1 / 17

BAB IV

BAB IV. LEGITIMASI PROFESI. KODE ETIK PROFESI. Kode Etik Profesi Kode etik profesi merupakan sarana untuk membantu para pelaksana sebagai seseorang yang profesional supaya tidak dapat merusak etika profesi. Ada tiga hal pokok yang merupakan fungsi dari kode etik profesi :

tieve
Télécharger la présentation

BAB IV

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. BAB IV LEGITIMASI PROFESI

  2. KODE ETIK PROFESI • KodeEtikProfesi Kodeetikprofesimerupakansaranauntukmembantuparapelaksanasebagaiseseorang yang profesionalsupayatidakdapatmerusaketikaprofesi

  3. Adatigahalpokok yang merupakanfungsidarikodeetikprofesi : • Kodeetikprofesimemberikanpedomanbagisetiapanggotaprofesitentangprinsipprofesionalitas yang digariskan. Maksudnyabahwadenagnkodeetikprofesi, pelaksanaprofesimampumengetahuisuatuhal yang bolehdialakukandan yang tidakbolehdilakukan. • KodeEtikprofesimerupakansaranakontrolsosialbagimasyarakatatasprofesi yang bersangkutan. Maksudnyabahwaetikaprofesidapatmemberikansuatupengetahuankepadamasyarakat agar jugadapatmemehamiartipentingnyasuatuprofesi, sehinggamemungkinkanpengontrolanterhadapparapelaksanadilapangankerja (kalangansosial).

  4. Kodeetikprofesimencegahcampurtanganpihakdiluarorganisasiprofesitentanghubunganetikadalamkeanggotaanprofesi.Kodeetikprofesimencegahcampurtanganpihakdiluarorganisasiprofesitentanghubunganetikadalamkeanggotaanprofesi. Artitersebutdapatdijelaskanbahwaparapelaksanaprofesipadasuatuinstansiatauperusahaan yang lain tidakbolehmencampuripelaksanaanprofesidi lain instansiatauperusahaan

  5. TANGGUNG JAWAB PROFESI YANG LEBIH SPESIFIK • Mencapaikualitas yang tinggidanefektifitasbaikdalamprosesmaupunprodukhasilkerjaprofesional • Menjagakompetensisebagaiprofesional • Mengetahuidanmenghormatiadanyahukum yang berhubungandengankerja yang profesional • Menghormatiperjanjian, persetujuan, danmenunjukkantanggungjawab.

  6. KODE ETIK SEORANG PROFESIONAL TEKNOLOGI INFORMASI (TI) • Dalamlingkup TI, kodeetikprofesinyamemuatkajianilmiahmengenaiprinsipataunorma – normadalamkaitandenagnhubunganantaraprofesionalatau developer TI denganklien, antaraparaprofesionalsendiri, antaraorganisasiprofesisertaorganisasiprofesidenganpemerintah. Salahsatubentukhubunganseorangprofesionaldenagnklien (penggunajasa) misalnyapembuatansebuah program aplikasi.

  7. Seorangprofesionaltidakdapatmembuat program semuanya, adabeberapahal yang harusiaperhatikansepertiuntukapa program tersebutnantinyadigunakanolehkliennyaatau user : iadapatmenjaminkeamanan (security) sistemkerja program aplikasitersebutdaripihak – pihak yang dapatmengacaukansistemkerjanya (misalnya : hecker, cracker, dll).

  8. KODE ETIK PROFESI INFORMATIKAWAN • KodeetikprofesiInformatikawanmerupakanbagiandarietikaprofesi. • Kodeetikprofesimerupakanlanjutandarinorma – norma yang lebihumum yang telahdibahasdandirumuskandalametikaprofesi. • Kodeetikinilebihmemperjelas, mempertegasdanmerincinorma – normakebentuk yang lebihsempurnawalaupunsebenarnyanorma – normatersebutsudahtersiratdalametikaprofesi. • Tujuanutamadarikodeetikadalahmemberipelayanankhususdalammasyarakattanpamementingkankepentinagnpribadiataukelompok.

  9. KODE ETIK PENGGUNA INTERNET • Adapunkodeetik yang diharapkanbagiparapengguna internet adalah : • Menghindaridantidakmempublikasiinformasi yang secaralangsungberkaitandenganmasalahpornografidannudismedalamsegalabentuk. • Menghindaridantidakmempublikasiinformasi yang memilikitendensimenyinggungsecaralangsungdannegatifmasalahsuku, agama danras (SARA), termasukdidalammnyausahapenghinaan, pelecehan, pendiskreditan, penyikasaansertasegalabentukpelanggaranhakatasperseorangan, kelompok / lembaga / institusi lain. • Menghindaridantidakmempublikasikaninformasi yang berisiinstruksiuntukmelakukanperbuatanmelawanhukum (ilegal) positifdi Indonesia danketentuaninternasionalumumnya.

