1 / 32

SISTEM

SISTEM. Suatu sistem yang merupakan proses fisik dapat direpresentasikan dengan menggunakan model matematika yang menghubungkan antara sinyal masukan ( input / excitation ) dan sinyal keluaran ( output/ respon ).

oded
Télécharger la présentation

SISTEM

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. SISTEM

  2. Suatu sistem yang merupakan proses fisik dapat direpresentasikan dengan menggunakan model matematika yang menghubungkan antara sinyal masukan (input / excitation) dan sinyal keluaran (output/ respon). • Jika x adalah input sistem dan y adalah output sistem, maka sistem dapat dipandang sebagai suatu transformasi (pemetaan) dari sinyal xmenjadi sinyal y. • Secara matematika, transformasi ini dapat ditulis dalam notasi berikut : y = L(p).x; px(t) = dx(t)/dt y = L(q).x; qx[n] = x[n+1]

  3. Contoh sistem • Menurut hukum Ohm, arus yang melewati resistor sebanding dengan tegangan pada resistor : i(t) = [vS(t) – vc(t)]/R • Kita juga dapat menetapkan hubungan antara i(t) dengan laju perubahan tegangan pada kapasitor : i(t) = C dvC(t)/dt • dari kedua persamaan di atas, kita memperoleh persamaan diferensial yang menggambarkan hubungan antara input vS(t) dengan output vC(t) :

  4. MODEL PERSAMAAN DIFERENSIAL • Digunakan untuk memodelkan sistem waktu-kontinyu

  5. MODEL PERSAMAAN BEDA • Digunakan untuk memodelkan sistem waktu-diskrit

  6. CONTOH : • Tentukan operator sistem untuk sistem-sistem berikut : a. b. 3y[n] + 4y[n-1] + 7y[n-2] = 2x[n] + 5x[n-1]

  7. CONTOH :

  8. SIFAT-SIFAT SISTEM 1. Sistem kausal dan sistem non kausal Suatu sistem dikatakan sebagai sistem kausal jika output pada setiap saat t1 hanya tergantung pada nilai input saat sekarang dan input saat sebelumnya (tidak dipengaruhi oleh input yang akan datang; t > t1). Dalam sistem kausal tidak mungkin didapatkan suatu output sebelum suatu input diberikan (dengan asumsi tidak ada energi awal/ zero initial condition).

  9. CONTOH : • suatu sistem waktu-kontinyu dinyatakan dengan hubungan input/output berikut : y(t) = x(t + 1) sistem di atas adalah non kausal, karena nilai output y(t) pada saat ttergantung pada nilai input di saat (t + 1). • Suatu sistem waktu-kontinyu dinyatakan dengan persamaan berikut : y(t) = x(t – 1) Sistem di atas adalah kausal, karena nilai output pada saat t hanya tergantung pada nilai input saat (t – 1)

  10. SIFAT-SIFAT SISTEM 2. Sistem dengan memori dan sistem tanpa memori Suatu sistem dikatakan tanpa memori (memoryless) jika outputnya hanya tergantung dengan nilai input pada waktu yang sama. Contoh : resistor adalah suatu sistem tanpa memori; dengan input x(t) adalah menyatakan arus, maka tegangan y(t) pada resistor dapat dinyatakan dengan persamaan : y(t) = R x(t) dengan R adalah resistansi.

  11. SIFAT-SIFAT SISTEM kapasitor adalah salah satu contoh sistem dengan memori. Jika input x(t) adalah arus yang lewat kapasitor, maka tegangan y(t) pada kapasitor dapat dinyatakan dengan persamaan : dengan C adalah kapasitansi.

  12. SIFAT-SIFAT SISTEM 3. Sistem time-varying dan sistem time-invariant Suatu sistem disebut sebagai time-invariant jika pergeseran waktu pada sinyal input akan menyebabkan pergeseran yang serupa pada sinyal output. Jika suatu sistem diberi sinyal input x(t) akan menghasilkan sinyal output y(t), maka jika sinyal input yang diberikan adalah x(t – t0) maka sistem akan menghasilkan output y(t – t0).

  13. SIFAT-SIFAT SISTEM • y(t) = sin [ x(t) ] • y[n] = n x[n]

  14. SIFAT-SIFAT SISTEM 4. Sistem linear dan sistem non linear Additivitas x1(t)  y1(t) x2(t)  y2(t) x1(t) + x2(t)  y1(t) + y2(t) Homogenitas (scaling) x(t)  y(t) ax(t)  ay(t) bx(t)  by(t)

  15. SIFAT-SIFAT SISTEM Kedua sifat tersebut dapat digabungkan menjadi satu, dan disebut dengan sifat superposisi; yaitu : x1(t)  y1(t) x2(t)  y2(t) ax1(t) + bx2(t)  ay1(t) + by2(t)

