1 / 11

Tahapan perkembangan Psikoseksual menurut Freud

Tahapan perkembangan Psikoseksual menurut Freud . Oral Stage ( lahir – 1 th ) Berlebihan Kurang ( frustrasi ) Anal Stage (1 – 3 th ) Anal expulsiveness ( sembarangan ) Anal retentiveness ( penahanan ). Phallic Stage (3 – 5 th )

willem
Télécharger la présentation

Tahapan perkembangan Psikoseksual menurut Freud

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. TahapanperkembanganPsikoseksualmenurut Freud • Oral Stage (lahir – 1 th) • Berlebihan • Kurang (frustrasi) • Anal Stage (1 – 3 th) • Anal expulsiveness (sembarangan) • Anal retentiveness (penahanan). • Phallic Stage (3 – 5 th) • Identification, kastrasi, oedipus complex, penis envy, electra complex. • Latency Stage (5 th – pubertas) • Genital Stage (pubertas – dewasa) wien/keprib1

  2. Tahap Oral • Kepuasan terletak di area oral (mulut). • Mengisap merupakan kegiatan yg paling penting pd tahap kehidupan bayi. Ibu menjadi obyek cinta yg pertama. Bayi merasakan cinta atau kebenciannya sejalan dg diberikannya ASI atau tidak. Sumber cinta itu sekaligus juga merupakan sumber makanan, dan hal ini perlahan-lahan menjadi sumber kenikmatan seksual yg mencakup juga kenikmatan sensual. • Tdk diberikannya ASI dianggap sbg tdk diberikannya cinta, dan fiksasi pd tahap ini disebut ‘fiksasi oral’. Menurut Freud, fiksasi tsb kadang2 terjadi jika bayi tdk disusui scr alamiah. Hal ini akan termanifestasikan kelak dalam berbagai cara, a.l : • Mengisap jari, permen karet, pena, pensil, kuku dll. • Merokok, makan berlebihan, minum berlebihan, dll • Merasakan kebutuhan konstan untuk dicintai. wien/keprib1

  3. Tahap Anal • Kepuasanterletakdi area anal (anus / pembuangan) • Pd tahapinidimulainyapembiasaansosialygsebenarnya (toilet training). Anakmemperolehpujiankrn ‘bersih’ danmelakukan hal2 ygbenar. Di satusisi, rasa bersalah & jijikygrepresifmunculketikaanakmelakukan ‘kesalahan’. Fiksasi pd tahapinibisaterwujuddlm 2 bentuk : • Anal expulsiveness, merupakanakibatdariproduksikotoranygsembarangan. Orangdewasaygterpaku pd tahapiniserinkaliberantakan & antisosial. • Anal retentiveness, merupakankelanjutandaripenahanankeluarnyakotoran. Orangdewasaygterpaku pd tahapinisangatbersih, teratur & kompromistis. • Penolakanorangtuapadatahapinikelakbisamenghasilkanobsesineurotikthdkotoran & kebersihan. wien/keprib1

  4. Tahap Phalik • Perasaan nikmat terletak di area genital. • Bagi anak laki-laki, terjadi perkembangan keinginan utk mengadakan kontak seksual dg ibunya, dlm hal ini keinginan tsb berupa pencarian perhatian & cinta dari ibu. Pd saat yg sama, anak laki-laki tsb sadar bahwa ayah adalah ‘rival’nya. Akan tetapi krn ayahnya lebih besar & kuat, ia takut dikastrasi. Anak lelaki dapat menghindari kecemasan kastrasi ini melalui ‘identifikasi’ dg ayahnya. Proses tsb disebut sbg Oedipus Complex. • Proses yg terjadi pd anak perempuan disebabkan oleh penis envy (iri thd alat kelamin laki-laki). Anak perempuan akan mencintai ayahnya & mengidentifikasi ibunya. wien/keprib1

  5. Tahap Laten • Pd periode ini instink seksual tidak tampak (tersembunyi). Energi seksual tersublimasikan dlm bentuk pencarian yg lain, misalnya belajar berbagai ketrampilan di sekolah (berwujud prestasi). wien/keprib1

  6. Tahap genital • Dg meningkatnya perkembangan ke masa pubertas, tekanan seksual meningkat scr dramatis. Organ reproduksi kedua seks telah matang. • Instink seksual pd periode ini tertuju kepada obyek seksual yg sesungguhnya (lawan jenis di luar keluarganya). wien/keprib1

  7. 3 karakter kepribadian menurut Freud • The oral Character • Berlebihan  orang cenderung menerima apapun di luar diri, dependent, over optimistic, mudah bermasalah dg orang lain. • Kurang (frustrasi)  cenderung mengeksploitasi orang lain, sadistik, iri hati, dominant. • The Anal Character • Expulsiveness  Cenderung berantakan, menentang & anti sosial. • Retentiveness  cenderung rapi, teratur, bersih, kompromistis. • The Phallic Character • Kecemasan kastrasi  cenderung berperilaku nekad, teguh, percaya diri. • Terlalu berharga  cenderung exhibisionism, congkak. • Penis envy pd wanita  cenderung sangat superior thd wanita. wien/keprib1

  8. Gambaran Kepribadian wien/keprib1

  9. Tugas • Buat Analisa Kepribadian menurut Teori Psikoanalisa Freud. • Bahan : • Cari kasus (tokoh / orang) yang akan dianalisa. • Dianalisa berdasarkan riwayat kehidupannya. • Buat dinamika kepribadiannya. wien/keprib1

  10. Format • Riwayat Kehidupan Subyek • Relasi S dengan orang tua, saudara. • Relasi Ayah – Ibu menurut Subyek • Relasi dengan lawan jenis • Prestasi-prestasi • Dorongan, usaha, aspirasi, mimpi-mimpi / ambisi • Kehidupan emosi • Dinamika/Gambaran Kepribadian Subyek • Gunakan analisis teoritis. wien/keprib1

  11. wien/keprib1

More Related