  10. Tidakmenampilkansegalabentukeksploitasiterhadapanak – anakdibawahumur. • Tidakmempergunakan, mempublikasikandanatausalingbertukarmateridaninformasi yang memilikikorelasiterhadapkegiatan pirating, hackingdancracking. • Bilamempergunakanscript, program, tulisan, gambar / foto, animasi, suaraataubentukmateridaninformasilainnya yang bukanhasilkaryasendiriharusmencantumkanidentitassumberdanpemilikhakciptabilaadadanbersediauntukmelakukanpencabutanbilaada yang mengajukankeberatansertatanggungjawabatassegalakonsekuensi yang mungkintimbulkarenanya.

  11. Tidakberusahaataumelakukanseranganteknisterhadapproduk, sumberdaya (resource) danperalatan yang dimilikipihak lain. • Menghormatietikadansegalamacamperaturan yang berlakudimasyarakat internet umumnyadanbertanggungjawabsepenuhnyaterhadapsegalamuatan / isisitusnya. • Untukkasuspelanggaran yang dilakukanolehpengelola, anggotadapatmelakukanteguransecaralangsung.

  12. POTENSI – POTENSI KERUGIAN YANG DISEBABKAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI TERSEBUT SECARA KURANG TEPAT • Rasa Ketakutan Banyakorangmencobamenghindaripemakaiankomputer, karenatakutmerusakkan, atautakutkehilangankontrol, atausecaraumumtakutmenghadapisesuatu yang baru, ketakutanakankehilangan data, atauharusdiinstalulangsistem program menjadikanpenggunamakinmemiliki rasa ketakutanini. • Keterasingan Penggunakomputercenderungmengisolasirdirinya, dengankata lain menaiknyajumlahwaktupemakaiankomputer, akanjugamembuatmerekamakinterisolir.

  13. Golonganmiskininformasidanminoritas Akseskepadasumberdayainformasijugaterjadiketidakseimbanganditanganpemilikkekayaandankomunitas yang mapan. • Tingkat kompleksitassertakecepatan yang sudahtakdapatditangani sistem yang dikembangkandenagnbirokrasikomputerbegitukompleksdancepatberubahsehinggasangatsulitbagiindividuuntukmengikutidanmembuatpilihan. Tingkat kompleksitasinimenjadimakintinggidansulitditangani, karenadenagnmakintertutupnyasistemsertamakinbesarnyaukuransistem (sebagaicontoh program MS Windows 2000 yang barudiluncurkanmemiliki program sekitar 60 jutabaris). Sehinggaprosespengkajiandemikepentinganpublikbanyakmakinsulitdilakukan.

  14. Makin rentannyaorganisasi Suatuorganisasi yang bergantungpadateknologi yang komplekscenderungakanmenjadilebihringkih. Metodaseperti Third Party Testing haruslahmakindimanfaatkan. • Dilanggarnyaprivasi Ketersediaansitempenganbilan data yang sangatcanggihmemungkinkanterjadinyapelanggaranprivasidenagnmudahdancepat

  15. Penganggurandanpemindahankerja Biasanyaketikasuatusistemotomatisditerapkan, produktivitasdanjumlahtempatpekerjaansecarakeseluruhanmeningkat, akantetapibeberapajenispekerjaanmenjadimakinkurangnilainya, ataubahkandihilangkan. • Kurangnyatanggungjawabprofesi Organisasi yang takbermuka (hanyadiperolehkontakelektroniksaja), mungkinmemberikanrespon yang kurang personal, danseringmelemparkantanggungjawabdaripermasalahan. • Kaburnyacitramanusia Kehadiran terminal pintar(intelligent terminal), mesinpintar, dansistempakartelahmenghasilaknpersepsi yang salahpadabanyakorang.

  16. PENDEKATAN & ANALISIS MASALAH DALAM ETIKA PROFESI IT • Pendekatan “The Golden Rute”, lakukankepadaorang – orang lain sepertiapa yang kamuinginkanmerekamelakukannyakepadamu. • Pendekatan “Immanuel kant’scategorial Imperative”, jikasuatutindakantidakbenaruntukdilakukanolehsetiaporang, makaitutidakbenaruntuksetiaporang. • Pendekatan “Utilitarian Principle”, ambilahtindakan yang akanmemberikannialilebihtinggiatau yang lebihbesar.

  17. Pedekatan “Risk Aversion Principle”, ambilahtindakan yang menghasilkanbahayaterkecilataupotensiresikoterendah. • Pendekatan “No Free Lunch Rule”, asumsikanbahwasemuaobjektampakdantidaktampakdimilikiolehorang lain kecualijikaadapernyataan yang spesifik.

More Related