310 likes | 1.2k Vues
HUBUNGAN SERIKAT KARYAWAN MANAJEMEN. Kerangka hubungan serikat karyawan dan manajemen terdiri dari :. 1. Para pekerja dan wakil-wakil mereka (pengurus serikat). 2. Para manajer (manajemen). 3. Wakil-wakil pemerintah dalam bidang legeslatif, yudikatif dan eksekutif.
E N D
HUBUNGAN SERIKAT KARYAWAN MANAJEMEN Kerangka hubungan serikat karyawan dan manajemen terdiri dari : 1. Para pekerja dan wakil-wakil mereka (pengurus serikat) 2. Para manajer (manajemen) 3. Wakil-wakil pemerintah dalam bidang legeslatif, yudikatif dan eksekutif.
Sifat Dasar Serikat Karyawan Serikat karyawan : Adalah organisasi para pekerja yg dibentuk untuk mempromosikan atau menyatakan pendapat, melindungi, dan memperbaiki, melalui kegiatan kolektif, kepentingan-kepentingan sosial, ekonomi dan politik para anggotanya.
Tipe-tipe Serikat Karyawan : 1. Craft unions Yaitu serikat karyawan yg anggotanya terdiri dari para karyawan atau pekerja yg mempunyai ketrampilan yg sama, seperti misal tukang-tukang kayu 2. Industrial Unions Yaitu serikat karyawan yg dibentuk berdasarkan lokasi pekerjaan yg sama. Serikat ini terdiri dari pekerja yg tidak berketrampilan (unskilled) maupun yg beketeram- pilan (skilled) dalam suatu perusahaan atau industri tertentu tanpa memperhatikan sifat pekerjaan mereka.
3. Mixed Unions Yaitu serikat karyawan yg mencakup para pekrja trampil, tidak terampil dan setengah trampil dari suatu lokal tertentu tidak memandang dari industri mana. Bentuk serikat karyawan ini mengkombinasikan craft unions dan industrial unions
Tanggapan Proaktif Manajemen Personalia • Merancang pekerjaan-pekerjaan yg • secara pribadi memuaskan para karyawan 2. Mengembangkan rencana yg memaksi- mumkan berbagai kesempatan individual 3. Memilih karyawan yg qualified 4. Menetapkan standar prestasi kerja yg adil dan obyektif 5. Melatih karyawan dan manajer utk mencapai tingkat prestasi yg diharapkan 6. Menilai dan menghargai perilaku atas dasar prestasi kerja nyata
COLLECTIVE BARGAINING Perundingan Kolektip (Collective Bargaining) : Adalah suatu proses di mana para wakil (reoresentatip) dua kelompok bertemu dan bermaksud untuk merundingkan (negosiasi) suatu perjanjian yang mengatur hubungan-hubungan kedua pihak di waktu yang akan datang
Ada dua tipe dasar perundingan kolektip : 1. Perundingan Tradisional Mengenai distribusi “benefit”, yaitu pengupahan, kondisi kerja, promosi, pemutusan hubungan kerja, hak-hak manajemen dsb. 2. Perundingan Integratif (jarang terjadi) Berkaitan dengan masalah kepentingan timbal balik kedua Pihak yg lebih besar dan terutama menyangkut upaya pemecahan masalah atau perdamaian konflik-konflik yg terjadi. Tipe ini cocok utk pengalokasian berbagai sumber daya dan beban kerja, perancangan pekerjaan, pengendalian karyawan
Faktor Yg Berpengaruh Dalam Perundingan Kolektip : • Cakupan Perundingan Yaitu banyaknya buruh yg akan terkena hasil perundingan atau perjanjian kerja. Apakah berlaku untuk para karyawan dalam suatu departemen, divisi, perusahaan atau seluruh karyawan dalam suatu industri
Faktor Yg Berpengaruh Dalam Perundingan Kolektip : 2. Tekanan-tekanan Perundingan Serikat Karyawan Serikat karyawan mempunyai beberapa strategi dan taktik tertentu yg digunakan utk memaksakan kelonggaran yg lebih besar dari perusahaan, ada tiga tipe tekanan yg kadang digunakan : pemogokan (strikes), picketing (mencegah atau menghalangi karyawan-karyawan yg ingi masukkerja sewaktu diadakan pemogokan, dan boycotts
Faktor Yg Berpengaruh Dalam Perundingan Kolektip : 3. Peranan pemerintah Serikat karyawan dan buruh lebih senang adanya intervensi pemerintah utk menyelesaikan berbagai masalah hubungan kerja mereka. Intervensi ini dalam bentuk perundang-undangan dan peraturan di bidang perburuhan
Faktor Yg Berpengaruh Dalam Perundingan Kolektip : 4.Kesediaan Perusahaan Kesediaan perusahaan utk berunding secara terbuka dengan serikat karyawan ditentukan oleh kemampuan atau kekuatan perusahaan, filsafat kepemimpinan, gaya manajemen dan kemungkinan penggunaan alat-alat pemaksa (misal, pemecatan, skorsing, demosi dsb)
Kerjasama Serikat Karyawan – Manajemen • Konsultasi 2. Perhatian 3. Panitia-panitia kerja bersama 4. Program-program latihan 5. Pihak ketiga