1 / 17

Tatalaksana Demam Tifoid Dr.H.Armen Ahmad SpPD KPTI FINASIM Subbagian Penyakit Tropik Dan Infeksi

Tatalaksana Demam Tifoid Dr.H.Armen Ahmad SpPD KPTI FINASIM Subbagian Penyakit Tropik Dan Infeksi Bagian Ilmu Penyakit Dalam FKU A /RSUP M.Jamil Padang. Pendahuluan Demam tifoid: penyakit sistemik akut akibat kuman Salmonella typhi dan S. paratyphi .

padma
Télécharger la présentation

Tatalaksana Demam Tifoid Dr.H.Armen Ahmad SpPD KPTI FINASIM Subbagian Penyakit Tropik Dan Infeksi

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Tatalaksana Demam Tifoid Dr.H.Armen Ahmad SpPD KPTI FINASIM Subbagian Penyakit Tropik Dan Infeksi Bagian Ilmu Penyakit Dalam FKUA/RSUP M.Jamil Padang

  2. Pendahuluan • Demam tifoid: penyakit sistemik akut akibat kuman Salmonella typhi dan S. paratyphi. • Masih merupakan masalah kesehatan penting. • Obat pilihan utama: kloramfenikol dikenal cukup lama • digunakan secara luas, harga murah.

  3. Epidemiologi • Indonesia Endemik • Dapat menyerang semua orang (wabah) • Epidemik jarang, Jarang > 1 kasus serumah • Sumber penularan tidak ditemukan • Penularan karier > 10 9 -10 11 /gr tinja,bisa> 1th • Endemik : Penularan air tercemar • Non endemik : makanan tercemar • Predisposisi carier : disfungsi K. empedu,batu • kandung empedu,sikatrik kandung empedu

  4. Distribusi : Diseluruh dunia Tidak tergantung iklim Negara berkembang tinggi : sanitasi kurang baik Musim antar musim,hujan,kemarau tinggi Sex : pria = wanita Umur : 12-30 th 70-80%,30-40 th 10-20%,> 40 th 5-10 % Etiologi : Salmonela typhy,Parathypi A,B,C

  5. PatogenesisSalmonela typhi air,makanan mulut lambung usus halusplaque peyeri ( di ilium terminalis komplikasi perdarahan,perforasi)Aliran limfe s/d kel.mesenterial sistim portal ->hati Lamina propria duktus thoracicus Masuk aliran darah

  6. Gambaran Klinis1. inkubasi 10-14 hari2. mgg pertama spti infeksi akut3. Minggu ke2 : beradikardi relatif,lidah kotor,hepatomegali, meteorismus,ggn.mental: somnolen,stupor,koma,psikosis

  7. Pemeriksaan Penunjang :A. Laboratorium : Lekopenia,limfositosis relatif SGOT,SGPT meningkatB. Biakan darah : Positif Negatif : Tehnik,saat pemeriksaan,vaksinasi,pengobatanC. Serologi (Widal) : reaksi antigen anti bodi Aglutinin O (tubuh kuman) 1/320 Aglutinin H (flagel kuman) 1/640 Aglutini Vi (simpai kuman)Peningkatan titer 4x dalam 2-3 minggu

  8. Pengobatan • Masih dianut trilogi penatalaksanaan demam tifoid yaitu: • 1. Istirahat dan perawatan,sampai 7 hari bebas demam • tujuan : -mencegah komplikasi dan • -mempercepat penyembuhan. • 2. Diet dan terapi penunjang (simptomatis dan suportif), • bubur saring/bubur kasar,nasi lunak,rendah selulosa • tujuan : -mengembalikan rasa nyaman dan • -kembalinya kesehatan pasien secara optimal. • 3. Pemberian antimikroba, • tujuan : -menghentikan dan mencegah penyebaran kuman.

