1 / 77

4. KETENTUAN INSTALASI PENCAMPUR ASPAL (AMP)

4. KETENTUAN INSTALASI PENCAMPUR ASPAL (AMP). TARUMANEGARA. DR.IR.ADINUS SALEH. 4. KETENTUAN INSTALASI PENCAMPUR ASPAL (AMP ). 1. Umum 2. Timbangan pd AMP 3. Perlengkapan Penyiapan bahan Aspal 4. Feeder untuk Pengering

mercer
Télécharger la présentation

4. KETENTUAN INSTALASI PENCAMPUR ASPAL (AMP)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. 4. KETENTUAN INSTALASI PENCAMPUR ASPAL (AMP) TARUMANEGARA DR.IR.ADINUS SALEH

  2. 4. KETENTUAN INSTALASI PENCAMPUR ASPAL (AMP ) 1. Umum 2. Timbangan pd AMP 3. Perlengkapan Penyiapan bahan Aspal 4. Feeder untuk Pengering 5. Alat Pengering (drier) 6. Ayakan 7. Bin Panas. 8. Unit Pengendali Aspal 9. Pengukur panas. 10. Dust Collector 11. Pengendali waktu Pencampuran 12. Timbangan dan Rumah timbangan 13. Ketentuan Keselamatan Kerja 14. Ketentuan Khusus Batching Pant 15. Ketentuan khusus Continous Mixing Plant 16. Peralatan Pengangkutan 17. Peralatan Penghampar 18. Peralatan pemadat. 4.1. Umum……….

  3. 1. Umum a. Instalasi pencampur aspal (AMP) dapat berupa: 1. Sistem penakaran (batching) Proporsi campuran dilakukan dgn cara penimbangan masing- masing bahan b. Kapasitas AMP harus cukup utk memasok mesin penghampar secara terus menerus , dgn menghampar campuran pada kecepatan normal dan ketebalan yang dikehendaki . 2. Sistem menerus (countinuous) Proporsi campuran dilakukan berdasarkan volume (melalui pintu bukaan) c. AMP harus dirancang,dikoordinasi dan dioperasikan agar dpt menghasilkan campuran dalam rentang toleransi yg disyaratkan. 4.1. Umum……….

  4. 1. Umum lanjutan e. Instalasi pencampur aspal (AMP) harus dilengkapi alat pengumpul debu (dust collector) yang lengkap yaitu sistem pusaran kering (dry cyclone) dan pusaran basah (wet cyclone) sehingga tidak menimbulkan pencemaran debu ke atmosfir d. Instalasi pencampuran aspal harus dipasang dilokasi yang jauh dari pemukiman dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan. f. Bilamana salah satu sistem diatas rusak atau tidak berfungsi maka instalasi pencampur aspal tidak boleh di operasikan. Asphalt continuous mix plant…..

  5. Asphalt continuous mix plant 1. Bin dingin 2. Elevator dingin 3. Pengering 4. Pengumpul debu 9. Bin panas 10. Elevator panas 11. Pugmill 12. Hopper pencurah 5. Cerobong asap 6. Penyimpan bitumen panas 7. Elevator panas 8. Unit Ayakan Asphalt batch mix plant…..

  6. Asphalt batch mix plant 1. Bin dingin 2. Pengeluaran dingin 3. Elevator dingin 4. Pengering 5. Pengumpul debu 11.Unit pencampur (pugmill) 12. Penyimpanan filler 13. Penyimpanan bitumen panas 14. Ember penimbang aspal 6. Cerobong asap 7. Elevator panas 8. Pengendali gradasi 9. Bin Panas 10. Kotak timbangan Asphalt drum mix plant…..

