1 / 72

OBLIGASI

OBLIGASI. PENGERTIAN OBLIGASI.

sachi
Télécharger la présentation

OBLIGASI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. OBLIGASI

  2. PENGERTIAN OBLIGASI Obligasi berdasarkan definisinya adalah suatu surat berharga jangka panjang yang bersifat hutang yang dikeluarkan oleh emiten kepada pemegang obligasi dengan kewajiban membayar bunga/kupon pada periode tertentu dan melunasi pokok pada saat jatuh tempo kepada pemegang obligasi.

  3. PENGERTIAN OBLIGASI Berdasarkan definisi tersebut maka dapat dikatakan bahwa obligasi adalah suatu produk yang tidak sesuai ajaran Islam. Menurut ajaran Islam maka suatu hutang piutang termasuk kegiatan tabarru (kebajikan), sehingga diharamkan untuk mendapatkan sesuatu dari kegiatan tersebut.

  4. PENGERTIAN OBLIGASI Misalnya seseorang meminjam uang Rp. 1.000.000,00 maka yang memberikan pinjaman tidak boleh meminta kelebihan dana dari pinjaman tersebut.

  5. PENGERTIAN OBLIGASI • Pengertian ini sangat bertentangan dengan pengertian obligasi yang kita kenal sekarang. Hal ini dikarenakan obligasi biasanya digunakan untuk kegiatan usaha/ bisnis. Dalam ajaran Islam kegiatan usaha/bisnis diketegorikan kegiatan tijarah. Secara logika apabila seseorang meminjan dana untuk kegiatan bisnis maka pihak yang meminjamkan berhak atas sebagian keuntungan atas usaha tersebut.

  6. Pengertian Obligasi Syari'ah • Obligasi Syari'ah: adalah suatu surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syari'ah yang dikeluarkan Emiten kepada pemegang Obligasi Syari'ah yang mewajibkan Emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegang Obligasi Syari'ah berupa bagi hasil / margin / fee serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo. (Fatwa Dewan Syari'ah Nasional No: 32/DSN-MUI/IX/2002) • Obligasi Syari'ah dapat memberikan Bagi Hasil berdasarkan akad Mudharabah/Muqaradhah/ Qiradh atau Musyarakah. • Obligasi Syari'ah dapat memberikan Margin/Fee berdasarkan akad Murabahah atau Salam atau Istishna atau Ijarah

  7. Mengapa Obligasi Syari'ah ? Dari sisi pasar modal: • Kebutuhan alternatif instrumen investasi berdasarkan syari’ah seiring berkembangnya institusi-institusi keuangan syari’ah • Bentuk pendanaan yang inovatif dan kompetitif • Pengembangan instrumen-instrumen syari'ah di Pasar Modal baik pasar primer maupun sekunder • Pengembangan Pasar Modal Syari’ah secara lebih luas

  8. Mengapa Obligasi Syari'ah ? [lanjutan] Dari sisi Emiten: • Mengembangkan akses pendanaan untuk masuk ke dalam institusi keuangan non konvensional • Memperoleh sumber pendanaan yang kompetitif • Memperoleh struktur pendanaan yang inovatif dan menguntungkan • Memberikan alternatif investasi kepada masyarakat pasar modal

  9. Persyaratan Emiten Untuk menerbitkan Obligasi Syari'ah, Emiten disyaratkan memiliki kriteria berikut: • Aktivitas utama (core business) yang halal, tidak bertentangan dengan substansi Fatwa No: 20/DSN-MUI/IV/2001 • Peringkat Investment Grade: • memiliki fundamental usaha yang kuat • memiliki fundamental keuangan yang kuat • memiliki image yang baik bagi publik • Keuntungan tambahan jika termasuk dalam komponen Jakarta Islamic Index (JII)

  10. Memahami Investor Investor syariah mengharapkan: • Dipenuhinya prinsip dan kaidah syariah secara konsisten : Penggunaan Dana dan sumber Pendapatan Bagi Hasil yang sesuai Syariah Pengawasan Aspek Syariah oleh Tim Ahli atau DPS • Sesuai dengan profil Risk - Return yang dimiliki • Kinerja yang kompetitif dibandingkan alternatif instrumen lainnya • Likuiditas untuk dapat bertransaksi obligasi syariah di pasar sekunder • Investor yang berpartisipasi dalam penerbitan Obligasi Syariah: • Institusi Syariah: Bank Syariah, Reksa Dana Syariah, Asuransi Syariah • Institusi Konvensional: Reksa Dana, Dana Pensiun, Asuransi

