1 / 36

KETERKAITAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN Oleh :

KETERKAITAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN Oleh : Direktur Kearsiipan Daerah Arsip Nasional Republik Indonesia. DENGAN. UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK. KEWAJIBAN PENYEDIAAN INFORMASI PUBLIK

zander
Télécharger la présentation

KETERKAITAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN Oleh :

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KETERKAITAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN Oleh: DirekturKearsiipan Daerah ArsipNasionalRepublik Indonesia DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANGKETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK

  2. KEWAJIBAN PENYEDIAAN INFORMASI PUBLIK Berlaku 2 (dua) tahun sejak tanggal diundangkan. (Pasal 64) Diundangkan pada tanggal 30 April 2008 Mulai berlaku tanggal 30 April 2010

  3. Pertimbangan • Informasi merupakan kebutuhan pokok setiap orangbagi pengembangan pribadi dan lingkungan sosialnya serta merupakan bagian penting bagi ketahanan nasional; • Hak memperoleh informasi merupakan hak asasi manusiadan keterbukaan informasi publik merupakan salah satu ciri penting negara demokratis yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat untuk mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik; • Keterbukaan informasi publik merupakan sarana dalam mengoptimalkan pengawasan publikterhadap penyelenggaraan negara dan Badan Publik lainnya dan segala sesuatu yang berakibat pada kepentingan publik; (Konsideran : Menimbang)

  4. Tujuan Undang­-Undang ini bertujuan untuk: • menjamin hak warga negara untuk mengetahui rencana pembuatan kebijakan publik, program kebijakan publik, dan proses pengambilan keputusan publik, serta alasan pengambilan suatu keputusan publik; • mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan publik; • meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pengambilan kebijakan publik dan pengelolaan Badan Publik yang baik; • mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik, yaitu yang transparan, efektif dan efisien, akuntabel serta dapat dipertanggungjawabkan; • mengetahui alasan kebijakan publik yang mempengaruhi hajat hidup orang banyak; • mengembangkan ilmu pengetahuan dan mencerdaskan kehidupan bangsa; dan/atau • meningkatkan pengelolaan dan pelayanan informasi di lingkungan Badan Publik untuk menghasilkan layanan informasi yang berkualitas. (Pasal 3)

  5. Kewajiban Badan Publik • Badan Publik wajib menyediakan, memberikan dan/atau menerbitkan Informasi Publik yang berada di bawah kewenangannya kepada Pemohon Informasi Publik, selain informasi yang dikecualikan sesuai dengan ketentuan. • Badan Publik wajib menyediakan Informasi Publik yang akurat, benar, dan tidak menyesatkan. • Untuk melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Badan Publik harus membangun dan mengembangkan sistem informasi dan dokumentasi untuk mengelola Informasi Publik secara baik dan efisien sehingga dapat diakses dengan mudah. • Badan Publik wajib membuat pertimbangan secara tertulis setiap kebijakan yang diambil untuk memenuhi hak setiap orang atas Informasi Publik. • Pertimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) antara lain memuat pertimbangan politik, ekonomi, sosial, budaya, dan/atau pertahanan dan keamanan negara. (6) Dalam rangka memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (4) Badan Publik dapat memanfaatkan sarana dan/atau media elektronik dan nonelektronik. • Pasal 7

  6. Kewajiban Badan Publik …. • Kewajiban Badan Publik yang berkaitan dengan kearsipan dan pendokumentasian Informasi Publik dilaksanakan berdasarkan peraturan perundang-­undangan. • Pasal 8, UU No. 14/2008 • (1) Lembaga-lembaga Negara dan Badan-badan Pemerintah Pusat maupun Daerah wajib mengatur, menyimpan, memelihara dan menyelamatkan arsip sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a Undang-undang ini. • Pasal 10, UU No. 7/1971 • (UU No. 7 Tahun 1971 ini • sudah akan diganti dengan • UU ttg Kearsipan yang baru) • Kutip aturan yang baru

  7. Pengertian • Badan Publik adalah lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif, dan badan lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara, yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, atau • organisasi nonpemerintah sepanjang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, sumbangan masyarakat, dan/atau luar negeri. Pasal 1 angka 3

  8. Pengertian Informasi Publik adalah informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim, dan/atau diterima oleh suatu badan publik yang berkaitan dengan : • penyelenggara dan penyelenggaraan negara; dan/atau • penyelenggara dan penyelenggaraan badan publik lainnya yang sesuai dengan Undang­Undang ini; serta • informasi lain yang berkaitan dengan kepentingan publik.

