1 / 26

IDENTITAS NASIONAL

IDENTITAS NASIONAL. Dr. Anwar Ma’ruf, M.Kes., drh Ratna Damayanti, M.Kes., drh. IDENTITAS NASIONAL. Identitas bangsa : ungkapan nilai-nilai budaya suatu bangsa yg bersifat khas dan membedakannya dengan bangsa yang lain.

sofia
Télécharger la présentation

IDENTITAS NASIONAL

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. IDENTITAS NASIONAL Dr. Anwar Ma’ruf, M.Kes., drh Ratna Damayanti, M.Kes., drh.

  2. IDENTITAS NASIONAL • Identitas bangsa : ungkapan nilai-nilai budaya suatu bangsa yg bersifat khas dan membedakannya dengan bangsa yang lain. • Kekhasan yang melekat pada suatu bangsa banyak dikaitkan dengan sebutan “Identitas Nasional “

  3. KARAKTERISTIK IDENTITAS NASIONAL Hakikat Identitas Nasional : merupakan manifestasi nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam berbagai aspek kehidupan suatu bangsa (NATION) dg ciri ciri khas suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam hidup dan kehidupannya • Di Indonesia  Identitas Nasional : merupakan manifestasi nilai budaya yg sudah tumbuh dan berkembang sebelum masuknya agama di Nusantara dlm berbagai aspek kehidupan dari ratusan suku  dihimpun dalam SATU KESATUAN INDONESIA  kebudayaan nasional dg acuan PANCASILA dg roh BHINNEKA TUNGGAL IKA sbg dasar dan arah pengembangannya dlm kehidupan berbangsa dan bernegara

  4. SEJARAH KELAHIRAN FAHAM NASIONALISME INDONESIA • BOEDI OETOMO (1908) berbasis subkultur Jawa • SERIKAT DAGANG ISLAM (1911) kaum entrepreneur Islam yg bersifat ekstrovert dan politis • MUHAMMADIYAH (1912)  subkultur Islam modernis yg bersifat introvert dan sosial • INDISCHE PARTY (1912)  subkultur campuran Indo Belanda, Indo Chinese, Indo Arab dan Indonesia asli yg mencerminkan elemen politis nasionalisme non rasial yg berslogan “Tempat yang memberi nafkah yg menjadikan Indonesia sebagai tanah airnya” • INDISCHE SOCIAL DEMOCRATISCHE VERENIGING (1913) mengejawantahkan nasionalisme politik radikal & berorentasi Marxist

  5. TRIKORO DHARMO (1915) sebagai embrio JONG JAVA (1918) & INDONESIA MUDA (1931)  berbasis subkultur Jawa • NAHDATOEL OELAMA (1926) subkultur santri dan ulama • JONG AMBON, JONG SUMATRA, JONG CELEBES LAHIRLAH PERGERAKAN NASIONALISME YG BERJATI DIRI “INDONESIANESS” AKTUALISASI TEKAD POLITIKNYA DALAM SUMPAH PEMUDA

  6. MANIFESTO POLITIK (1925)  Mahasiswa Indonesia di Belanda • DARI KEANEKARAGAMAN SUBKULTUR TERKRISTALISASI  CORE CULTURE BASIS EKSISTENSI NATION-STATE INDONESIA  NASIONALISME APAPUN SUBKULTURNYA, MEREKA MERASA BERNUSA SATU, BERBANGSA SATU, BERBAHASA SATU- INDONESIA  IDENTITAS NASIONAL

  7. Parameter Identitas Nasional : • Pola perilaku 2. Lambang-lambang 3. Alat-alat perlengkapan 4. Tujuan yang ingin dicapai

  8. Unsur-unsur pembentuk Identitas Nasional • Sejarah • Kebudayaan • Suku Bangsa • Agama • Bahasa

  9. Pelaksanaan Unsur Identitas Nasional Hakekat Identitas Nasional  Pancasila Aktualisasinya : tercermin dlm berbagai penataan kehidupan misalnya dalam : - Pembukaan, UUD, sistem pemerintahan, nilai nilai etik, moral, tradisi, mitos dan ideologi yg secara normatif diterapkan dlm pergaulan baik tataran nasional-internasional • Nilai budaya yg tercermin dlm identitas nasional bukan barang jadi yg sudah selesai “mandheg” dlm kebekuan normatif dan dogmatis  tetapi “terbuka” cenderung terus menerus bersemi sejalan dg hasrat menuju kemajuan yg dimiliki masyarakat • Konsekuensinya & Implikasinya : suatu yg terbuka, dinamis dan dialektis utk ditafsir dg diberi makna baru agar tetap relevan dan fungsional dlm kondisi aktual yg berkembang di masyarakat

