1 / 19

Pertemuan 03 dan 04 Keseimbangan

Matakuliah : S0284/ Statika Rekayasa Tahun : Pebruari 2006 Versi : 01/00. Pertemuan 03 dan 04 Keseimbangan. Learning Outcomes. Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu :

cana
Télécharger la présentation

Pertemuan 03 dan 04 Keseimbangan

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Matakuliah : S0284/ Statika Rekayasa Tahun : Pebruari 2006 Versi : 01/00 Pertemuan 03 dan 04 Keseimbangan

  2. Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : • Mahasiswa dapat memperhitungkan kesetimbangan susunan konstruksi dalam bidang datar dan dalam ruang (C3)

  3. Outline Materi • Perluasan kesetimbangan konstruksi dengan gaya luar yang bekerja pada bidang datar

  4. Hukum kesetimbangan. 1. Hukum Newton I Sejumlah gaya dikatakan setim-bang apabila resultante dari gaya-gaya tersebut = 0. 2. Hukum Newton III Setiap gaya akan tentu ada gaya yang sebenarnya (gaya reaksi) yang besarnya sama tetapi arah-nya berlawanan tanda.

  5. Kesetimbangan Gaya dikatakan setimbang apabila X= 0; Y= 0; M= 0 (pada sistem salib sumbu). Jadi syarat utama suatu struktur/konstruksi dikatakan stabil (persamaan kesetimbangan) jika: • H = 0 • V = 0 K = 0 • M = 0

  6. Aksi(Muatan/beban) Gaya-gaya pada/dari bangunan terdiri dari: • Gaya dalam = gaya dari dalam bangunan itu sendiri. • Gaya-gaya luar, dipengaruhi: Menurut sifatnya muatan dibagi: • Muatan mati = benda yang statis ditempat itu. • Muatan hidup = muatan/ benda yang bergerak, contoh: manusia, mobil. • Muatan khusus = angin/ gempa (beban dimanis) dan salju.

  7. Aksi(Muatan/beban) • Menurut titik tangkap • Terpusat............satuannya: kg, ton, gr, dll. • Terbagi= rata, teratur, tidak teratur,..............satuannya: kg/m, ton/m, kg/cm, ton/cm. • Gaya momen. • Menurut konstruksinya • Muatan langsung • Muatan tak langsung

  8. Reaksi (Perlawanan / perletakan ) Ada 4 jenis perletakan: 1. Perletakan sendi/engsel Baja keras Rol Balok Tujuan: • Memberi kemungkinan perputaran di roda / rol, tapi tidak memberi kesempatan pindah. Tidak dapat menahan gaya momen karena dapat patah.

  9. Balok Baja keras Rol Reaksi (Perlawanan / perletakan )

  10. 2 Bil. anu / tertentu  H Sendi  V H tg  =  V Reaksi (Perlawanan / perletakan )

  11. Reaksi (Perlawanan / perletakan ) 2. Perletakan rol (geser). Tujuan: • Perletakan rol memberikan ke-mungkinan pindah/bergerak sejajar landasan (pada arah horisontal agar balok tidak melengkung karena memuai).

  12. Balok Baja Keras Reaksi (Perlawanan / perletakan )

  13. 1 Bil. anu / tertentu Garis kerja reaksi Reaksi (Perlawanan / perletakan )

  14. Reaksi (Perlawanan / perletakan ) 3. Perletakan jepit. Apabila beban bekerja diatas perletakan jepit memberikan perlawanan sebanyak-banyaknya 3 besaran yaitu tahan momen, gaya vertikal dan gaya horisontal).

  15. M H V 3 bil. anu/tertentu Reaksi (Perlawanan / perletakan )

  16. Reaksi (Perlawanan / perletakan ) 4. Perletakan pendel Tujuan: • Memberi peluang berputar ke segala arah pada kedua ujungnya. Konstruksi pendel merupakan suatu batang yang cukup pendek dan kaku (agar tidak terlesek) serta tidak berubah bentuk yang dapat menerima gaya tekan yang besar, diawali dan diakhiri dengan bentuk engsel.

  17. 1 Bil. anu/ tertentu Reaksi (Perlawanan / perletakan )

  18. Stabil. • Akibat beban bekerja pada benda itu; benda itu tidak terjadi perubahan (bergerak). • Mengacu pada persamaan kesetimbagan H= 0; V= 0; M= 0 • Kesimpulan yang didapat dari hasil analisa kestabilan suatu bentuk konstruksi / struktur diatas ialah: • n (bil. anu / tertentu) < 3  labil. • n (bil. anu / tertentu) = 3  stabil disebut statis tertentu. • n (bil. anu / tertentu) > 3  stabil disebut statis tak tentu derajat (1,2,3,...dst).

  19. Stabil. • Besarnya suatu derajat suatu kon-struksi statis tak tentu ditentukan dengan: • Total bilangan anu / tertentu perletak-annya -  Keadaan suatu konstruksi stabil dengan total perletakannya = 3 (statis tertentu).

More Related