  9. Istirahat dan perawatan • Tujuan untuk mencegah komplikasi. • Tirah baring dg perawatan penuh di tempat tidur • (makan, minum, mandi, miksi dan buang air besar) mempercepat masa penyembuhan. • Dijaga kebersihan: • tempat tidur, pakaian dan perlengkapan yang dipakai. • Posisi pasien perlu diawasi, • Tujuan: mencegah dekubitus, pneumonia ortostatik.

  10. Pemberian antimikroba Obat-obat antimikroba yang sering digunakan untuk mengobati demam tifoid adalah: • 1)Khloramfenikol • 2)Tiamfenikol • 3)Ampisislin dan amoksisilin • 4)Ko-trimoksazol • 5)Sefalosporin generasi ke-3 • 6)Golongan fluorokinolon

  11. 5.Sefalosporin generasi ke-tiga • Hingga kini: sefalosporin generasi ke-3 terbukti efektif untuk demam tifoid adalah seftriakson, • Dosis: 3-4 gram/ D5% 100cc dalam ½ jam per-infus 1X sehari, selama 3 hingga 5 hari.

  12. 6.Golongan fluorokinolon • Penggunaan golongan obat ini sbb: • (Subbag Penyakit Tropik dan Infeksi, Bag IPD,FKUI). • 1.Norfloksasin: 2x400mg/hari selama 14 hari. • 2.Siprofloksasin: 2x500mg/hari selama 6 hari. • 3.Ofloksasin: 600mg/hari selama 7 hari. • 4.Pefloksasin: 400mg/hari selama 7 hari. • 5.Fleroksasin: 400mg/hari selama 7 hari. • Demam umumnya lisis hari ke-3 atau hari ke-4. • Norfloksasin: • Fluorokinolon pertama (bioavailabilitas tidak sebaik fluorokinolon generasi selanjutnya) • Penurunan demam sedikit lambat.

  13. Kombinasi obat antimikroba • Indikasi kombinasi > 2 antibiotika: • Toksik tifoid. • Peritonitis. • Perforasi. • Septik syok. • Terbukti ditemukan 2 macam organisme dalam kultur darah selain kuman Salmonella. Kortikosteroid Indikasi: pada toksik tifoid atau demam tifoid yang mengalami syok septik

  14. Pengobatan demam tifoid pada wanita hamil • Khloramfenikol: • Kontraindikasi: hamil trimester ke-3 • partus prematur, kematian fetus intrauterin, • grey syndrome pada neonatus. • Tiamfenikol: • Kontraindikasi: hamil trimester pertama • kemungkinan efek teratogenik terhadap fetus. • Pada kehamilan lanjut dapat digunakan. • Fluorokinolon, Ko-trimoksazol: • Kontraindikasi mutlak. • Anjuran: Ampisilin, amoksisilin, dan seftriakson.

  15. Penatalaksanaan tifoid karier • Tanpa disertai kasus kholelithiasis: • Pilihan regimen terapi selama 3 bulan: • Ampisillin 100mg/kgBB/hari + Probenesid 30 mg/kg BB/hari. • Amoksisillin 100mg/kgBB/hari + Probenesid 30 mg/kg BB/hari. • Trimethoprim-sulfamethoxazol 2tab / 2X / hari. • b. Disertai kasus kholelithiasis: • Kholesistektomi + regimen tersebut diatas selama 28 hari, kesembuhan 80%. • Atau: Kholesistektomi + salah satu regimen terapi dibawah ini. • Siprofloksasin 750 mg / 2X / hari. • Norfloksasin 400 mg / 2X/hari.

  16. Komplikasi Intastinal : Perdarahan,perforasi,ileus paralitikEktra Intestinal : a. Kardiovaskuler : sepsis,miokarditis,trombus,tromboplebitisb. darah : anemi hemolitik,DIC trombositopenia ,sindroma uremiac. Paru : Pneumonia,empyema,pleuritisd. Hepar : hepatitis,kolesistitise. Ginjal : Glomerulonefritis,pyelonefritisf. Tulang :osteomyelitis,priostitis,artritisg. Neuro psikiatrik : Psikosa,meningitis,GBS

  17. TERIMA KASIH

More Related