1 / 29

SESI 3 SISTEM PEMILU PADA PEMILU 2014

KURSUS STRATEGIS PEMENANGAN CALEG PEREMPUAN DPRD PADA PEMILU 2014. SESI 3 SISTEM PEMILU PADA PEMILU 2014. Pemahaman Umum. Peserta memahami sistem pemilu pada Pemilu 2014 dan aspek-aspeknya menurut UU No.8/ Tahun 2012. Hasil Pembelajaran.

royce
Télécharger la présentation

SESI 3 SISTEM PEMILU PADA PEMILU 2014

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KURSUS STRATEGIS PEMENANGAN CALEG PEREMPUAN DPRD PADA PEMILU 2014 SESI 3SISTEM PEMILU PADA PEMILU 2014

  2. Pemahaman Umum Peserta memahami sistem pemilu pada Pemilu 2014 dan aspek-aspeknya menurut UU No.8/ Tahun 2012

  3. Hasil Pembelajaran Mampu memahami sistem pemilu yang digunakan pada Pemilu 2014. Mampu melakukan simulasi penghitungan suara untuk kursi DPRD.

  4. Seberapa kita paham tentang sistem pemilu yang diterapkan pada Pemilu 2014? Mari bersama kita kerjakan KUIS seputar pemilu ini.

  5. Pertanyaankuis Apakah sistem pemilu yang diterapkanpadaPemilu 2014menurut UU No. 8/2012? Menurut UU Pemilu No. 8/2012 Partai Politik boleh melakukan kampanye dengan menggunakan media massa? BagaimanacaramenghitungBilanganPembagiPemilih (BPP)? Bagaimana cara menentukan perolehan kursi partaipolitikdi dapil untuk DPRD? Bagaimana menentukan caleg yang terpilihdidaerahpemilihan?

  6. PEMILIHAN UMUM • Saranapartisipasipolitikmasyarakat: menjadipemilihataumenjadikandidatlegislatif. • Salurankepentinganpublik: mendapatkanposisidalamlembagapembuatkebijakan. • Mekanismepenggantianpemimpin. • Tata carapelaksanaandanmetodepemilihanumumdituliskandalamaturan formal (Konstitusi, Undang-Undang, dll)

  7. JenisSistemPemilu • Sistem Distrik (mayoritas) • Sistem Proporsional

  8. SISTEM PEMILU 2014 PASAL 5, UU NOMOR 8 TAHUN 2012 Ayat 1: Pemilu untuk memilih anggota DPR, DPRD Provinsi, danDPRD kabupaten/kota dilaksanakan dengan sistem proporsional terbuka. Ayat 2: Pemilu untuk memilih anggota DPD dilaksanakan dengan sistem distrik berwakil banyak.

  9. Apakah SistemPemiluProporsional (1) Negara dibagi-bagimenjadidaerahpemilihan Satudaerahpemilihanmemilihlebihdaripadasatuorangwakil Sistemproporsionaltertutup: saatpemungutansuara, pemilihmemilihnamapartai Sistemproporsionalterbuka: pemilihmemilihnamapartaidanataunamakandidat Proporsi perolehan suara tercermin dalam proporsi perolehan kursi

  10. Apakah SistemPemiluProporsional (2) Kelemahansistemproporsional: Sistemnyalebihrumitdibandingkansistemmayoritas Hubunganwakilrakyat – konstituenkurangdekat Kemungkinanstagnasikebijakan dalam Pemerintahan yang terbentuk Kelebihansistemproporsional: Membukakesempatanbagikelompokminoritas untuk terwakili Lebihbesarkesempatanbagiperempuanuntukterpilih Partaidankelompokminoritasdapatberkembang

  11. PERBANDINGAN PEMILU-PEMILU REFORMASI (1)

  12. PERBANDINGAN PEMILU-PEMILU REFORMASI (2)

  13. PERBANDINGAN PEMILU-PEMILU REFORMASI (3)

  14. PERBANDINGAN PEMILU-PEMILU REFORMASI (4)

  15. Penempatancalegberdasarkanjeniskelamin (Pemilu 2004 dan 2009)

  16. PemberianSuara

  17. PENGHITUNGAN SUARA Penghitungan suara di TPS dilakukan setelah pemungutan suara selesai. Perolehan suara untuk parpol maupun caleg perorangan dihitung berdasarkan tingkat pemilihannya. Saksi peserta pemilu berhak mendapatkan salinan hasil penghitungan suara. Setelah proses penghitungan suara di TPS selesai, selanjutnya dilakukan rekapitulasi atau agregasi perolehan suara peserta pemilu di tingkat kelurahan/desa. Seluruh proses penghitungan suara serta rekapitulasinya dapat diikuti atau disaksikan oleh saksi peserta pemilu, pemantau, pengawas pemilu serta masyarakat umum.

