1 / 22

ASAS-ASAS HUKUM PERKAWINAN & HUKUM KEWARISAN

HUKUM ISLAM Jum’at, 9 April 2010 FHUI, Depok. ASAS-ASAS HUKUM PERKAWINAN & HUKUM KEWARISAN. ASAS-ASAS HUKUM PERKAWINAN. 1. ASAS KESUKARELAAN. Perkawinan didasari kesukarelaan baik oleh calon suami-isteri, maupun oleh orang tua kedua pihak. 2. ASAS PERSETUJUAN KEDUA BELAH PIHAK.

marnie
Télécharger la présentation

ASAS-ASAS HUKUM PERKAWINAN & HUKUM KEWARISAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. HUKUM ISLAM Jum’at, 9 April 2010 FHUI, Depok ASAS-ASASHUKUM PERKAWINAN & HUKUM KEWARISAN

  2. ASAS-ASAS HUKUM PERKAWINAN

  3. 1. ASAS KESUKARELAAN • Perkawinan didasari kesukarelaan baik oleh calon suami-isteri, maupun oleh orang tua kedua pihak

  4. 2. ASAS PERSETUJUAN KEDUA BELAH PIHAK • Ada persetujuan dari calon suami-isteri dalam melangsungkan perkawinan  tidak ada paksaan • Perkawinan yang tidak disetujui oleh para pihak dapat dibatalkan oleh Pengadilan

  5. 3. ASAS KEBEBASAN MEMILIH PASANGAN • Seseorang berhak untuk memilih atau menentukan pasangan hidupnya • HR Ibnu Abbas tentang seorang anak gadis bernama Jariyah yang dinikahkan oleh ayahnya dengan laki-laki yang tidak disenanginya, dan Rasulullah memberikan pilihan kepadanya untuk melanjutkan perkawinannya atau membatalkannya

  6. 4. ASAS KEMITRAAN SUAMI ISTERI • Suami dan isteri memiliki tugas dan fungsi yang berbeda untuk mencapai tujuan perkawinan • Suami berperan sebagai kepala keluarga • Isteri berperan sebagai kepala rumah tangga

  7. 5. ASAS UNTUK SELAMA-LAMANYA • Perkawinan dilangsungkan untuk selama-lamanya dengan membina cinta dan kasih sayang • Perceraian merupakan perbuatan halal yang dibenci Allah • Nikah mut’ah Perkawinan sementara untuk bersenang-senang selama waktu tertentu saja, dilarang oleh Rasulullah SAW

  8. 6. ASAS MONOGAMI TERBUKA • Syarat poligami adalah ADIL • QS An Nisa ayat 3 jo. 129 • “Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga, atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.”

  9. “Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri-isterimu, walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

  10. Pembatasan poligami sebanyak-banyaknya adalah 4 isteri. Didasarkan pada HR An Nasai, bahwa Rasulullah menyuruh Gailan bin Salamah al Tasqafi (seorang musyrik yang baru masuk Islam) yang beristeri 10 orang untuk menceraikan isteri-isterinya dan hanya diperkenankan untuk memiliki isteri 4 orang saja.

  11. Syarat Berpoligami di Indonesia • PP 9/1975 • Isteri tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai isteri • Isteri mendapat cacat badan atau penyakit yang tidak dapat disembuhkan • Isteri tidak dapat melahirkan keturunan

  12. UU no.1/1974 tentang Perkawinan • Harus ada izin dari Pengadilan • Bila dikehendaki oleh yang bersangkutan • Hukum dan agama yang bersangkutan mengizinkannya • Ada persetujuan dari isteri/isteri-isteri terdahulu • Ada jaminan suami mampu memenuhi keperluan hidup isteri-isteri dan anak-anak • Ada jaminan bahwa suami akan berlaku adil terhadap isteri-isteri dan anak-anak mereka

  13. ASAS-ASAS HUKUM KEWARISAN

  14. 1. ASAS IJBARI • Ijbari memaksa, ketentuan Allah swt • Segicaraperalihanharta Peralihanhartadarikepemilikanpewariskepadaahliwarismerupakanketentuan Allah swt • Segijumlah Bagiandarimasing-masingahliwaristelahditentukan Allah swtdalam QS An Nisaayat 11, 12, 176 • Segipenerimaperalihanharta Allah telahmenentukansiapasaja yang berhakmenjadiahliwaris

  15. 2. ASAS BILATERAL • Setiaporang yang menerimahakkewarisanadalahdariduapihak, baikpihakgarisketurunanlaki-lakimaupunpihakgarisketurunanperempuan • QS An Nisaayat 7: “seoranglaki-lakiberhakmendapatwarisandaripihakayahnyadanpihakibunya. Begitu pula seorangperempuanberhakmendapatwarisandaripihakayahnyadanpihakibunya”

  16. 3. ASAS INDIVIDUAL • Bagian untuk masing-masing ahli waris adalah menjadi hak milik perorangan, tanpa terikat dengan ahli waris lain

  17. 4. ASAS KEADILAN BERIMBANG • Ketentuandalamhukumkewarisan Islam mencerminkankeadilan, yaitukeseimbanganantarahakdankewajiban • Hakdalamperolehanharta/bagianhartawarisan • Kewajibandalamkehidupankeluargadanmasyarakat. Misalnya: • Bagianantaralaki-lakidanperempuan • Bagianantaraorangtuadananak • Bagianantarasuami (duda) danisteri (janda)

  18. 5. ASAS AKIBAT KEMATIAN • Kewarisan terjadi akibat adanya kematian • Pembagian kewarisan yang didasarkan pada wasiat (testament) tidak diakui dalam Islam • Wasiat dibatasi 1/3 dari harta peninggalan

  19. KAIDAH-KAIDAHFIKIH • Asas-asas hukum Islam melahirkan garis-garis hukum yang disebut kaidah-kaidah fiqih (Qowa’idatul Fiqhiyyah). • Garis-garis hukum dapat dipergunakan untuk memecahkan berbagai persoalan dalam masyarakat. • Contoh :

  20. 1. Hukum berputar di sekitar illat-nya, tidak ada illat; tidak ada hukumnya. • 2. Hukum berubah karena perubahan waktu dan perbedaan tempat. • 3. Adat yang baik dapat dijadikan hukum (Islam). • 4. Orang yang menuntut suatu hak atau menuduh seseorang harus membuktikan hak atau tuduhannya itu. • 5. Tertuduh dapat mengingkari tuduhan yang ditujukan padanya dengan sumpah.

  21. AL-AHKAM AL-KHAMSAH • Disebut juga hukum taklifi, adalah lima macam kaidah atau lima kategori penilaian mengenai benda dan tingkah-laku manusia dalam Islam. • Mulai dari ja’iz atau mubah, sunnah, makruh, wajib dan haram.

More Related