1 / 11

PENGANTAR PSIKOLOGI KELAUTAN INDIVIDU-TUGAS FAKTOR INTERAKSI

PENGANTAR PSIKOLOGI KELAUTAN INDIVIDU-TUGAS FAKTOR INTERAKSI. Kelompok 4A Lia Anggraeni (2012.08.0.0015) Reny Yuniarti (2012.08.0.0020) Anna Sofia W (2012.08.0.0021). PENDAHULUAN.

ursa
Télécharger la présentation

PENGANTAR PSIKOLOGI KELAUTAN INDIVIDU-TUGAS FAKTOR INTERAKSI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENGANTAR PSIKOLOGI KELAUTANINDIVIDU-TUGAS FAKTOR INTERAKSI Kelompok 4A Lia Anggraeni (2012.08.0.0015) Reny Yuniarti (2012.08.0.0020) Anna Sofia W (2012.08.0.0021)

  2. PENDAHULUAN • Memfokuskan pada interaksi antara individu operator maritim dengan tugas-tugas yang akandikerjakanmereka. Seperti halnya faktor individu, serta interaksi antara individu dan beberapa model jaringan sosioteknikal. • Tugas di lingkungan maritim melibatkan beberapa kemampuan, seperti halnyaindera manusia, persepsi, situasi kesadaran, dan pengambilan keputusan. Kemampuan lainnya adalah kekuatan fisik dan keterampilan motorik.

  3. SIKLUS KERJA-ISTIRAHAT, KERJA, ISTIRAHAT • Di lingkungan maritim kebanyakan terdapat jam kerja panjang yang tidak teratur, dan jumlah pekerjaan yang cukup banyak yang harus dilakukan oleh anggota awak kapal, serta sisa jumlah anggota mereka yang mampu mengambil pekerjaan tersebut, maka kerja mereka sering tidak optimal. Faktor kinerja yang membentuk ketidak optimalan tersebut adalah tingkat kelelahan masing-masing anggota operator. Sebisa mungkin, karakteristik fisiologis para pekerja harus diperhitungkan dalam mengatur kondisi lingkungan fisik dan organisasi di sebuah kapal.

  4. KELELAHAN KERJA • Kelelahan yang biasaterjadipadaanggotamaritiminiadalahkelelahanotot (Mus-cular) yaitusaatmelakukanpekerjaanberat yang berhubungandenganfisikdanadanyaotot yang tertekan. Dan kelelahanumumyaitudapat dilihat sebagai akumulasi dari semua tekanan hari, termasukdurasidanintensitaskinerjafisikdan mental, setiapharipekerjaanitudilakukan,danjumlahtidur yang diterimakurang. Contohnyaseperti, kelelahanpadasaatmemantau.

  5. Penyebab utama kelelahandisini adalah jam kerja yang berkepanjangan, kurangnya tidur, dan waktu di mana pekerjaan berlangsung.

  6. JAM KERJA BERKEPANJANGAN • Jumlah jam kerja yang berkepanjangan oleh banyak operator maritim secara umum sudah berkurang selama 100 tahun terakhir. Namun, ada beberapa riset bahwa bekerja berjam – jam penyebab utama operator menjadi kelelahan dan stres, sehingga menyebabkan kecelakaan atau insiden di laut saat berlayar.

  7. PEMUTUSAN ISTIRAHAT Kroemer dan Grandjean (1997) mencatat, jeda dan istirahat dapat sangat baik untuk: • Heavy work (agar tidak melebihi kapasitas fisiologis harian untuk pekerjaan) • Social contacts (ketika operator bekerja dalam "isolasi") • Training (sehingga operator maritim baru memiliki waktu untuk belajar teknik) • Extreme machine-paced work (misalnya, di ruang mesin, terutama untuk pekerja yang lebih tua, yang sering bekerja sedikit lebih lambat) • Close visual work (misalnya, untuk mencegah miopia sementara / kelelahan mata kalangan pengguna perangkat navigasi, istirahat sejenak berpaling dari layar dapat membantu) • Heat (untuk memungkinkan tubuh untuk mendinginkan) • Mental work (manfaat dari istirahat yang pendek , bahkan jika hanya lima menit per jam)

  8. KERJA MALAM, PERGESERAN KERJA, DAN RITME SIRKARDIAN Shift/pergeseranmalam diperlukan pada kapal, beberapa rekomendasi diadaptasi dari Kroemer dan Grandjean, 1997 adalah: • Memiliki rotasi pergeseran singkat. • Bila memungkinkan, hanya menggunakan operator berusia antara 25-50 tahun untuk shift / kerja malam. • Hanya mempekerjakan pekerja yang sehat, dan stabil secara emosional.

  9. Hindari nightwork (kerja malam) terus-menerus, memiliki setidaknya 24 jam istirahat setelah bekerja sepanjang malam. • Rencanakan beberapa akhir pekan bebas ke jadwal shift. • Pastikan istirahat yang cukup setiap shift untuk makan dan istirahat sejenak.

  10. TERIMA KASIH

More Related