1.35k likes | 5.24k Vues
BAHASA RAGAM ILMIAH. PETEMUAN KE-3. RAGAM BAHASA. bahasa sastra bahasa berita bahasa resmi bahasa santai bahasa ragam ilmiah. RAGAM BAHASA ILMIAH. Digunakan untuk kegiatan bersifat ilmiah Karya tulis ilmiah – kaidah bahasa baku Singkat, padat, jelas, dan logis.
E N D
BAHASA RAGAM ILMIAH PETEMUAN KE-3
RAGAM BAHASA • bahasa sastra • bahasa berita • bahasa resmi • bahasa santai • bahasa ragam ilmiah
RAGAM BAHASA ILMIAH • Digunakan untuk kegiatan bersifat ilmiah • Karya tulis ilmiah – kaidah bahasa baku • Singkat, padat, jelas, dan logis
PENGGUNAAN BAHASA RAGAM ILMIAH • Laporan bentuk naskah: artikel, makalah, hasil penelitian, surat resmi • Skripsi, tesis, disertasi • Laporan pekerjaan: surat, naskah • Laporan pertanggunjawaban: kegiatan, keuangan
CIRI-CIRI RAGAM BAHASA ILMIAH • Cendekia: ungkap hasil berpikir logis secara tepat Contoh: Kemajuan informasi pada era globalisasi ini dikhawatirkan akan terjadi pergeseran nilai-nilai moral bangsa Indonesia, terutama pengaruh budaya barat yang masuk ke Negara Indonesia yang dimungkinkan tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan moral bangsa indonesia. (bandingkan) Pergeseran nilai-nilai budaya bangsa terjadi karena masuknya budaya barat ke Indonesia.
2. Lugas dan Logis: bermakna harafiah, sesuai logika – akal sehat Contoh: Kalau pada zaman Sunan Kalijaga dalam kesenian wayang termasuk ceritanya digunakan sebagai media penyebaran agama. Maka di masa sekarang lebih tepat apabila penanaman budi pekerti dalam cerita wayang melalui pengajaran apresiasi. (bandingkan) Pada zaman Sunan Kalijaga, kesenian wayang, termasuk ceritanya, digunakan sebagai media penyebaran agama. Sekarang, kesenian wayang digunakan sebagai media penanaman budi pekerti melalui apresiasi.
3. Jelas: struktur kalimat dan makna yang jelas Contoh: Untuk mengetahui apakah baik dan buruknya pribadi seseorang dari tingkah dan lakunya dalam sehari-hari. (bandingkan) Baik buruknya pribadi seseorang dapat dilihat dari tingkah lakunya sehari-hari.
4. Padat dan Ringkas: gagasan tidak tercampur unsur lain, tidak menggunakan kata berlebihan Contoh: Pendidikan agama di sekolah dasar bagaimanapun tidak akan terlaksana dengan baik tanpa adanya dukungan yang baik pula dari orang tua murid dalam keluarga. (bandingkan) Pendidikan agama di SD tidak akan terlaksana dengan baik tanpa dukungan orang tua.
5. Formal dan Objektif: mengacu struktur kebahasaan, dapat diukur kebenarannya secara terbuka Contoh: Menurut Mueliono mengatakan bahwa bahasa ilmiah itu lugas, eksak, dan menghindari kesamaran dan ketaksaan dalam pengungkapan. (1989) (bandingkan) Menurut Moeliono (1989), bahasa ilmiah itu lugas, eksak, dan menghindari kesamaran dan ketaksaan dalam pengungkapan.
6. Gagasan sebagai pangkal tolak: berorientasi pada gagasan, bukan pada penulis (saya, kami, kita) Contoh: Kita semua tahu bahwa pendidikan itu di lingkungan keluarga sangat penting dalam menanamkan moral Pancasila. (bandingkan) Perlu diketahui bahwa pendidikan itu di lingkungan keluarga sangat penting dalam menanamkan moral Pancasila.
7. Penggunaan Istilah Teknis: wacana teknis (angka, lambang, istilah) Contoh: Hazard Analysis Critical Control Point/HACCP adalah sistem penjaminan mutu dan keamanan pangan yang sangat dianjurkan oleh badan keamanan pangan internasional Codex Alimentarius Commission untuk diterapkan di industri pangan. (bandingkan) Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) adalah sistem penjaminan mutu dan keamanan pangan yang sangat dianjurkan oleh badan keamanan pangan internasional Codex Alimentarius Commission (CAC) untuk diterapkan di industri pangan.
8. Konsisten: penulisan harus ajeg atau taat asas dari awal-akhir tulisan Contoh: Perlucutan senjata di wilayah Bosnia itu tidak penting bagi muslim Bosnia. Untuk mereka yang penting adalah pencabutan embargo senjata. (bandingkan) Perlucutan senjata di wilayah Bosnia itu tidak penting bagi muslim Bosnia. Untuk mereka yang penting adalah pencabutan embargo senjata.