1 / 39

Aspek Pertumbuhan dan Perkembangan Individu

Pertemuan II. Aspek Pertumbuhan dan Perkembangan Individu. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan. Kedua istilah di atas sering dipertukarkan interchange untuk makna yang sama

taima
Télécharger la présentation

Aspek Pertumbuhan dan Perkembangan Individu

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Pertemuan II Aspek Pertumbuhan dan PerkembanganIndividu

  2. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan • Kedua istilah di atas sering dipertukarkan interchange untuk makna yang sama • Dalam kuliah ini, pertumbuhan digunakan untuk menyatakan perubahan-perubahan ukuran fisik yang secara kuantitatif semakin besar, atau semakin panjang • Sedangkan perkembangan digunakan untuk menyatakan terjadinya perubahan-perubahan dari aspek psikologis dan sosial

  3. Pertembuhan Fisik Pertumbuhan sebelum lahir Pertumbuhan janin, perkembangan organ tubuh dan jaringan syaraf Pertumbuhan setelah lahir proses pertumbuhan menuju populasi tubuh yang ideal Pertumbuhan Fisik bertahap dan teratur

  4. Pertumbuhan Intelektualmenurut j. Piaget (Sarlito, 1991: 81) • Pertama : Masa Sensori (0,0 – 2,5 tahun) Masa ketika bayi menggunakan sistem penginderaan dan aktifitas motorik untuk mengenal lingkungannya. Bayi memberikan refleksi atas rangsangan luar yang diterimanya • Kedua : Masa pra-operasional ( 2 – 7 tahun) Anak menggunakan simbol untuk mewakili konsep, misalnya benda “sepatu” dengan kata “sepatu” atau tulisan “sepatu” • Ketiga : Masa konkreto prarasional (7 – 11 tahun) Anak mulai mengembangkan tiga macam operasi berfikir, yaitu : 1. identifikasi : mengenali sesuatu 2. negasi : Mengingkari sesuatu, 3. reprokasi : mencari hubungan timbal balik antara sesuatu hal • Keempat : Masa operasional (11 – dewasa) Anak sudah mampu berfikir abstrak dan hipotesis. Pada tahap ini, anak sudah bisa memperkirakan apa yang akan terjadi dan mengambil kesimpulan atas suatu pernyataan.

  5. Kecerdasan Logika dan Visual • Latih kecerdasan logika-matematik dengan mengelompokkan, menyusun, merangkai, menghitung mainan, bermain angka, halma, congklak, sempoa, catur, kartu, teka-teki, puzzle, monopoli, permainan komputer dll. • Kembangkan kecerdasan visual-spatial dengan mengamati gambar, foto, merangkai dan membongkar lego, menggunting, melipat, menggambar, halma, puzzle, rumah-rumahan, permainan komputer dll.

  6. Pertumbuhan Emosi • Emosi merupakan gejala perasaan yang disertai dengan perubahan atau perilaku fisik. Seperti marah yang ditunjukkan dengan teriakan suara keras, atau gembira dengan tertawa lebar • Perkembangan emosi terjadi seiring dengan tuntutan kebutuhan manusia yang makin kompleks • Seorang bayi memiliki kebutuhan masih terbatas pada kebutuhan primer, seperti makan dan minum. Ketika lapar, dia akan menangis sebagai luapan dari keinginannya untuk dipenuhi kebutuhannya • Semakin dewasa, maka kebutuhan manusiapun semakin kompleks, selain kebutuhan primer, juga muncul tuntutan kebutuhan sekunder yang menyebabkan manusia harus bekerja keras, bersaing, dan berjuang untuk memenuhinya. Persaingan untuk memenuhi kebutuhan tersebut tidak selamanya mulus, sehingga muncullah perasaan kecewa, tidak puas, marah, dan mungkin bereaksi negatif. Sebaliknya jika kebutuhan tersebut dapat dipenuhi, maka muncul perasaan gembira, senang, bahagia, tertawa, dll.