  10. Krisis multidimensi  menyadarkan utk melestariakan budaya sbg upaya mengembangkan Identitas Nasional. * Pembukaan * pasal 32 UUD 1945 beserta penjelasannya * UUD 1945 yg diamandemenkan • Secara konstitusi pengembangan kebudayaan utk membina dan mengembangkan Identitas Nasioanl PEMBERDAYAAN IDENTITAS NASIONAL Tantangan Globalisasi  bersifat disintegrasi dan mengancam eksistensi bangsa & negara kesatuan yg berdasar ideologi pancasila  tantangan bersifat CENTRIFUGAL bersumber dari faktor : 1. Ekternal 2. Internal

  11. Istilah Globalisasi • 1. Internasionalisasi • 2. Liberalisasi • 3. Universalisasi • 4. Westernisasi • 5. de-Teritorialisasi

  12. EKSTERNAL • Proses globalisasi yg melahirkan : 1. Neoliberalisme borderless world/ 2. Kapitalisme one world development melaluiberbagai kesepakatan dlm bentuk : GATT WTO APEC implikasinya: tumbuhnya tata sosial AFTA baru • Fenomena globalisasi  neoliberalisme & kapitalisme keterkaitan, saling berkepentingan yg menembus batas geografis suatu negara melahirkan interdependensi namun tdk menciptakan integrasi dlm bidang sosial, politik, ekonomi dll

  13. Era Globalisasi  4 ilmu yg sangat berkembang 1. Ruang Angkasa 2. Ilmu Nuklir 3. Bioteknologi 4. Mikroteknologi • Entrepreneur : 1. Mampu melihat peluang bisnis yg tdk dilihat atau tdk diperhitungkan org lain 2. Melakukan inovasi, mengubah keadaan yg kurang menyenangkan menjadi keadaan yg di inginkan 3. Pengambil resiko yg bersifat finansial (rugi) ataupun mental (gagal)

  14. Dengan 3 ciri tsb seorang entrepreneur : 1. perintis kawasan baru 2. penjelajah rimba raya Rugi 3. Pendaki gunung Malu Terkenal • Jangan tinggalkan, tetapi justru gunakan pendidikan formal utk mempelajari lebih banyak hal demi mewujudkan entrepreneur, SEBAB mengandalkan bakat saja tdk cukup harus didukung ilmu dan pengetahuan • Lewat Tangan Entrepreneur : 1. Daerah Grogol (pusat copet)  mall dan hotel 2. Tanah di Pondok Indah yg jauh jakarta perumahan elit 3. Tanah bekas kebun karet jauh dari Jakarta  Bumi Serpong Damai 4. Lakarsantri  Citra Raya  The Singapore of Surabaya

  15. INTERNAL • Konsekuensi runtuhnya ORBA 32 tahun menegakkan persatuan & kesatuan mll pendekatan sekuriti  memasung hak konstitusi rakyat dg berbagai kebijakan • Apatisme, budaya diam, pasrah dan nrimo ing pandum  mencapai puncak kesabaran  melampau batas ambang • Maraknya korupsi, kolusi dan nepotisme disegala lapisan maka etos keadilan dan kebebasan merupakan kekuatan moral utk mematahkan belenggu kekuasaan yg merampas hak asasi • Runtuhnya ORBA  mendorong pendulum dari kutub “keterpasungan demokrasi”menuju “kebebasan demokrasi”

  16. Sayangnya tdk didukung INFRASTRUKTUR MENTAL yg kondusif  sehingga  1. Demokrasi yg mengarah anarki 2. Demokrasi yg kebablasen • Eksesnya adalah timbul dlm pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi pemerintah daerah semakin hari semakin mengarah ke disintegrasi dan kerancuan dlm memahami arti dan makna Identitas Nasional.

  17. Ernest Renan dlm buku Qu’est ce qu’une nation : hakekat nasionalisme adl keinginan utk hidup bersama (le desire vivre ensemble ), bertumpu pd kesadaran akan adanya jiwa dan prinsip spiritual (une ame, un prinsipe spirituel) yg berakar pd kepahlawanan masa lalu yg tumbuh karena kesamaan penderitaan dan kemuliaan di masa lalu. • Kini yg dirasakan adl berkembangnya suasana kecurigaan disertai hilangnya kepercayaan (trust) antar sesama baik vertikal maupun horisontal, sejalan dg menjalarnya korupsi dan manipulasi di semua lini dan tingkatan birokrasi.

  18. INTEGRASI NASIONAL • Merupakan komunikasi dan interaksi suku bangsa yang mendiami Nusantara yang diikrarkan dalam Sumpah Pemuda. • Merupakan kerangka berfikir filosofi segenap bangsa Indonesia yang mengacu pada wawasan Nusantara dalam penciptaan persatuan dan kesatuan bangsa dan Negara melaluiu persamaan dan perbedaan dari seluruh elemen bangsa yang ada di dalamnya. • Identitas nasional merupakan integrasi nasional yang kokoh.

