1 / 37

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS ( KLHS) Sebagai skrening dampak lingkungan pembangunan

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS ( KLHS) Sebagai skrening dampak lingkungan pembangunan secara terpadu. Bahan Kuliah S-2 Ilmu Lingkungan Universitas Mulawarman Samarinda 2011. LINGKUNGAN FISIK : “ S egala sesuatu disekitar kita yang berberbentuk benda mati “ Contoh :

shalom
Télécharger la présentation

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS ( KLHS) Sebagai skrening dampak lingkungan pembangunan

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS ( KLHS) Sebagaiskreningdampaklingkunganpembangunan secaraterpadu Bahan Kuliah S-2 Ilmu Lingkungan Universitas Mulawarman Samarinda 2011

  2. LINGKUNGAN FISIK : “ Segala sesuatu disekitar kita yang berberbentuk benda mati “ Contoh : LINGKUNGAN BIOLOGIS : “Segala sesuatu yang berada disekitar manusia, yang berupa organisme hidup lainnya,selain dari manusia itu sendiri “ Contoh : LINGKUNGAN SOSIAL : “ Manusia-manusia lain yang berada disekitar kita Contoh :

  3. DEFINISI LINGKUNGAN HIDUP a> Prof Emil Salim : “ Sebagaisuatubenda,kondisi,keadaan & pengaruh yang terdapatdalam ruangan yang kitatempati & mempengaruhihal-hal yang hidup termasukkehidupanmanusia “

  4. Prof MunadjatDanusaputro,SH: “ Segalabenda & dayasertakondisi,termasukdidalamnya manusia & tingkahperbuatannya,yangterdapatdalam ruangdimanamanusiaberada & mempengaruhike - langsunganhidupsertakesejahteraanmanusiadanjasad – jasadhiduplainnya “ Prof Otto Soemarwoto: “ Jumlahsemuabenda ,kondisi yang adadalamruang yang kitatempati yang mempengaruhikehidupankita “

  5. Rumusandari UU : • Pasal 1 ( 1 ) UU No.4 / 1982 • Pasal 1 ( 1 ) UU No.32 / 1997 • Pasal 1 ( 1 ) UU No. 32 / 2009 • “Kesatuanruangdengansemuabenda,dayakeadaan & MahlukHiduptermasukdidalamnyamanusiadanperilakunya yang mempengaruhikelangsunganperikehidupan & kesejahteraanmanusiasertaMahlukhiduplainnya “

  6. LH di Indonesia ? • * UU No.4 / 1982 – UU ttg “ Ketentuan-ketentuan • PokokPengelolaanLingkungan • Hidup “ ( Pasal 2 ) • UU No.32 / 1997 – UU ttg :”PngelolaanLingkungan • Hidup “ ( Pasal 2 ) • UU No.32 / 2009 – UU ttg :”Perlindungan Dan PengelolaanLingkunganHidup “ • ( Pasal 4 )

  7. PENYEBAB MASALAH LINGKUNGAN HIDUP : 1> Population = Kependudukan 2> Poverty = Kemiskinan 3> Pollotion = Kerusakan 4> Policy / Politic = Kebijakan

  8. HUBUNGAN LINGKUNGAM HIDUP DGN PEMBANGUNAN . LINGKUNGAN HIDUP & PEMBANGUNAN : * Dilaksanakandisegalabidang * Adabeberapapermasalahandidalamnya * Ada 4 Faktorpokok yang mempengaruhi : 1,Perkembangan Penduduk & Masyarakat 2.Perkembangan SumberAlam &Lingkungan 3.Perkembangan Teknologi &Kebudayaan 4.Perkembangan RL Internasional

  9. Indikasiumumkondisipulau Sumatera danJawa 2007 Threat Status of Natural forest in 38 EFRs Threat Status (Loss since 1985) Critically Endangered (>70% ) Endangered (50-70%) Vulnerable (40-50%) Near Threatened (20-40%) Least Concern (0-20%) Many EFRs in Eastern lowland and Swamp zones are “Critically Endangered ” or “Endangered”. Many EFRs in Western coast, Hill and Montane zones are “Near Threatened” or “Least Concern”. EFR: Eco-Floristic Region

  10. MASALAH PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Degradasi Lingkungan Hidup dan deplesi Sumber Daya Alam (SDA) Kecenderungan kritikal Meningkatnya disparitas pendapatan Meingkatnya kemiskinan dan marjinalisasi Jumlah dan pertumbuhan populasi Pola dan volume ekonomi Pilihan teknologi Perkiraan kecenderungan Peran Pemerintah Kualitas Lingkungan Hidup Sistem nilai, keinginan/hasrat, dan aspirasi Struktur kekuatan (politik) Pengetahuan dan Pemahaman Kecenderungan tertinggi (ultimate trend) Proses ekologis jangka panjang Kebutuhan kehidupan Dikotomi baru: Ekonomi Berkelanjutan vs Ekologi Berkelanjutan? Dimanakah posisi kita saat ini? Menuju arah keberlanjutan yang mana? Jadi mau kemanakah kita? Apakah akan tercipta Paranoia atau kemitraan

