1 / 39

GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN dan ELEKTROLIT

GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN dan ELEKTROLIT. Dr. H. Syaiful Azmi, SpPd KGH. 50 - 70 % dari berat badan terdiri dari cairan. Jaringan lemak lebih kurang mengandung air dibanding otot Sumber : Air yang diminum Bersama makanan Hasil metabolisme. PORSI CAIRAN TUBUH ORANG DEWASA ( 70 kg ).

tiger
Télécharger la présentation

GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN dan ELEKTROLIT

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN danELEKTROLIT Dr. H. Syaiful Azmi, SpPd KGH

  2. 50 - 70 % dari berat badan terdiri dari cairan. • Jaringan lemak lebih kurang mengandung air dibanding otot • Sumber : • Air yang diminum • Bersama makanan • Hasil metabolisme

  3. PORSI CAIRAN TUBUH ORANG DEWASA ( 70 kg ) Total Body Water 49 L 70 % X BB Ekstra sel 14 L 16-23 % X BB • Intravaskuler 3 L 4 – 5 % X BB • Ekstravaskuler 11 L 12 –18% X BB Intra sel 35 L 50 % X BB

  4. Fungsi : • Kehidupan sel • Melarutkan makanan, ion ( Na – K ) • Metabolisme Distribusi cairan tubuh dipengaruhi oleh : • Sist sal Limfe • Tekanan darah • Permeabilitas kapiler • Protein plasma • Retensi air dan garam

  5. Eksresi cairan dalam tubuh melalui : Urin Paru Keringat Feces Rata kehilangan cairan / hari : • Kulit/paru (insensible water loss) :800 - 1200 cc • Urine : 1500 cc • Feces : 100 – 1200 cc

  6. Pengaturan cairan tubuh • Terdapat keseimbangan ( input&output ) yang diatur hipotalamus melalui osmoreseptor. • Pada dehidrasi me↑, haus dan ADH me↑ sehingga intake me↑ dan eksresi me↓

  7. DEHIDRASI ( vol sirkulasi efektif ↓ ) Osmolality plasma ↑ Thirst ↑ ADH ↑ Water ingesti ↑ water exc ↓ Water retensi Osmolaliti plasma ↓ Vol sirkulasi ↑

  8. DEHIDRASI • Tubuh kekurangan cairan • Etiologi kekurangan cairan : • Melalui sal cerna • Muntah • Bocor • perdarahan • Melalui sal kencing • Pemakaian diuretik • Penyakit ginjal • diabetes • Melalui kulit • Luka bakar • Keringat ↑↑ • Perpindahan keruang dalam badan • Peritonitis • Pankreatitis

  9. Gejala dehidrasi : lesu akral dingin tek darah ↓ mukosa kering nadi halus cepat turgor ↓ urin ↓ Pengobatan : • Sesuai penyakit dasar • Pemberian cairan oral - parenteral

  10. Perkiraan Jumlah Cairan yg Hilang ( defisit ) • Sistem skor ( dehidrasi akut, mis GE akut ) • Pemasangan CUP • Ukur kadar Na plasma defisit cairan = 0,6 X BB {Na plasma _ 1} 140 • Ukur hematokrit defisit cairan = 0,2 X BB {Ht _ 1} Ht N • Ukur BJ plasma

  11. Sistem Skor SIGN & SIMP SKOR • Muntah 1 • Vok cholerica 2 • Apatis 1 • Somnolen/sopor/koma 2 • T.D.S ≤ 90 1 Defisit ≤ 60 2 cairan = • Nadi ≥ 120 mm/Hg 1 skor X BB X 100 • Nafas Kusmaul 1 15 • Turgor ↓ 1 • Facies Cholerica 2 • Ekstremitas dingin 1 • Jari tangan keriput 1 • Sianosis 2 • Umur > 50 tahun -1 • Umur > 60 tahun -2

  12. Cara pemberian cairan • Cairan diguyur sampai nadi terisi penuh dan TDS > 100 mmHg, sisanya diberikan 2 jam berikutnya