  11. Proses Penerbitan Obligasi Syariah

  12. DANA INVESTOR EMITEN Proses Penerbitan Umum PENAWARAN DOKUMEN Underwriter DANA BAGI HASIL DAN PEMBAYARAN POKOK

  13. MUI PROPOSAL / SURAT PEMBERITAHUAN PRESENTASI BADAN PELAKSANA HARIAN DSN (DEWAN SYARIAH NASIONAL) OPINI SYARIAH Proses Fatwa / Opini Syariah Underwriter RAPAT TIM AHLI/DPS

  14. Lembaga dan Profesi Penunjang Underwriter Notaris • Koordinasi keseluruhan proses penerbitan • Prospektus, Administasi dan dokumentasi • Penjualan Obligasi Akuntan Publik • Menyusun Perjanjian: • * Perjanjian Penjaminan • * Perjanjian Perwaliamanatan Menyiapkan laporan keuangan Wali Amanat Lembaga Pemeringkat Wakil investor, terlibat dalam penyusunan perjanjian perwaliamanatan Menilai resiko emiten dan obligasinya Penawaran Obligasi Syariah Bursa Efek Surabaya Konsultan Hukum • Legal audit dan opini hukum Pencatatan dan transaksi di pasar sekunder KSEI Dewan Syariah • Tim Ahli/ Dewan Pengawas Syariah Opini syariah Agen pembayaran bagi hasil dan pokok obligasi

  15. M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 Proses dan Jadwal Waktu PERSIAPAN REGISTRASI & IZIN BI PROSES BAPEPAM PENAWARAN/ PENCATATAN PROSES PEMERINGKATAN OBLIGASI RISET PEMBAYARAN PRE-MARKETING P.EXPOSE / BOOK BUILDING SINDIKASI M12 1) Persiapan : Perjanjian dan ijin BI; Legal opini; Audit report; Prospektus; Proses Rating ; Signing Agreement dan dokumen pendukung lainnya 2) Proses Bapepam : Penyerahan dokumen-dokumen, pembahasan dan surat efektif 3) Public Expose : Pemberitahuan prospektus ringkas dan presentasi public expose

  16. Mengenal: Obligasi Syariah Mudharabah

  17. Pengertian Obligasi Syariah Mudharabah Obligasi Syari'ah Mudharabah: adalah Obligasi Syari'ah yang menggunakan akad Mudharabah (Fatwa Dewan Syari'ah Nasional No: 33/DSN-MUI/IX/2002) Suatu surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syari'ah yang dikeluarkan Emiten kepada pemegang Obligasi Syari'ah yang mewajibkan Emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegang Obligasi Syari'ah berupa bagi hasil serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo

  18. Mengapa Obligasi Syari'ah Mudharabah ? • Bentuk pendanaan yang paling sesuai untuk investasi dalam jumlah besar dan jangka yang relatif panjang, memungkinkan investor untuk berpartisipasi tanpa harus terlibat dalam manajemen atau operasional perusahaan • Dapat digunakan untuk pendanaan umum (general financing) seperti pendanaan modal kerja • Mudharabah memungkinkan percampuran kerja sama antara modal dan jasa (kegiatan usaha) sehingga dimungkinkan tidak memerlukan jaminan (collateral) atas asset yang spesifik. • Telah memiliki pedoman khusus melalui pengesahan fatwa No: 33/DSN-MUI/IX/2002

  19. Mekanisme Obligasi Syari’ah Mudharabah Obligasi Syari'ah Mudharabah : • Kontrak atau akad Mudharabah dituangkan dalam perjanjian perwaliamanatan • Rasio bagi hasil (nisbah) dapat ditetapkan berdasarkan komponen pendapatan (revenue) atau keuntungan (profit; operating profit, EBIT, EBITDA, atau net income). Tetapi Fatwa No: 15/DSN-MUI/IX/2000 memberi pertimbangan bahwa dari segi kemaslahatan pembagian usaha sebaiknya menggunakan prinsip Revenue Sharing • Nisbah dapat ditetapkan konstan, meningkat, ataupun menurun, dengan mempertimbangkan proyeksi pendapatan Emiten. • Nisbah ini sudah ditetapkan di awal kontrak • Pembagian hasil pendapatan atau keuntungan dapat dilakukan secara periodik (tahunan, semesteran, kuartalan, bulanan) • Memberikan Indicative return tertentu