  11. "Lingkaran Setan" Problem Pembangunan Penetapan Prioritas Pembangunan Jika menggunakan pendekatan sektoral maka sulit menentukan prioritas diantara sektor-sektor Jika menggunakan pendekatan regional maka akan dilihat lebih holistik /komprehensif (capturing) dan sistemik; prioritas nya adalah kebutuhan stakeholder Relatif lebih mudah Relatif lebih sulit Pengangguran Pertmbhn eko. rendah Tabungan terbatas REGION Jabodetabekcur Sedikit input modern Ouput pertanian kecil Kurang modal Daya beli rendah Keluarga besar Laju kelahiran tinggi Produktifitas rendah Diet jelek Pendapatan/kapita rendah Permintaan tenga kerja tinggi Kesehatan buruk Kurang gizi Kemiskinan Kondisi hidup tak sehat Output/ pekerja kurang Perumahan tak layak Pendidikan kurang Sumber: Triarko N, 2006

  12. Meningkatkanmanfaatpembangunan. Rencanadanimplementasipembangunanlebihterjaminkeberlanjutannya. Mengurangikemungkinankekeliruandalammembuatprakiraan/prediksipadaawalprosesperencanaankebijakan, rencana, atau program pembangunan. Dampaknegatiflingkunganditingkatproyekpembangunansemakinefektifdiatasiataudicegahkarenapertimbanganlingkungantelahdikajisejaktahapformulasikebijakan, rencana, atau program pembangunan. PERLU KajianLingkunganHidupStrategis

  13. APA KLHS? DEFINISI SEA is a systematic process for evaluating the environmental consequences of proposedpolicy, plan, or program initiatives in order to ensure they are fully included and appropriately addressed at the earliest appropriate stage of decision-making on par with economic and social considerations(Sadler dan Verheem, 1996).

  14. APA KLHS? DEFINISI KLHS adalahprosessistematisuntukmengevaluasikonsekuensi-konsekuensiterhadaplingkunganhidupdariinisiatifusulankebijakan, rencana, atauprogram (KRP) dalamrangkamemastikanadanyapertimbangan LH yang tepatdandilaksanakanpadatahapansedini/seawalmungkindariprosespengambilankeputusan KRP selainpertimbanganekonomidansosial

  15. Tujuan KLHS

  16. Kondisi Krisis Ekologi dan Pembangunan Berbasis Regional Aktifitas Pembangunan Kondisi Pembangunan sudah kritis  Kegiatan Pembangu Utama perlu dibekukan/ dihentikan Tingkat Pembangunan Penyeberangan Proyek Tidak Layak untuk melanjutkan kegiatan pembangunan Aktifitas Masyarakat Kondisi Pembangunan mengarah kritis  perlu perlakuan khusus Tingkat Pembangunan Proyek Krisis Ekologi Ambang batas Ambang batas Layak untuk melanjutkan kegiatan pembangunan Tingkat Pembangunan Proyek Kondisi pembangunan yg aman  perlu/ dapat dipertahankan kelangusngannya Waktu Sumber: Triarko N, 2006

  17. Integrasi Keterkaitan Sistem LH dan Sistem Ekonomi Sebagai Dasar Pemikiran KLHS Sistem Lingkungan Hidup Sistem Ekonomi Perubahan pada SD Air, Penggunaan Tanah, Permodalan, Ketenagkerjaan, dan Produktifitas Tekanan LH Perubahan Iklim dan Variasinya Naiknya permukaan air laut Perubahan pada pola produksi dan konsumsi Kejadian ekstrim (bencana) Kerentanan Dampak pd LH Dampak pd Ekonomi Ketersediaan SD Air, udara dan tanah berkualitas Tekanan Ekonomi KEBIJAKAN Mitigasi Adaptasi Perubahan pada emisi dan tutupan lahan

  18. PENDEKATAN INTEGRASI ISU-ISU LINGKUNGAN HIDUP DAN KEBERLANJUTAN

  19. TIPOLOGI Kebijakan Perencanaan Program Proyek KAJIAN LINGKUNGAN Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) KLHS Programatik KLHS Kebijakan AMDAL KLHS Regional KLHS Sektoral Source: Partidario, 2000

  20. Nilai Dasar KLHS • Keterkaitan (interdependency) • Keseimbangan (equilibrium) • Keadilan sosial & ekonomi (socio-economic just) Sumber: Tim KLHS ESP-1, 2007