  19. Lanjutan integrasi bangsa • Sejarah menunjukkan keanekaragaman budaya justru mampu sebagai perekat integrasi bangsa • Bahasa Indonesia sebagai perekat sosial budaya bangsa • Pancasila sebagai perekat semangat hidup meraih cita-cita bersama • TNI sebagai perekat wilayah TNI

  20. Revitalisasi Pancasila Sebagai Pemberdayaan Identitas Nasional • Agar Identitas nasional di fahami generasi penerus  maka harus tetap bermakna dlm arti relevan dg dan fungsional bagi kondisi yg sedang berkembang dlm masyarakat • Abad XXI  zaman baru yg sarat dg nilai baru yg tdk saja berbeda, ttp juga bertentangan dg nilai lama sebagaimana diwariskan nenek moyang.

  21. Abad XXI  zaman baru dimana manusia semakin sadar utk berfikir dan bertindak secara baru.  manusia menjadikan rasio sebagi mitos, sebagai sarana yg handal dlm bersikap dan bertindak dlm memecahkan masalah yg dihadapi dlm kehidupan  kesahihan tradisi, juga niali spiritual yg dianggap sakral kini dikritisi dan dipertanyakan berdasrkan visi dan harapan tentang masa depan yg lebih baik. • Nilai budaya yg kita warisi tdk sebagai barang sudah jadi yg “mandheg” dlm kebekuan normatif dan nostalgik, melainkan terus menerus harus ditumbuhkembangkan dlm demensi ruang dan waktu yg terus berkembang dan berubah. • Konsekuensi dan implikasinya adalah : pemberdayaan Identitas Nasional perlu Revitalisasi nilai yg terkandung dlm Pancasila

  22. Maknanya adalah : Pancasila harus diletakkan dlm satu keutuhan tafsir dlm PEMBUKAAN sebagai “Start Fundamental Norm” yg dieksplorasikan pd dimensi yg melekat padanya, yitu : • Realitasnya : nilai yg terkandung didalamnya dikonkretisasikan dlm hidup keseharian sebagai cerminan kondisi objektif yg tumbuh dan berkembang dlm masyarakat kampus utamanya. • Idealitasnya : idealisme yg terkandung didlmnya bukan suatu utopi tanpa makna, melainkan di objektivasikan sbg kata kerja utk membangkitkan gairah dan optimisme masyarakat guna melihat hari depan secara prospektif, menuju hari esok yg lebih baik • Fleksibilitasnya : pancasila bukan barang jadi yg sudah selesai dan tertutup menjadi sesuatu yg sakral, melainkan terbuka bagi tafsir baru utk memenuhi kebutuhan zaman yg terus berkembang.

  23.  Dengan demikian tanpa kehilangan nilai hakikinya nilai nilai Pancasila menjadi tetap aktual, relevan serta fungsional sebagai tiang penyangga bagi kehidupan bangsa dan negara dg jiwa dan semangat Bhinneka Tunggal Ika. • Pada akhirnya Revitalisasi Pancasila sebagai manifestasi identitas nasional harus diarahkan pada PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN MORAL • Moralitas Pancasila dpt menjadi dasar dan arah mengatasi krisis dan disintegrasi yg sudah menyentuh semua segi dan sendi kehidupan • Perlu diasadari bahwa : moralitas Pancasila akan menjadi tanpa makna, menjadi karikatur apabila tdk disertai dukungan suasana kehidupan di bidang hukum secara kondusif dan suprematif.

  24. Moralitas dan hukum ada korelasi yg erat. dlm arti bahwa : • Moralitas yg tdk didukung oleh kehidupan hukum yg kondusif akan menjadi subjektivitasnya satu sama lain akan berbenturan. • Ketentuan hukum yg disusun tdk disertai dasar dan alasan moral akan melahirkan suatu legalisme yg represif, kontra produktif dan bertentangan dg nilai Pancasila

  25. Ciri Nasionalisme Indonesia • Bhineka Tunggal Ika, mengakui keanekaragaman budaya , bahasa, tradisi di Nusantara • Etis, memahami Pancasila • Universalitas, mengakui martabat manusia yang universal • Terbuka secara budaya dan religi • Percaya diri dalam berkomunikasi dengan negara lain.

  26. Rangkuman • Identitas Nasional adalah sesuatu yang berubah dan terbuka untuk diberi makna baru agar tetap sesuai dengan tuntutan zaman. • Perlunya revitalisasi Pancasila karena didasari keyakinan bahwa Pancasila merupakan simpul nasional yang paling tepat bagi Indonesia yang majemuk. • Identitas Nasional tidak terlepas dari nasionalisme yang berhubungan dengan jati diri bangsa.

More Related