  9. Informasi Publik (yang dibuka untuk publik) adalah Informasi yang mengkomunikasikan ttg rencana dan program kebijakan publik, proses dan alasan pengambilan keputusan publik. Pasal 3 Informasi Publik di buka untuk umum, dalam (tiga) kategori : . Informasi yang Wajib Disediakan dan Diumumkan Secara Berkala;(Ps. 9, Ps.12) . Informasi yang Wajib Diumumkan secara Serta­merta;  (Ps. 10) . Informasi yang Wajib Tersedia Setiap Saat (Ps.11)

  10. Kewajiban mengumumkan Informasi Publik secara berkala,untuk paling kurang 6 (enam) bulan sekali • Setiap Badan Publik wajib mengumumkan Informasi Publik secara berkala. (2) Informasi Publik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. informasi yang berkaitan dengan Badan Publik; b. informasi mengenai kegiatan dan kinerja Badan Publik terkait; c. informasi mengenai laporan keuangan; dan/atau d. informasi lain yang diatur dalam peraturan perundang­undangan. • Kewajiban memberikan dan menyampaikan Informasi Publik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan paling singkat 6 (enam) bulan sekali. • Kewajiban menyebarluaskan Informasi Publik sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disampaikan dengan cara yang mudah dijangkau oleh masyarakat dan dalam bahasa yang mudah dipahami. (5) Cara­cara sebagaimana dimaksud pada ayat (4) ditentukan lebih lanjut oleh Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi di Badan Publik terkait. Pasal 9

  11. Kewajiban mengumumkan layanan informasi, secara berkala setiap tahun sekali. Setiap tahun Badan Publik wajib mengumumkan layanan informasi, yang meliputi: a. jumlah permintaan informasi yang diterima; b. waktu yang diperlukan Badan Publik dalam memenuhi setiap permintaan informasi; • jumlah pemberian dan penolakan permintaan informasi; dan/atau • alasan penolakan permintaan informasi. Pasal 20 • Badan Publik wajib mengumumkan secara serta­merta suatu informasi yang dapat mengancam hajat hidup orang banyak dan ketertiban umum. • Pasal 10

  12. Kewajiban menyediakan informasi setiap saat. • Badan Publik wajib menyediakan Informasi Publik setiap saat yang meliputi: • daftar seluruh Informasi Publik yang berada di bawah penguasaannya, tidak termasuk informasi yang dikecualikan; • hasil keputusan Badan Publik dan pertimbangannya; • seluruh kebijakan yang ada berikut dokumen pendukungnya; • rencana kerja proyek termasuk di dalamnya perkiraan pengeluaran tahunan Badan Publik; • perjanjian Badan Publik dengan pihak ketiga; • informasi dan kebijakan yang disampaikan Pejabat Publik dalam pertemuan yang terbuka untuk umum; • prosedur kerja pegawai Badan Publik yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat; dan/atau • laporan mengenai pelayanan akses Informasi Publik sebagaimana diatur dalam Undang­Undang ini. • Pasal 11

  13. Informasi Publik yang wajib disediakan oleh Badan Publik BUMN, BUMD Pasal 14 Informasi Publik yang wajib disediakan oleh Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah dan/atau badan usaha lainnya yang dimiliki oleh negara dalam Undang­Undang ini adalah: a. nama dan tempat kedudukan, maksud dan tujuan serta jenis kegiatan usaha, jangka waktu pendirian, dan permodalan, sebagaimana tercantum dalam anggaran dasar; b. nama lengkap pemegang saham, anggota direksi, dan anggota dewan komisaris perseroan; c. laporan tahunan, laporan keuangan, neraca laporan laba rugi, dan laporan tanggung jawab sosial perusahaan yang telah diaudit; d. hasil penilaian oleh auditor eksternal, lembaga pemeringkat kredit dan lembaga pemeringkat lainnya; e. sistem dan alokasi dana remunerasi anggota komisaris/ dewan pengawas dan direksi;

