1 / 26

HEAT TREATMENT

HEAT TREATMENT. By : Jon Herri & HT Team. Indonesian Language Version. INTRODUCTION.

nitsa
Télécharger la présentation

HEAT TREATMENT

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. HEAT TREATMENT By : Jon Herri & HT Team Indonesian Language Version

  2. INTRODUCTION • Sejak zaman dahulu kala pandai besi mengetahui bahwa sifat bahan dapat dirubah melalui pemanasan yang disusul dengan pendinginan, mereka mengenal berbagai proses perlakuan panas meski tidak mengetahui dengan pasti apa yang terjadi dalam logam itu sendiri.

  3. Ilmu dan Teknologi Bahan telah tumbuh dan berkembang menjadi satu bidang tersendiri selama 50 tahun terakhir ini. Pengembangan ini berintikan temuan tertentu yaitu konsep bahwa sifat dan kelakuan bahan berhubungan erat dengan struktur internal dari bahan tersebut. Hasilnya agar sifat dapat diubah-ubah harus diadakan perubahan yang sesuai pada struktur internal bahan. Demikian pula bila pemerosesan atau keadaan pemakaian merubah struktur, karakteristik bahan akan berubah pula. Prof. Lawrence H. Van Vlack University of Michigan - USA

  4. HEAT TREATMENT APA ITU HEAT TREATMENT…

  5. Untuk memahami apa ituHEAT TREATMENT….. Sebaiknya kita memahami dahulu sedikit tentang TEORI KERUSAKAN Berikut................. Ocre.. Ocre.....

  6. Suatu kerusakan dapat terjadi dalam 2 tingkatan, yaitu Kerusakan System dan Kerusakan Komponen. Kerusakan dapat didefinisikan sebagai suatu perubahan komponen, peralatan atau konstruksi sehingga tidak mampu melaksanakan fungsinya secara memuaskan. Suatu komponen, peralatan atau konstruksi dikatakan rusak apabila memenuhi salah satu dari tiga kondisi berikut : TEORI KERUSAKAN 1. Secara keseluruhan (total) tidak mampu lagi dioperasikan. 2. Masih mampu dioperasikan, tetapi tdk memuaskan atau tidak optimal. 3. Kondisi mencemaskan, tidak aman atau tidak dapat diandalkan lagi.

  7. Sumber utama penyebab kerusakan, khususnya kerusakan komponen dapat diklasifikasikan menjadi 4 kelompok besar, yaitu : • Bentuk dan ukuran komponen, kondisi ini biasanya ditentukan dengan analisa tegangan atau batasan geometris. • Sifat yang berkaitan terhadap analisa tegangan tetapi sifat lain seperti ketahanan korosi harus juga dipertimbangkan. 2. Kesalahan Material (Material Faults). • Patah Ulet (Ductile Fracture), deformasi berlebih, elastis atau plastis, terkoyak atau patah geser (tearing or shear fracture). • Patah Rapuh (Brittle Fracture), dari cacat atau konsentrasi tegangan yang berukuran kritis. • Patah Lelah (Fatique Fracture, siklus pembebanan, siklus regangan, siklus thermal, korosi lelah, rolling contact fatique, fretting fatique. • Kerusakan Temperature Tinggi (creep, oksidasi, gravitasi, pelelehan lokal, melengkung). • Peningkatan tegangan yang sangat berlebihan didalam desain. • Statik Delayed Fracture, pertumbuhan suatu cacat di estimasi oleh kondisi lingkungan. 1. Kesalahan Rancangan atau Perencanaan (Design Faults).

  8. 3. Kesalahan Proses Fabrikasi (Fabrication Faults). • Cacat karena komposisi yang tidak sesuai (inklusi, impuritas yang bersifat rapuh, salah material). • Cacat yang berasal dari pembuatan ingot dan coran (casting), seperti segregasi, porositas, inklusi bukan logam, dan lain-lain. • Cacat karena proses pengerjaan (deformasi plastis lokal yang berlebihan, Delaminasi, Laps, Seams, Shatter Cracks, Hot Short Split). • Iregulitas dan kesalahan karena kesalahan permesinan, penggerindaan atau Stapping. • Kerusakan karena pengelasan (porositas, retak, tegangan sisa, undercut, lack of penetratio). • Abnormalitas karena perlakuan panas (dekaburisasi, pertumbuhan butiran austenit sisa berlebih, Over Heating, burning, quench-cracking). • Cacat karena pengerasan permukaan. • Perakitan kurang hati-hati (Komponen saling tidak cocok, material pengotor, tegangan sisa, komponen cacat atau karena terkelupas).

