1 / 20

Penelaahan deskriptif dan grafis rumah tradisional Pertemuan 04 - 06

Penelaahan deskriptif dan grafis rumah tradisional Pertemuan 04 - 06. Matakuliah : R0392/Sejarah Arsitektur I Tahun : 2006. Bentuk dan Gaya Arsitektur Tradisional :. Pulau Jawa : Sunda: Kanekes - Suku Baduy-Banten Sunda : Naga – Priangan Betawi / Jakarta dan sekitarnya

seth-bright
Télécharger la présentation

Penelaahan deskriptif dan grafis rumah tradisional Pertemuan 04 - 06

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Penelaahan deskriptif dan grafis rumah tradisionalPertemuan 04 - 06 Matakuliah : R0392/Sejarah Arsitektur I Tahun : 2006

  2. Bentuk dan Gaya Arsitektur Tradisional : • Pulau Jawa : • Sunda: Kanekes - Suku Baduy-Banten • Sunda : Naga – Priangan • Betawi / Jakarta dan sekitarnya • Jawa :Gaya Kudus / Rembangan / Pesisir Utara • Jawa :Solo,Yogyakarta dan sekitarnya • Jawa : Madura • Bali

  3. Ciri-ciri umum • Umumnya lantai rumah langsung diatas permukaan tanah (bukan panggung) • Khusus untuk Jawa Tengah, pola perletakan disesuaikan dengan kepercayaan setempat (umumnya menghadap selatan) • Motif ornamen umumnya mengambil motif tumbuhan • Atap menggunakan genteng

  4. Jawa Barat Ciri : Buka Palayu (Menghadap ke Bagian Panjangnya) Nama buka palayu menunjukkan letak pintu muka dari rumah tersebut menghadap ke arah salah satu sisi dari bidang atapnya.

  5. Jawa Barat Ciri : Buka Pongpok (menghadap ke bagian pendeknya) buka pongpok didirikan atas dasar keinginan pemiliknya untuk menghadap pintu muka ke arah jalan.  Rumah buka pangpok adalah rumah yang memiliki pintu masuk pada arah yang sejajar dengan salah satu ujung dari batang suhunan

  6. Jawa Barat Ciri : Buka Pongpok (menghadap ke bagian pendeknya) buka pongpok didirikan atas dasar keinginan pemiliknya untuk menghadap pintu muka ke arah jalan.  Rumah buka pangpok adalah rumah yang memiliki pintu masuk pada arah yang sejajar dengan salah satu ujung dari batang suhunan

  7. Jawa Barat Ciri : Beberapa nama rumah adat di Jawa Barat bila dilihat dari bentuk atapnya adalah : Julang Ngapak, Tagong Anjing, Badak Heuay, Suhunan Jolopong dan Parahu Kumureb.

  8. Jawa Barat Ciri : Julang Ngapak (sikap burung julang yang menentang sayap) Bentuk atap julang ngapak adalah bentuk atap yang melebar di kedua sisi bidang atapnya. Jika dilihat dari arah muka rumahnya, bentuk atap demikian menyerupai sayap dari burung julang http://jabar.tamanmini.com

  9. Jawa Barat Ciri : • Tagog Anjing (Sikap anjing yang sedang duduk) Bentuk Atap tagog anjing atau jogo anjing adalah bentuk atap yang memiliki dua bidang atap yang berbatasan pada garis batang suhunan. http://jabar.tamanmini.com

  10. Jawa Barat Ciri : Badak Heuay (Badak bermulut menganga) Bangunan dengan atap demikian sangat mirip dengan tagog anjing. Perbedaannya hanya pada bidang atap belakang. http://jabar.tamanmini.com

  11. Jawa Barat Ciri : Suhunan  jolopong dikenal juga dengan sebutan suhunan panjang. Di kecamatan Tomo Kabupaten Sumedang dalam tahun tiga puluhan disebut atap ini dengan suhunan Jepang . "Jolopong" adalah Istilah Sunda. artinya tergolek lurus. http://jabar.tamanmini.com

  12. Jawa Barat Ciri : Parahu Kumureb (perahu tengkurop) Bentuk atap ini memiliki empat buah bidang atap. Sepasang bidang  atap sama luasnya, berbentuk trapezium sama kaki. http://jabar.tamanmini.com

  13. Jawa Tengah/Yogyakarta Ciri : Pada umumnya susunan rumah adat Jawa Tengah terdiri dari 3 bagian yakni : Pendopo, Pringitan dan Dalem.

  14. Jawa Tengah/Yogyakarta Ciri : Beberapa tipe bentuk atap : 1. Kampung 2. Limasan 3. Joglo

  15. Jawa Tengah/Yogyakarta Ciri : Untuk atap Joglo, terdapat soko guru ( terdiri dari 4 tiang utama ) dengan plafon yang tersusun dari beberapa balok dengan sistim tumpang sari

  16. Jawa Tengah/Yogyakarta Ciri : Motif ornamen yang mengambil motif tumbuhan

  17. Jawa Timur Ciri : Sebagian besar ciri masih mengacu pada pola rumah adat Jawa Tengah dan Yogyakarta

  18. Bali Ciri • Konsep dasar Arsitektur Tradisional Bali : • Konsep hirarki ruang, Tri Loka atau Tri Angga • Konsep orientasi kosmologi, Nawa Sanga atau Sanga Mandala • Konsep keseimbangan kosmologi, Manik Ring Cucupu • Konsep proporsi dan skala manusia • Konsep court, Open air • Konsep kejujuran bahan bangunan

  19. Bali • Ciri Tri Angga membagi segala sesuatu menjadi tiga komponen atau zone: • Nista (bawah, kotor, kaki), • Madya (tengah, netral, badan) dan • Utama (atas, murni, kepala)

  20. Bali Ciri : Sumbu dalam arsitektur Tradisional Bali : • Sumbu kosmos Bhur, Bhuwah dan Swah (hidrosfir, litosfir dan atmosfir) • Sumbu ritual kangin-kauh (terbit dan terbenamnya matahari) • Sumbu natural Kaja-Kelod (gunung dan laut)

More Related