1 / 48

BAB IV PEMILIHAN KRITERIA DESAIN

Tujuan Kombinasi Beban berfaktor Wilayah Gempa (WG) Hubungan Wilayah Gempa dan Resiko Gempa Ketentuan Umum Syarat Pendetailan Jenis Tanah Setempat Katagory Gedung Konfigurasi Struktur Gedung Sistem Struktur Perencanaan Sistem Gedung. Beban Gempa Syarat Kekakuan Komponen Struktur

olaf
Télécharger la présentation

BAB IV PEMILIHAN KRITERIA DESAIN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Tujuan Kombinasi Beban berfaktor Wilayah Gempa (WG) Hubungan Wilayah Gempa dan Resiko Gempa Ketentuan Umum Syarat Pendetailan Jenis Tanah Setempat Katagory Gedung Konfigurasi Struktur Gedung Sistem Struktur Perencanaan Sistem Gedung Beban Gempa Syarat Kekakuan Komponen Struktur Pengaruh (P-Δ) Waktu Getar Alami Fundamental (T1) Ditrbusi dari V Eksentritas Rencana ed Pembatasan Penyimpangan Lateral Pengaruh Arah Pembebanan Gempa Kompatibilitas Deformasi Komponen Rangka yang tidak Direncanakan menahan Gempa BAB IV PEMILIHAN KRITERIA DESAIN by Aman

  2. 1. Tujuan • Persyaratan umum analisa dan desain bangunan kena beban gempa sesuai SNI 2847 pasal 23 • Ketentuan penting desain gempa sesuai SNI 1726 • Mengetahui desain prosedure • Batasan desain mempertimbangkan pengaruh : • Wilayah gempa ( WG ) • Jenis tanah setempat • Katagori fungsi gedung ( occupancy) • Konfigurasi • Sistem Struktur • Tinggi bangunan by Aman

  3. 4.2 Kombinasi Beban Berfaktor Tabel 4-1 Kombinasi -Pembebanan BACK by Aman

  4. 4.3 Wilayah Gempa Gambar 1 by Aman BACK

  5. Dari gambar 1 ada 6 WG, gambar disusun berdasar 10% gempa rencana dilampaui dalam periode 50 tahun , atau identik dengan periode ulang rata-rata 500 tahun. by Aman

  6. 4.4 Hubungan Wilayah Gempa dan Resiko Gempa Tabel 4.2 Ketentuan Resiko Gempa ACI/UBC dan SNI 2847 by Aman

  7. 4.5 Ketentuan Umum Syarat Pendetailannya Tabel 4.3 Perencanaan dan Syarat Pendetailan SRPM = Struktur rangka Pemikul Momen by Aman

  8. 4.6 Jenis Tanah by Aman

  9. 4.7 Katagori Gedung Table 1. SPBL = Sistem Pemikul Beban Lateral BACK by Aman

  10. 4.8 Kofigurasi Gedung by Aman

  11. by Aman

  12. by Aman

  13. by Aman

  14. by Aman

  15. by Aman

  16. by Aman

  17. BACK by Aman

  18. 4.9 SISTEM STRUKTUR Sistem Dinding Penumpu : Sistem Dinding Rangka Siatem Rangka Pemikul Momen Sistem Ganda ( Dual System) by Aman

  19. by Aman

  20. SISTEM DINDING PENUMPU • Dinding penumpu memikul hampir seluruh beban lateral, beban gravitasi dinding ini sebagai dinding struktural (DS). • Di wilayah gempa (WG) 5, 6 dinding struktural ini didesain khusus (DSK) sesuai SNI 2847 pasal 23.6 dan berlaku pasal 3 s/d 20. • Di WG (3,4), tidak dituntut detail spesial • SISTEM RANGKA GEDUNG • Beban lateral dipikul oleh dinding struktutral. Di WG( 5,6 )harus didesain sesuai pasal 23.6 sbagai dinding struktural beton khusus (DSBK). Selain memenuhi pasal 3 s/d 20 • Di WG rendah tak perlu desain khusus • Memenuhi syarat Kompatibilitas ( pasal 23.9) by Aman

  21. SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN (SRPM) Ada 3 jenis SRPM (tabel 3) yaitu ; SRPMB (sistem rangka pemikul momen biasa), WG (1, 2), sesuai pasal 23.8 SRPMM (sistem rangka pemikul momen menengah) untuk WG (3, 4) SRPMK (sistem rangka pemikul momen khusus) penggunaan SRPMK di wilayah gempa WG (5,6 )dan sesuai detail pasal 23.2 s/d 23.7 • SISTEM GANDA ( DUAL SISTEM) • Ada 3 ciri dasar : • SRPM memikul beban gravitasi • 2. Beban lateral dipikul oleh DS dan SRPM (min 25 %) beban geser V • DS dan SRPM dapat memikul V secara proposional berdasarkan • kekakuan relatif. Di WG (5, 6 ) rangka ruang didisain sbg SRPMK dan DS sebgai DSBK sesuai pasal 23.6.6 by Aman

