1 / 18

METODE ILMIAH & EKSPERIMEN Pertemuan ke-2

METODE ILMIAH & EKSPERIMEN Pertemuan ke-2. Metode Ilmiah. Penelitian merupakan salah satu cara untuk memperoleh kebenaran di dalam menjawab permasalahan Hasil penelitian diformulasi sebagai ilmu pengetahuan Penelitian Ilmu Kebenaran. Permasalahan. Permasalahan, muncul pertanyaan:

phyre
Télécharger la présentation

METODE ILMIAH & EKSPERIMEN Pertemuan ke-2

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. METODE ILMIAH&EKSPERIMENPertemuan ke-2

  2. Metode Ilmiah • Penelitian merupakan salah satu cara untuk memperoleh kebenaran di dalam menjawab permasalahan • Hasil penelitian diformulasi sebagai ilmu pengetahuan Penelitian Ilmu Kebenaran

  3. Permasalahan • Permasalahan, muncul pertanyaan: • Apa sesuatu itu? • Berapa banyak hal tersebut terjadi? • Bagaimana hubungan suatu gejala dengan gejala yang lainnya? (hubungan sebab – akibat)

  4. Jenis Penelitian • Penelitian Pustaka (Literatur) • Penelitian Lapangan • Observasional • Naturalistik • Laboratorium • Studi Kasus

  5. Korelasional • Menghubungkan suatu variabel dengan variabel lain tanpa melakukan manipulasi. • Bersifat Ex post facto yaitu suatu keadaan yang terjadi tanpa adanya suatu perlakuan peneliti. • Ex: status sosial, tingkat pendidikan, inteligensi. • Pertanyaan penelitian; apakah terdapat suatu relasi antara variabel A dan B (ada hubungan kausalitas atau mandiri)

  6. Eksperimen • Penelitian yang dilakukan dengan melakukan manipulasi yang bertujuan untuk mengetahui akibat manipulasi terhadap perilaku individu yang diamati. • Eksperimen dilakukan untuk mengetahui efek yang ditimbulkan dari perlakuan yang diberikan secara sengaja oleh peneliti • Penelitian eksperimen bersifat prediktif yaitu meramalkan akibat dari suatu manipulasi terhadap variabel penelitian.

  7. Perkembangan Penelitian eksperimen • Humprey Gilbert (1539 – 1583) • Navigator Inggris • Membuktikan kesalahan Forta bahwa besi akan berubah menjadi besi berani (magnet) setelah digosok dengan berlian. • Galileo Galilei (1564 – 1642) • Membantah hukum Aristoteles yang menyatakan kecepatan benda yang jatuh sebanding dengan berat benda tersebut.

  8. Johanes Mueller (1801 – 1858) • Tipe sensasi yang dihasilkan oleh saraf sensasi adalah tunggal sesuai dengan yang dirangsang sebelumnya. • Herman von Helmholtz (1821 – 1984) • Melanjutkan penelitian sensasi menghubungkan dengan warna primer. • Wilhelm M. Wundt (1832 – 1920) • Studi mengenai sensasi, persepsi, perasaan, kesadaran dan pengindraan. • Tahun 1879 mendirikan laboratorium psikologi eksperimen di Leipzig Jerman.

  9. Ivan Pavlov dan Skinner • Classical Conditioning • Operant Conditioning • Harlow (1964) • Efek perlakuan terhadap perilaku kera

  10. Pengertian Penelitian Eksperimen • Penelitian yang dikembangkan untuk mempelajari fenomena dalam kerangka hubungan sebab – akibat yang dilakukan dengan memberikan perlakuan oleh peneliti kepada subjek. • Dipelajari efek perlakuan tersebut dengan mengendalikan variabel yang tidak dikehendaki.