  7. Asphalt drum mix plant 2. Timbangan Pada Instalasi Pencampuran……

  8. 2. Timbangan Pada Instalasi Pencampuran a. Timbangan untuk setiap kotak timbangan atau penampung (hopper) harus berupa jenis jam (pembacaan jarum ) tanpa pegas dengan ketelitian berkisar antara ( 0,5%- 1% beban maksimum yang diperlukan. b. Pembacaan jarum hrs mudah dibaca harus bebas dari paralaks (pembiasan sinar ) yang berlebihan Timbangan harus dilengkapi dengan tanda ( skala ) yang dapat di steel Timbangan harus terpasang kokoh. 2. Timbangan pd Instalansi pencampuran……

  9. 2. Timbangan Pada Instalasi Pencampuran Lanjutan d) Timbangan yang telah disetujui pun tetap di periksa berulang kali sehingga ketepatannya dapat selalu dijamin. Kontraktor harus senantiasa menyediakan tidak kurang dari 10 buah beban standar 20 Kg untuk pemeriksaan semua timbangan. c) Timbangan yang digunakan untuk bahan aspal harus juga memenuhi untuk menimbang aggregat. 1. Skala pembacaan jarum timbangan tidak boleh >1 kilogram 2. Memiliki kapasitas dua kali > dari bahan yg akan ditimbang. 3. Perl.utk penyiapan bahan aspal………

  10. 3. Perlengkapan Untuk Penyiapan Bahan Aspal a. Tangki penyimpan bahan aspal harus dilengkapi dengan pemanas yang dapat dikendalikan dengan efektif dan handal Pemanasan harus dilakukan melalui kumparan uap (steam coils), listrik atau cara lainnya sehinga api tidak langsung memanasi tangki pemanas .Sirkulasi bahan aspal harus yang lancar dan terus menerus selama periode pengoperasian. 3. Perl.utk penyiapan bahan aspal………

  11. 3. Perlengkapan Untuk Penyiapan Bahan Aspal b.Temperatur bahan aspal yang disyaratkan di dalam pipa, meteran, ember penimbang batang semprot,dan tempat-tempat lainnya dari sistem saluran, harus di pertahankan baik dengan selimut uap (staen jackets) ataupun cara isolasi lainnya. Bahan aspal boleh di panaskan terlebih dahulu di dalam tangki dan kemudian temperatur di naikkan sampai temperatur yang di syaratkan, dg menggunakan alat pemanas " booster " (penguat) yang berada diantara tangki dan alat pencampur. 4. Pemasok utk mesin pengering……….

  12. 4. Pemasok Untuk Mesin Pengering 2.Pemasok untuk aggregat halus dari jenis belt. 1.Pemasok yang terpisah untuk masing-masing aggregat harus di sediakan(coarse,intermediate,fine). 3.Jenis lain diperkenankan jika pemasok dapat menyalurkan bahan basah pada kecepatan yang tetap tanpa menyebabkan terjadinya penyumbatan. 4. Pemasok utk mesin pengering……….

  13. 4. Pemasok Untuk Mesin Pengering 5.Bukaan pintu dan pengatur kecepatan untuk setiap perbandingan yang telah di setujui harus ditunjukkan dengan jelas pada pintu-pintu dan pada perlengkapan panel pengendali . 4.Seluruh Pemasok (feeder)harus di kalibrasi. 6.Setelah ditetapkan, kedudukan pemasok tak boleh di ubah tanpa persetujuan Bin cold feeder & belt (Penyimpan pemasok dingin &ban berjalan)……….

  14. Bin cold feeder & belt(Penyimpan pemasok dingin &ban berjalan) 3 bin (penyimpan) dingin Tipe Bin pemasok dingin: 1.Bin terbuka dgn 2 atau 3 atau 4 bin (terpisah) 2.Tunnel dibawah stocpiles. 3.Bunkers(bin besar). Sumber asphalt institue (ms-3) Type dr feeder…….