  22. Sistem Struktur PBL ( ps 23.2.1) by Aman

  23. by Aman

  24. by Aman

  25. by Aman

  26. by Aman

  27. 4.10 Perencanaan Struktur Gedung • Prosedur Statik Ps 7 • Prosedure Dinamik nps 6.1 • Struktur yang tak memenuhi psl 4.1.2 ditetapkan sebagai struktur yang tak beraturan yang dianlisa dengan prosedure dinamis Ps 7 terdiri dari : • Anlisis respon dinamis. • Analisis Raam Spektrum Respons • Analisisi Responns Dinamik Riwayat Waktu • Struktur yang beraturan dihitung dengan gempa nominal statik ekivalen sesuai Ps 6.1 by Aman

  28. 4.11 Beban Gempa C1 Nilai faktor response gempa yang didapat dari spektrum respon Gempa Rencana untuk waktu getar alami fundamental , tergantung wilayah gempa seperti pada gambar 2 SNI 1726. I = Faktor keutamaan seperti pada tabel 1. Dan Wt : beban gravitasi (D+L). Sedangkan R diambil dari tabel 3. BACK by Aman

  29. by Aman

  30. 4.12 Faktor Kekakuan Komponen Struktur ( Syarat Pemodelan) Pengaruh retak dierhitungkan untuk kinerja layan (Δs). Untuk itu momen inersia yang digunakan lebih kecil (Ig) kali faktor efektivitas BACK by Aman

  31. 4.13 Pengaruh (P-Δ) BACK • Untuk gedung lebih tinggi 40 m, P-Delta diperhitungkan ( SNI_1726) psl 5.7 • Rasio momen sekunder terhadap momen primer > 0.10 pengaruh P-Δ diperhitungkan (UBC 1630.1.3) • P-Δ tak diperhitungkan bila Δs (layan) ≤ 0.02 hi /R, untuk WG 3, 4 yang identik WG(5,6) • Bila R besar Kontrol P-Δ perlu diperhitungkan = momen sekunder / momen primer by Aman

  32. 4.14 Waktu Getar alami BACK Pakai rumus empiris T = Ct (hn)3/4 Tak boleh > ξn, dimana ξ sesuai tabel 8 Tak boleh > 20 % Rumus Rayligh BAB IX by Aman

  33. V 4.15 Distrbusi Gaya Fi Bila rasio tinggi gedung dengan ukuran sisi denah searah beban gempa ≥ 3, maka 0.1 V dibebankan pada pusat masa paling atas dan sisanya 0.9 V dibagikan sepanjang tinggi gedung. by Aman

  34. 4.16 EKSENTRSITAS RENCANA ed (SNI 1726 PASAL 5.4.3, DAN 5.4.4 Antara pusat massa dan pusat rotasi lantai tingkat (e) harus ditinjau suatu eksentrisitas rencana ed. Apabila ukuran horizontal terbesar denah struktur gedung pada lantai tingkat itu, diukur tegak lurus pada arah pembebanan gempa, dinyatakan dengan b, maka eksentrisitas rencana ed harus ditentukan sebagai berikut : by Aman

  35. 4.16 EKSENTRSITAS RENCANA ed (SNI 1726 PASAL 5.4.3, DAN 5.4.4 • Bila 0<e<0.3b maka ed = 1.5 e + 0.05 b atau ed = e – 0.05 b • e>0.3 b maka ed = 1.33e+ 0.1 b atau ed = 1.17e -0.1 b by Aman

  36. 4.16 EKSENTRSITAS RENCANA ed (SNI 1726 PASAL 5.4.3, DAN 5.4.4 • Dalam perencanaan struktur gedung terhadap pengaruh Gempa Rencana, eksentrisitas rencana ed antara pusat massa dan pusat rotasi lantai tingkat menurut Ps 5.4.3. harus ditinjau baik dalam analisis static, maupun dalam analisis dinamik 3 dimensi. by Aman

  37. Pembatasan Penyimpangan lateral (SNI 1726 Ps. 8 ) Menurut SNI 1726 Pasal 8, simpangan antara tingkat akibat pengarah Gempa Nominal dibedakan dua macam yaitu • Kinerja Batas Layan • Kinerja Batas Ultimit by Aman

