1 / 33

Bab 9 Biaya

Bab 9 Biaya. Menjelaskan pengertian biaya. Menyebut dan menjelaskan karakteristik biaya. Menjelaskan landasan pikiran dan kriteria pengakuan biaya. Menyebut dan menjelaskan basis asosiasi antara biaya dan pendapatan. Menyebut dan menjelaskan saat pengakuan biaya.

zamir
Télécharger la présentation

Bab 9 Biaya

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Bab 9 Biaya

  2. Menjelaskan pengertian biaya. Menyebut dan menjelaskan karakteristik biaya. Menjelaskan landasan pikiran dan kriteria pengakuan biaya. Menyebut dan menjelaskan basis asosiasi antara biaya dan pendapatan. Menyebut dan menjelaskan saat pengakuan biaya. Menjelaskan masalah-masalah penandingan yang berkaitan dengan: sediaan, fasilitas fisis, tanah, aset takberwujud, dan sumber alam. Menyusun statemen laba-rugi dengan penyajian yang layak. Tujuan Pembelajaran Mencapai kemampuan dan kompetensi peserta untuk:

  3. Masalah Teoretis tentang Biaya • Biaya berkaitan erat dengan penelusuran kos pada tahap pembebanan. • Kos harus dipecah menjadi bagian yang belum habis (unexpired) yang melekat pada aset dan bagian yang dibebankan ke perioda sebagai biaya (expired). • Untuk mengukur laba yang tepat, pendapatan harus ditandingkan dengan biaya yang secara ekonomik telah menghasilkan pendapatan tersebut.

  4. Makna yang terkandung dalam berbagai definisi: • Aliran keluar/penurunan aset • Operasi utama atau sentral • Kenaikan kewajiban • Penurunan ekuitas • Diukur atau dikaitkan dengan kos • Bukan berasal dari transaksi dengan pemilik • Untuk menghasilkan pendapatan

  5. Aliran Fisis atau Moneter? • FASB memaknai biaya sebagai kejadian fisis karena tia terjadi akibat penyerahan barang atau jasa. • Kam (1990) memaknai biaya sebagai kejadian moneter yaitu perubahan (penurunan) nilai aset, kewajiban, dan ekuitas. Biaya merupakan aliran moneter. • Kam memasukkan perioda sebagai takaran pengukuran biaya.

  6. Beberapa Istilah yang Berkaitan • Kos (cost) • Kos terhabiskan (expired cost) • Kos takterhabiskan (unexpired cost) • Pengeluaran (expenditure) • Pengeluaran kas (disebursement) • Beban (charges) • Kos barang terjual (cost of goods sold) Baca lebih lanjut pembahasan dalam Lampiran 1.

  7. Biaya versus Rugi • IAI/IASC tidak mendefinisi rugi (losses) sebagai elemen yang terpisah dengan biaya (expenses).* • Rugi dicakupi dalam satu definisi biaya (expenses). • FASB memisahkan biaya dan rugi sebagai elemen yang berdiri sendiri. *IAI menyebut expense sebagai beban.

  8. Makna yang terkandung dalam definisi Rugi: • Penurunan ekuitas bersih • Periferal atau insidental • Selain yang dicakupi biaya • Selain distribusi ke pemilik atau transaksi yang berkaitan dengan pemilik FASB perlu membedakan biaya dan rugi karena sumber rugi berbeda dengan operasi utama.

  9. Karakteristik Sumber Rugi: • Periferal atau insidental • Transfer nontimbal-balik • Penahanan aset • Faktor lingkungan Pembedaan lebih diarahkan untuk tujuan penyajian daripada untuk membedakan makna biaya dan rugi.