  9. 4. Kesalahan Operasional (Service Faults). • Beban berlebih atau kondisi pembebanan tidak terduga. • Aus. • Korosi (korosi tegangan, serangan kimiawi, korosi lelah, gravitasi, kontaminasi karena atsmosfir. • Pemeliharaan atau perbaikan yang tidak atau kurang memadai. • Kondisi yang tiba-tiba berubah (temperatur operasi tidak normal, vibrasi berlebihan, benturan tiba-tiba atau tidak terduga, thermal shock).

  10. Maksudnya adalah sebagai berikut...........!!!!! JADI APA MAKSUD DARI PENGENALAN TENTANG TEORI KERUSAKAN TADI.....????

  11. Untuk meminimalkan potensi kerusakan yang bakal terjadi dari suatu bahan diperlukan suatu proses perlakuan panas guna menambah / meningkatkan daya teknik dari bahan tersebut, Proses itu disebut dengan : HEAT TREATMENT....!!!

  12. HEAT TREATMENT adalah : Proses memanaskan dan mendinginkan suatu bahan untuk mendapatkan perubahan fasa (struktur) guna meningkatkan kemampuan bahan tersebut sehingga bertambah daya guna teknik dari bahan tersebut.........................

  13. Tujuan dari HEAT TREATMENT adalah : Untuk mencapai struktur dan sifat mekanis yang dikehendaki dari bahan tersebut, seperti : • Mengeraskan • Melunakan • Menghilangkan tegangan sisa • Menaikan ketangguhan • dll

  14. Berikut merupakan diagram Struktur Logam dan Sifat Mekanis-nya......

  15. Beberapa Proses Heat Treatment dan Kegunaannya, • Annealing Memanaskan suatu bahan hingga diatas suhu transformasi (723 C) kemudian didinginkan dengan perlahan-lahan. Tujuannya adalah untuk melunakan bahan. • Stress Reliveing Yaitu proses menghilangkan tegangan sisa dari suatu bahan dengan memanaskan kemudian ditahan beberapa waktu lalu dilakukan dengan pendinginan perlahan-lahan. Tujuannya adalah untuk menghilangkan tegangan sisa selama proses fabrikasi.

  16. Hardening Memanaskan suatu bahan hingga diatas suhu transformasi (723 C) kemudian didinginkan secara cepat, melalui media pendingin seperti air, oli atau media pendingin lainnya Tujuannya adalah untuk mengeraskan bahan. • Aging (Precipitation Hardening) Proses pemanasan kembali bahan yang telah dikeraskan, Suhu pemanasannya relatif rendah yaitu dibawah suhu transformasi eutektoid. Tujuannya adalah untuk mengurangi kekerasan bahan sehingga keuletan (ketangguhan) bahan tersebut dapat naik.

  17. Heat Treatment Cycles for Specific Materials

  18. Heat Treatment Cycles for Specific Materials (cont’d)

  19. Heat Treatment Cycles for Specific Materials (cont’d)

  20. Heat Treatment Cycles for Specific Materials (cont’d)

  21. Beberapa Heat Treatment Profile untuk Product Seals • Sec 15.0

  22. Beberapa Heat Treatment Profile untuk Product Seals (Cont’d) • Sec 10.0

  23. Beberapa Heat Treatment Profile untuk Product Seals (Cont’d) • Sec 11.0

  24. Heat Treatment Profile lainnya.... Disamping beberapa contoh yang telah diuraikan di atas masih ada cycles lagi untuk produk Bellow dengan profile yang dimilikinya, juga untuk produk-produk lainnya seperti Ducting, Flanges, Coupling dan produk-produk lainnya yang akan ditransfer ke Batam dimasa-masa yang akan datang..........

  25. TERIMA KASIH.............

  26. ADA PERTANYAAN..?

More Related