  18. Parliamentary Threshold(Ambang Batas Suara) • PadaPemilu 2014diberlakukanparliamentary threshold (PT) 3,5 % hanyauntuk perolehan kursi DPR RI. • Parpol yang tidakmendapatkansuarasahsekurang-kurangnya3,5% darisuarasahsecaranasionalmakatidakdiikutsertakandalampembagiankursi DPR di semuadapil. Kursidibagikankepadaparpol yang lolos PT.

  19. Penghitungan Suara

  20. PenghitunganPerolehan KursiDPRD Provinsidan DPRD Kabupaten/ Kota

  21. Bagaimanamenghitung BPP? BPP untukkursi DPRD adalahbilangan yang diperolehdaripembagianjumlahsuarasahdenganjumlahkursidisuatudaerahpemilihanuntukmenentukanjumlahperolehankursiPartaiPolitikPesertaPemiludanterpilihnyaanggota DPRD provinsidan DPRD kabupaten/kota. Jumlahsuarasahseluruhpartaipolitikpesertapemilu BPP = JumlahkursiDPRD di dapil bersangkutan

  22. LATIHAN Mari kita bersama melakukan proses penghitungan suara di suatu daerah pemilihan. Hitunglah berapa perolehan kursi partai-partai politik peserta pemilu dalam suatu dapil.

  23. Simulasi penghitungan suara DPRD Contoh: DPRD Provinsi Kahyangan Keterangan: Suara sah : 415.000 Alokasi kursi : 35 kursi BPP dapil : 11.857

  24. Simulasi penghitungan suara DPRD Contoh: Provinsi Kahyangan Keterangan: Suara sah : 415.000 Alokasi kursi : 35 kursi BPP dapil : 11.857 Dalam perhitungan kursi tahap I, baru 34 kursi yang terbagi dari jumlah 35 kursi DPRD Provinsi. Maka untuk menentukan partai yang memperoleh 1 kursi terakhir, dilakukan penghitungan tahan II untuk menentukan sisa suara tiap partai. Dalam penghitungan kedua ini, partai yang memperoleh kursi tersebut adalah yang memiliki sisa suara terbanyak.

  25. PenetapanCalonTerpilih Menurut UU No. 8/2012 Pasal 215: calon terpilih anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota ditetapkan berdasarkan calon yang memperoleh suara terbanyak. Kalau terdapat 2 calon dengan perolehan suara terbesar dengan jumlah sama, penentuan berdasarkan persebaran perolehan suara calon di dapil dengan mempertimbangkan keterpilihan perempuan. Jika masih ada kursi belum terisi, kursi tersebut diberikan pada calon dengan perolehan suara terbanyak berikutnya.

  26. Simulasipenetapancalegterpilih

  27. KESIMPULAN Dengan memahami sistem pemilu termasuk aspek-aspeknya seperti pemungutan suara dan penghitungan suara akan membantu caleg dalam mempersiapkan diri secara lebih matang. Memahami bahwa suara terbanyak dalam penentuan caleg terpilih dilakukan setelah perolehan kursi partai politik selesai dihitung dan ditentukan.

  28. Apakah Hasil Pembelajaran ini sudah tercapai dalam sesi ini? Mampu memahami sistem pemilu yang digunakan pada Pemilu 2014. Mampu melakukan simulasi penghitungan suara partai politik untuk kursi DPRD.

  29. terimakasih Pusat Kajian Politik FISIP Universitas Indonesia PUSKAPOL Gedung B Lantai 2 Kampus FISIP UUI Depok Tlpn: 021- 7865879 Fax: 021-78887063

More Related