamamanusia (muamalah) • Pokok-pokok aturan tingkahlaku (akhlak) • Sejarah para nabi dan umatterdahulu • Dasar-dasarilmupengetahuan
PesonaKemu’jizatan / KeistimewaanAlquran KeistimewaanAlquran, secaraumumadalah: • Alquranditurunkandenganbahasaarab yang sempurna. • Alquranmenembusseluruhwaktu, tempatdansasaran. Seperti dalam (QS. Al-A’raf, 7; 158) • AlquransumberinformasitentangTuhan, rasuldanalamgaib. • Alquranmerupakannaskahasli yang terjaga.
Sunnah / Hadis sebagai Sumber Ajaran Islam • Pengertian Menurut terminologi Islam sunnah adalah perbuatan, perkataan dan taqrir (ketetapan/persetujuan) Nabi Saw. Sunnah dapat dibagi tiga yaitu: • Sunnah qauliyah, adalah sunnah dalam bentuk perkataan atau ucapan Rasulullah Saw. • Sunnah fi’liyah, adalah sunnah dalam bentuk perbuatan. • Sunnah taqririyah, adalah ketetapan Nabi, yaitu diamnya Nabi atas perkataan atau perbuatan sahabat, tidak ditegur atau dilarangnya.
Kedudukan dan Fungsi Sunnah terhadap Alquran Sunnah menempati sumber norma ajaran Islam kedua setelah Alquran. Keharusan mengikuti sunnah rasulullah terdapat pada (QS. Muhammad,47; 33, An-Nisa’,4; 59 dan Al-Ahzab, 33; 21). Kedudukan dan fungsi sunnah terhadap Alquran, antara lain: • Sunnah menguatkan hukum yang ditetapkan Alquran (memperkuat/penegasan oleh nabi) • Sunnah merinci pernyataan Alquran yang bersifat global(menafsirkan alquran) • Sunnah membatasi kemutlakan yang dinyatakan oleh Alquran. • Sunnah memberi pengecualian pada pernyataan Alquran yang bersifat umum. • Sunnah menetapkan hukum baru yang tidak ditetapkan oleh Alquran(cont:haramnya daging himar, binatang buas bertaring, mengawini 2 org wanita yg bersaudara sekaligus).
Istilah-istilah dalam Ilmu HadisSejarahPenulisandanKodifikasiHadis Sanad, adalah rangkaian para periwayat yang menukilkan hadis secara berkesinambungan dari yang satu kepada yang lain sehingga sampai kepada periwayat terakhir. Matan, adalahisi yang terdapatdalamhadisitusendiri. Rawi, adalah orang yang menerima suatu hadis dan menyampaikannya kepada orang lain. SemasahidupRasulullah Saw., hadismasihberupaucapandanperbuatanNabi yang didengardandisaksikanlangsungolehparasahabat, penulisanhadisbelumlumrahketikaitu. SetelahRasulullahwafat (padapriodesahabat), perhatianterhadappencariandanpenyebaranhadiskesegenapdaerah Islam mulaitumbuh.Tetapipadamasaitupunpenyampaianhadismasihberupariwayatlisan. IdepengumpulandanpenulisanhadisbarumunculpadamasapemerintahanBaniUmayyah, yaituketikaUmar bin Abdul azizmenjabatsebagaikhalifahpadaawalabad ke-2 H.
SeleksiHadits • Matan (materi/isi) hadits, dinilaibaikapabila: • Tidakbertentangandenganalqur’an • TidakbertentangandenganHadits lain yang lebihkuat • TidaknertentangandenganFaktasejarah, sunantullah, prinsippokokajaranislam. b. Sanad (kesinambunganantarapembawadanpenerimahadits) pembawadanpenerimaharusbertemu. c. Rawi (orangygmembawahadits) d. adil, orangislamygbalighdanjujur e. hadidz, kuathafalannyadantidakcacatpribadinya
Macam-macamHadis • Dari segijumlahorang yang meriwayatkannya,hadisdibagitigamacam: • Hadismutawatir: adalahhadis yang diriwayatkansejumlahorangsecaraterusmenerustanpaputusdansecaraadatparaperawinyatidakmungkinsepakatuntukberbohong. • Hadismasyhur: hadis yang diriwayatkansejumlahorangtetapitidakmencapaiderajatmutawatir. • Hadisahad: adalahhadis yang diriwayatkanolehseorang, duaorangataulebih, tetapitidakmencapaisyaratmasyhurdanmutawatir. • Dari segi kualitas macam hadis terdiri atas: • Hadis sahih: hadis yang sanadnya tidak terputus, diriwayatkan oleh orang yang adil, sempurna ingatannya, kuat hafalannya, tidak cacat, dan tidak bertentangan dengan periwayatan yang lebih kuat. • Hadis hasan: adalah hadis yang memenuhi syarat hadis sahih, tetapi orang yang meriwayatkannya kurang kuat ingatannya atau kurang baik hafalannya. • Hadis dhaif: adalah hadis yang tidak lengkap syaratnya atau tidak memiliki syarat yang terdapat dalam hadis sahih dan hadis hasan.