  20. AKAD MUDHARABAH UNDERWRITER INVESTOR/ PEMODAL/ SHAHIB AL-MAAL EMITEN/ PERUSAHAAN/ MUDHARIB Tim Ahli Syari'ah DSN • Pendamping dan Pengawas Proses Penerbitan Obligasi Syari'ah Skema Emisi Obligasi Syari'ah Mudharabah

  21. INVESTOR/ PEMODAL/ SHAHIB AL-MAAL EMITEN/ PERUSAHAAN/ MUDHARIB Skema Emisi Obligasi Syari'ah Mudharabah [lanjutan] PERJANJIAN PERWALIAMANATAN / AKAD MUDHARABAH WALI AMANAT WAKIL

  22. KETRAMPILAN/ OPERASIONAL MODAL INVESTOR/ PEMODAL/ SHAHIB AL-MAAL KEGIATAN USAHA EMITEN/ PERUSAHAAN/ MUDHARIB Nisbah Nisbah BAGI HASIL PENDAPATAN Pengembalian Modal Pokok MODAL Skema Obligasi Syari'ah Mudharabah

  23. Obligasi Syariah Mudharabah vs Obligasi Konvensional Obligasi Konvensional Obligasi Syari’ah Mudharabah 100% Harga Penawaran 100% 5 tahun Jatuh Tempo 5 Tahun 100% Pokok Obligasi saat Jatuh Tempo 100% Bagi Hasil Pendapatan Bunga Tetap Indikatif Return Triwulanan Pembagian Pendapatan Triwulanan AA+ Rating AA+ Tidak Ada Jaminan & Sinking Fund Tidak Ada Berlaku Covenant Berlaku Berlaku Pasar Sekunder Berlaku

  24. Mengenal: Obligasi Syariah Ijarah

  25. Pengertian Obligasi Syariah Ijarah Obligasi Syari'ah Ijarah: adalah Obligasi Syari'ah yang berdasarkan akad Ijarah, dengan memperhatikan sunstansi Fatwa DSN MUI No. 09/DSN-MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Ijarah (Fatwa Dewan Syari'ah Nasional No: 41/DSN-MUI/III/2003) Suatu surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syari'ah yang dikeluarkan Emiten kepada pemegang Obligasi Syari'ah yang mewajibkan Emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegang Obligasi Syari'ah berupa fee serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo

  26. Mengapa Obligasi Syari'ah Ijarah ? • Bentuk pendanaan yang paling sesuai untuk emiten yang memiliki dasar transaksi sewa-menyewa • Penggunaan dana relatif flexsibel • Memberikan return yang tetap, memudahkan juga dalam transaksi di pasar sekunder • Telah memiliki pedoman khusus melalui pengesahan fatwa No: 41/DSN-MUI/III/2003

  27. Skema Obligasi Syari'ah Ijarah INVESTOR/ PEMEGANG OBLIGASI (3) SEWA / IJARAH JK WAKTU 5 TAHUN DENGAN PEMBAYARAN KUPON / FEE DAN POKOK (1) WAKALAH (2) BELI DARI DANA OBLIGASI INFRASTRUKTUR / PERALATAN PT CSM / EMITEN ASSET BERUPA PERALATAN YANG DIBELI MENJADI FIDUSIA / JAMINAN OBLIGASI

  28. Skema Obligasi Syari'ah Ijarah INVESTOR/ PEMEGANG OBLIGASI • JUAL MANFAAT • IJARAH • (OBLIGASI SYARIAH) • JUAL MANFAAT • IJARAH 2 • MELALUI CSM • (WAKALAH) PERALATAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PT CSM OBJEK IJARAH BERUPA PERALATAN MENJADI FIDUSIA / JAMINAN OBLIGASI (125%) • MENGALIHKAN MANFAAT • IJARAH 1 MEDIA TRIO Ltd (Labuan)

  29. OBLIGASI (B0ND)

  30. . OBLIGASI (B0ND) • Obligasi adalah kontrak jangka panjang dimana peminjam setuju untuk melakukan pembayaran bunga dan pokok pinjaman, pada tanggal tertentu kepada pemegang obligasi. • Jenis utang atau surat kesanggupan membayar jangka panjang yang dikeluarkan peminjamn, berjanji membayar kepada pemegangnya, pembayaran dengan nilai bunga tetap setiap tahun

  31. SIAPA YANG MENERBITKAN OBLIGASI • PEMERINTAH. • PERUSAHAAN. • PEMERINTAH NEGARA BAGIAN. • PEMERINTAH ASING ATAU PERUSAHAAN ASING.