  38. Pembatasan Penyimpangan lateral (SNI 1726 Ps. 8 ) Kinerja batas layan (KBL) ≤ atau ≤ 30 mm Pembatasaninibertujuanmencegahterjadinyapelelehanbajadanperetakanbeton yang berlebihandisampingmenjagakenyamananpenghuni by Aman

  39. Pembatasan Penyimpangan lateral (SNI 1726 Ps. 8 ) Kinerja Ultimate (KBU) ≤ 0.75 R (KBL) Dan ≤0.02 hi Pembatasan ini bertujuan membatasi kemungkinan terjadi keruntuhan struktur yang dapat menimbulkan korban Jiwa manusia dan untukmencegah benturan berbahaya antar gedung by Aman

  40. 4.18 PENGARUH ARAH PEMBEBANAN GEMPA SNI 1726 Pasal 5.8.2 menetapkan bahwa pengaruh pembebanan searah sumbu utama harus dianggap terjadi bersamaan dengan 30 % pengaruh pembebanan dalam arah tegak lurus pada arah utama pembebanan tadi. by Aman

  41. 4.18 PENGARUH ARAH PEMBEBANAN GEMPA UBC Section 1633.1 memberikemudahan 2 caramenggabung 2 pengaruhpembebanandiatas yang diaturoleh SNI sebagaiberikut : • Disainkomponendengan 100 % bebandisaingempapadasatuarahditambah 30 % bebandisaingempadariarahtegaklurus by Aman

  42. 4.18 PENGARUH ARAH PEMBEBANAN GEMPA UBC Section 1633.1 memberikemudahan 2 caramenggabung 2 pengaruhpembebanandiatas yang diaturoleh SNI sebagaiberikut : • Gabungpengaruhbebangempadari 2 arahorthoganaltersebutdarihasilakarduadarijumlahkwadradmasingmasingbeban. by Aman

  43. 4.18 PENGARUH ARAH PEMBEBANAN GEMPA • UBC membebaskan ketentuan ini bila beban aksial kolom akibat beban gempa yang bekerja pada masing-masing arah ternyata lebih kecil dari 20 % kapasitas beban aksial kolom. by Aman

  44. 4.18 PENGARUH ARAH PEMBEBANAN GEMPA UBC Section 1633.1 memberikemudahan 2 caramenggabung 2 pengaruhpembebanandiatas yang diaturoleh SNI sebagaiberikut : • Gabungpengaruhbebangempadari 2 arahorthoganaltersebutdarihasilakarduadarijumlahkwadradmasingmasingbeban. by Aman

  45. 4.19 KOMPATIBILITAS DEFORMASI SNI 1726 ps 5.2 ) Kelompok kolom yang menahan beban lateral < 10 % dianggap tidak merupakan bagian dari SPBL. Tapi harus dapat menahan terhadap simpangan inelastis sebesar (R/1.6)*Δs(simpangan gempa nominal), dari SPBL agar tetap stabil memikul beban gravitasi Simpangan tadi lebih besar simpangan antar tingkat ( 0.0025 hi ) atau lebih besar ΔM by Aman

  46. 4.20 KOMPONEN RANGKA YANG TIDAK MEMIKUL BEBAN LATERAL (SNI 2847 ( pasal 23.9) Pasal 23.9 berlaku untuk WG 3 sampai 6. Tujuan mampu memikul beban gravitasi dan beban Δ antar tingkat ( story drift ) Syarat deformasi kompatibilitas ( Deformation Com patibilty Requirement) Pendetailan balok dan kolom tergantung pada besar M(Δ) dan V(Δ) yang timbul oleh simpangan Δm =( R*Δs)/1.6 dibanding dengan Mu dan Vu • Ada 3 kemungkinan syarat pendetailan • Bila M(Δ) dan V(Δ) < Mu dan Vu • Bila M(Δ) dan V(Δ) > Mu dan Vu • Bila M(Δ) dan V(Δ) Tidak dihitung by Aman

  47. Bentuk pendetailan pada balok dan kolom: • Syarat tulangan ( As, ρg ) • Syarat confinement (Ash , s) • Syarat no brittle failure ( Ve) • Syarat confinement (Ash) by Aman

  48. MOMEN PROBABILITAS (SNI 2847 pasal 23.3.4.1 dan 23.4.5.1) • Mpr untuk menetapkan Ve balok dan kolom • Tujuan kuat geser > kuat lentur mencegah kegagalan getas • Mpr dihitung dengan Fs = 1.25 fy pada tulangan terpasang diujung balok dan Ф=1 • Mpr kolom Mbal-kolom • KUAT LENTUR KOLOM ∑Mg = jumlah Mn balok dimuka HBK, termasuk kontribusi tulangan lantai dimuka HBK by Aman

More Related