1 / 49

Sifat Kimia Air Laut

Sifat Kimia Air Laut. Materi Kuliah 5 MK Oseanografi Umum (ITK221). Sifat Dasar Air. Struktur Molekul Air : Hidrogen dan oksigen membetuk ikatan kovalen polar, dan kombinasi satu atom oksigen dan dua atom hydrogen yang terpisah dengan sudut 105°. Sifat Dasar Air.

zlata
Télécharger la présentation

Sifat Kimia Air Laut

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Sifat Kimia Air Laut Materi Kuliah 5 MK Oseanografi Umum (ITK221)

  2. Sifat Dasar Air Struktur Molekul Air: Hidrogen dan oksigen membetuk ikatan kovalen polar, dan kombinasi satu atom oksigen dan dua atom hydrogen yang terpisah dengan sudut 105°.

  3. Sifat Dasar Air Gerakan elektron-elektron dalam lintasan strukturnya mengakibatkan, suatu muatan positive terkonsentrasi pada atom hydrogen yaitu terkait dengan proton yang tak terlindungi pada setiap inti atom hydrogen. Hal ini menghasilkan polaritas muatan listrik, yang mana ujung atom oksigen bersifat negative sedangkan ujung atom hydrogen lebih bersifat positive

  4. SIFAT 1: Konstanta dielektrik (  ) yang tertinggi dari seluruh cairan, karena abnormality dari struktur molekul H2O Struktur asimetrik dengan pergeseran muata listrik menghasilkan ‘dipole moment’ yang kuat dan daya tarik yang kuat antar molekul.Dipole moment yang kuat dan ukuran molekul air yang kecil menyebabkan konstanta dielektrik yang besar () menghasilkan kekuatan memisahkan“great disolving power”  air pelarut yang baik atau air sebagai pelarut yang baik : suatu nilai yang menyatakan seberapa besar intensitas listrik berkurang pada ruang yang diisi dielektrik dibanding ruang vakum dengan dielekrik yang sama. Contoh :  untuk ruang vakum = 1; udara = 1.0006; petroleum = 2,0; gelas = 5 – 7 ; mineral mica : 6 – 8, air = 81

  5. AKIBATNYA: Air sebagai pelarut universal • Saat molekul terikat dalam bentuk komplek, maka molekul air akan mampu menurunkan intensitas suatu medan listrik yang ada dalam air, sehingga gaya tarik elektrostatik antara ion-ion dengan muatan berlawanan dalam air menjadi lebih lemah  terurai • Karena kemampuannya dalam melarutkan hampir setiap material • Pelarut baik terutama untuk senyawa berikatan polar atau ionic (NaCl), tetapi sedikit untuk senyawa non-polar (minyak hidrokarbon)

  6. SIFAT 2: IkatanHidrogen SifatPolaritas • Tidak membentuk ion (air konduktor lemah thd medan listrik), air lebih berorientasi ke kutub +/- sendiri (menetralkan medan listrik). • Molekul air membentuk ikatan dengan molekul air lainnya melalui gaya intermolekul lemah (ikatan hydrogen)

  7. Formasi grup molekul air • water no.I : struktur tetrahedral • water no.II : struktur quartzite-like lattice (kisi-kisi terali) • water no.III : struktur ‘ball pack of greatest density’ (susunan yang paling sedikit ruang kosong).

  8. Untuk massa yang sama: No I vol. max, No III vol. min Suhu tinggi  bentuk I (kurang rapat) yang dominan Suhu rendah  bentuk III (sangat rapat) yang dominan Saat suhu menurun  menyusut  susunan air bergeser menjadi No. III dan pada suhu 4oC: densitas maksimum air tawar terjadi. Bila suhu turun lagi dari 4oC, molekul air memuai, susunan mol air bergeser ke No. II dan saat membeku pada 0oC, semua molekul No. I (densitas minimum atau volume maksimum  es mengambang di air.

  9. Pengaruh ikatan hidrogen terhadap sifat fisika air • Titik beku dan titik didih yang tinggi. • Kalor lebur dan kalor uap yang besar • Sifat anomali dengan densitas maximum pada suhu 4°C • Tegangan permukaan dan viskositas tinggi (viskositas = daya tahan fluida terhadap gaya yang dikenakan) • Kompresibilitas rendah (perubahan tekanan besar, tetapi hanya sedikit merubah berat jenis).

  10. Perkiraan suhu titik beku dan titik didih air (H2O) berdasarkan berat molekul seperti molekul lain yang dengan komposisi yang mirip (2 atom hidrogen dan satu atom elemen lainnya). Ttk beku dan ttk didih meningkat dgn berat molekul

  11. Bahang untuk perubahan status tanpa perubahan suhu: utk melepaskan ikatan (bonds)

  12. Ilustrasi lainnya

  13. Hidrasi • NaCl dalam air, maka gaya tarik elektrostatik antara Na dan Cl menurun, sehingga mudah terdesosiasi. Desosiasi ion akan tertarik ke kutub molekul air. Saat gaya elektrostatik melemah, ion tsb akan dikelilingi kutub-kutub molekul air (Hidrasi): NaCl(s) + (n+m)H2O(l) Na(H2O)n+ + Cl(H2O)m- Atau NaCl(s) Na+(aq) + Cl-(aq)

  14. Pengaruh garam thd sifat fisika air • Meningkat: Densitas, viskositas, tekanan uap, kompresibilitas, tegangan permukaan. • Menurun: Suhu Densitas maximum, titik beku.

