1 / 43

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN RUAS JALAN TERHADAP PENGARUH KEMACETAN LALULINTAS

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN RUAS JALAN TERHADAP PENGARUH KEMACETAN LALULINTAS. ABSTRAK.

shamus
Télécharger la présentation

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN RUAS JALAN TERHADAP PENGARUH KEMACETAN LALULINTAS

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ANALISIS TINGKAT PELAYANAN RUAS JALAN TERHADAP PENGARUH KEMACETAN LALULINTAS

  2. ABSTRAK Pola pergerakan dalam sistem transportasi sering dijelaskan sebagai arus pergerakan (kendaraan, penumpang dan barang) yang bergerak dari zona asal ke zona tujuan di dalam daerah dan periode waktu tertentu. Matriks Asal Tujuan (MAT) sering digunakan untuk menggambarkan pola pergerakan tersebut. Transportasi merupakan bagian yang penting dalam pembangunan dan pengembangan suatu daerah. Bagi praktisi, kecepatan, kepadatan dan arus lalulintas merupakan tiga parameter yang penting baik pada saat perancangan (Planning), perencanaan (Desain) atau operasional fasilitas jalan.

  3. Salah satu metode untuk menggambarkan kondisi lalulintas pada suatu jalan adalah metode underwood. Metode ini menjelaskan bagaimana hubungan antara arus-kecepatan-kepadatan, sehingga akan diperoleh arus maksimum, kepadatan dan kecepatan kritis.

  4. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Banyaknya pusat-pusat yang terletak dikoridor jalan seperti : kantor, fasilitas hiburan, kawasan perdagangan, industri dan rumah sakit, memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap arus lalu lintas disekitar kawasan tersebut. Hal ini dapat menimbulkan arus lalu lintas secara mendadak, kemacetan dan kecelakaan bila tidak ada pengaturan terhadap lalu lintas dengan pelengkap pendukungnya seperti rambu-rambu dan marka jalan.

  5. Kondisi diatas menyebabkan volume lalu lintas yang terjadi pada ruas jalan dan persimpangan menjadi sangat tinggi. Untuk menanggulangi masalah tersebut diperlukan partisipasi dari berbagai pihak dan perlu adanya suatu studi dengan memperhatikan manajemen lalu lintas yang baik agar terciptanya tingkat pelayanan dan efisiensi perjalanan yang baik pula.

  6. Dalam ilmu teknik lalu lintas telah dipahami bahwa untuk mempelajari suatu arus lalu lintas, terdapat tiga variabel utama yang menentukan, yaitu : volume (flow), kecepatan (speed) dan kepadatan (density).

  7. RUMUSAN MASALAH Dibangunnya berbagai fasilitas pada suatu kota yang digunakan sebagai tempat yang berbeda, serta tidak seimbngnya distribusi barang-barang kebutuhan manusia, membangkitkan arus lalulintas dengan asal tujuan yang berbeda-beda pula. Selama pergerakkan arus masih teratur, kondisi jalan dan daya tampungnya masih memungkinkan, maka aktivitas tersebut tidak begitu menjadi masalah.

  8. Akan tetapi jika sebaliknya, maka aktivitas tersebut menjadi masalah baik bagi manusia, lingkungan maupun bagi aktivitas lalulintas itu sendiri. Jenis-jenis gangguan yang dapat menghambat arus lalulintas dapat disebabkan fraksi antara kendaraan sendiri maupun sebab-sebab dari luar. Gangguan dari luar dapat terdiri dari penyeberang jalan.

  9. Gangguan tersebut digambarkan sebagai pengurangan (perlambatan) bahkan sampai berhentinya kendaraan tergantung seberapa besar atau banyak konflik yang terjadi. Prinsip dasar dalam analisis kapasitas ruas jalan adalah penurunan kecepatan rata-rata sebanding dengan pertambahan volume lalulintas

  10. Pada arus lalulintas rendah, pengurangan kecepatan ini relatif kecil, tetapi pengurangan kecepatan ini akan lebih besar pada saat arus lalulintas cukup besar mendekati kapasitas jalan.

  11. KAJIAN PUSTAKA Sifat atau karakter arus lalu lintas merupakan resultan dari sifat manusia, kendaraan dan jalan. Oleh karena adanya faktor manusia dalam arus lalu lintas maka sifat arus dapat berubah dalam suatu sistem jalan yang sama. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya dalam hal ini pergerakkan arus lalulintas terdiri dari tiga variabel pokok yaitu : arus, volume, kecepatan dan kepadatan.

  12. Adapun penjabaran dari variabel-variabel lalulintas (Menurut Heru 1996) adalah sebagai berikut : 1. Arus atau volume lalulintas (flow) Sebagai pengukur besarnya arus lalulintas digunakan istilah volume lalulintas, yaitu jumlah kendaraan yang melintasi suatu titik pengamatan pada jalan raya persatuan waktu tertentu.

  13. 2. Kecepatan (speed) Kecepatan yaitu jarak yang ditempuh suatu kendaraan per tahun dalam waktu tertentu. 3. Kepadatan (density, concentration) Kepadatan yaitu jumlah kendaraan yang berada dilokasi jalan pada jarak tertentu pada waktu kejadian yang sangat singkat.

  14. METODOLOGI KAJIAN A. Metode Kajian Untuk mengkaji tingkat pelayanan jalan, maka metode yang akan digunakan dalam kajian ini akan dijelaskan sebagai berikut : 1. Metode Penentuan Subyek Penentuan subyek adalah mencari variabel atau hal yang dapat dijadikan sasaran dan perbandingan dalam kajian terutama berkaitan dengan analisis ruas jalan dan simpang, antara lain : volume lalulintas, klasifikasi kendaraan, dan kondisi geometrik jalan.