  15. Type dr feeder Continuous belt feeder Reciprocating plate feeder Sumber asphalt institue (ms-3) Type dr feeder…….

  16. Type dr feeder Apron feeder Sumber asphalt institue (ms-3) Electromagnetic vibratory feeder Type dr feeder…….

  17. Type dr feeder Arching of fine aggregate pd pemasok dingin Check List Stock pile atau bin dan feeder……..

  18. Check List Stock pile atau bin dan feeder Sumber Asphalt Institue (ms-3) 5. Alat Pengering ( Drier )……..

  19. 5. Alat Pengering ( Drier ) 2.Pengering biasanya dengan blower 1.Alat pengering berputar harus dirancang sedemikian hingga mampu mengeringkan dan memanaskan aggregat sampai temperatur yang di syaratkan. 3.Pengering dengan gas, bensin jarang digunakan. Pemanasan Agregat…….

  20. Pemanasan Agregat • Kelembaman Fine Aggregate > Coarse aggregat • Jadi Fine Aggregat memerlukan > pemanasan. Ayakkan 6. Ayakkan…..

  21. 6. Ayakkan • Ayakan harus mampu mengayak seluruh aggregat sampai ukuran dan proporsi yang di syaratkan dan memiliki kapasitas normal sedikit diatas kapasitas penuh alat Pencampur. 6. Ayakkan…..

  22. Saringan panas

  23. 6. Ayakkan • Ayakan harus memiliki efisiensi sehingga aggregat dalam setiap penampung (bin ) tidak mengandung lebih dari 10 % bahan yang berukuran terlampau besar ( oversize ) atau terlampau kecil ( under size ) Pencampur. • Ukuran nominal maksimum dalam setiap penampung panas adalah ukuran anyaman kawat dari ayakan terakhir , setelah melewati ayakan ini aggregat lolos masuk ke penampang panas harus memiliki efisiensi 6. Ayakkan…..

  24. 6. Ayakkan • Ukuran normal minimum dalam setiap penampung panas adalah ukuran anyaman kawat dari ayakan , sebelum ayakan ini aggregat dapat lolos masuk ke penampung panas ( sebenarnya aggregat juga dapat lolos melewati ayakan ini ). • Aggregat yang terlalu besar ( oversize ) ,dalam penempung panas , secara tidak langsung mengauskan atau merusak ayakan • Agregat yang terlalu kecil ( under size) secara tidak langsung dapat menyebabkan muatan berlebih ( overload ) pada ayakan. 7. Penampung (Bin ) Panas ……

  25. 7. Penampung (Bin ) Panas • Penampung panas harus berkapasitas cukup dalam melayani alat pencampur bila dioperasikan dengan kapasitas penuh. • Setiap penampung panas harus dilengkapi dengan pipa pembuang yang ukuran maupun letaknya , dapat mencegah masuknya kembali bahan kedalam penampung lainnya. • Jumlah penampung minimum tiga buah sehingga dapat menjamin penyimpanan yang terpisah untuk masing- masing fraksi aggregat, tidak termasuk bahan pengisi (filter) . • Penampung harus dibuat agar benda uji dapat mudah diambil. Check list Hot Screens and Hot Bins…..

  26. Bin Panas Bin Panas

  27. Check list Hot Screens and Hot Bins 8. Unit Pengendali Aspal……

  28. 8. Unit Pengendali Aspal • Pengendali aspal hrs handal ,baik jenis penimbangan atau pun meteran harus disediakan untuk memperoleh jumlah bahan aspal yang tepat untuk campuran aspal • Untuk sistem penakaran ( batching plant ) , perangkat timbangan atau meteran harus dapat menyediakan kualitas aspal rancangan untuk setiap penakaran campuran. • Untuk continous plant ,pompa meteran aspal haruslah jenis rotasi dengan sistem pengaliran yang handal serta memiliki susunan nosel penyemprot yang teratur pada alat pencampur. • Kecepatan pompa harus di sinkronkan dengan aliran aggregat kealat pencampur dengan alat otomatis dan harus akurat dan mudah di setel. Perlengkapan untuk memeriksa kualitas atau kecepatan aliran bahan aspal pencampur harus ada. panas aspal……….