  10. Pengakuan Biaya Pencatatan jumlah rupiah biaya secara formal ke dalam sistem pembukuan sehingga jumlah tersebut terrefleksi dalam statemen keuangan. Kriteria: • Konsumsi manfaat (consumption of benefits) • Lenyapnya manfaat (loss or lack of benefits) • Keterhabisan kos (cost expiration)

  11. Kaidah Pengakuan APB • Mengasosiasi sebab dan akibat • Alokasi sistematik dan rasional • Pembebanan arbitrer

  12. Konsep Penandingan Untuk mendapatkan laba periodik yang bermakna, pendapatan yang diakui untuk suatu perioda harus ditandingkan (diasosiasi) dengan biaya yang dianggap telah menghasilkan pendapatan tersebut.

  13. Saat Pengakuan Biaya • Adanya hubungan dengan pendapatan • Diakui pada perioda yang sama dengan perioda diakuinya pendapatan • Penandingan didasarkan pada kelayakan ekonomik • Menandingkan tidak berarti mengkompensasi

  14. Asosiasi Sebab dan Akibat Penyerahan produk menimbulkan pendapatan sehingga kos yang melekat pada produk yang diserahkan merefleksi biaya. Disebut juga penandingan langsung (direct matching) atau penandingan produk (product matching). Asumsi/syarat: • Semua komponen kos (produksi, pemasaran, dan administratif) dapat dilekatkan pada produk.

  15. Masalah Berkaitan dengan Penandingan Produk • Identifikasi kos produk • Produk usang atau musiman • Barang rusak • Identifikasi kos nonproduk (tersediaankan atau tidak) • Biaya antisipasian • Imputasi pendapatan

  16. Alokasi Sistematik dan Rasional Tidak selalu mudah untuk melekatkan semua kegiatan ke produk. Alokasi sistematik merupakan alternatif. Argumen: • Ada hubungan walaupun tidak langsung • Sulit mencari asosiasi langsung secara fisis • Penundaan kurang tepat • Bila regular/normal, terjadi tepat-tanding secara rupiah sehingga tidak mempengaruhi laba (lihat Gambar 9.2) • Secara teknis suatu kos harus dipecah/dialokasi

  17. Salah-tanding kegiatan, tepat-tanding rupiah Produk Nonproduk Panel A Tepat-tanding kegiatan Panel B Salah-tanding kegiatan Salah-tanding kegiatan Tepat-tanding jumlah rupiah

  18. Masalah Berkaitan dengan Alokasi Sistematis • Penangguhan (alokasi antarperioda) • Kos bergabung (joint cost) dan bersama (common cost) • Sarana pemerataan laba • Pendekatan nonalokasi sebagai alternatif

  19. Masalah Penangguhan Kos Alokasi sistematik tidak hanya dilakukan antarobjek tetapi juga antarperioda. Pada prinsipnya, semua kos merupakan beban tangguhan (deferred charges). P&L tidak menganjurkan penggunaan beban tangguhan. Diperlukan kriteria penangguhan yang jelas. Gambar 6.8 melukiskan kriteria penangguhan.

  20. Objek 1 Objek 1 Objek 1 Objek 2 Kos Bergabung dan Kos Bersama Kos bergabung Kos kegiatan Objek 1 dan 2 menikmati kegiatan secara gabungan dan takterpisahkan sampai titik pisah (split point). titik pisah Objek 2 Kos bersama Kos kegiatan Objek 1 dan 2 menikmati kegiatan secara terpisah dan independen serta tidak ada titik pisah (split point). Objek 1 Objek 2 Objek 2 Kos bergabung dan kos bersama menuntut alokasi.

  21. Pendekatan Nonalokasi Dikemukakan Arthur L Thomas (1987) Syarat alokasi: • Ketertambahan (additivity) • Ketakraguan (ketakraguan) • Ketepertahankanan (defensibility) Hanya syarat 1 dan 2 dapat dipenuhi, sehingga alokasi tidak tidak dapat didukung secara teoretis.