  11. Tiga Ciri Esensial Penelitian Eksperimen • Manipulasi/perlakuan/treatment yang secara sengaja dilakukan oleh peneliti. • Ex; temperatur, model pengajaran, terapi, dll. • Manipulasi merupakan variabel bebas dan merupakan ciri utama dan pembeda dengan penelitian yang lain. • Memonitor akibat (efek) yang ditimbulkan dari suatu manipulasi. Efek perlakuan ini berupa perilaku khusus yang ditargetkan. • Pengendalian pengaruh variabel yang tidak dikehendaki sehingga dapat difahami bahwa gejala yang terjadi disebabkan manipulasi.

  12. Tujuan Eksperimen • Menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab akibat antara perlakuan dengan efeknya. • Memprediksi efek suatu perlakuan pada variabel yang diamati. • Mempelajari berapa besar hubungan sebab akibat tersebut. Jika memiliki hubungan yang signifikan maka perlakuan pada eksperimen tersebut bersifat sufficient yaitu variabel perlakuan cukup memadai bagi terjadinya akibat atau perubahan perilaku.

  13. Eksperimen Laboratorium dan Eksperimen Lapangan • Eksperimen Laboratorium banyak dilakukan untuk mengamati akibat perlakuan dengan mengendalikan variabel yang tidak dikehendaki secara ketat. • Eksperimen Laboratorium bersifat artifisial yaitu dibuat sebagaimana yang dikehendaki peneliti. • Kritik terhadap Eksperimen Laboratorium adalah kesulitan dalam generalisasi ke dalam populasi masyarakat luas.

  14. Lanjutan . . . • Eksperimen Lapangan dilakukan pada suasana alamiah (kelas, rumah sakit, jalan raya), situasinya lebih longgar. Variabel bebas dimanipulasi oleh peneliti tetapi pelaksanaannya di luar laboratorium. • Eksperimen Lapangan lebih longgar dalam pengendalian variabel yang tidak dihendaki • Kritik terhadap Eksperimen Lapangan adalah lemahnya pengendalian variabel yang tidak teramati dan dimungkinkan turut mempengaruhi hasil pengukuran.

  15. Perbandingan Penelitian Eksperimen • Penelitian eksperimen menggunakan manipulasi sedangkan penelitian observasional tidak ada manipulasi. • Penelitian eksperimen melakukan kontrol terhadap variabel yang tidak dihendaki sedangkan penelitian observasional tidak ada kontrol.

  16. Lanjutan • Penelitian eksperimen dilakukan untuk menguji hipotesis yang bersifat sufficient condition yaitu apakah variabel bebas merupakan kondisi yang cukup memadai untuk menimbulkan akibat pada variabel terkatinya, sedangkan penelitian observasional lebih bersifat menguji hipotesis causative factor yaitu suatu variabel bebas memiliki kontribusi dalam jumlah tertentu untuk menimbulkan suatu gejala pada variabel terkait.

  17. Keunggulan dan Keterbatasan Eksperimen • Keunggulan • Eksperimen didesain untuk dapat mengendalikan secara ketat pada variabel ekstra yang tidak berhubungan dengan variabel yang diteliti • Memiliki efisiensi yang tinggi, penelitian eksperimen dapat dilakukan pada populasi yang sangat terbatas sehingga tidak membutuhkan banyak subjek yang terlibat dalam eksperimen

  18. Keterbatasan • Hasil penelitian khususnya di lab dipandang tidak selalu sejalan dengan keadaan di lapangan. • Metodologi eksperimental diadopsi dari logika positivisme dan ilmu alamiah yang diterapkan pada ilmu perilaku. • Beberapa variabel secara moral atau hukum tidak dapat dimanipulasi. • Sekalipun legal secara moral dan hukum tetapi secara ekonomi atau teknik pengetahuan tidak memiliki sumber yang memadai. • Tidak mungkin menggunakan ukuran absolut (absolute size) dari skor pada pengukuran variabel penelitian. Kesulitan untuk generalisasi terhadap situasi lain secara pasti dari hasil eksperimen.

More Related