  29. Pengendali Aspal(Penimbang dan Jarum penimbang)

  30. Pengendali Aspal(Pengukur aspal dan distribusi aspal ke pengaduk) Aspal ditimbang terpisah (dgn alat menimbang aspal)

  31. Pemanasan aspal 9. Perlengkapan Pengukur Panas……

  32. 9. Perlengkapan Pengukur Panas a) Termometer berlapis baja dapat di baca 100 -200 C, harus dipasang ditempat terdekat dr katup pengeluaran ( discharge ) pada alat pencampur c) Direksi Pekerjaan dapat meminta penggantian setiap termometer dengan alat pencatat temperatur yang disetujui. Selanjutnya Direksi Pekerjaan dapat meminta grafik temperatur harian harus disediakan. b) Instalasi juga harus di lengkapi dengan termometer,baik jenis arloji (pembacaan jarum ) , air raksa ( mercury-actuated ) , pyrometer listrik atau pun perlengkapan pengukur panas lainnya yang disetujui,yang dipasang pada pencatat temperatur yg disetujui. Grafik temperatur harian harus disediakan. 10. Pengukur debu (Dust Collector)……….

  33. 10. Pengumpul Debu ( Dust Collector ) Instalasi pencampuran harus dilengkapi dengan alat pengumpul debu yang dapat membuang atau mengembalikan secara merata ke elevator, baik seluruh maupun sebagian bahan yang dikumpulkan , Chek List Pengering dan Pengumpul Debu……..

  34. Dust collector Centirfugal dry dust collector Centirfugal wet scrubber

  35. Dust collector(Bag house/rumah kantong) Penyaring dr tenunan untuk rumah kantong Rumah kantong dr baja/besi yg besar berisikan (dapat s/d 800 kontong penyaring., bisanya dilengkapi dgn silikon

  36. Chek List Pengering dan Pengumpul Debu 11. Pengendali Waktu Pencampuran …….

  37. 11. Pengendali Waktu Pencampuran Instalasi harus dilengkapi pengendali waktu pencampuran yang handal dan menjaga waktu pencampuran tetap konstan 12. Timb. Dan rumah timbang………..

  38. 12. Timbangan dan Rumah Timbang • Timbangan dan rumah timbang harus disediakan untuk menimbang truk bermuatan yang siap dikirim ketempat penghamparan. • Timbangan tersebut harus memenuhi ketentuan seperti yang dijelaskan diatas. 13. Ketentuan keselamatan kerja……….

  39. 13. Ketentuan Keselamatan Kerja 1. Tangga yg aman untuk naik kelandasan ( platform ) alat percampur dan landasan berpagar sebagai jalan antar unit perlengkapan harus dipasang 2. Untuk mencapai puncak bak truk, perlengkapan untuk landasan atau perangkat lain harus disesuaikan sehingga Direksi Pekerjaan dapat mengambil benda uji maupun memeriksa temperatur campuran. 3. Untuk memudahkan pelaksanaan kalibrasi timbangan , pengambilan benda uji dan lain-lainnya , maka sistem pengangkat/ kontrol harus di sediakan untuk menaikkan peralatan dari tanah kelandasan ( platform ) atau sebaliknya. 4. Semua roda gigi , roda beralur ( pulley ), rantai , rantai gigi dan bagian bergerak lainnya yang berbahaya harus seluruhnya di pagar dan di lindunggi. lorong yang cukup lebar dan tidak terhalang harus disediakan di dan sekitar tempat pengisian muatan truk. Tempat ini harus selalu di jaga agar bebas dari benda yang jatuh dari landasan ( platform ) alat pencampur. Perlengkapan utk mengambil benda uji……..

  40. Perlengkapan utk mengambil benda uji 14. Ketentuan khusus untuk batching plant……….

  41. 14. Ketentuan Khusus Untuk Batching Plant Kotak Penimbang atau Penampung ( Hopper ) a. Instalasi harus akurat dan otomatis ( bukan Manual ) untuk menimbang masing – masing fraksi aggregat b. Berkapasitas cukup untuk setiap penakaran. c. Penopang Kotak penimbang atau penampung harus cukup kuat 14. Ketentuan khusus untuk batching plant……….