  15. Senyawa Kimia Air Laut Komponen Kimia Air Laut: 1. Partikel tersuspensi (filter > 0,45 µm) • Bahan organik (detritus) • Bahan anorganik (mineral) 2. Gas • Konservatif (tidak terpengaruh oleh proses biologi; N2, Ar dan Xe). • Non-konservatif (dipengaruhi oleh proses biologi; O2 dan CO2). 3. Kolloids (< 0,45 µm, tidak terlarut) • Anorganik (oxyhidroksida) • Organik (organometalik) 4. Bahan Terlarut • Anorganik • Unsur utama (0,05 – 750 mM); Na, Cl, Ca, K, Mg • Unsur minor (0,05 – 50 µM); P dan N • Unsut trace (0,05 – 50 nM); Pb, Hg, Cd • Organik (asam humus)

  16. Unsur-Unsur Utama di air laut (Millero, 1982)

  17. Sumber Senyawa Kimia Siklus Air

  18. Hidrothermal Pelapukan Aktifitas Manusia

  19. Proses Pelapukan: Air hujan mengandung CO2 dan SO2 (asam), bereaksi mineral tanah dan bantuan. Ca2+ (s) + 2HCO3- (terlarut) CaCO3 (s) + CO2(g) + H20 (calcite) (air hujan) 2NaAlSi3O8(s) + CO2(g) + H20 (albite) (air hujan) Al2Si2O5(OH)4(s) + 2Na+(aq) + 2HCO3-(aq) + 4SiO2(aq.s) (kaolinit, clay) (terlarut)

  20. Oksigen Terlarut (DO)

  21. Karakter oksigen dalam air: • Sebaran vertikal minimun di lapisan bawah, • Di permukaan kondisi supersaturasi • Faktor berpengaruh thd sebaran vertikal : • 1. Kesetimbangan oksigen di lapisan udara dan permukaan air, • Proses fotosintesa di sub-permukaan, • Proses respirasi dan oksidasi, • Peningkatan oksigen dari sirkulasi air dasar

  22. Peran mempelajari kandungan oksigen: • Mempelajari proses fisika (penetrasi udara) • Menduga jumlah bahan organik terdekomposisi • Menduga produktivitas

  23. Faktor-faktor menentukan konsentrasi gas di air (O2 dan CO2)

  24. Fotosintesa Tanaman: energi mata hari mengubah CO2 dan H2O menjadi carbohidrat dan O2 via Fotosintesa: 106 CO2 + 16 HNO3 + H3PO4 +78 H2O 􀁕 C106H175O42N16P + 150 O2 Hewan melakukan respirasi: O2 + carbohydrates → CO2 + H2O + energy

  25. Mikronutrien (unsur hara) • Unsur utama : Nitrogen dan fosfor • Unsur tambahan : silica (bagi organisme pmbentuk cangkang, mis. Diatom) • Unsur lain : Fe, Mn, Cu, Zn, Co dan Mo (tidak menghambat pertumbuhan)

  26. Blooming

  27. Fosfor di Laut • Bentuk : terlarut dan partikel • Komponen : anorganik dan organik Distribusi fosfat di laut • Dipengaruhi oleh proses biologi dan fisika perairan. • Dipermukaan perairan, fosfat dimanfaatkan melalui proses fotosintesa

  28. Nitrogen di Laut • Senyawa nitrogen di laut sangat terbatas (~ 1/10 konsentrasi N2) • Bentuk : terlarut dan partikel (organik dan anorganik) • Sumber nitrogen: aktifitas gunung api (NH3); udara (fixasi N2); sungai (pupuk)

  29. Silika di Laut • Sumber mineral utama adalah pelapukan batuan, bentuk mineral adalah quartz, feldspar dan clay. • Di laut, kondisi silica kurang jenuh, partikel silica melarut di perairan dalam, dan proses pelarutan ini berjalan lambat, karenanya profil konsentrasi dengan kedalaman tidak menunjukkan maksimum seperti nitrogen dan fosfor.

  30. Salinitas

  31. Konsep Salinitas • Salinitas sebagai ”nilai massa garam terlarut dalam masa air laut tertentu”. • Caranya: pengeringan dan penimbangan • Kelemahan/kesulitan: • sebagian senyawa hilang saat pemanasan misalnya; • bikarbonat dan karbonat teroksidasi, • Cl2, Br2 dan B(OH)3 menguap

  32. Difinisi “berat dalam gram garam terlarut dalam satu kilogram air laut, dimana semua bromida dan iodida digantikan dengan jumlah equivalen chlorida, dan semua karbonat digantikan dengan jumlah equivalen oksida” (Forch, Knudsen dan Sorensen)

  33. Prinsip “Marcet” • Komposisi unsur utama di air laut adalah relatif tetap. • Dasar penentuan chlorinitas sbg teknik analisis salinitas. • Chlorinitas = nilai equivalen chlorin terhadap konsentrasi total halida dalam ppt berat (g Cl/Kg air laut) yang diukur dengan titrasi AgNO3.

  34. Komposisi ion utama Rata-rata air laut Kondisi Salinitas 35 ‰

  35. Hubungan Chlorinitas vs Salinitas

  36. Komposisi ion-ion air laut dapat berubah pada wilayah-wilayah • Daerah tertutup, estuari, dan pengaruh sungai • Palung, Fjord, dan sirkulasi terbatas • Daerah dangkal dan penguapan tinggi • Daerah hidrotermal • Dalam sedimen

  37. Sebaran Salinitas

  38. Sebaran Salinitas Menegak

  39. LADCP/CTD (+optional: Chl-a, Nitrate, Oxygen,) 24 Rossette Bottles LADCP: Looker upward CTD-O-Nitrate-Chl-a Sensors LADCP: Looker downward LADCP: LowerredAcoustic Doppler Current Profiler CTD: ConductivityTemperatureDepth asalod

  40. Penurunan CTD

  41. Timur Halmahera (Pasifik) Laut Banda CTD Plot

  42. Seawater sampling Using Rossette botles

More Related