  14. Informasi Publik yang wajib disediakan oleh Badan Publik BUMN, BUMD …. f. mekanisme penetapan direksi dan komisaris/dewan pengawas; g.kasus hukum yang berdasarkan Undang­Undang terbuka sebagai Informasi Publik; h. pedoman pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik berdasarkan prinsip­prinsip transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandirian, dan kewajaran; i. pengumuman penerbitan efek yang bersifat utang; j. penggantian akuntan yang mengaudit perusahaan; k. perubahan tahun fiskal perusahaan; l. kegiatan penugasan pemerintah dan/atau kewajiban pelayanan umum atau subsidi; m.mekanisme pengadaan barang dan jasa; dan/atau n. informasi lain yang ditentukan oleh Undang­Undang yang berkaitan dengan Badan Usaha Milik Negara/ Badan Usaha Milik Daerah.

  15. Informasi Publik yang wajib disediakan oleh Badan Publik Parpol Pasal 15 Informasi Publik yang wajib disediakan oleh partai politik dalam Undang-­Undang ini adalah: a. asas dan tujuan; b. program umum dan kegiatan partai politik; c. nama, alamat dan susunan kepengurusan dan perubahannya; d. pengelolaan dan penggunaan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; e. mekanisme pengambilan keputusan partai; f. keputusan partai yang berasal dari hasil muktamar/ kongres/ munas dan/atau keputusan lainnya yang menurut anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai terbuka untuk umum; dan/atau g. informasi lain yang ditetapkan oleh Undang­Undang yang berkaitan dengan partai politik.

  16. Informasi Publik yang wajib disediakan oleh BP Organisasi Non pemerintah Pasal 16 Informasi Publik yang wajib disediakan oleh organisasi nonpemerintah dalam Undang­Undang ini adalah: a. asas dan tujuan; b. program dan kegiatan organisasi; c. nama, alamat, susunan kepengurusan, dan perubahannya; d. pengelolaan dan penggunaan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, sumbangan masyarakat, dan/atau sumber luar negeri; e. mekanisme pengambilan keputusan organisasi; f. keputusan­keputusan organisasi; dan/atau g. informasi lain yang ditetapkan oleh peraturan perundang­undangan.

  17. Tanggung jawab Badan Publik (Pemerintah) • (1) Untuk mewujudkan pelayanan cepat, tepat, dan sederhana setiap Badan Publik: • a. menunjuk Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi; dan • b. membuat dan mengembangkan sistem penyediaan layanan informasi secara cepat, mudah, dan wajar sesuai dengan petunjuk teknis standar layanan Informasi Publik yang berlaku secara nasional. • Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dibantu oleh pejabat fungsional. • Pasal 13

  18. Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Pasal 19 • Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi di setiap Badan Publik wajib melakukan pengujian tentang konsekuensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 dengan saksama dan penuh ketelitian sebelum menyatakan Informasi Publik tertentu dikecualikan untuk diakses oleh setiap Orang.

  19. Hak Badan Publik • Badan Publik berhak menolak memberikan informasi yang dikecualikansesuai dengan ketentuan peraturan perundang­undangan. • Badan Publik berhak menolak memberikan Informasi Publik apabila tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang­undangan. (3) Informasi Publik yang tidak dapat diberikan oleh Badan Publik, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah: a. informasi yang dapat membahayakan negara; b. informasi yang berkaitan dengan kepentingan perlindungan usaha dari persaingan usaha tidak sehat; c. informasi yang berkaitan dengan hak­hak pribadi; d. informasi yang berkaitan dengan rahasia jabatan; dan/atau e. Informasi Publik yang diminta belum dikuasai atau didokumentasikan. • Pasal 6

