1 / 31

LAPORAN HASIL KUNJUNGAN SCIENTIFIC EXCHANGE KE IAEA - WINA

LAPORAN HASIL KUNJUNGAN SCIENTIFIC EXCHANGE KE IAEA - WINA. TIM SE IAEA SE I BERSDO R F-VIENNA 15 – 19 APRIL 2013. TUJUAN.

Télécharger la présentation

LAPORAN HASIL KUNJUNGAN SCIENTIFIC EXCHANGE KE IAEA - WINA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. LAPORAN HASIL KUNJUNGAN SCIENTIFIC EXCHANGEKE IAEA - WINA TIM SE IAEA SEIBERSDORF-VIENNA 15 – 19 APRIL 2013

  2. TUJUAN • Mempelajari aplikasi nuklir untuk pertanian dalam mendukung litbang pertanian diberbagai bidangdan mengeksplorasibbg hasil penelitian teknologi nuklir untuk pertanianyg dapat diadopsi untuk diterapkan di Indonesia  Science • Membangun komunikasi dan penjajagan kerjasama penelitian antaraBadanLitbangPertaniandengan IAEA (International Atomic Energy Agency) Networks • Meningkatkan kemampuan SDM, khususnya peneliti dan perekayasa dalam penguasaan aplikasi nuklirdaninstrumentasi untuk pertanian Innovation

  3. PESERTA • Dr. Astu Unadi, MSc • Prof. Dr. Irsal Las • Prof. Dr. Syamsul Bahri • Dr. Sri Rochayati, M. Sc • Dra. Hernani M. Sc • Dr. Agung Prabowo • Ir. Kurmen Sudarman, MS

  4. AGENDA • Mengunjungi Laboratorium NSA-IAEA di Seibersdorf • Diskusi dengan masing-masing Kepala Laboratorium NSA • Mengunjungi Boku University • Pertemuan dan Diskusi dengan Mr. Qu Liang (Direktur NSA-IAEA) • Pertemuan dan Diskusi dgnDuta Besar Indonesia utkAustria & Permanent Mission of Indonesia

  5. IAEA danLaboratorium Seibersdorf • IAEA (International Atomic Energi Agency) : Badandibawah PBB dan berlokasi di Vienna, Austria. • Laboratorium NSA (Nuclear Science Application)untukPertanian di Seibersdorf di bawah IAEA dan bekerjasamadengan FAO: mendukung program yang diperlukan negara anggota dalam bidang Pangan dan Pertanian, Kesehatan manusia, Monitoring dan Penilaian Lingkungan, serta dalam Penggunaan Peralatan Analitik Nuklir.

  6. Tugas pokok Laboratorium Sain dan Aplikasi Nuklir Seibersdorf: 1) Penelitian dan Pengembangan TeknikNukliryang bersifat terapan 2) Pelatihan dan membangun kapasitas SDM dan sumberdaya penelitian lainnya 3) Memberikan dukungan teknis terutama kepada negara-negara anggota.

  7. AKTIVITAS YANG DILAKUKAN • KunjungandandiskusikebeberapaLaboratoriumNSA-IAEA : • Animal Production and Health Laboratory • Food and Environmental Protection Laboratory • Insect Pest Control Laboratory • Soil & Water Management Laboratory • Plant Breeding & Genetics Laboratory • Terrestrial Environment Laboratory • Nuclear Spectrometry and Applications

  8. Lanjutan • KunjungankebeberapalaboratoriumpertaniandibawahBoku University (Dept. Natural Resources and Applied Life Sciences)yang telahbekerjasamadengan IAEA. a. PlantBreeding Unit: Induced Mutations for Jatropha Improvement, Disease Resistance in Cereals and legume improvement • Experimental field station: Agricultural production mechanization and lysimeter • Department of Water, Atmosphere and Environment:Land, water and nutrient management

  9. Lanjutan 3)DiskusidenganMr . Qu Liang, Direktur Joint FAO/IAEA Division • Penjelasan umum dan diskusi tentang misi dan program IAEA dan NSA & Program Kerjasama IAEA-FAO • Finding from laboratory visit • Proposed collaborative research between IAARD and FAO-IAEA

  10. 3. DiskusidenganMr . Qu Liang, Direktur Joint FAO/IAEA Division • Penjelasan umum dan diskusi tentang misi dan program IAEA dan NSA & Program Kerjasama IAEA-FAO • Finding from laboratory visit • Proposed collaborative research between IAARD and FAO-IAEA

  11. Animal Production and Health Laboratory • Fungsi: • Penelitian terapan bidang produksi dan kesehatan hewan untukmeningkatkan produktivitas ternak melalui: • Peningkatan breeding, feeding dan reproduksi; • Pengendalian penyakit-penyakit hewan penting • Diagnosa dini penyakit hewan strategis yang bersifat infeksius dan lintas negara(Transboundaries), danbersifat zoonosis • Kegiatan: • Training metoda diagnosis AI • Teknik diagnosa Peste Des Petits Ruminant (PPM) • Molekuler diagnosis Capripox virus • Penelitian vaksin Trypanosoma evansi melalui teknik iradiasi.

