1 / 33

Alat Reproduksi Wanita:

Alat Reproduksi Wanita:. Menstruasi, kehamilan, kelahiran, ASI. Kontrasepsi. Kesehatan Reproduksi. Penyakit Menular Seksual. Bayi Tabung. Patrick/24 – Yonathan/32 – scienc3leven B-). sel telur. meninggalkan ovarium. ditangkap oleh. fimbria. masuk ke. tuba fallopi. setelah ovulasi.

radley
Télécharger la présentation

Alat Reproduksi Wanita:

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Alat Reproduksi Wanita: Menstruasi, kehamilan, kelahiran, ASI Kontrasepsi Kesehatan Reproduksi Penyakit Menular Seksual Bayi Tabung Patrick/24 – Yonathan/32 – scienc3leven B-)

  2. sel telur meninggalkan ovarium ditangkap oleh fimbria masuk ke tuba fallopi setelah ovulasi Menstruasi tidak dibuahi yang terjadi keha- milan dibuahi

  3. Fase-fase Menstruasi Menstruasi Hormon estrogen&progesteron mengalami reduksi mengakibatkan lepasnya ovum dan robeknya endometrium yang menebal Praovulasi Estrogen yang diproduksi menghambat hipofisis memproduksi FSH tetapi memacu produksi LH Ovulasi Produksi hormon LH merangsang pematangan ovum dan meninggalkan folikel Pasca Ovulasi Waktu antara ovulasi dengan menstruasi berikutnya

  4. Kehamilan

  5. Hormon yang Berperan Progesteron dan estrogen, hingga kehamilan bulan ke-3 dan ke-4 hormon ini diproduksi oleh korpus luteum. Secara berangsur-angsur fungsi korpus luteum diganti oleh plasenta Prolaktin, yaitu hormon yang merangsang kelenjar susu untuk memproduksi susu, sehingga pada saat diperlukan siap berfungsi. Hormon ini juga mengatur metabolisme pada ibu, sehingga kebutuhan zat oleh tubuh ibu dapat dikurangi dan dialirkan ke janin. Hormon-hormon tersebut diproduksi oleh plasenta

  6. Selaput Pembungkus Embrio Terdapat di sebelah luar amnion. Korion dan alantois akan keluar membentuk jonjot dan berhubungan dengan dinding rahim dan di dalamnya terdapat pembuluh- pembuluh darah yang berhubungan dengan peredaran darah induknya Sakus vitelinus (kantung kuning telur) terdapat di antara amnion dan plasenta yang merupakan tempat pemunculan sel-sel darah dan pembluh-pembuluh darah yang pertama Selaput yang membatasi ruangan amnion dimana terdapat embrio. Dinding amnion menghasilkan getah ketuban yang berguna untuk menjaga agar embrio tetap basah dan tahan guncangan Terletak di tali pusat, jaringan epitelnya menghilang dan yang menetap adalah pembuluh- pembuluh darahnya yang berfungsi untuk menghubung- kan sirkulasi embrio dengan plasenta

  7. Kelahiran Hormon-hormon yang berperan: Hormon relaksin mempengaruhi perenggangan oto pada simfisis pubis Hormon estrogen berperan mengatasi pengaruh hormon progesteron yang menghambat kontraksi dinding rahim Hormon prostaglandin berperan mengatasi pengaruh hormon progesteron Hormon oksitosin berpengaruh pada kontraksi dinding uterus

  8. ASI (Air Susu Ibu) ASI yang keluar pada hari-hari pertama bayi lahir disebut kolostrum. Kolostrum sangat bermanfaat bagi bayi karena memberikan kekebalan kepada bayi serta kaya kandungan protein dan mineral Di dalam ASI juga terdapat zat asam dokosaheksaenoat (DHA) dan asam arakhidonat (ARA) yang sangat diperlukan bagi kecerdasan bayi

  9. ASI (Air Susu Ibu) Pemberian ASI secara eksklusif paling sedikit dilakukan selama 4 bulan Pengaruh pemberian ASI bagi ibu: Mengurangi risiko pendarahan setelah melahirkan Mempercepat pemulihan kesehatan ibu Menunda kehamilan Mengurangi risiko terkena kanker payudara