  13. EDEM Patogenesis • ↑ tekanan darah hidrostatik kapiler • Payah jantung • Sirosis hati • Obstruksi vena lokal • ↓ tekanan koloid osmotik plasma ( alb↓ ) • Sind. Nefrotik • Sirosis hepatis • Malnutrisi • Permeabilitas kapiler ↑ • Trauma • Radang • Luka bakar • Alergi • ↑ tekanan koloid osmotik intertitial • Sumbatan sal limfe

  14. Pengobatan : Sesuai penyakit dasar Simptomatis • Diit RG • Diuretik

  15. GANGGUAN ELEKTROLIT Elektrolit : penting menjaga proses kehidupan di tubuh Gangguan elektrolit : • Gangguan metabolisme • Gangguan potensial listrik jaringan mati mendadak

  16. Komposisi Elektrolit

  17. K+ dalam makanan Note: 2000 mg ~ 60 mEq Sayuran Kentang, buncis 500 mgr Kacang 5000 mgr Buah Pisang 800 mgr Jeruk 1200 mgr Daging Sapi atau ayam 600 mgr Halperin & Goldtstein. Fluid, Electrolyte and Acid Base Physiology. WB Saunders Co. 2nd ed.p 358

  18. Fungsi Kalium • Kation utama dalam sel • Repolarisasi membran • Neuro-autonomik • Respons Neuromuscular terhadap ransang • Deposisi Glycogen & Metabolism protein • Pengeluaran hormon pancreas • Penentu pH intracellular

  19. GANGGUAN KESEIMBANGAN K+ K+ : kation terbesar di sel (150 - 160mEq/L) di luar sel 3,5 – 5,5 mEq/L Fungsi utama : menjaga potensial listrik membran sel Gejala gangguan K : sangat tergantung kecepatan perubahan K didlm & luar sel

  20. Keseimbangan K diatur oleh : • Distribusi K+ di dlm & luar sel • Insulin : K+ ekstra sel intrasel shg sewaktu DM cenderung hiperkalemi • Asidosis : H+ luar sel ↑ H+ masuk dlm sel. Untuk menjaga keseimbangan listrik, K+ keluar sel hiperkalemi • Alkalosis : kebalikannya • Ekskresi K+ oleh ginjal (di eks di tubuli) • Aldosteron : eks K+ ↑ sdgkan Na retensi • Diuretik osmosis : eks K+ ↑ • Asidosis : eks K+ ↓ • PGK , eksresi menurun

  21. HIPERKALEMIA Etiologi : • Intake ↑ -pisang, jeruk - pemberian K i v - hemolisis yang hebat Tdk akan terjadi hiperkalemi bila ginjal berfungsi dengan baik • Perpindahan kalium ke ekstra sel • Asidosis 3. intoksikasi digitalis • Deff insulin 4. ketoasidosis • Eksresi ↓ • Gagal ginjal 3. diuretik hemat K • Insuf adrenal • Pseudohiperkalemia Leukositosis hebat ( > 100.000 / mm3 ) → wkt darah diambil → K keluar sel • Obat-obat ACE I, ARB, NSAID, aldosteron antagonis

  22. DIAGNOSIS MANIFESTASI KLINIK OTOT SKELET: PARALYSIS/FLACCID PARALYSIS ARREST PERNAFASAN ILEUS DYS-RYTHMIA : TACHYCARDIA FIBRILLASI VENTRIKULER SINUS BRADYCARDIA SINUS ARREST RYTHME IDIO-VENTRICULAR LAMBAT

  23. DIAGNOSIS

  24. PENGOBATAN Table 28-4. Treatment of Hyperkalemia 1 Antagonism of membrane action A. Calcium B. Hypertonic Na solution (if hyponatremic) 2. Increased K+ entry into cells A. Glucose and Insulin B. NaHCO3 C. β2-adrenergic agonist D. Hypertonic Na+ solution ( if hyponatremic) 3. Removal of the excess K+ A. Diuretics B. Cation exchange resin C. Hemodialysis or peritoneal dialysis. Burton Davis Rose: Hyperkalemia, in: Clinical Physiology of Acid-Base Balance And Electolyte disorders. 4th edit 1994 p.848.