  20. PENGELOLAAN INFORMASIDAN DOKUMENTASI

  21. Konsruksi Materi UU No.43 Tahun 2009 • Subyek hukum 1. lembaga negara, 2. pemerintahan daerah, 3. lembaga pendidikan, 4. perusahaan, 5. organisasi politik, 6. organisasi kemasyarakatan, dan 7. perseorangan selanjutnya dikelompokkan ke dalam : 1. Pencipta arsip (creating agency) 2. Penerima arsp (receiving agency) (lebih lanjut dalam uraian organisasi kearsipan) B. Obyek hukum 1. Arsip Dinamis (Pengelolaan Arsip Dinamis) 2. Arsip Statis (Pengelolaan Arsip Statis) C. Perbuatan hukum (lebih lanjut dalam uraian fungsi, tugas, kewwajiban dan tanggung jawab masing-masing subyek hukum) • Sanksi

  22. UU NO.43 TAHUN 2009 Pengertian • Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. (Pasal 1 angka 2)

  23. PENCIPTAAN ARSIP • Setiap pelaksanaan urusan negara dan pemerintahan atau kegiatan yang berkaitan dengan kepentingan umum harus dipertangungjawabkan. • Setiap pemanfaatan keuangan negara, - serta sumber dana yang berasal dari pinjaman luar negeri dan dari masyarakat - harus dipertanggungjawabkan. • Perekamankegiatansecarateraturdanbenarakanmenyediakanarsip yang otentik, utuh, danterpercaya(reliable) – benardandapatdipertanggungjawbkan, lengkap/ utuh, dandapatdipercaya - sebagaimanafakta yang ada.

  24. Pasal 9 • Pengelolaan arsip dinamis menjadi tanggung jawab pencipta arsip. Pasal 42 • Pencipta arsip wajib menyediakan arsip dinamis bagi kepentingan pengguna arsip yang berhak. Pasal 40 • Pejabat atau orang yang bertanggung jawab dalam pengelolaan arsip dinamis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib menjaga keautentikan, keutuhan, keamanan, dan keselamatan arsip yang dikelolanya. Pasal 58 • Lembaga negara, pemerintahan daerah, perguruan tinggi negeri, serta BUMN dan/atau BUMD wajib mengelola arsip yang diciptakan oleh pihak ketiga yang diberi pekerjaan berdasarkan perjanjian kerja.

  25. Perencanaan Perlayanan (Publik) Pengambilan Keptusan Pengaturan Kerahasiaan Informasi Pertanggung - jawaban ARSIP TERTATA RAPI Perlindungan Hak Perlindungan Batas Wilayah Perlindungan Aset (BMN/D) Perlindungan KekayaanIntelektual

  26. TERPERCAYA AUTENTIK TERTIB ARSIP AKTIF UTUH PERENCANAAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA PERTANGGUNG JAWABAN PERLINDUNGAN HAK PERLINDUNGAN WILAYAH PELAYANAN PUBLIK PENYELESAIAN MASALAH HUKUM

  27. FUNGSI MANFAAT PERENCANAAN PERENCANAAN MATANG PENGAMBILAN KEPUTUSAN KEPUTUSAN TEPAT PENILAIAN KINERJA PENILAIAN KINERJA AKURAT PERTANGGUNG JAWABAN KEABSAHAN TERJAMIN PERLINDUNGAN HAK HAK TERLINDUNGI SECARA KUAT DAN AMAN PERLINDUNGAN WILAYAH WILAYAH TERLINDUNGI SECARA KUAT DAN AMAN PELAYANAN PUBLIK PELAYANAN CEPAT, MURAH, DAN BERKUALITAS PENYELESAIAN MASALAH HUKUM MASALAH HUKUM SELESAI DENGAN MURAH DAN CEPAT, ADIL DAN PASTI