  10. Kontrasepsi Tujuan: mencegah terjadinya pembuahan sel telur oleh spermatozoa • Menghambat atau menhentikan terjadinya ovulasi secara hormonal. Jenis kontrasepsi hormonal: pil KB, suntik KB, susuk KB • Menghambat pertemuan ovum dengan spermatozoa secara mekanik, yaitu dengan menggunakan kondom bagi pria dan diafragma bagi wanita. Di indonesia menggunakan diafragma jarang, umumnya wanita menggunakan IUD (intra uterine device)

  11. Kontrasepsi Tujuan: mencegah terjadinya pembuahan sel telur oleh spermatozoa • Mencegah secara kimia, yaitu dengan menggunakan spermatisida, misalnya jeli, buih, atau vaginal douche (pembilasan liang senggama dengan menyemprotkan air ke dalamnya) • Sterilisasi, yaitu dengan memotong atau mengikat saluran telur wanita (tubektomi) atau saluran sperma pria (vasemtomi) • Sistem kalender, yaitu menghitung masa subur dalam siklus haid atau menstruasi, tidak berhubungan pada masa subur

  12. IUD (intra uterin device), diletakkan di antara uterus

  13. tubektomi vasektomi

  14. Pengetahuan yang harus dimiliki agar mempunyai • kesehatan reproduksi yang baik: • Pengenalan mengenai sistem, proses, dan fungsi alat reproduksi • Pengenalan PMS dan HIV serta dampaknya terhadap kondisi kesehatan reproduksi • Mengapa perlu mendewasakan usia kawin serta bagaimana merencanakan kehamilan agar sesuai dengan keinginan Anda dan pasangan Anda • Pengaruh sosial dan media terhadap perilaku seksual • Kekerasan seksual dan bagaimana menghindarinya • Mengembangkan kemampuan berkomunikasi termasuk memperkuat kepercayaan diri, agar mampu mengatakan tidak pada hal-hal yang negatif • Apa yang perlu dipersiapkan dalam menghadapi kehamilan dan persalinan

  15. Penyakit Menular Seksual Penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual dan lebih berisiko bila melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan • CIRI-CIRI PADA PRIA • Bintil-bintil berisi cairan, lecet, atau borok pada alat kelamin • Luka tidak sakit, keras, dan berwarna merah pada alat kelamin • Adanya kutil atau daging tumbuh seperti jengger ayam • Rasa gatal yang hebat sepanjang alat kelamin • Rasa sakit yang hebat saat kencing • Kencing nanah atau darah yang berbau busuk • Bengkak panas dan nyeri pada pangkal paha dan kemudian menjadi borok • CIRI-CIRI PADA WANITA • Rasa sakit atau nyeri pada bagian bawah saat kencing atau berhubungan seksual • Rasa nyeri pada perut bagian bawah • Pengeluaran lendir pada alat kelamin • Keputihan berwarna putih susu, menggumpal, disertai rasa gatal dan kemerahan pada kelamin atau sekitarnya • Keputihan yang berbusa, kehijauan, berbau busuk, dan gatal • Timbul bercak darah setelah berhubungan seksual • Bintil-bintil berisi cairan dan lecek pada alat kelamin

  16. Penyakit Menular Seksual Penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual dan lebih berisiko bila melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan Gonorrhea Sifilis Herpes Genital Klamidia Trikomoniasis • CIRI-CIRI PADA PRIA • Bintil-bintil berisi cairan, lecet, atau borok pada alat kelamin • Luka tidak sakit, keras, dan berwarna merah pada alat kelamin • Adanya kutil atau daging tumbuh seperti jengger ayam • Rasa gatal yang hebat sepanjang alat kelamin • Rasa sakit yang hebat saat kencing • Kencing nanah atau darah yang berbau busuk • Bengkak panas dan nyeri pada pangkal paha dan kemudian menjadi borok Kandidiasis Vagina Kutil Kelamin HIV/AIDS • CIRI-CIRI PADA WANITA • Rasa sakit atau nyeri pada bagian bawah saat kencing atau berhubungan seksual • Rasa nyeri pada perut bagian bawah • Pengeluaran lendir pada alat kelamin • Keputihan berwarna putih susu, menggumpal, disertai rasa gatal dan kemerahan pada kelamin atau sekitarnya • Keputihan yang berbusa, kehijauan, berbau busuk, dan gatal • Timbul bercak darah setelah berhubungan seksual • Bintil-bintil berisi cairan dan lecek pada alat kelamin