  25. Management of Hyperkalemia PENGOBATAN K+ Meninggi ? Ya Tidak Berhenti Apakah nyata? Ya Tidak Apakah > 6.0 mEq/L atau ada perubahan EKG Berhenti Ya Tidak Pasien perlu penurunan K+ darurat. EKG abnormal ? Ya Tidak Beri insulin dengan glukosa dan/atau Ventolin dgn nebulizer Beri kalsium glukonat Lanjutkan dengan evaluasi Periksa K+ urine, osmolailty, kreatinin K < 6.0 mEq/L? Ya Tidak Ulangi insulin dan glukosa, pertimbangkan hemodialisis Beri cation exchange resin atau furosemide Evaluasi lanjutan dan terapi jangka panjang

  26. HIPOKALEMI • Etiologi : • Tanpa defisit K total tubuh • Alkalosis • Sekresi insulin yang menetap • Dengan defisit K total tubuh • Intake ↓, anoreksia • Hilang → sal cerna: GE, muntah ginjal : hiperaldosteron, loop diuretik

  27. Gejala Klinis : • Jantung • Aritmia • EKG : T datar, gel U, QT lebar • Hipotensi : ↓ resistensi perifer • Sal cerna : ileus paralitik • Ginjal • Osmolalitas urin ↓ • pH urin ↑ • Endokrin : • sekresi aldosteron ↓  eksresi K ↓ • Gangguan toleransi glukosa ok sekresi insulin terhambat

  28. DIAGNOSIS Kalium serum < 3,5 mEq / L

  29. Terapi • K oral / parenteral • K parenteral • Hipokalemi barat • Aritmia • Gagal otot nafas DOSIS AMAN : 10 mEq / L

  30. Gangguan Keseimbangan Na+ • Na + : ion utama luar sel (145 mEq / L) dalam sel (10 mEq / L) • Menjaga osmolalitas cairan ekstra sel

  31. HIPERNATREMIA • Pada hiperNa, cairan intrasel → ekstrasel → sel dehidrasi → ADH ↑ (kompetensi tubuh) → haus → intake ↑

  32. ETIOLOGI • Kehilangan cairan • Insensible loss : demam, luka bakar • Melalui ginjal : diuretik, diabetes insipidus • Intake ↑ • Pemberian NaCl hipertonis / Na bicarbonat • Hiperaldosteron & sindroma cushing

  33. GEJALA KLINIS Terutama neurologis ok dehidrasi sel otak • Twiching • Lethargi • Kejang • Koma • Kelemahan otot

  34. TERAPI • Pada keadaan akut harus segera dikoreksi • Hipernatremi > 24 jam koreksi hati-hati dan perlahan, ok koreksi yang cepat & progresif → edem akut sel otak → kematian • Dapat dikoreksi dengan cairan oral / parenteral (dextrosan 5 % ) RUMUS Defisit Cairan : 0,6 (♂) / 0,5 (♀) X BB X Na Plasma 140 - 1

  35. HIPONATREMI Etiologi : • Deplesi volume sirkulasi efektif • Akan terjadi ↑ ADH → haus → minum ↑ → retensi cairan → hipo Na • Mis, infeksi Neurologi (meningitis, ensefalitis) Paru • Loop diuretik • Mis, furosemid, etakpinikasid • Disamping deplesi vol, diuretik menghambat reabsorpsi Na di tubuli • GGK dengan LFG yang sangat rendah • Diare & muntah yang hebat

  36. GEJALA KLINIS Gejala ok edem sel otak, yang timbul bila hipoosmolalitas dalam plasma terjadi dengan cepat Pada kadar Na 120 – 125 : nosea-vomit 110 – 120 : letargi-sefalgia < 110 : kejang-koma

  37. TERAPI • Tujuan : pertahankan Na > 120 mEq / L Kehilangan Na = 0,6 X BB X (140 – Na plasma) • Hiponatremi yang disertai hipokalemi (mis,GE) → koreksi kalium saja telah langsung mengoreksi Na • Lar NaCl 3 % (~ 513 mEq/L)diberikan bila ada gejala edem serebri Bila gejala edem serebri hilang → cukup berikan NaCl isotonis

  38. TERIMA KASIH

More Related