  42. 14. Ketentuan Khusus Untuk Batching Plant Pugmill berkapasitas lebih Pugmill berkapasitas kurang 14. Ketentuan khusus untuk batching plant……….

  43. 14. Ketentuan Khusus Untuk Batching Plant d. Semua tepi - tepi , dan sisi-sisi penampung timbangan harus bebas dari sentuhan setiap batang penahan / batang kolom atau perlengkapan lainnya yang akan mempengaruhi fungsi penampung e. Ruang bebas antara penampung dan perangkat pendukung harus tersedia sehingga dapat dihindari terisinya celah tersebut oleh bahan-bahan yang tidak di kehendaki f. Pintu pengeluaran ( discharge gate ) kotak penimbang harus terletak agar aggregat tidak mengalami segregasi saat dituang kedalam alat pencampur dan harus tertutup rapat bilamana penampung dalam keadaan kosong sehingga tidak terdapat kebocoran bahan yang akan masuk kedalam alat pencampur pada saat proses penimbangan campuran berikutnya . 14. Ketentuan khusus untuk batching plant……….

  44. 14. Ketentuan Khusus Untuk Batching Plant Lanjutan Alat Pencampur ( Mixer ) a.Alat pencampur sistem penakaran (bacth) adalah jenis pengaduk putar ganda ( "twin pugmill") yang mampu menghasilkan campuran yang seragam dan memenuhi toleransi rumus perbandingan campuran . b.Alat pencampur harus dipanasi dengan selubung uap ,minyak panas , atau cara lainnya yang disetujui Direksi Pekerjaan . 14. Ketentuan khusus untuk batching plant……….

  45. 14. Ketentuan Khusus Untuk Batching Plant Lanjutan Alat Pencampur ( Mixer ). lanjutan c. Alat pencampur harus memudahkan pemeriksaan visual terhadap campuran d. Alat pencampur harus memiliki kapasitas minimum 1 ton dan harus di buat agar kebocaran dapat di cegah. e. Kotak pencampur harus dilengkapi dengan penutup debu 14. Ketentuan khusus untuk batching plant……….

  46. Tahapan pd jenis Batching plant

  47. 14. Ketentuan Khusus Untuk Batching Plant Lanjutan Alat Pencampur ( Mixer ) f. Alat pencampur harus memiliki pengendali waktu yang akurat, untuk mengendalikan siklus pencampuran , mulai dr penguncian pintu kotak timbangan (setelah pengisian kealat pencampur) sampai penutupan pintu alat pencampur pada saat selesainya siklus tersebut. g. Pengendali waktu harus dapat mengunci sumber energi aspal selama periode pencampuran kering maupun basah. (Periode Pencampuran kering didefinisikan sebagai interval waktu antara pembukaan kotak pintu timbangan dan waktu dimulainya pemberian aspal . Periode Pencampuran basah didefinisikan sebagai interval waktu antara penyemprotan bahan aspal kedalam aggregat dan saat pembukaan pintu alat pencampur). 14. Ketentuan khusus untuk batching plant……….

  48. 14. Ketentuan Khusus Untuk Batching Plant Lanjutan • Alat pencampur harus dilengkapi pedal ( paddle) atau pisau (blade ) dan dipasang dengan susunan yang benar untuk menghasilkan campuran yang benar dan seragam. • Ruang bebas antara pisau - pisau ( blades ) dengan bahagian yang tidak bergerak maupun yang bergerak harus tidak melebihi 2 cm ,(kecuali bilamana ukuran nominal maksimum aggregat lebih besar dari 25 mm), Check list Bacth Plant………

  49. Check list Bacth Plant Check List Storage Bins……..

  50. Check List Storage Bins 15. Ketentuan Khusus Untuk Instalasi Continuous Mixing Plant……..

More Related