  7. Kecerdassan Emosi • Melatih kecerdasan emosi inter-personal dengan bermain bersama dengan anak yang lebih tua dan lebih muda, saling berbagi kue, mengalah, meminjamkan mainan, bekerjasama membuat sesuatu, permainan mengendalikan diri, mengenal berbagai suku, bangsa, budaya, agama melalui buku, TV dll. • Melatih kecerdasan emosi intra-personal dengan menceritakan perasaan, keinginan, cita-cita, pengalaman, berkhayal, mengarang ceritera dll.

  8. Perkembangan Sosial • Sejak adam diciptakan seorang diri, dia tidak bisa hidup sendirian, sehingga diciptakanlah hawa sebagai teman hidupnya. • Demikian pula ketika bayi baru lahir, dia tak akan bisa hidup tanpa bantuan dari ibunya. Setiap orang memerlukan orang lain, demikian sebaliknya • Perkenalan dengan orang lain dimulai dari ibu, ayah, keluarga lainnya, dan akhirnya mengenal manusia lain di luar keluarganya, selanjutnya akan mengenal lebih banyak manusia dan sangat heterogen • Anak lebih cenderung bergaul dengan teman sebayanya, sejenisnya, dan bahkan dengan sesama status sosial ekonominya • Akhirnya manusia mengenal kehidupan bersama, kehidupan bermasyarakat, dan akhirnya menyadari bahwa manusia itu saling memerlukan , membantu dan dibantu, memberi dan diberi, mencintai dan dicintai, menghormati dan dihormati, dll.

  9. Perkembangan Bahasa • Sejak bayi lahir sudah menggunakan bahasa “tangis” untuk menyampaikan keinginannya • Bahasa adalah alat komunikasi berupa suara, tanda, gerak atau verbal dan nonverbal • Ketika anak berusia 6 – 9 bulan, anak mulai mengucapkan 1 atau dua kata • Seterusnya anak akan semakin fasih mengucapkan berbagai kata yang digunakan dalam lingkungannya

  10. Kecerdasan Berbahasa Untuk merangsang kecerdasan berbahasa verbal ajaklah bercakap-cakap, bacakan cerita berulang-ulang, rangsang untuk berbicara dan bercerita, menyanyikan lagu anak-anak dll.

  11. Perkembangan Bakat Khusus • Bakat merupakan kemampuan tertentu atau khusus yang dimiliki seorang individu yang hanya dengan rangsangan atau sedikit latihan, kemampuan itu dapat berkembang dengan baik. • Guilford (Sumadi; 1984) bakat mencakup tiga dimensi : 1. perseptual, 2. psikomotor, 3. dimensi intelektual • Tiga dimensi tersebut mencakup, kemampuan dalam penginderaan, ketepatan dan kecepatan menangkap makna, ketepatan dan kecepatan bertindak dan berfikir inteligen

  12. Perkembangan Sikap, Nilai, dan Moral • Bloom (Woolfolk dan Nicolich, 1984:390) mengemukakan bahwa tujuan akhir dari proses belajar dikelompokkan menjadi tiga sasaran, yaitu penguasaan pengetahuan (kognitif), penguasaan nilai dan sikap (afektif), dan penguasaan psikomorik. • Bayi belum mempersoalkan masalah moral dan keterampilan, sebab masa bayi belum mengenal hirearki nilai dan suara hati • Masa anak-anak mulai terjadi perkembangan moral yang rendah dan terbatas • Semakin tumbuh fisik dan psikisnya, anak mulai dikenalkan dengan nilai-nilai, yang boleh dan tidak boleh • Piaget, pada awalnya pengenalan nilai dan prilaku serta tindakan masih bersifat paksaan, dan anak belum mengetahui maknanya, sejalan dengan perkembangan inteleknya, anak mulai mengikuti berbagai ketentuan yang berlaku dalam keluarga, dan ketentuan dalam masyarakat.

  13. TugasRumah • Mengapa “individu” dinyatakan sebagai pribadi yang utuh, pilah, tunggal dan khas? • Tunjukkan ciri-ciri utama seorang individu • Amati teman sekitar anda, sebutkan hal-hal berbeda antara teman satu dengan lainnya termasuk diri anda. Dalam menyebutkan perbedaan tersebut, pisahkan antara aspek fisik dan aspek psikologis • Apakah perbedaan yang anda sebutkan tersebut terjadi sejak kecil? Jelaskan mengapa demikian?

  14. Terima Kasih

More Related