  17. Penyakit Menular Seksual Penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual dan lebih berisiko bila melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan Gonore Sifilis Herpes Genital Klamidia Trikomoniasis Kandidiasis Vagina Kutil Kelamin HIV/AIDS • Penyebab: bakteri Neisseria gonorrhoeae • Tanda-tanda penyakit: nyeri, merah, bengkak, bernanah • Gejala pada pria: rasa sakit pada saat kencing, keluarnya nanah kental kuning kehijauan, ujung penis tampak merah dan agak bengkak • Pada wanita, 60% tidak menunjukkan gejala Akibat penyakit Gonore seringkali berupa kemandulan pada pria dan wanita. Pada wanita bisa juga terjadi radang panggul dan dapat diturunkan kepada bayi yang baru lahir Keluar nanah kental kuning kehijauan Penis tampak merah dan agak bengkak

  18. Penyakit Menular Seksual Penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual dan lebih berisiko bila melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan Gonore Sifilis Herpes Genital Klamidia Trikomoniasis Kandidiasis Vagina Kutil Kelamin HIV/AIDS • Penyebab: bakteri Treponema pallidum • Masa tanpa gejala berlangsung selama 3-4minggu, kadang-kadang sampai 13 minggu • Gejala-gejala penyakit ini akan hilang dengan sendirinya sehingga penderita sering tidak memperhatikan hal itu Setelah 5-10 tahun penyakit ini akan menyerang susunan saraf otak, pembuluh darah, dan jantung. Pada wanita hamil, sifilis dapat ditularkan kepada bayi yang dikandungnya dan bisa lahir dengan kerusakan kulit, hati, limpa, dan keterbelakangan mental

  19. Penyakit Menular Seksual Penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual dan lebih berisiko bila melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan Gonore Sifilis Herpes Genital Klamidia Trikomoniasis Kandidiasis Vagina Kutil Kelamin HIV/AIDS • Penyebab: virus herpes simplex • Gejala&tanda-tandanya: bintil-bintil berair (berkelompok seperti anggur) yang sangat nyeri pada sekitar alat kelamin • Gejala bisa kambuh bila ada faktor pencetus (stres, haid, minuman/makanan beralkohol) Pada wanita, seringkali menjadi kanker mulut rahim beberapa tahun kemudian. Penyakit ini belum ada obatnya, tetapi pengobatan antivirus dapat mengurangi rasa sakit dan lamanya penyakit

  20. Penyakit Menular Seksual Penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual dan lebih berisiko bila melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan Gonore Sifilis Herpes Genital Klamidia Trikomoniasis Kandidiasis Vagina Kutil Kelamin HIV/AIDS • Penyebab: bakteri Chlamydia trachomatis • Pada wanita, gejalanya bisa berupa keluarnya cairan dari alat kelamin atau ‘keputihan encer’ berwarna putih kekuningan, rasa nyeri di rongga panggul, dan pendarahan setelah hubungan seksual • Pada pria, gejalanya adalah nyeri saat kencing, keluar cairan bening dari saluran kencing, bila ada infeksi lebih lanjut, cairan semakin sering keluar dan bercampur darah • Akibat pada wanita: cacatnya saluran telur dan kemandulan, radang saluran kencing, robeknya saluran kencing • Akibat pada pria: rusaknya air mani dan mengakibatkan kemandulan serta radang saluran kencing • Pada bayi, 60-70% terkena penyakit mata atau saluran pernapasan (pneumonia)

  21. Penyakit Menular Seksual Penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual dan lebih berisiko bila melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan Gonore Sifilis Herpes Genital Klamidia Trikomoniasis Kandidiasis Vagina Kutil Kelamin HIV/AIDS • Penyebab: parasit Trichomonas vaginalis • Gejala dan tanda-tandanya: cairan vagina encer, berwarna kuning kehijauan, berbusa, dan berbau busuk, vulva agak bengkak, kemerahan, gatal dan terasa tidak nyaman, serta nyeri saat berhubungan seksual atau saat kencing