  12. Laboratorium Animal diseases

  13. Food and Environmental Protection Laboratory • Fungsi: • Mengembangkan metodologi pengujian untuk keamanan dan kualitas pangan • Menunjang pengembangan standar internasional. • Kegiatan: • Mengontrol food contaminant seperti mikotoksin, residu obat hewan, pestisida, faktor-faktor lingkungan yang berhubungan dengan keamanan

  14. lanjutan

  15. Insect and Pest Control Laboratory Fungsi: PengembanganTeknikSterilisasiSerangga (SIT) dengansasaranpenurunanpopulasiseranggasecararamahlingkungan. Kegiatan: Perbanyakanseranggajantanmandulmasal, radiasi, perilakuseranggakawin, biologimolekuler, pengendalianmutudanmanajemenpelepasanseranggamandul/steril

  16. Fungsi: MelakukanpenelitianuntukmenghasilkanteknologikonservasiSDL danair dengan dukungan teknik aplikasi nukir (RI) untuk deteksi & monitoring Kegiatan: Pengembanganaplikasiradio isotopdalamsistembudidayatanamandanternak: Monitoring air tanahdengan neutron probes untukoptimalisasi air irigasidanpupuk Soil & Water Management Laboratory

  17. Plant Breeding & Genetics Laboratory Fungsi: Membantu negara anggota FAO-IAEA dalam menggunakan teknologi nuklir terutama teknik mutasi dan efisiensi bioteknologi modern untuk pengembangan varietas tanaman unggul. Kegiatan:breeding komoditas: pisang, singkong dan barley

  18. Nuclear Spectrometry and Applications Tugas Memberikanbantuantekniskepadalaboratorium70 negaraanggotadanTechnical Cooperation Project (TCP). Kegiatan • Penelitianaplikatifdanadaptifdanpengembanganteknikspektrometrisinar gamma, • Penelitianspektrometridanteknikdeteksiradiasilainnya. • Training di IAEA maupun di Negara anggota.

  19. HASIL YANG DIPEROLEH • Berbagai kegiatan penelitian aplikasi nuklir untuk pertanian di laboratorium IAEA sangat kompatibel dengan kegiatan penelitian dengan metode non nuklir di Balai Penelitian lingkup Badan Litbang Pertanian: Perakitan varietas unggul, pengendalian OPT, identifikasi dan pengendalian lingkungan pertanian, tanah dan air, dll. • Identifikasi potensi dan peluang kerjasama penelitian dan pengembangan antara Badan Litbang Pertanian dan IAEA terkait dengan pemanfaatan teknologi nuklir untuk penelitian pertanian serta peningkatan kemampuan peneliti Badan Litbang Pertanian

  20. Lanjutan Strategi dan sintesis kerjasama: (A) Menggalang kerjasama terkait dengan program penelitian yang ada di IAEA • Membangun kerjasama tematik yang strategis (tetapi belum ada di IAEA), Contoh pengembangan teknik pengendalian OPT (WBC, Tikus, Pengerek Batang, dll.) dengan aplikasi nuklir/isotop • Peningkatan keikutsertaan SDM peneliti Badan Litbang dalam program-program traning reguler di IAEA • Kegiatan training tematik (post doc atau tema2 khusus) dengan dukungan IAEA-FAO

  21. Potensi dan peluang kerjasama penelitian dan pengembangan tsb antara Badan Litbang Pertanian dan IAEA : • Plant Breeding untuktanamanpadi, jagung, kedele, tebu , danjarakpagar • Pengelolaantanahdan air sertauntukmitigasidanadaptasiperubahaniklim. • Aplikasinukliruntukketahanandankeamananpangan. • Pengembangkanteknologiuntukmendeteksidegradasilahan, banjirdankekeringan, haratanahsertakandungan air tanahdalampadaskala yang luas. • Pengembanganmetodologidalammemonitorresidubahanberbahayaberacundanemisi gas rumahkaca.