Hadis maudhu’: • Suatu perkataan orang yang dikatakan sebagai sabda Nabi atau suatu perbuatan tertentu yang disebutkan sebagai perbuatan Nabi, padahal Nabi tidak pernah mengerjakannya. • Motif- motif pembuatan hadis palsu, di antaranya karena: • Politikdankepemimpinan • Fanatismegolongandanbahasa • Kejahatanuntuksengajamengotoriajaran Islam • Doronganuntukberbuatbaiktetapibodohtentang agama • Soal-soalfikihdanpendapatdalamilmukalam • Kesehatan-kesehatansejarah, dan lain-lain. • Ciri-cirihadispalsu, antara lain: • Pengakuanpembuatnya • Perawinyasudahterkenalsebagaipembuathadispalsu • Bertentangandenganakalpikiran yang sehat • Bertentangandenganketentuan agama, “aqidah Islam” • Bertentangandenganketentuan agama yang sudahqath’i • Mengandungobralpahaladenganamal yang sangatsedehana • Mengandungkultus-kultusindividu • Bertentangandenganfaktasejarah, dan lain-lain.
Ijtihad sebagai Sumber Ajaran IslamPengertian dan Kedudukan Ijtihad dalam Islam • Ijtihad berarti menggunakan seluruh kesanggupan berpikir untuk menetapkan suatu keputusan hukum tertentu dengan jalan mengeluarkan hukum dari Alquran dan Sunnah. Kedudukannya sebagai sumber hukum Islam ketiga setelah Alquran dan Sunnah. • Masalah-masalah yang dapat diijtihadkan adalah hukum-hukum syara’ yang tidak mempunyai dalil qath’i (pasti), bukan hukum-hukum asal dan masalah yang berhubungan dengan ilmu kalam (aqidah). • Dalam perkembangannya Ipteks melahirkan temuan-temuan baru, yang hukum penggunaannya di kalangan umat Islam harus diatur. Dengan adanya ijtihad menyiratkan bahwa Islam senantiasa dapat memberikan jawaban terhadap permasalahan yang dihadapi manusia dari zaman ke zaman. Misal:bid.kedokteran, bayi tabung, alat2 kontrasepsi, trasnpalansi organ tubuh, otopsi, dll.
Macam-macam dan Metodologi Ijtihad • Dilihatdaripelaksanaannya, ijtihaddapatdibagikepadaduamacam: • Ijtihadfardhi, adalahijtihad yang dilakukanolehseorangmujtahid. • IjtihadJama’i(ijma’), adalahijtihad yang dilakukanolehparamujtahidsecaraberkelompok. Dilihat dari segi materi, ijtihad terdiri atas: • Qiyas (reasoning by analogy) : menetapkan hukum sesuatu perbuatan yang belum ada ketentuan hukumnya, berdasarkan sesuatu hukum yang telah ditentukan oleh nash, disebabkan oleh adanya persamaan di antara keduanya.cntoh;meninggalkan jual beli ketika adzan jumat bagamana aktivitas yg lain • Ijma’: adalah kebulatan atau kesepakatan semua ahli ijtihad umat setelah wafatnya Nabi pada suatu masa tentang suatu hukum.Ijma’ terdiri atas ijma’ qauli (ucapan) dan ijma’ sukuti (diam). • Istihsan (preference) : menetapkan suatu hukum atas suatu persoalan ijtihadiyah atas dasar prinsip-prinsip atau dalil-dalil yang berkaitan dengan kebaikan, keadilan, kasih sayang, dan sebagainya dari Alquran dan Sunnah. Memilih salah satu persolan yg sama2 jelek, maka ambil yg pling ringan kejelkannya. • Mashalihul mursalah (utility) : menetapkan hukum berdasarkan pertimbangan kegunaan dan manfaat yang sesuai dengan tujuan syariat Islam, sekalipun tidak ada dalil secara eksplisit dari Alquran danSunnah. Hifdzu din, hifdzu nafs, hifdzu nasl, hifdzu maal,
Sikap muslim terhadap hasil ijtihad • Kebenaran hasil ijtihad bersifat dzanniyah (persangkaan kuat kepada benar). Karena itu mungkin saja hasil ijtihad di antara para mujtahid berbeda-beda. Oleh sebab itu, kita tidak dapat menentukan secara mutlak mana yang benar dan mana yang salah dari hasil ijtihad mereka, karena yang dapat mengukur kebenaran secara mutlak hanyalah Allah. Hal ini diisyaratkan Nabi dalam sabdanya: “Seorang hakim apabila berijtihad kemudian dapat mencapai kebenara, maka ia mendapat dua pahala. Apabila ia berijtihad kemudian tidak mencapai kebenaran, maka ia mencapai satu pahala.” (HR. Bukhari dan Muslim).