  28. ISU/MASALAH PROGRAM PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS Penataan berkas kerja Penataanarsipumum (Pasal 42) Penertibanberkaskerja PERENCANAAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA Arsip terjaga: arsip Kependudukan PERTANGGUNG JAWABAN arsip perbatasan PERLINDUNGAN HAK arsip kepulauan PERLINDUNGAN WILAYAH arsip perjanjian PELAYANAN PUBLIK arsip kontrak karya PENYELESAIAN MASALAH HUKUM arsip aset

  29. TERPERCAYA AUTENTIK TERTIB ARSIP AKTIF UTUH PROGRAM TERTIB ARSIP • KEGIATAN: • Kementerian/Lembaga • Pusat dan daerah DOKUMEN PERENCANAAN DOKUMEN PELAKSANAAN DOKUMEN EVALUASI

  30. Pasal 7 UU 14/2008 • Badan Publik wajib menyediakan, memberikan dan/atau menerbitkan Informasi Publik yang berada di bawah kewenangannya kepada Pemohon Informasi Publik, selain informasi yang dikecualikan sesuai dengan ketentuan. • (2) Badan Publik wajib menyediakan Informasi Publik yang akurat, benar, dan tidak menyesatkan. • (3) Untuk melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Badan Publik harus membangun dan mengembangkan sistem informasi dan dokumentasi untuk mengelola Informasi Publik secara baik dan efisien sehingga dapat diakses dengan mudah. • Badan Publik wajib membuat pertimbangan secara tertulis setiap kebijakan yang diambil untuk memenuhi hak setiap Orang atas Informasi Publik. • Pertimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) antara lain memuat pertimbangan politik, ekonomi, sosial, budaya, dan/atau pertahanan dan keamanan negara. • Dalam rangka memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (4) Badan Publik dapat memanfaatkan sarana dan/atau media elektronik dan nonelektronik. wid-anri layananinfopublik

  31. PimpinanSatuankerja, (Eselon II /unit kerjamandiri) bertanggungjawabatas otentisitasdokumen yang tercipta Organisasi PPID Dibantu jabfung : Arsiparis, PranataHumas, PranataKomputer dll diumumkan Arsip Tugas & Fungsi terbuka Informasi kegiatan kegiatan Dg alasan pengambilan keputusan publik kebijakan program Arsip disediakan Informasi kegiatan Dg alasan: politik, ekonomi, sosial, dan hankam tertutup Arsip Informasi kegiatan

  32. PPID Bertanggung jawab dalam pengelolaan informasi Pimpinan Satuan kerja, (Eselon II /unit kerja mandiri) bertanggungjawab atas pengelolaan arsip yang tercipta Dibantu oleh : Arsiparis, Pranata Humas, Pranata Komputer diumumkan Terbuka Arsip kegiatan Informasi kegiatan Arsip disediakan Arsip Informasi kegiatan Alasan : Politik, ekonomi, Sosial, hankam Arsip Informasi tertutup

  33. Program Kegiatan Program Program Dokumen otentik Dokumenotentik AlurPertanggungjawabanOtentisitasdanReliabilitasDokumendanInformasipadaBadanPublik PPID Unit kerja kehumasan Unit kerja kearsipan Unit kerja pemilik kegiatan Kebijakan Kegiatan alasan pengambilan keputusan publik Dokumenotentik Dokumen otentik informasi

  34. SKPD Desa SKPD Lurah INFO KOM Lurah Camat BIRO BIRO humas PPID dan PUSAT LAYANAN INFORMASI DAERAH KEPALA DAERAH DPRD SET. DAERAH BAWAS SET. WAN. = Posisi PPID = Pusat Layanan Informasi

  35. SetDitjen Ditjen. Direktorat Direktorat BIRO humas BIRO KEMENTERIAN MENTERI IRJEN SET.JEND = Posisi PPID = Pusat Layanan Informasi

  36. Set. Deputi ? DEPUTI Direktorat Direktorat BIRO humas BIRO NON-KEMENTERIAN KEPALA SETTAMA INSPEKTUR = Posisi PPID =Pusat Layanan Informasi

More Related