  22. PengembanganmetodologipengendaliantikusdengancarapemandulantikusjantanmenggunakanteknikradiasiPengembanganmetodologipengendaliantikusdengancarapemandulantikusjantanmenggunakanteknikradiasi • Pengendalianwerengcoklatdanhijau (atauhamapenggerekbatangdantikus) sertamendeteksiasal-usulsertapenyebarannya. • Pengembanganteknologipengendalian Virus Avian Influenza. • Pengembangan teknik deteksi penyebaran penyakit hewan strategis (seperti AI) menggunakan isotop pd unggas liar • Penelitian genomik pada ternak lokal unggul untuk konservasi dan pemanfaatan gen-gen unggul spt gen Mx pada ayam lokal yg resisten terhadap AI • Pengembanganstasiunpenelitianlapanganuntukmemonitordinamikakarakteristiktanahtermasukdalampengembanganberbagai sensor danmetodologipengukurannya

  23. l) BadanLitbangPertanianpatutberpartisipasidalamCoordinated Research Project (CRP) danTechnical Cooperation Project (TCP) yang merupakankegiatan IAEA untuk Negara anggotanya. Program initerutamauntuk: • Mengikutsertakan training program bagipenelititerkaitdenganbidang yang adadi IAEA. • MengirimkanpenelitiBadanLitbangPertanianuntuk program degreeseperti program Doctor dan Post Doctoral denganbiayadariBadanLitbangPertanianmaupun sponsor dari IAEA m) Kerjasamauntukmeningkatkankemampuan SDM PenelitidanPerekayasaBadanLitbangPertaniandalam: • Melakukan testing bahanberacun di dalamtanahdan air sertabahanpanganmenggunakantekniknuklir. • Melakukananalisaharatanahdan air untukpeningkatanefisiensipenggunaanpupuk.

  24. RUMUSAN HASIL DISKUSI DiskusidenganDirector Joint FAO/IAEA Division (Dr. QuLiang) • Diskusidihadirioleh Dr. Syahrir(permanen mission of Indonensia di UN, Vienna) Vienna International Center (UN, FAO, IAEA). • Diawalidenganpenyampaian: • informasiumumtentangorganisasi, mandatdanhasilpenelitianunggulanBadanLitbangPertanian, • kerjasamadengan BATAN, • resume hasilkunjungan di LaboratoriumAplikasiNukliruntukPertanian IAEA di Seibersdorf, • beberapa ide/gagasan Tim dalam pengembangan kerjasama penelitian (11 usulan tema penelitian dan pembinaan SDM).

  25. RUMUSAN HASIL DISKUSI DiskusidenganDirector Joint FAO/IAEA Division (Dr QuLiang ) • Dr Qu Liang menyambutsangatbaikusulantersebutdanmenilaibahwaPenerintah Indonesia sangatmendukung program aplikasinukliruntukpertaniankarenahasilaplikasinukliruntukpertaniantelahditerapkansecaranyatadi Indonesia. • Dr Qu Liang mengusulkanuntukmembentuk pilot model penelitianaplikasinukliruntukpertaniandi Indonesia darihulukehilir(multi years)dandalamskala yang lebihluas dengan melibatkan BPTP.

  26. BEBERAPA HAL YANG PERLU DITINDAKLANJUTI • IAEA sangatmendukung program TCP dan CRP untuk Indonesia. Khususnya Program TCP agar diusulkanmelaluisatupintu (BATAN), sedangkanuntuk program CRP proposal dapatdiusulkantanpa melalui BATAN (bersifat kompetitif) • MemperhatikanjaringanpenelitianBadanLitbangPertaniandarihulukehilir yang kuat (keberadaan BPTP), pilot model penelitianaplikasinuklirskalalebihluas, dikemasdalam program TCP yang pendanaannyadari IAEA dengan danapendampingdariBadanLitbangPertanian. • Dalam jangka pendek/menengah, disarankan agar kerjasamapenelitiandanpengembangandifokuskanpadatigatopik: (a) Plant Breeding, (b) Animal Protection and Healthdan (c) Soil and Water Management

  27. HASIL PERTEMUAN DENGAN DUBES RI DAN ATASE BIDANG ILMU PENGETAHUAN • DiawalipenyampaianinformasiumumorganisasiBadanLitbangPertaniandantujuankunjungan SE di IAEA. • Duta Besar RI untuk Austria dan UN, sangatterbukadanmengharapkankomunikasi yang intensantaraKementerianPertanian, khususnyaBadanLitbangPertaniandenganKedutaanBesar. • Banyakinformasistrategis yang dibutuhkanKedutaanBesardariBadanLitbangPertanian, dansebaliknyaberbagaiinformasitentang potensidanpeluangkerjasama yang bisadisampaikanolehKedutaanBesarkepadaBadanLitbangPertanian. • Dr Syahrilmenyarankan agar segeradisiapkan proposal kerjasamapenelitiandari 3 topik yang sudahdisepakatiuntukdiusulkanmelalui BATAN. Proposal iniakandipayungidengan program TCP. • Diinfokan jugabahwa Workshop RISK ANALYSIS OF TRANSBOUNDARY ANIMALDESEASEakandiadakandi Indonesia, 10 Juni 2013, kerjasama IAEA danBadanLitbangPertanianmelalui BBLITVET. KedutaanBesar& IAEA menunggurespon BadanLitbangdanmengusulkanmengundang Dr Qu Liang.

  28. TERIMA KASIH

More Related