  32. Jenis Obligasi Berdasarkan Penerbitan • TREASURY BOND • CORPORATE BOND • MUNICIPAL BOND • FOREIGN BOND

  33. TREASURY BOND • DITERBITKAN OLEH PEMERINTAH PUSAT, BISA DEPARTEMEN KEUANGAN ATAU BANK INDONESIA. • TIDAK MEMILIKI RISIKO KEGAGALAN. • HARGA OBLIGASI AKAN MENURUN JIKA SUKU BUNGA NAIK.

  34. CORPORATE BOND • DITERBITKAN OLEH PERUSAHAAN. • MEMILIKI RISIKO KEGAGALAN JIKA PENERBIT OBLIGASI MEMILIKI MASALAH. • RISIKO KEGAGALAN BERBEDA-BEDA PADA PERUSAHAAN YANG BERBEDA, TERGANTUNG DARI KARAKTERISTIK PENERBIT DAN JANGKA WAKTUNYA. • SEMAKIN TINGGI TINGKAT RISIKO KEGAGALAN, SEMAKIN TINGGI TINGKAT SUKU BUNGA YANG HARUS DIBAYAR OLEH PENERBIT.

  35. MUNICIPAL BOND • DITERBITKAN OLEH PEMERINTAH NEGARA BAGIAN DAN LOKAL. • MEMILIKI RISIKO KEGAGALAN. • JIKA PEMEGANGNYA ADALAH PENDUDUK SETEMPAT, DIBEBASKAN DARI PAJAK FEDERAL DAN PAJAK NEGARA BAGIAN TERSEBUT. • MEMILIKI SUKU BUNGA YANG LEBIH RENDAH DARI OBLIGASI PERUSAHAAN, DENGAN RISIKO YANG SAMA. Manajemen Keuangan

  36. FOREIGN BOND • DITERBITKAN OLEH PEMERINTAH ASING ATAU PERUSAHAAN ASING. • DIHADAPKAN PADA RISIKO KEGAGALAN. • ADA TAMBAHAN RISIKO JIKA DITERBITKAN DALAM MATA UANG ASING. Manajemen Keuangan

  37. KARAKTERISTIK UTAMA OBLIGASI. • Nilai nominal (Nilai pari), adalah nilai nominal yang ditetapkan atas obligasi. • Nilai Intrinsik, adalah merupakan nilai teoritis dari suatu obligasi. Diperoleh dari hasil estimasi nilai saat ini (PV) dari semua aliran kas obligasi dimasa yang akan datang. • Suku Bunga Kupon, merupakan suku bunga tahunan yang ditetapkan atas obligasi. • Peringkat Obligasi, penilaian atas resiko obligasi yang mungkin terjadi kemudian Manajemen Keuangan

  38. Lanjutan ………… • Suku Bunga Mengambang, suku bunga ditentukan selama periode tertentu (6 bulan), setelah itu disesuaikan setiap 6 bulan berdasarkan suku bunga pasar. • Suku Bunga Nol, merupakan obligasi yang tidak membayar bunga tahunan. • Tanggal Jatuh Tempo, merupakan umur obligasi dimana nilai nominal obligasi harus dibayar. Manajemen Keuangan

  39. Lanjutan ……….. • Provisi Penarikan, merupakan provisi dalam kontrak obligasi yang memberikan hak kepada penerbit untuk menebus obligasi pada jangka waktu tertentu sebelum tanggal jatuh tempo normal. Besarnya provisi penarikan lebih tinggi dari nilai nominalnya, selisihnya disebut premi penarikan. Besarnya premi penarikan sama dengan bunga satu tahun jika obligasi ditarik selama tahun pertama. Besarnya premi akan menurun pada tingkat yang konstan sebesar INT/N setiap tahun sesudahnya. Manajemen Keuangan