  21. PRINSIP-PRINSIP (Kriteriaperforma) Sesuai tujuan (fit for purpose) Bersifat obyektif (objective led) Dijiwai oleh semangat keberlanjutan (sustainability led) Komprehensif (comprehensive scope) Relevan untuk keputusan (decision relevant) Integratif (integrative) Partisipatif (participative) Efektif biaya (cost-effectiveness) Sumber: IAIA, 2000

  22. Sumber: WB, 2002

  23. Metode yang sering diterapkan dalam KLHS Penggunaanmetodedanteknik yang cocokdalam KLHS tergantungdarikisaranaspek-aspek yang dikajidandisarankan ‘Taylor Made’ sesuaidengankapasitas yang tersediauntukkajian Metode KLHS yang sering diterapkan Sumber: Thomas B. Fisher

  24. Strategi apa adanya Strategi yg tdk direalisasi Strategi yang dirancang Strategi apa adanya dan Strategi yang dirancang Maksud Strategi Performa Unggulan dapat Dipertahankan Strategi yang terrealisasi Adapted from: Mintzberg, H. “The Strategy Concept I: Five Ps for Strategy” California Management Review. Volume 30 Number1, Fall 1987.

  25. BEDA DENGAN AMDAL [lanjutan]

  26. BEDA DENGAN AMDAL [lanjutan]

  27. Peran KLHS dalam proses pembuatan keputusan/ kebijakan (merged processes) (integrated processes)

  28. Mana yang paling efektif? • Merged processes: • Opsiterbaikjikaparaperencanamemilikisikap yang positifterhadappermasalahan LH dan KLHS • Integrated processes: • Opsiterbaikuntukkasus yang memilikisikapnegatif (terhadap LH) • Dasar yang terbaik (only?) untukmembuatperaturan • Praktek yang paling banyakditerapkandidunia Sumber: Verheem, 2007

  29. Seberapa ‘dini’ KLHS mulai diterapkan? • ‘Sangat awal’: • Proposal kebijakan belum ada (baru ide/wacana) • Analisis KLHS dibutuhkan untuk mengatasi masalah • KLHS membantu membangun proposal • ‘Awal’: • Sudah ada proposal kebijakan • KLHS mengkaji dampak • Proses KLHS memberi peluang alternatif yang lebih baik Sumber: Verheem, 2007

  30. PEMANFAATAN KLHS DI DUNIA • KLHS sampai saat ini secara luas dimanfaatkan untuk bidang-bidang, diantaranya: • Perjanjian internasional • Privatisasi • Program Operasi Terstruktur • Anggaran Nasional • Rencana Investasi Jangka Panjang • Proposal legislatif • Kebijakan Global dan Sektoral • Kebijakan Strategi Pengentasan Kemiskinan • penataan Ruang dan Perencanaan Tata Guna Tanah • Perencanaan Sektoral (transportasi, pertanian, pariwisata, pertambangan, infrastruktur, dll)

  31. CONTOH PENETAPAN STRATEGI DAN SOLUSI DIKAITKAN DENGAN PERATURAN YANG BERLAKU UU Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Tema-tema yang dianalisisdenganmenggunakan KLHS

  32. Skenario Makro Critical Pressure Points Di Aceh Berbasis Pemahaman Pembangunan Berkelanjutan Perlu adanya Intervensi Kebijakan untuk mengurangi Dampak Negatif Pembangunan Tingkat Kegiatan Pembangunan Critical Pressure Points of Natural Resources aspect (physical Environment) Critical Pressure Points on Social-Economic aspects Kegiatan pembangunan dan masyarakat ? Kegiatan pembangunan dan masyarakat ? Sebelum Bencana Gempa dan Tsunami Masa Rehabilitasi dan Rekonstruksi Masa setelah Rehabilitasi dan Rekonstruksi Terjadinya Bencana Gempa dan Tsunami serta Masa Gawat Darurat

  33. Struktur Model Dinamika Daerah Penduduk Pembangunan rumah Pembuatan bata Pengadaan kayu konstruksi Pengadaan kayu bakar untuk pembuatan batu Pengadaan kayu konstruksi Dinamika Pembangunan Daerah Pengadaan pasir Pengadaan batu pondasi Pembangunan jalan Lahan Lahan permukiman Lahan ekonomi Lahan pertanian Lahan terbuka Ekonomi Ek. pertanian Ek. industri Ek. non-industri

  34. Metode Kajian CEPP Mengembangkan Modeling Berbasis System Dynamics Dengan software Powersim • u/ mengetahui perilaku dinamika (perubahan berdasarkan perjalanan waktu) • u/ mengidentifikasi variabel-variabel dari perubahan berdasarkan perjalanan waktu tersebut • u/ menguji sensitivitas model melalui intervensi terhadap variabel-variabel tersebut • Sehingga variabel yang sensitif terhadap perubahan perilaku dinamika dapat diklasifikasikan sebagai Critical Environmental Pressure Points (CEPP)

More Related