  15. 2. Metode studi pustaka Metode studi pustaka memuat uraian sistem sistematis tentang hasil-hasil kajian terdahulu dan ada hubungannya dengan kajian yang akan dilakukan. Studi pustaka ini diperlukan sebagai acuan dan landasan teori.

  16. HASIL ANALISIS DAN USULAN SOLUSI A. Kecepatan Perjalanan Kecepatan perjalanan dapat didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh dibagi dengan waktu perjalanan. Dalam penelitian ini digunakan kecepatan perjalanan rata-rata karena adanya gangguan terhadap arus lalu lintas.gangguan yang dimaksud adalah perlambatan atau penghentian kendaraan akibat adanya penyeberang jalan, konflik dengan kendaraan yang memotong arus dan kendaraan yang bergabung dengan arus.

  17. Kecepatan perjalanan rata-rata diperoleh dengan membagi panjang ruas jalan yang diamati dengan waktu perjalanan rata-rata (avarage travel time) termasuk akibat gangguan lalu lintas.

  18. B. Volume LaluLintas Volume LaluLintas adalah jumlah kendaraan yang dapat melalui suatu penampang jalan atau lajur jalan pada suatu periode waktu tertentu, dan dinyatakan dalam satuan kendaraan per satuan waktu. Untuk menghitung volume lalu lintas secara bersama-sama dengan jenis dan ukuran kendaraan yang berbeda-beda maka volume masing-masing jenis kendaraan tersebut dikonversikan dalam satuan mobil penumpang (smp).

  19. C. Metode Pemodelan 1. Analisis Regresi Fungsi analisis regresi linier adalah memberikan dasar untuk mengadakan prediksi. Banyak penelitian bertujuan untuk mencari dasar-dasar untuk mengadakan prediksi suatu variabel dan informasi yang diperoleh dari variabel lain.

  20. 2. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi merupakan salah satu nilai statistik yang dapat digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel-variabel independen dalam suatu persamaan regresi terhadap variabel dependennya, dengan menunjukkan persentase variasi nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh persamaan regresi yang dihasilkan.

  21. Manajemen lalulintas adalah suatu proses pengaturan dan penggunaan sistem jalan yang sudah ada dengan tujuan untuk memenuhi suatu kepentingan tertentu, tanpa perlu penambahan atau pembuatan infrastruktur baru.

  22. Manajemen lalulintas diterapkan untuk mencapai sebagian atau keseluruhan tujuan, yang meliputi pengurangan angka kecelakaan lalulintas, meningkatkan kualitas lingkungan serta menigkatkan kelancaran arus pada jalan-jalan utama dan jalan distribusi. Namun dalam pencapaian tujuan tersebut sering terjadi masalah karena adanya benturan kepentingan yang satu dengan yang lain. Untuk itu perlu adanya keseimbangan antara berbagai kepentingan tersebut.

  23. Manajemen lalulintas berupa pengaturan non fisik lebih bersifat fleksibel daripada pengaturan secara fisik, karena lebih mudah diubah sesuai dengan kebutuhan (misalnya hanya diterapkan pada jam sibuk saja).

  24. Beberapa contoh pengaturan lalulintas non fisik adalah sebagai berikut : • Pengaturan dengan lampu lalulintas • Penerapan sistem jalan satu arah • Pengaturan arah pergerakkan dipertemuan jalan • Pembatasan kendaraan berdasarkan ukuran • Pengaturan waktu dan tempat untuk parkir dan bongkar muat • Pengaturan yang bersifat sementara

  25. PENUTUP Transportasi merupakan bagian yang penting dalam pembangunan dan pengembangan suatu daerah. Bagi praktisi, kecepatan, kepadatan dan arus lalulintas merupakan tiga parameter yang penting baik pada saat perancangan (Planning), perencanaan (Desain) atau operasional fasilitas jalan. Banyaknya pusat-pusat yang terletak dikoridor jalan seperti : kantor, fasilitas hiburan, kawasan perdagangan, industri dan rumah sakit, memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap arus lalu lintas disekitar kawasan tersebut.

  26. KESIMPULAN DAN SARAN Kecepatan lalulintas tidak tergantung dari volume atau arus lalulintas karena volume lalulintas tertinggi lebih kecil dari kapasitas jalan. Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dilakukan survei dan studi terhadap ada atau tidaknya pengaruh marka jalan (median) terhadap karakteristik dan kondisi arus lalulintas yang terjadi pada beberapa ruas jalan.

  27. DAFTAR PUSTAKA Muslim, 2001, Analisis Hubungan Antara Arus, Kecepatan, dan Kepadatan Lalulintas Dengan Metode Underwood, UMY Setiawan Budi, 2005, Analisis Tingkat Pelayanan Ruas Jalan dan Simpang Bersinyal, UII Zulpadli, 2002, Pengaruh Arus Pejalan Kaki, Bis Ngetem, Arus Kendaraan Keluar Masuk Terhadap Kecepatan Lalulintas, UGM

  28. Summary Slide • Summary Slide

  29. Summary Slide • Summary Slide

  30. Summary Slide • Summary Slide

  31. Summary Slide • Summary Slide

  32. Summary Slide • Summary Slide

  33. Summary Slide • Summary Slide

  34. Summary Slide • Summary Slide

  35. Summary Slide • Summary Slide

  36. Summary Slide • Summary Slide

  37. Summary Slide • Summary Slide

  38. Summary Slide • Summary Slide

  39. Summary Slide • Summary Slide

  40. Summary Slide • Summary Slide

  41. Summary Slide • Summary Slide

  42. Summary Slide • Summary Slide

  43. Summary Slide • BAB IPENDAHULUAN

More Related