  40. Lanjutan ……………. • Dana Pelunasan, premi dana pelunasan merupakan provisi dalam kontrak obligasi yang mengharuskan penerbit untuk menarik sebagian dari obligasi setiap tahun. • Indenture, perjanjian legal antara perusahaan penerbit obligasi dengan dewan wali atau wali obligasi yang mewakili para pemilik atau pembeli obligasi • Tingkat penghasilan sekarang, rasio pembayaran tahunan terhadap harga obligasi di pasar Manajemen Keuangan

  41. Peringkat Obligasi • Pada tahun 1909 diperkenalkan peringkat obligasi oleh John Moody, pringkat obligasi mencakup penilaian atas resiko obligasi yang mungkin terjadi kemudian • Pialang pertama yang mengunakan peringkat obligasi adalah : - Moody’s standard and poor’s - Fitch investor service Manajemen Keuangan

  42. Peringkat Obligasi Dipengaruhi • Proporsi modal terhadap utang • Tingkat profitabilitas perusahaan • Tingkat kepastian dalam menghasilkan pendapatan • Besar kecilnya perusahaan • Jumlah pinjaman subordinasi yang dikeluarkan perusahaan

  43. Kembali Ke Dasar Jika kita mengatakan bahwa semakin rendah peringkat suatu obligasi berarti semakin tinggi tingkat suka bunga yang dikenakan oleh para investor (pemegang obligasi), dan kita mendapati sebuah aplikasi dari Aksioma 1 : Imbal Balik Resiko dan Pengembalian - Jangan tambah resiko kecuali dengan kompensasi tambahan pendapatan

  44. AAA AA A Ranking tertinggi dari Standar and poor’s dan menunjukan kemampuan yang sangat kuat dalam membayar pokok dan bunga Obligasi yang dikualifikasikan sebagai obligasi berkualitas tinggi, dengan perbedaan sangat kecil dari AAA Obligasi yang memiliki kemampuan yang kuat untuk membayar pokok dan bunga walaupun mereka lebih rentan terhadap efek merugi dari perubahan situasi dan kondisi perekonomian Peringkat Obligasi(Standar and Poor’s) Manajemen Keuangan

  45. BBB BB B CCC CC Obligasi yang dianggap memiliki kemampuan yang mencukupi untuk membayar pokok dan bunga, walaupun mereka biasanya menunjukan parameter perlindungan yang memadai, namun kondisi perekonomian yang merugi atau perubahan keadaan biasanya dapat melemahkan kemampuan membayar pokok dan bunga obligasi, dibandingkan kategori A Obigasi pada peringkat BB, B, CCC, dan CC secara berturut-turut semakin rapuh kemampuannya, Obligasi yang masuk ke dalam peringkat ini mulai bersifat spekulatif dalam hal kemampuan perusahaan membayar bunga dan pokok pinjaman Peringkat Obligasi(Standar and Poor’s) Manajemen Keuangan

  46. C D Peringkat C disediakan untuk obligasi pendapatan dengan tidak ada bunga dibayar Obligasi dengan peringkat D sudah dianggap gagal, dengan pembayaran bunga maupun pokok mengalami kemacetan Peringkat Obligasi(Standar and Poor’s) Plus (+) atau minus (-) untuk menyediakan indikasi yang lebih mengenai kualitas kredit, peringkat AA ke BB bisa dimodifikasikan dengan menambah tanda plus dan minus untuk menunjukan posisi relatif di antara kategori peringkat utama Manajemen Keuangan

  47. JENIS-JENIS OBLIGASI. • OBLIGASI DENGAN JAMINAN (MORTEGAGE BOND), ADALAH OBLIGASI YANG DITERBITKAN OLEH PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN JAMINAN SUATU AKTIVA RIIL. • OBLIGASI TANPA JAMINAN (DEBENTURES ATAU UNSECURED BOND) ADALAH SUATU OBLIGASI YANG DITERBITKAN TANPA MENGGUNAKAN SUATU JAMINAN AKTIVA RIIL TERTENTU. • OBLIGASI KONVERSI (CONVERTIBLE BOND), ADALAH SUATU OBLIGASI YANG MEMBERIKAN HAK KEPADA PEMEGANGNYA UNTUK MENGKONVERSIKAN OBLIGASI TERSEBUT DENGAN SEJUMLAH SAHAM PERUSAHAAN DENGAN HARGA YANG SUDAH DITENTUKAN, SEHINGGA PEMEGANG OBLIGASI MEMPEROLEH KESEMPATAN UNTUK MEMPEROLEH CAPITAL GAIN.

More Related