1 / 16

GEJALA PERUBAHAN FONEM

GEJALA PERUBAHAN FONEM. Contoh:. Nyah  enyah (penambahan [e] di awal) Lamp  lampu (penambahan [u] di akhir). DISIMILASI : pergantian atau penghilangan fonem yang seartikulasi; fonem yang sama dijadikan tidak sama Contoh: - sajjana  sarjana - saptu  sabtu.

tasha
Télécharger la présentation

GEJALA PERUBAHAN FONEM

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. GEJALA PERUBAHAN FONEM Gejala Perubahan Fonem

  2. Gejala Perubahan Fonem

  3. Gejala Perubahan Fonem

  4. Gejala Perubahan Fonem

  5. Contoh: • Nyah  enyah (penambahan [e] di awal) • Lamp  lampu (penambahan [u] di akhir) Gejala Perubahan Fonem

  6. DISIMILASI : pergantian atau penghilangan fonem yang seartikulasi; fonem yang sama dijadikan tidak sama Contoh: - sajjana  sarjana - saptu  sabtu Gejala Perubahan Fonem

  7. ASIMILASI : pergantian fonem karena pengaruh fonem sekitarnya; fonem tidak sama dijadikan sama Contoh: - al salam  assalam, inpor  impor - me + pukul  memukul Gejala Perubahan Fonem

  8. METATESIS : pertukaran tempat atau letak fonem dalam sebuah kata Contoh: serap  resap kelikir  kerikil Gejala Perubahan Fonem

  9. HAPLOLOGI : penghilangan sebuah suku kata di tengah kata Contoh: - budhidaya  budaya - mahardika  merdeka Gejala Perubahan Fonem

  10. KONTRAKSI : pemendekan dua kata atau lebih Contoh: tapian na uli  tapanuli Gejala Perubahan Fonem

  11. DIFTONGISASI : proses perubahan satu vokal menjadi diftong Contoh : sentosa  sentausa Gejala Perubahan Fonem

  12. MONOFTONGISASI : perubahan diftong menjadi satu vokal Contoh: - satai  sate - pulau  pulo Gejala Perubahan Fonem

  13. SANDI : dua vokal berurut yang lebur menjadi satu vokal baru Contoh: pesantrian  pesantren Gejala Perubahan Fonem

  14. ADAPTASI : penyesuaian bentuk Contoh: - chauffeur  sopir - goal  gol Gejala Perubahan Fonem

  15. ANALOGI : pembentukan kata berdasarkan bentuk yang sudah ada Contoh : sastrawan  sastrawati Gejala Perubahan Fonem

  16. HIPERKOREK : mencoba membetulkan kata yang tepat sehingga menjadi salah Contoh: - surga  syurga - pihak  fihak Gejala Perubahan Fonem

More Related