  22. Penyakit Menular Seksual Penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual dan lebih berisiko bila melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan Gonore Sifilis Herpes Genital Klamidia Trikomoniasis Kandidiasis Vagina Kutil Kelamin HIV/AIDS • Penyebab: jamur Candida Albicans • Pada keadaan normal, jamur ini terdapat di kulit maupun liang kemaluan wanita, pada keadaan tertentu jamur ini meluas sehingga menimbulkan keputihan Penyakit ini tidak selalu tergolong PMS, tetapi pasangan seksual dari wanita yang terinfeksi jamur ini dapat mengeluh gatal dengan gejala bintik-bintik kemerahan di kulit kelamin

  23. Penyakit Menular Seksual Penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual dan lebih berisiko bila melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan Gonore Sifilis Herpes Genital Klamidia Trikomoniasis Kandidiasis Vagina Kutil Kelamin HIV/AIDS • Penyebab: jamur human papilloma virus (HPV) • Pada wanita dapat mengenai kulit di daerah kelamin sampai dubur, selaput lendir baguan dalam liang kemaluan sampai leher rahim • Dapat menyebabkan kanker leher rahim atau kanker kulit di sekitar kelamin Pada pria penyakit ini menyerang alat kelamin dan saluran kencing bagian dalam, kadang-kadang kutil tidak terlihat sehingga tidak disadari, biasnaya pria baru menyadari setelah menulari pasangannya

  24. Penyakit Menular Seksual Penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual dan lebih berisiko bila melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan Gonore Sifilis Herpes Genital Klamidia Trikomoniasis Kandidiasis Vagina Kutil Kelamin HIV/AIDS AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Virus Penyakit ini adalah kumpulan gejala akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh yang terjadi karena seseorang terinfeksi virus HIV Orang yang terjangkit HIV tidak dapat mengatasi serbuan infeksi penyakit lain karena sistem kekebalan tubuhnya menurun secara drastis Gejala: timbul diare berulang, penurunan berat badan secara mendadak, sering sariawan di mulut, dan terjadi pembengkakan di daerah kelenjar getah bening Yang bisa menularkan HIV hanya sperma, darah, dan cairan vagina

  25. Agar tidak terjangkit……  Tidak berhubungan seksual (bagi yang belum menikah) Saling setia (bagi pasangan yang sudah menikah) Hindari hubungan seks yang tidak aman atau berisiko Selalu menggunakan kondom untuk mencegah penularan PMS Selalu menjaga kebersihan alat kelamin

  26. Bayi Tabung In vitro fertilization Subzonal Sperm Intersection Partial Zona Dessection Sperma intra sitoplasma

  27. Bayi Tabung In vitro fertilization Sperma dan ovum dipertemukan secara alami di dalam tabung atau cawan petri, selanjutnya dikembalikan ke dalam rahim untuk dibuahi. Cara ini hanya dapat dilakukan kalau jumlah sperma normal dan aktif. Pada teknik ini diperlukan 50.000-100.000 sperma untuk membuahi sel telur. Bila jumlah sperma kurang dan pergerakannya kurang aktif, pertemuan sperma dan sel telur secara alam di tabung sulit terjadi.

  28. BACK

  29. Bayi Tabung Partial Zona Dessection (PZD) Sperma disemprotkan ke sel telur setelah dinding sel telur dibuat celah untuk mempermudah kontak sperma dengan sel telur Subzonal Sperm Intersection (SSI) Sperma disuntikkan langsung ke dalam sel telur. Teknik pembuahan mikromanipulasi in vitro ini kurang memuaskan BACK

  30. Bayi Tabung Sperma Intra Sitoplasma (SIS) Teknik ini biasa dilakukan pada pasangan suami-istri yang enghasilkan sperma yang mutu dan jumlahnya kurang dari normal. Pada teknik ini, diperlukan satu sperma pilihan untuk disuntikkan secara paksa ke dalam sitoplasma ovum yang diambil dari ovarium, baru kemudian dimasukkan ke dalam rahim ibu

  31. thankyou 

More Related