  22. Sanggahan Terhadap Argumen Thomas • Objektivitas akuntansi bersifat relatif • Kelayakan ekonomik cukup menjadi basis alokasi • Alternatif terhadap penandingan sebab-akibat • Adanya berbagai metoda akan mendorong penyajian yang paling menggambarkan realitas perusahaan • Metoda alokasi tetap valid bila tidak dapat dibuktikan sebaliknya (prinsip ketersalahan)

  23. Pembebanan Arbitrer • Basis sebab-akibat atau alokasi sistematik tidak dapat ditentukan • Penangguhan tidak layak • Alasan kepraktisan • Tidak harus merupakan rugi

  24. Produk Produk kos kos kos kos kos kos Pemasaran Pemasaran kos kos kos kos kos Adm./Umum Adm./Umum kos kos Lain-lain Lain-lain kos kos kos kos Penandingan dan Penyajian Biaya Pendapatan Bahan Baku Biaya TK langsung product matching Overhead Biaya period matching Biaya period matching Biaya Kos baru arbitrary matching

  25. Masalah Penandingan Pos-Pos Tertentu • Sediaan (aliran kos mana yang paling tepat?) • Fasilitas fisis (apakah makna depresiasi?) • Tanah (haruskah didepresiasi?) • Sumber alam (apa basis deplesi?) • Aset takberwujud (bagaimana diamortisasi?)

  26. Metoda Asosiasi Sediaan • Identifikasi khusus • Masuk pertama keluar pertama (MPKP) • Rata-rata berbobot • Sediaan normal • Masuk terakhir keluar pertama (MTKP) Metoda asosiasi mempunyai implikasi terhadap laba. Metoda MPKP adalah paling logis dalam merefleksi aliran fisis yang sesungguhnya atau paling sesuai dengan realitas kegiatan pada umumnya (lihat halaman 430).

  27. Metoda MTKP • Menandingkan pendapatan sekarang dengan kos sekarang • Mengurangi laba dalam kondisi harga menaik • Di AS, diperbolehkan untuk kepentingan pajak • Mengundang kritik (tidak sejalan dengan aliran fisis) • Mempunyai beberapa variasi

  28. Asosiasi Fasilitas Fisis Variasi istilah: • Aset tetap (fixed assets) • Aset tetap berwujud (fixed tangible assets) • Aset berwujud (tangible assets) • Aset operasi (operating assets) • Aset berumur panjang (long-lived assets) • Aset jangka panjang (long-term assets) • Tanah, bangunan, dan perlengkapan (property plant, and equipment) • Fasilitas fisis (plant assets),digunakan dalam buku ini

  29. Depresiasi • Bagian dari kos fasilitas fisis yang dianggap telah diserap manfaatnya menjadi biaya perioda. • Hasil pertimbangan/kebijaksanaan (judgment). • Alokasi kos secara sistematik dan rasional. • Secara konseptual tidak berbeda dengan pos biaya lainnya.

  30. Makna Depresiasi Lain • Akumulasi dana • Pemulihan investasi • Proses penilaian (penurunan nilai ekonomik)

  31. Tanah • Sebagai tempat (site) usaha dan hak milik permanen, fungsi tanah bersifat permanen sehingga tidak didepresiasi. • Tanah bukan hak milik permanen dapat didepresiasi. • Bagian kos tanah yang merepresentasi manfaat produktif dapat didepresiasi. • Akuntansi tanah diatur dalam PSAK No. 47.

  32. Aset Takberwujud • Dari segi asosiasi dengan pendapatan, sama seperti fasilitas fisis. • Kos aset takberwujud harus dialokasi secara sistematis sepanjang umur yuridis/ekonomik. • Umur ekonomik lebih unggul/layak untuk meng-amortisasi aset takberwujud daripada umur yuridis. • Goodwill: melekat pada perusahaan secara keseluruhan atau melekat pada atribut spesifik? • Kos organisasi: permanen atau perlu didepresiasi?

  33. PR Kebiasaan jelek sulit ditinggalkan.

More Related