1 / 9

RAMADHAN SARANA TAZKIYATUN NAFS

RAMADHAN SARANA TAZKIYATUN NAFS. by Erika Suryani Dewi, Lc. MA.

claire
Télécharger la présentation

RAMADHAN SARANA TAZKIYATUN NAFS

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. RAMADHANSARANA TAZKIYATUN NAFS by Erika Suryani Dewi, Lc. MA

  2. Dari Abi hurairah ra berkata; bersabda Rasulullah saw: “Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan dengan keimanan yang mantap dan menjaga rambu-rambu puasa dengan mengharap ridho Allah semata, niscaya akan diampuni segala dosanya yang telah lampau” [HR. Bukhari]

  3. Ada 3 jenispuasamenurut imam al-Ghazali • Pertama: puasaumum, puasanyamanusiapadaumumnya, yaitumenahanmasuknyamakanandanminumankedalamperutsertamenjagasyahwat (tidakberhubungansuamiistridisaatpuasa) • Kedua: puasakhusus, mengerjakanpuasaumum, ditambahdenganmenjagaanggotatubuhdariperbuatanma’shiyatdandosa. Seperti, menjagamatadarimelihat yang diharamkandandicelaolehsyariat, sebagaimanahaditsRasul saw yang diriwayatkanolehHudzaifahra, sebagaimanasabdanya;

  4. “Pandangan adalah panah dari panah-panah iblis yang terlaknat, barang siapa menjaga pandangan karena takut kepada Alloh azza wa jalla, maka Alloh akan memberinya keimanan yang sangat dirasakan manis didalam hatinya” Juga menjaga lisan dari mengatakan hal-hal yang bisa merusak pahala puasa, seperti ghibah, namimah, berkata kotor, dll. Sebagaimana hadits Rasul saw; “Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan buruk, maka Alloh tidak sudi menerima puasanya yang sekedar menahan lapar dan haus semata” [HR. Bukhari-Muslim] Bahkan menjaga telinga dari mendengar hal-hal yang melalaikan kita dari dzikrullah

  5. Ketiga: puasasangatkhusus, mengerjakanpuasakhusus, denganmenjagahati agar selalukhusyu’ danfokusdalamberibadahkepadaAlloh. Initingkatanpuasatersulit yang dilakukanseoranghambaAlloh, sehinggatercapaitujuanpencuciandiridarisegaladosa(tazkiyatunnafs) bagi yang bisamenjadikanpuasanyasebagaiperisaiatautamengdarisegalajeniskema’shiyatan “ash-shiyaamujunnah” , sehinggatujuanpuasa“la’allakumtattaquun” tercapai. Pribaditaqwahanyabisatercapaidenganmenjagarambu-rambupuasadanbukansekedarmenahanlapardanhaussemata

  6. Rambu-rambuPuasa • Ghadhdhulbashar(QS. An-Nuur : 31) • Menjagapendengaran “Dan janganlahmengerjakansesuatu yang engkautidakketahuiilmunya, karenapendengaran, penglihatansertapemikiran, kesemuanyaakandimintaipertanggung-jawabankelakdihadapanAllohswt” (QS. Al-Israa : 36) • Menjagaseluruhanggotatubuh (tangan, kaki, dll) darima’shiyat

  7. Tidakmemenuhiperutdenganberbagaijenismakanansaatberbuka, walaudengan yang halal • Senantiasamenumbuhkan rasa khaufdanraja’didalamhatisetiapberlalusatuharipuasa (QS. Al-Mu’minun : 57-60) • Menjagalisandengantidakmemperbanyakberkata-kata yang jauhdarimaknadzikrullah, seperti: • Ghibah • Namimah • Miraa’danJidal • Banyakbercanda • Menghinadanmencela • Sumpahdanjanjipalsu • Membocorkanrahasia • Berlebihanmemuji

  8. Dari Abi Hurairah ra berkata, bahwa Rasulullah saw bersabda: “Allah swt berfirman; “Setiap amal bani Adam pahalanya langsung untuknya, kecuali shaum. Shaum adalah untuk-Ku dan Aku kelak yang akan memberikan pahalanya. Maka dalam keadaan shaum, hendaklah kalian meninggalkan perkataan kotor dan suara gaduh (mengangkat suara). Dan jika ada yang mencela dan mengajak kalian bertengkar, cukup katakan “saya lagi shaum”. Demi Yang nyawa Muhammad ada di tangan-Nya, sesungguhnya bau mulut orang yang shaum lebih harum di sisi Allah dibanding wangi kesturi. Dan bagi orang yang shaum ada dua kebahagiaan, ketika berbuka dan ketika berjumpa dengan Allah” [HR. Bukhari-Muslim]

  9. “Dari Ramadhan ke Ramadhan…adalah penghapus dosa diantara keduanya, selagi dosa-dosa besar dijauhkan”

More Related