  16. LATIHAN • Sebutkan sifat-sifat yang dimiliki oleh sistem-sistem berikut : a. y[n] = x[n] + x[n-1] b. y(t) = x(t) + 1 c. y(t) = exp(-t).x(t) d. y[n+1] = y[n] x[n]

  17. INTERKONEKSI SISTEM • Sistem real dibangun berdasarkan interkoneksi dari beberapa subsistem • Contoh : sistem audio : interkoneksi dari radio receiver, CD player, amplifier, speaker • Representasi diagram blok

  18. INTERKONEKSI SISTEM • Representasi seri / cascade

  19. INTERKONEKSI SISTEM • Representasi paralel

  20. INTERKONEKSI SISTEM

  21. INTERKONEKSI SISTEM • Interkoneksi feedback

  22. LATIHAN • Dua sistem waktu-diskrit dihubungkan secara seri seperti gambar. Sistem 1 dinyatakan dengan persamaan beda : w[n+1] = x[n] Sistem 2 dinyatakan dengan persamaan beda : y[n+1] + 2y[n] = w[n] Tentukan persamaan beda dari sistem keseluruhan

  23. RESPON SISTEM Tujuan utama dalam analisis sistem adalah mendapatkan respon sistem (output sistem). Respon sistem ini dapat diperoleh dari dua keadaan : • yang pertama adalah jika sistem mendapatkan sinyal masukan (input) yang berasal dari luar (external input/ forcing function); • yang kedua adalah respon yang diperoleh karena adanya suatu gaya internal yang merupakan kondisi awal dari sistem tersebut.

  24. RESPON SISTEM • Jika sistem dinyatakan dalam persamaan diferensial (differential equation) atau dalam persamaan beda (difference equation) maka respon sistem dapat dicari dengan menghitung penyelesaian dari persamaan-persamaan tersebut. • - penyelesaian homogen ( yh(t) atau yh[n] ) dan - penyelesaian partikular ( yp(t) atau yp[n] ) • Penyelesaian homogen adalah respon sistem karena adanya kondisi awal pada sistem (tanpa memberikan sinyal masukan luar). natural response/ free response • Penyelesaian partikular adalah respon sistem karena adanya sinyal masukan dari luar. forced response

  25. RESPON SISTEM • Definisi 1. Respon sistem linear (kontinyu / diskrit) yang dihasilkan karena adanya kondisi awal sistem (tanpa external input) disebut dengan respon zero-input (fungsi masukan dibuat sama dengan nol). Ditulis dengan yzi. • Definisi 2. Respon sistem linear (kontinyu / diskrit) yang dihasilkan karena adanya sinyal masukan dari luar (kondisi awal sama dengan nol) disebut dengan respon zero-state.Ditulis dengan yzs. • y(t) = yzi(t) + yzs(t) • y[n] = yzi[n] + yzs[n]

  26. RESPON SISTEM • Dalam menganalisis respon sistem dinamik, kita juga bisa memandang respon sistem menjadi dua komponen yaitu respon transien (transient response) dan respon keadaan tunak (steady-state response)

  27. RESPON SISTEM • free-response (zero-input response) adalah respon sistem tanpa adanya sinyal input (masukan) dari luar. • forced-response (zero-state response) adalah respon sistem jika kondisi awal sistem (state) adalah nol (zero initial condition) • respon total adalah penjumlahan dari free-response dan forced-response • steady-state response adalah bagian dari respon total yang nilainya tidak mendekati nol ketika waktunya mendekati tak berhingga • transient response adalah bagian dari respon total yang nilainya mendekati nol ketika waktunya mendekati tak berhingga • sehingga respon total dapat juga dipandang sebagai penjumlahan dari steady-state response dan transient response

  28. CONTOH • jika x(t) = 0 untuk semua t > t0 • Jika

  29. PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL • Penyelesaian persamaan homogen (fungsi komplementer) 1. hitunglah akar-akar persamaan polinomial D(n) 2. untuk akar-akar real yang berbeda (ri), maka yh(t) = exp(-rit) 3. untuk akar-akar komplek konjugat a+ jb, maka fungsi homogen dinyatakan dalam bentuk exp(at)cos bt dan exp(at)cos bt 4. untuk m akar-akar real yang sama, maka fungsi homogen dinyatakan dalam bentuk exp(rt), t.exp(rt),… 5. untuk m akar-akar komplek konjugat a+ jb, maka fungsi homogen dinyatakan dalam bentuk exp(at)cos bt dan exp(at)cos bt

  30. CONTOH

  31. PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL • Penyelesaian integral partikular 1. tulis persamaan diferensial dengan menggunakan operator p. D(p)yp(t) = N(p)x(t) 2. input adalah sinyal komplek dalam bentuk polar x(t) = A.exp(st) 3. sehingga yp(t) = N(p)/D(p). A.exp(st)

  32. CONTOH :

More Related